Diketahui: kation anion ca2+ al3+ pb2+ so42- po43- clo2- pasangan rumus garam yang benar adalah

Ca(OH)2 Kapur tulis Mg(OH)2 Susu magnesia1.2 Tatanama senyawa ionik/senyawa poliatomik .Senyawa anorganik poliatomik pada umumnya merupakan senyawa ionyang terbentuk dari kation monoatomik dengan anion poliatomik atau kationpoliatomik dengan anion monoatomik/poliatomik.Penamaan dimulai dengan menyebut kation diikuti anionnya.o Rumus senyawa (kation ditulis di depan) ion ditentukan oleh perbandinganmuatan kation dan anionnya. Kation dan anion diberi indeks, sehinggasenyawa bersifat netral.o Penamaan senyawa ion dilakukan dengan cara merangkaikan nama kation(di depan) dan nama anion (di belakang), sedangkan indeks tidak disebutanion diberi indeks, sehingga senyawa bersifat netral.Tabel 5. 2 Contoh tatanama Ion PoliatomikNama Ion Simbol Ion Nama Ion Simbol Ion Sulfat SO42- Hidrogen Fosfat HPO42- Sulfit SO32- Dihidrogen Fosfat H2PO4- Nitrat NO3- HCO3- Nitrit NO2- Bikarbonat HSO4-Hipoklorit ClO- Bisulfat Hg22+ Klorit ClO2- Klorat ClO3- Merkuri (I) NH4+Perklorat ClO4- Amonia PO43- Asetat CH3COO- Fosfat PO33- Kromat CrO42- Fosfit MnO4-Dikromat Cr2O72- CN- Arsenat AsO43- Permanganat OCN- Oksalat C2O42- Sianida SCN- Tiosulfat S2O32- Sianat AsO33- Tiosianat O22- Arsenit PeroksidaTabel 5.3 Contoh tatanama Senyawa IonKation Anion Rumus Senyawa Nama Senyawa Magnesium sulfideMg2+ S2- MgS Timbal (II) nitratPb2+ NO3- Pb(NO3)2 Aluminium sulfatAl3+ SO42- Al2(SO4)3 Natrium fosfat Amonium hidroksidaNa+ PO43- Na3PO4NH4+ OH- NH4OH 851.3. Tatanama asam, basa, dan garam a. Tatanama asam Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion H+ dengan suatu anion yang disebut sisa asam. Rumus kimia asam umumnya terdiri dari atom hidrogen (jika dilepas sebagai ion H+). Contoh : CH3COOH = asam asetat HNO3 = asam nitrat b. Tatanama basa Basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). Larutan basa bersifat kaustik, jika terkena kulit terasa licin seperti sabun. Contoh : Al(OH)2 = aluminium hidroksida Mg(OH)2 = magnesium hidroksida c. Tatanama garam Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion asam.Tabel 5.4 Tatanama Senyawa Garam Kation Anion Rumus Garam Nama garam Cu2+ S2- CuS Tembaga (II) sulfida Pb2+ NO3- Pb(NO3)2 Timbal (II) nitrat Al3+ CO32- Al2(CO3)3 Aluminium karbonat Na+ PO43- Na3PO4 Natrium fosfat NH4+ SO42- (NH4)2SO4 Amonium sulfat2. Tata Nama Senyawa OrganikSenyawa organik pada mulanya diartikan sebagai senyawa yang berasal darimakhluk hidup. Dengan perkembangan jaman, senyawa organik juga dapatdisintesis di laboratorium. Pengertian senyawa organik pun berubah, yaitusebagai senyawa yang mengandung unsur karbon dan lebih dikenal dengansenyawa karbon. Senyawa organik banyak mengandung unsur karbon dan unsurlainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlahsedikit. Sumber utama senyawa organik berasal dari organisme (tumbuhan danhewan) ataupun sisa organism (minyak bumi, gas alam, batu bara). Ciri-cirisenyawa organik meliputi berikatan kovalen, larut dalam pelarut organik(nonpolar), struktur molekulnya lebih kompleks, titik didih dan titik leleh rendah,86tidak tahan terhadap pemanasan, mudah terbakar menghasilkan H2O dan CO2(mengeruhkan air).Bahan-bahan organik dalam kehidupan