Fungsi musik tradisional yang semata-mata untuk memberikan kepuasan batin penciptanya disebut fungsi

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 11 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 15 to 20 are not shown in this preview.

Jakarta -

Musik tradisional bersifat khas, karena mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat tertentu. Umumnya musik tradisional mengangkat tema-tema kehidupan budaya setempat.

Seperti halnya musik modern, musik tradisional juga memiliki bentuk estetika tersendiri. Estetika musik tradisional merupakan keindahan pada pendengaraan, hingga sampai pada kedalaman penjiwaan.

Estetika musik tradisional terletak pada jenis suara yang dihasilkan alat musiknya, nada, ritme, tempo, dan dinamika pada suatu lagu yang dimainkan.

Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai ciri, fungsi, dan jenis beserta contoh musik tradisional, yang dilansir dari e-modul Seni Budaya Kelas X oleh Hanun Adhaninggar, dan modul Seni Budaya bertajuk "Keragaman Musik Tradisional" karya Y. Lilik Subiyanto.

Ciri-ciri Musik Tradisional

Secara umum, ciri-ciri musik tradisional adalah sebagai berikut:

1. Ide musik baik vokal dan penggunaan alatnya ditularkan secara langsung atau dihafalkan, dan tidak tertulis. 2. Turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. 3. Menggunakan alat musik yang masih sederhana. 4. Lirik lagunya menggunakan bahasa daerah.

5. Alunan irama dan melodi menunjukkan ciri khas kedaerahan.

Fungsi Musik Tradisional

Fungsi musik tradisional menunjukkan peran dan kedudukanya dalam tradisi di kehidupan masyarakat sehari-hari. Secara umum fungsi musik tradisional bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana upacara adat (ritual), hiburan, pengiring tari, sarana komunikasi, sarana pengungkapkan diri, dan sarana ekonomi.

(nwy/nwy)

Lihat Foto

KOMPAS.com/Kristian Erdianto

Pixels merupakan pertunjukan kabaret yang memadukan seni tari kontemporer, seni musik dan kecanggihan teknologi. Saya juga disuguhi permainan tata cahaya dan suara yang mengagumkan. Gerak energik para penari pun berpadu dengan tabuhan perkusi dan suara saxophone yang mengalun seirama.

KOMPAS.com - Musik tidak asing lagi bagi masyarakat di seluruh dunia. Sekarang ini ada berbagai macam jenis musik yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. 

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), musik adalah seni yang memadukan suara vokal atau instrumental untuk keindahan bentuk atau ekspresi emosial. 

Musik juga merupakan suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.

Maka keberadaan musik dalam hidup memiliki beberapa fungsi penting. Salah satunya fungsi sosial seni musik.

Dikutip dari buku The Anthropolgy of Music (1964) karya Alam P. Merria, bahwa etnomusikologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari musik. Bukan saja menganalisis musik secara struktural, melainkan juga melihat fungsi musik dalam situasi sosial. 

Baca juga: Seni Musik: Pengertian, Sejarah, dan Unsurnya

Berikut beberapa fungsi sosial seni musik:

Musik berfungsi memberikan ketenangan jiwa kepada pendengarnya dengan keindahan yang ada di dalam musik. Seseorang akan merasa senang apabila mendengarkan musik kesukaannya.

Melalui keunikan melodis, ritmis, dan harmonis maupun terkait dengan komposisi dan instrumen tersebut seseorang dapat merasakan nilai-nilai keindahan.

Mendengarkan musik merupakan salah satu cara menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas sehari-hari, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan orang lain.

Musik sebagai media rekreatif manusia (melalui irama, melodi dan harmoni musik) yang mampu membuat perasaan gembira dan senang untuk menghilangkan kepenatan dan keletihan aktivitas manusia sehari-hari.

Musik tradisional memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat, terlebih di Indonesia yang dikenal akan keanekaragaman budayanya. Musik tradisional sendiri telah lama eksis dan memiliki fungsinya sendiri. Fungsi musik tradisional juga tak kalah penting untuk diketahui mengingat musik tradisional merupakan musik yang berkembang secara turun temurun dalam suatu masyarakat. 

Fungsi musik tradisional biasanya merupakan tradisi dari suatu daerah.Fungsi musik tradisional sangat beragam bagi kehidupan masyarakat. Sejak lama, fungsi musik tradisional adalah untuk mengiringi tarian, sebagai hiburan, sebagai komunikasi, untuk upacara budaya, hingga menjadi sarana mengekspresikan diri bagi seseorang. Inilah beberapa fungsi musik tradisional yang perlu diketahui.

