Faktor apa saja yang menyebabkan impotensi

Bagi sebagian orang, minum alkohol adalah cara untuk mengatasi stres. Namun, tahukah Anda kalau kebiasaan konsumsi alkohol dapat memicu impotensi? 

Terlebih, Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Selain itu, berbagai data penelitian menunjukkan kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko pria terkena disfungsi ereksi. 

Oleh karena itu, hindarilah konsumsi minuman beralkohol dan rokok agar Anda tidak mengalami impotensi di masa depan.

6. Obesitas

Penyebab impotensi berikutnya adalah obesitas. Faktanya, memiliki berat badan di atas normal atau obesitas dapat mengganggu performa Anda di atas ranjang. Pada kondisi obesitas, produksi hormon testosteron akan menurun. 

Padahal, hormon tersebut sangat penting untuk keinginan berhubungan intim dan menyebabkan ereksi.

Selain itu, obesitas juga dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti hipertensi yang juga dapat mengganggu aliran darah ke pembuluh darah penis.

7. Faktor Gaya Hidup dan Gangguan Emosional

Untuk mencapai ereksi, Anda harus memulainya dengan melalui apa yang dikenal sebagai fase kegembiraan. Fase ini bisa menjadi respons emosional.

Jika Anda memiliki gangguan emosional, hal itu akan memengaruhi kemampuan Anda untuk “bersemangat” secara seksual.

Oleh sebab itu, depresi dan kecemasan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi. Selain itu, kelelahan dan kecemasan kinerja juga dapat menyebabkan impotensi.

Impotensi merupakan salah satu masalah seksual yang kerap dialami pria. Impotensi sering juga disebut sebagai disfungsi ereksi. Meski tidak berbahaya, impotensi dapat menyebabkan gangguan pada hubungan Anda dengan pasangan. Lantas, apa itu impotensi?

BACA JUGA: 5 Jenis Kelainan Sperma Pada Pria yang Memengaruhi Kesuburan

Daftar Isi

  • Apa Itu Impotensi?
  • Penyebab Impotensi
  • Apa Saja yang Menjadi Faktor Risiko Impotensi?
  • Ciri-Ciri Impotensi
  • Cara Diagnosis Impotensi
  • Apakah Impotensi Bisa Sembuh?
  • Apakah Pria dengan Disfungsi Ereksi Dapat Menghamili Pasangan?
  • Pengobatan Impotensi
  • Cara Mengatasi Impotensi

Apa Itu Impotensi?

Impotensi adalah kondisi ketika pria tidak mencapai ereksi atau mempertahankan ereksi sehingga tidak mencapai gairah seksual. Biasanya, kondisi ini dialami oleh pria berusia 40 tahun atau lebih. Impotensi bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

Menurut Urology Care Foundation, sebanyak 30 juta orang Amerika mengalami impotensi atau disfungsi ereksi. Risiko impotensi meningkat seiring bertambahnya usia. Disfungsi ereksi bisa menjadi tanda sebuah masalah kesehatan lain, seperti risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Masalah disfungsi ereksi tidak berbahaya namun jika kondisi ini berlanjut terus menerus maka dapat mengganggu hubungan Anda dengan pasangan, risiko suatu penyakit, atau mengurangi rasa percaya diri.

Penyebab Impotensi

Gairah seksual seorang pria adalah proses kompleks yang melibatkan otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat terjadi akibat masalah dari salah satu tersebut. Kondisi stres juga dapat menyebabkan dan memperburuk disfungsi ereksi. Selain itu, disfungsi ereksi bisa juga disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis.

Untuk mencapai ereksi, Anda harus terlebih dahulu melalui apa yang dikenal sebagai fase kegembiraan. Fase ini dapat berupa respon emosional. Jika Anda memiliki gangguan emosional, itu akan memengaruhi kemampuan Anda untuk menjadi bersemangat secara seksual.

Berikut beberapa penyebab impotensi yang mungkin Anda alami.

1. Faktor fisik

Risiko impotensi bisa disebabkan oleh beberapa faktor penyakit fisik berikut ini:

  • Penyakit jantung
  • Pembuluh darah tersumbat (aterosklerosis)
  • Kolesterol Tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Kelebihan berat badan/obesitas
  • Sindrom metabolik
  • Penyakit Parkinson
  • Sklerosis ganda
  • Kelainan struktural pada penis, seperti penyakit peyronie
  • Perawatan untuk penyakit prostat
  • Operasi atau cedera yang memengaruhi area panggul atau sumsum tulang belakang

2. Faktor psikologis

Selain faktor fisik, disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis. Berikut beberapa faktor psikologis impotensi.

Otak memiliki peran dalam mekanisme ereksi yang ditandai dengan gairah seksual. Namun jika perasaan seksual terganggu, bisa menyebabkan impotensi. Beberapa hal yang menjadi penyebab faktor psikologis terjadinya impotensi.

  • Perasaan bersalah
  • Stres
  • Depresi
  • Kecemasan berat
  • Masalah hubungan dengan pasangan

Apa Saja yang Menjadi Faktor Risiko Impotensi?

Seiring bertambahnya usia, ereksi menjadi sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Risiko faktor mengalami impotensi adalah pria yang memiliki penyakit bawaan (komorbid). Menurut sebuah penelitian, risiko impotensi dialami oleh pria yang mengalami riwayat penyakit jantung atau kardiovaskular.

Berikut beberapa faktor risiko pria yang dapat mengalami disfungsi ereksi:

  • Kondisi medis, terutama diabetes atau penyakit jantung
  • Kebiasaan merokok yang dapat membatasi aliran darah ke pembuluh darah atau arteri. Hal ini bisa menyebabkan kondisi kesehatan kronis yang menyebabkan ereksi.
  • Kelebihan berat badan
  • Perawatan medis, seperti operasi prostat atau pengobatan radiasi untuk kanker
  • Cedera yang merusak saraf atau arteri yang mengontrol ereksi
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan

Ciri-Ciri Impotensi

Ciri-ciri impotensi bisa Anda ketahui jika Anda mengalami hal-hal berikut:  

  • Penis tidak bisa ereksi
  • Penis tidak bisa mempertahankan ereksi saat berhubungan seks
  • Berkurangnya gairah seksual

Jika Anda mengalami ciri-ciri tersebut terus berulang selama tiga bulan atau lebih maka Anda dinyatakan mengalami impotensi. Kondisi ini bukan masalah serius namun jika tidak ditangani, Anda mungkin akan mengalami gejala penyerta impotensi, seperti:

  • Ejakulasi dini
  • Ejakulasi tertunda
  • Anorgasmia, yaitu ketika Anda tidak mampu mencapai orgasme meski sudah mendapat banyak stimulasi.

BACA JUGA: 5 Penyebab Air Mani Encer dan Cara Mengatasinya

Faktor apa saja yang menyebabkan impotensi

Cara Diagnosis Impotensi

Jika Anda ingin mengetahui kondisi yang dialami maka Anda dapat melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Anda, kemudian Anda akan menjalani pemeriksaan fisik.

Untuk mendiagnosis impotensi, pemeriksaan fisik yang dilakukan berupa:

  • Tes darah: dilakukan untuk memeriksa kadar testosteron rendah, gejala diabetes, dan kondisi lainnya.
  • USG (ultrasonografi): dilakukan untuk mencari masalah pada pembuluh darah.
  • Tes urine: pemeriksaan ini dilakukan dengan sampel urine untuk mencari tanda-tanda diabetes dan kondisi lain.
  • Uji ereksi semalam: pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur jumlah dan kekuatan ereksi yang dicapai dalam semalam dengan perangkat khusus saat Anda tertidur.
  • Uji psikologis: pemeriksaan melalui sejumlah pertanyaan untuk mendeteksi depresi dan faktor psikologis lainnya yang menyebabkan disfungsi ereksi.

Apakah Impotensi Bisa Sembuh?

Impotensi dialami oleh pria dengan berbagai ras dan negara dengan rentang usia 40 tahun atau lebih. Sebuah studi pada tahun 2019 menyebutkan jika risiko impotensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kondisi medis tertentu, seperti hipertensi, stroke, diabetes, penyakit ginjal, riwayat operasi prostat, dan stres juga secara signifikan terkait dengan disfungsi ereksi.

Lantas, apakah impotensi bisa sembuh? Impotensi bukanlah kondisi yang tidak bisa diobati. Impotensi bisa sembuh jika penyebab dasarnya diatasi terlebih dahulu. Namun, jika Anda mengalami kondisi berkelanjutan, segera periksakan diri ke dokter.

Apakah Pria dengan Disfungsi Ereksi Dapat Menghamili Pasangan?

Pria yang mengalami disfungsi seksual tetap bisa menghamili pasangan dengan catatan harus menjalani pengobatan terlebih dahulu. Apabila kualitas sperma bagus maka program hamil bisa dilakukan secara alami. Namun, jika kualitas sperma Anda kurang baik maka program hamil yang dapat dilakukan berupa teknologi berbantu, seperti inseminasi intrauterine (IUI) dan bayi tabung (IVF).

Pengobatan Impotensi

Impotensi tidak memiliki perawatan atau pengobatan khusus. Pengobatan akan dilakukan oleh dokter berdasarkan penyebabnya.

Beberapa cara pengobatan impotensi yang bisa Anda lakukan:

Konsumsi obat

Jika Anda memerlukan pengobatan, dokter akan meresepkan obat minum, seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (cialis), avanafil (stendra, dan vardenafil (Levitra). Jika ingin mengonsumsi obat tersebut harus berdasarkan resep dokter.

Efek samping yang mungkin Anda rasakan setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan pusing. Mengonsumsi obat-obatan tidak membuat Anda langsung ereksi, Anda tetap memerlukan rangsangan untuk meningkatkan gairah seksual.

Suntikan hormon testosteron

Pria yang mengalami impotensi karena kadar hormon testosterone rendah dapat melakukan cara pengobatan ini. Suntikan ini diberikan untuk meningkatkan hormon testosteron di dalam tubuh.