sehari-hari, misalnyatepung terigu,gula pasir, minyak goreng, dan telur. Untuk mempelajari kimiaorganik dibutuhkan pengetahuan yang memadai tentang tata cara penamaansenyawa organik.Tatanama yang lazim dipakai dalam penamaan senyawa organik adalah:1. Tatanama Berdasarkan Sistem Trivial Pemberian nama senyawa organik berdasarkan sumber darimana senyawa tersebut berasal atau sifat-sifat yang dimilikinya. Penamaan dapat menggunakan nama orang yang menemukan pertama kali atau nama daerah tempat ditemukannya senyawa organik tersebut.2. Tatanama Berdasarkan Sistem IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) merupakan sistem penamaan saintifik (ilmiah) dan cara paling banyak diterima dalam pemberian nama senyawa organik . Sistem tatanama organik rantai lurus dipakai sebagai dasar penamaan senyawa hidrokarbon lainnya. Penamaan senyawa organik tidak hanya ditentukan dari rumus kimianya tetapi dari rumus struktur dan gugus fungsinya.3. Tablel 5.5 Contoh tatanama Senyawa OrganikRumus senyawa organik Nama senyawa organic HCHO formaldehida (bahan formalin)C12H22O11 Sukrosa (gula tebu) CHCl3 kloroform (bahan pembius) CH4 Metana (gas alam / biogas) C2H2 Etuna (gas karbit)C2H5OH Etanol (alkohol) C3H8 Propana (elpiji) C3H6O Propanon (aseton) C8H18 Oktana (bensin) C15H32 Bahan bakar solar3. Tata Nama Senyawa KompleksSenyawa kompleks disebut juga senyawa koordinasi adalah senyawa yangmengandung atom atau ion (biasanya logam) dikelilingi oleh molekul atau anionyang biasanya disebut ligan. Senyawa kompleks telah dikenal manusia sejak awalkemunculan ilmu kimia, misalnya adanya warna biru prusia (Prussian blue). 87Terobosan utama terjadi ketika Alfred Werner mengusulkan sebuah teori padatahun 1893 bahwa Cr(III) dapat mengikat enam ligan dalam geometri oktahedral.Teorinya memungkinkan peneliti untuk memahami perbedaan antara ikatanion dan ikatan koordinasi dalam suatu senyawa, misalnya klorida dalam kobaltamina klorida.Contoh: Senyawa kompleks Cr(NH3)63+ diberi nama ion heksaamina kromium (III) atau ion heksaamina kromium (3+) Sumber: https://amaldoft.wordpress.com Gambar 5.1 Senyawa Kompleks Cr(NH3)63+3.1 Tata Nama UmumSaat ini tata nama umum jarang digunakan lagi, hal ini disebabkan tata namadengan cara ini hanya didasarkan atas nama penemu atau warna yang dimilikioleh senyawa kompleks atau senyawa koordinasi.Tata nama umum jarang digunakan atau tidak digunakan:1) Banyak senyawa kompleks berbeda namun disintesis orang yang sama2) Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun memiliki warna sama.Contoh senyawa kompleks penamaannya didasarkan atas nama penemunya: - Garam Vauquelin = [Pd(NH3)4] [PdCl4], Garam Magnus = [Pt(NH3)4] [PtCl4], - Senyawa Gmelin = [Co(NH3)6]2(C2O4)3, Garam Zeise = K[PtCl3(C2H4)].H2OContoh senyawa komplek berdasarkan warna yang dimiliki: - Biru prusia (prusian blue) = KFe[Fe(CN)6].H2O, - Kompleks luteo (kuning) = [Co(NH3)5Cl]Cl2 - Kompleks praseo (hijau)= [Co(NH3)4Cl2]3.2 Tatanama sistematika. Tatanama sistematik berdasarkan jenis senyawa: - berupa garam diberi nama dengan menggunakan dua kata dari kation dan anionnya. Contoh: [Co (NH3)6]Cl3 = heksaammina kobalti klorida - berupa senyawa non ionik diberinama dengan menggunakan satu kata. Contoh: [Pt (NH3)2 