Fungsi Musik Tradisional

Fungsi musik tradisional secara umum adalah untuk mengiringi acara-acara adat yang ada di setiap daerah di Indonesia. Musik tradisional telah lama menjadi identitas Indonesia dan menunjukkan ciri khas Indonesia. Berikut fungsi musik tradisional:

1. Sarana Komunikasi

Fungsi musik tradisional adalah sebagai sarana komunikasi. Bunyi-bunyi tertentu alat musik tradisional memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

2. Pengiring Tarian

Sejak lama, musik tradisional telah digunakan sebagai pengiring tarian tradisional. Fungsi musik tradisional ini akan menjadi pengisi suasana dalam suatu adegan sendratari. Musik tradisional tentunya membuat suasana menjadi lebih hidup, sehingga adegan sendratari lebih menarik perhatian masyarakat. Masyarakat lebih menikmati sebuah adegan jika ada yang mengiringi. Musik tradisional memang memiliki peranan penting untuk mengiringi setiap acara adat di setiap daerah di Indonesia.

3. Sarana Upacara Budaya

Fungsi musik tradisional berikutnya yakni sebagai sarana upacara budaya atau ritual. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa musik memiliki hubungan yang erat dengan tradisi masyarakat. Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara-upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.

4. Sarana Pertunjukan dan Hiburan

Sarana pertunjukan dan hiburan yang bersifat sosial maupun komersial merupakan fungsi musik tradisional berikutnya. Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Musik tradisional dapat hidup jika diiringi dengan alat musik tradisional. Keduanya menciptakan kesatuan yang tentunya menjadi sarana untuk menghibur masyarakat jika diadakannya suatu pertunjukan.

5. Sarana Ekspresi diri dan Kreasi

Fungsi musik tradisional berikutnya adalah sebagai sarana ekspresi diri dan kreasi. Bagi para seniman, baik pencipta lagu maupun pemain musik, musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Dengan musik, seniman dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

6. Sarana Ekonomi

Sarana ekonomi merupakan fungsi musik tradisional selanjutnya. Tak dapat dipungkiri, musik tradisional bisa menghasilkan pendapatan sambil tetap menikmati kepuasan batin. Bagi seniman pendapatan bisa berupa wujud ucapan terima kasih (honorarium) atas jasa main musiknya. Pendapatannya bisa berupa bayaran atau gaji apabila bersifat pekerjaan pokok (profesi) ataupun sambilan (amatir). Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial maupun layanan bakti.

Sesuai dengan fungsi musik tradisional tersebut, berikut ini adalah beberapa jenis alat musik tradisional:

  1. Gamelan, gamelan adalah salah satu alat musik tradisional yang umumnya dimainkan di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Namun, gamelan juga memiliki ciri khas dari masing-masing daerah. Gamelan bahkan memiliki ciri khas tersendiri yaitu gamelan sunda dan gamelan bali.
  2. Calung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari daerah Jawa Barat.
  3. Basa-Basi merupakan alat musik yang bentuknya seperti terompet dan terbuat dari bambu yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan.
  4. Aramba merupakan alat musik yang mirip seperti bende yang berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatera Utara.
  5. Sasando merupakan alat musik yang dimainkan dengan dipetik yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur.
  6. Foi Mere merupakan alat musik yang mirip seperti seruling yang berasal dari daerah Flores, Nusa Tenggara Timur.
  7. Gerdek merupakan alat musik seperti seruling tempurung yang berasal dari daerah Kalimantan.
  8. Kecapi merupakan alat musik yang bentuknya seperti gitar kecil yang terdiri dari dua dawai yang banyak ditemukan di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.
  9. Kolintang merupakan alat musik yang berupa bilah-bilah kayu yang tersusun di atas kotak kayu yang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Selatan.
  10. Angklung merupakan alat musik dari bambu yang berasal dari daerah Jawa Barat.
  11. Talempok Pacik merupakan alat musik seperti gong kecil yang dimainkan dengan cara dipukul yang berasal dari daerah Sumatera Barat.
  12. Tifa merupakan alat musik Genderang kecil yang berasal dari timur Indonesia.
  13. Siter atau Celempung merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik yang berasal dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
  14. Rebab merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara digesek yang berasal dari daerah Jawa Barat.
  15. Kinu merupakan alat musik yang bentuknya serupa dengan seruling yang berasal dari daerah Pulau Roti.

Image source: Shutterstock

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA