Faktor terbesar yang mendorong adanya modernisasi adalah adanya penemuan-penemuan dalam bidang

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pembahasan mengenai materi Perubahan Sosial Budaya, lengkap beserta contoh, penyebab hingga faktor pendorong dan penghambatnya.

Menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto (2002), perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Kemudian menurut William Ogburn dalam Elly M. Setiadi (2011), batasan ruang lingkup perubahan sosial, mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang bersifat materiil maupun yang tidak bersifat materiil (imateriil) dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur imateriil.

Dari pengertian tersebut, diketahui bahwa perubahan sosial merupakan perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat.

Sementara perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda, ataupun ide gagasan.

Baca juga: Pengertian Globalisasi, Lengkap dengan Bentuk dan Dampak Globalisasi

Baca juga: Mengapa Globalisasi Menjadi Tantangan Tersendiri untuk Kita? Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 SD

Perubahan sosial dan perubahan budaya merupakan hal yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai keterkaitan satu sama lainnya.

Perubahan budaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.

Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial.

Contoh Perubahan Sosial Budaya

- Perubahan di bidang elektronik sebagai salah satu gejala modernisasi yang membawa pengaruh besar dalam pengiriman uang. Dulu pengiriman uang dilakukan melalui wesel, sekarang orang bisa mengirimkan uang melalui ATM, internet banking, atau sms banking. Proses pengiriman uang tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga terjadi efisiensi waktu.

- Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet, terjadi perubahan budaya dalam masyarakat. Beragam aspek kehidupan dipermudah dengan adanya internet. Perubahan sosial pun terjadi misalnya dalam bentuk perubahan interaksi perdagangan.

Jika sebelumnya transaksi jual beli terjadi di pasar di mana penjual dan pembeli saling bertemu, kini banyak pembeli yang memilih melakukan belanja online melalui internet. Interaksi antara penjual dan pembeli pun semakin minim.

Faktor terbesar yang mendorong adanya modernisasi adalah adanya penemuan-penemuan dalam bidang
Seorang nasabah (kiri) menarik uang tunai menggunakan rekening ponsel atau tanpa kartu ATM di ATM CIMB Niaga Mobile di Jalan LRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (6/4/2016). Layanan transaksi perbankan ini cukup hanya menggunakan nomor ponsel, tanpa mengharuskan penggunanya menjadi nasabah bank manapun. Layanan aplikasi Go Moblie CIMB Niaga ini memungkinkan transfer uang antar nomor ponsel tanpa perlu rekening bank. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Ada beberapa yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya, baik faktor yang berasal dari luar (eksternal) maupun yang berasal dari dalam (internal).

Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktor-faktor internal (dari dalam masyarakat) dan eksternal (dari luar masyarakat) yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.

Dalam hal ini masyarakat dapat berupa kolektif atau individual.

Faktor-faktor internal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut:

a. Perubahan Jumlah Penduduk (Populasi)

Bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di daerah tujuan maupun di daerah yang ditinggalkan.

Bertambahnya penduduk pada suatu daerah mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Sementara itu, berkurangnya penduduk menyebabkan terjadinya kekosongan pada daerah yang ditinggalkan.

Situasi ini mendorong perubahan pada sistem pembagian kerja, sistem stratifikasi sosial, pola pekerjaan, sistem perekonomian, dan lain-lain.

b. Penemuan Baru (Inovasi)

Inovasi merupakan suatu proses sosial dan kebudayaan besar yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Munculnya inovasi-inovasi baru merupakan tanda-tanda awal terjadinya perubahan.

Terjadinya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat melalui dua tahap penemuan yang dikenal dengan istilah discovery dan invention.

Discovery adalah penemuan-penemuan baru dari suatu unsur kebudayaan baru, baik berupa suatu alat yang baru, ataupun berupa suatu ide baru yang diciptakan oleh seorang individu.

Adapun discovery dapat berubah menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.

Invention menunjuk pada upaya menghasilkan suatu unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat.

c. Konflik dalam Masyarakat

Konflik atau pertentangan dalam masyarakat dapat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya.

Konflik berakibat jatuhnya korban jiwa dan harta bagi pihak yang bertikai.