Cl2] = diklorodiamminaplatina88b. Tatanama sistematik berdasarkan aturan Stock dan Ewens-BassetTata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan (molekul sederhanadalam senyawa kompleks bertindak sebagai donor pasangan elektron/basaLewis) yang ada serta nama atom pusat beserta tingkat oksidasinya. Contoh:[Co (NH3)6]Cl3 = heksaaminakobalt(III)klorida [Pt (NH3)2 Cl2 ] = diklorodiaminaplatina(III)c. Tatanama berdasarkan aturan IUPACStandarisasi penamaan senyawa kompleks oleh IUPAC (International UnionOf Pure and Applied Chemistry). Nama senyawa kompleks menurut IUPACuntuk senyawa kompleks sederhana mengadopsi sistem penamaan Stockdan Ewens-Basset. Aturan tatanama senyawa kompleks menurut IUPAC:c.1. Senyawa kompleks yang bersifat molekular (netral), namanya ditulishanya satu kata. Menulis atau menyebut nama atom pusat serta bilanganoksidasi dari atom pusat yang ditulis dengan angka Romawi. Bilanganoksidasi atom pusat yang harganya nol tidak perlu dituliskan.Contoh: [Ni(CO)4] = Tetrakarbonilnikel, [Fe(CO)2(NO)2] = Dikarbonildinitrosilbesic.2 Senyawa kompleks yang bersifat ionik, nama kation dipisahkan dandituliskan lebih dulu kemudian diikuti nama anionnya seperti nama garambiasa dan muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan angka arab.Tabel 5.6 Contoh Senyawa Kompleks IonikRumus Kompleks Spesi yang ada Nama Senyawa kompleks[Cu(NH3)4]2+ Cu2+ dan 4NH3 ion tetraaminatembaga(II), atau iontetraaminatembaga(2+)[Co(NH3)4Cl2]+ Co3+, 4NH3, dan ion tetraaminadiklorokobalt(II) atau 2Cl‾ ion tetraaminadiklorokobalt(1+)[Pt(NH3)4]2+ Pt2+, dan 4NH3 ion tetraaminaplatina(II) atau ion tetraaminaplatina(2+)a. Nama ligan ditulis terlebih dahulu diikuti nama atom pusatnya. Untukmenyatakan banyaknya ligan dipakai awalan di, tri, tetra, penta dan heksa.Untuk ligan yang kompleks (biasanya ligan organik) memakai awalan bis,tris, tetrakis, pentakis dan heksakis.b. Jika ligan lebih dari satu macam, biasanya ditulis berdasarkan urutanalfabetik nama ligan tdak termasuk awalannya. Ligan negatif mendapatkanakhiran “O” bagi nama kelompok aslinya yang berakhiran “at” maupun “it” an 89akhiran “O(ido)” sebagai akhiran “a (ida)” dari nama asli kelompoknya, sedangkan ligan netral sesuai nama molekulnya kecuali ligan-ligan seperti H2O = aqua, NH3 = amina, NO = nitrosil, CO = karbonil.c. Nama atom pusat selalu diikuti langsung tanpa spasi dengan (1) Tingkat oksidasi ditulis dengan angka romawi didalam tanda kurung kecil”( )” (2) Muatan ion kompleks yang bersangkutan ditulis dengan angka arab diikuti dengan tanda plus atau minus didalam tanda kurung kecil”( )” (3) Tingkat oksidasi (1) atau muatan ion (2) tidak perlu ditulis jika penamaan menerapkan sistem stoikiometri.d. Jika ion kompleks berupa anion, nama atom pusat diambil dari nama latinnya dengan akhiran “at” sebagai tambahan atau pengganti akhiran “um” atau “ium”. Jika ion kompleks berupa kation atau kompleks netral, nama atom pusat sama dengan nama unsurnya. Contoh: Senyawa Spesi yang Nama senyawa kompleks kompleks ada [PtCl4]2‾ Ion tetrakloroplatinat(I) / ion Pt2+ dan 4Cl‾ tetrakloroplatinat(2-) [Ni(CN)4]2‾ Ion tetrasianonikelat(II) atau ion Ni2+ dan 4CN‾ tetrasianonikelat(2-) [Co(CN)6]3‾ Co3+ dan Ion heksasianokobaltat(III) atau ion 6CN‾ heksasianokobaltat(3-)e. Alternatif lain adalah dengan menyebutkan proporsi stoikiometri ion yang bersangkutan sebagai awalan pada kedua ionnya. Contoh: Rumus senyawa kompleks Nama senyawa kompleks CaCl2.2H2O Kalsium klorida dihidrat K2PtCl6 Kalium heksakloroplatinat (IV) [Cr (NH3)6 ].