Alat pompa khusus

Cara pengobatan ini menggunakan alat pompa khusus yang berfungsi membantu mengalirkan darah ke penis. Namun car aini dapat menimbulkan efek penis nyeri hingga memar.

Prosedur bedah

Prosedur bedah atau operasi akan dilakukan jika impotensi tidak dapat ditangani dengan cara lain.

BACA JUGA: Mengenal Oligospermia, Salah Satu Penyebab Susah Punya Anak

Cara Mengatasi Impotensi

Impotensi jika tidak diatasi dapat memengaruhi kondisi psikologis, seperti kurangnya rasa percaya diri dan mengganggu hubungan Anda dengan pasangan. Namun, terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi impotensi.

Olahraga secara rutin

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh dan kesehatan, salah satunya dapat mengatasi impotensi. Olahraga merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan oleh obesitas, penyakit kardiovaskular, atau kondisi lainnya.

Aktivitas fisik membantu juga dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah, menurunkan stres, dan meningkatkan kadar testosteron, yang semuanya dapat membantu disfungsi ereksi.

Ubah gaya hidup

Kurangi mengonsumsi alkohol dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi. Meski belum ada hubungannya secara langsung antara alkohol dan disfungsi ereksi namun sebuah penelitian menunjukkan jika pria yang mengalami disfungsi ereksi merupakan pria dengan sindrom ketergantungan alkohol

Anda juga disarankan untuk berhenti merokok. Hal ini karena merokok dapat merusak pembuluh darah dan mencegahnya mencapai penis untuk ereksi.

Merokok juga dapat mengurangi kadar oksida nitrat dalam tubuh, yang diperlukan untuk menyebabkan relaksasi otot yang berperan dalam ereksi.

Referensi

  1. Deepak Koyilerian Prabhakaran, A. Nisha, P. Joseph Varghese. Prevalence and correlates of sexual dysfunction in male patients with alcohol dependence syndrome: A cross-sectional study. Indian J Psychiatry. 2018 Jan-Mar; 60(1): 71–77. URL.
  2. J.R. Kovac. Effects of cigarette smoking on erectile dysfunction. Andrologia. Author manuscript; available in PMC 2016 Dec 1. Published in final edited form as: Andrologia. 2015 Dec; 47(10): 1087–1092. URL.
  3. Ponco Birowo. Epidemiology of erectile dysfunction: A cross-sectional web-based survey conducted in an Indonesian national referral hospital. First published: 07 Jun 2019, 8:817. URL.
  4. Francesco Lotti, Mario Maggi. Sexual dysfunction and male infertility. Nature Reviews Urology volume 15, pages287–307 (2018). URL.
  5. H Awad. Erectile function in men with diabetes type 2: correlation with glycemic control. International Journal of Impotence Research volume 22, pages36–39 (2010). URL.
  6. Xiao-Ming Wang. Alcohol intake and risk of erectile dysfunction: a dose–response meta-analysis of observational studies. International Journal of Impotence Research volume 30, pages342–351 (2018). URL.
  7. André B Silva, Nelson Sousa. Physical activity and exercise for erectile dysfunction: systematic review and meta-analysis. Br J Sports Med. 2017 Oct;51(19):1419-1424. doi: 10.1136/bjsports-2016-096418. Epub 2016 Oct 5. URL.
  8. S Savonitto, D Ardissino. Selection of drug therapy in stable angina pectoris. Cardiovasc Drugs Ther. 1998 May;12(2):197-210. URL.

  • About
  • Latest Posts

Faktor apa saja yang menyebabkan impotensi

Bocah Indonesia

Pusat Fertilitas Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.

Apa ciri ciri pria mengalami impotensi?

Gejala impotensi.
Kesulitan mendapatkan ereksi..
Kesulitan menjaga ereksi..
Hasrat seksual berkurang..

Kenapa cowok tidak bisa ereksi?

Gangguan ereksi juga bisa berasal dari masalah kesehatan yang mengganggu kelancaran aliran darah. Misalnya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, kegemukan, penyakit ginjal, sampai masalah prostat. Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter jika penis susah ereksi terjadi berkepanjangan.

Apa penyebab impoten dan cara mengatasinya?

Melansir dari Healthline, beberapa penyebab umum impotensi antara lain:.
penyakit kardiovaskular..
diabetes..
hipertensi atau tekanan darah tinggi..
kadar kolesterol tinggi..
kegemukan atau obesitas..
kadar testosteron rendah atau ketidakseimbangan hormon lainnya..
peyakit ginjal..

Tidak bisa ereksi apa obatnya?

Disfungsi ereksi bisa juga diatasi dengan obat-obatan dari dokter yang meliputi: Obat-obatan minum untuk melancarkan aliran darah ke penis, misalnya viagra atau pil biru. Obat injeksi yang disuntikkan secara mandiri ke pangkal penis. Obat supositoria, yang dimasukkan ke penis secara langsung.