Konflik pernah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, baik yang vertikal maupun horizontal. Misalnya yang terjadi di Pontianak, Ambon, dan Poso.

d. Terjadinya Pemberontakan dalam Masyarakat (Revolusi)

Terjadinya pemberontakan diawali dengan adanya ketidakpuasan sebagian masyarakat.

Ketidakpuasan ini diarahkan pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong untuk keluar dan membuat sistem kekuasaan yang berbeda.

Rezim yang bertindak despotik atau lalim menimbulkan ketidakadilan di masyarakat sehingga mendorong sebagian masyarakat yang merasa tidak diuntungkan melakukan pemberontakan.

Situasi dan kondisi ini memunculkan revolusi sebagai wujud dari pemberontakan.

Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar dalam tubuh masyarakat, misalnya revolusi Mei tahun 1998 yang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Hubungan Sosial? Simak Penjelasannya Lengkap dengan Bentuk-bentuknya

Baca juga: Mengenal Mobilitas Sosial: Pengertian, Bentuk, Faktor Pendorong dan Penghambat

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial.

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

a. Lingkungan Alam yang Berubah

Terjadinya gempa bumi, gunung meletus, tsunami, musibah banjir menjadikan kondisi alam fisik berubah.

Berubahnya kondisi alam memicu munculnya perubahan sosial budaya pada masyarakat yang bersangkutan.

Contohnya, banjir di Jakarta pada awal tahun 2008 yang mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi ke daerah yang aman.

Di tempat pengungsian, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik maupun sosial.

b. Peperangan

Peperangan terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara.

Akibat peperangan kehidupan masyarakat menjadi menderita, penuh ketakutan dan kecemasan, harta benda menjadi hancur yang akhirnya membawa kemiskinan.

Negara yang menang dalam peperangan akan memaksa negara yang kalah untuk menerima kebudayaannya yang dianggap lebih tinggi sehingga struktur masyarakat mengalami perubahan.

Perubahan seperti ini tampak pada perubahan-perubahan yang terjadi pada negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia II, seperti Jerman dan Jepang.

c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.

Hal ini menyebabkan tiap-tiap masyarakat mempengaruhi masyarakat lain, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain yang bersangkutan.

Apabila hubungan tersebut berlangsung melalui alat-alat komunikasi massa seperti radio, televisi, film, majalah, dan surat kabar, terjadi kemungkinan pengaruh hanya datang dari satu pihak, yaitu dari masyarakat yang secara aktif menggunakan alat-alat komunikasi tersebut.

Sementara pihak lain hanya menerima pengaruh dan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan pengaruhnya.

Hubungan pengaruh mempengaruhi dalam masyarakat baik langsung maupun tidak langsung ini mampu memunculkan perubahan sosial budaya.

Dalam proses ini terjadi penyerapan dan penyebaran yang akhirnya menghasilkan kebudayaan baru.

Contohnya kehidupan sosial pasangan yang berbeda kewarganegaraan.

Hubungan secara fisik yang sering mereka lakukan menciptakan kebudayaan baru dalam gaya hidup, perilaku, dan cara pandang.

Baca juga: Norma-norma dalam Kehidupan Masyarakat: dari Norma Kesusilaan hingga Norma Hukum

Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Dalam proses perubahan sosial budaya terdapat faktor pendorong (penguat) dan faktor penghambat perubahan sosial.

Faktor pendorong akan membuat proses perubahan sosial budaya menjadi lebih cepat, sedangkan faktor penghambat akan membuat proses perubahan sosial menjadi lebih lambat atau bahkan gagal.

Berikut ini faktor pendorong perubahan sosial budaya dan faktor penghambat perubahan sosial budaya.

Faktor Pendorong:

1. Kontak dengan budaya lain

2. Sikap menghargai hasil karya orang lain

3. Sistem pendidikan yang maju

4. Keinginan untuk maju

5. Penduduk yang heterogen

6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu

7. Sistem pelapisan terbuka

8. Orientasi ke masa depan (visioner)

9. Sikap mudah menerima hal-hal baru

10. Toleransi terhadap perubahan

Faktor Penghambat:

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

2. Masyarakat yang bersikap tradisional

3. Pendidikan yang rendah

4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat

5. Ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi

6. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing

7. Hambatan ideologis

(Tribunnews.com/Latifah, Kemdikbud.go.id)

Berita lainnya terkait Materi Sekolah