(NO3)3 Heksammine krom (III) nitrat [CoCl2 (NH3)4] Cl Tetraaminadiklorokobalt(III) klorida4. Penerapan Senyawa Kompleks dalam kehidupana. Penyepuhanb. Metalurgi90c. Pengasingan Ion Logamd. Pencegahan dan pemecahan kerak yang dibentuk oleh logam.e. EDTA sebagai anti koagulanD. Aktivitas Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran, untuk menambah wawasan Anda hendaknya lebih sering membaca atau mencari informasi dari berbagai sumber media misalnya dari internet, elektronik, majalah maupun buku-buku sumber lain tentang pentingnya peran senyawa kompleks dalam kehidupan.E. Latihan/Tugas1. Dari rumus molekul senyawa organik berikut, berikan nama dankegunaannya secara berurutan: C12H22O11, CO(NH2)2, C2H5OH, C8H18, ….2. Jelaskan yang dimaksud muatan ion kompleks dan bilangan koordinasi!3. Berikan nama senyawa berikut: CuOH, Fe(OH)2, Sn(OH)44. Tentukan atom pusat , ligan,bilangan koordinasi dan muatan ionkompleks dari rumus ion kompleks berikut:a. [Cu(H2O)4]2+ b. [Fe(CN)6]4–5. Berikan nama ion atau senyawa kompleks:a. [Cr (NH3)6 ].(NO3)3 b. K3[Fe(CN)6]6. Tuliskan rumus senyawa kompleks berikut ini:a. Natrium heksanitrokobaltat (III)b. Pentaamin klorokobalt (III) kloridaF. Rangkuman 1. Untuk menyeragamkan nama senyawa kimia di seluruh dunia digunakan nama kimia yang didasarkan pada aturan IUPAC (International of Pure and Applied Chemistry). 2. Tata nama senyawa dikelompokkan menjadi tatanama senyawa anorganik, organik dan kompleks.Tatanama senyawa anorganik meliputi tatanama senyawa biner, senyawa ionik/poliatomik dan senyawa asam/basa/garam. Tata nama senyawa kompleks meliputi tatanama umum dan sistematik. 913. Penamaan senyawa organik secara saintifik didasarkan pada tatanama sistem IUPAC, yaitu rantai lurus dipakai sebagai dasar penamaan senyawa organik (hidrokarbon) lainnya. atau dari rumus struktur dan gugus fungsinya.4. Senyawa kompleks dibentuk dari gabungan antaraatom atau ion pusat dengan ligan melalui ikatan kovalen koordinasi. Atom/ion pusat berfungsi sebagai asam Lewis sedangkan ligan sebagai basa Lewis. Atom pada ligan yang berkaitan dengan atom/ ion pusat disebut atom donor. Banyaknya atom donor yang terikat pada atom atau ion pusat disebut bilangan koordinasi. Ligan digolongkan menjadi ligan monodentat, bidentat, tridentat, kuadridentat, pentadentat, heksadentat, dan seterusnya.6. Penerapan senyawa kompleks dalam kehidupan sehari-hari: fotografi, penyepuhan logam, pengolahan air, metalurgi emas, membersihkan darah (pengikatan ion Ca2+ dalam darah) dan menghilangkan logam berat beracun dalam tubuh (seperti Hg dan Pb) dapat dikompleks dengan EDTA.G. Umpan Balik dan Tindak LanjutSetelah Anda mengerjakan soal latihan sebagai penguji sejauh mana Andamemahami kegiatan pembelajaran 5, cocokkan jawaban Anda dengan kuncijawaban yang ada di bagian akhir kegiatan ini. Ukurlah tingkat penguasaan materikegiatan pembelajaran 5 dengan rumus sebagai berikut : Tingkat penguasaan = (skor perolehan : skor total ) x 100 %Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah : Baik sekali = 90 – 100 % Baik = 80 – 89 % Cukup = 70 – 79 % Kurang = 0 – 69 %Bila tingkat penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan Anda melanjutkan untukmengerjakan soal evaluasi. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 %harus mengulangi kegiatan pembelajaran 4 terutama pada bagian yang belumdikuasai.929394PENUTUPA. KesimpulanMelalui pembelajaran berbasis modul, diharapkan akan membantu Andauntuk belajar secara mandiri, mengukur kemampuan diri sendiri, danmenilai dirinya sendiri.Modul PKB Kimia Teknologi dan Rekayasa Grade 1 sekiranya dapat memudahkanAnda untuk memahami konsep molekul, konsep mol dan perhitungan kimia,hukum dasar kimia, ikatan kimia serta tatanama senyawa.Semoga modul ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam prosespeningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran untuk pengembanganpengetahuan dan wawasan guru dalam menjelaskan keterkaitan antara matapelajaran kimia dengan mata pelajaran produktif di SMK Tehnologi dan Rekayasa,sehingga terjadi sinkronisasi dan kesinergian pembelajaran di SMK.Modul ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya segala kritik dan saranyang membangun senantiasa diharapkan penulis demi penyempurnaan modul ini.Pemahaman materi lain di samping materi yang ada di modul ini melalui berbagaisumber, jurnal, maupun internet sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilanAnda.B. Tindak LanjutGuru dapat memanfaatkan modul ini sebagai alternatif bahan ajar kimia padakompetensi konsep molekul, konsep mol dan perhitungan kimia, hukum-hukumdasar kimia, ikatan kimia serta tatanama senyawa dengan mengikuti petunjukpenggunaan modul untuk memudahkan mempelajarinya.Guru setelah menyelesaikan latihan dalam modul ini diharapkan mempelajarikembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secaramendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untukbekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasanmateri minimal 80%. 95Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikutiuji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batasnilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajibmengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.Modul yang kami sajikan jauh dari sempurna dan harapan Anda sebagai pendidik.Kami sangat menyadari bahwa sistematika penyusunan dan isi materi yang kamisajikan pada modul ini belum sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itubesar harapan kami, Anda dapat menyampaikan saran dan masukan yang dapatmendukung penyempurnaan modul ini.Demikian modul ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi Anda sebagai guru,khususnya kami sebagai penyusun, dan kami sampaikan terima kasih.C. EvaluasiUntuk mengukur pemahaman Anda tentang materi yang telah Anda pelajari padamodul ini, kerjakan soal evaluasi berikut. Soal evaluasi terdiri dari 50 soal pilihanganda dengan 4 opsi pilihan jawaban.Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!1. Suatu materi dapat mengalami perubahan untuk dapat mengidentifikasi suatu perubahan merupakan perubahan kimia atau fisika diperlukan adanya parameter. Parameter perubahan kimia ditunjukkan dengan adanya…. a. perubahan warna, pembekuan, pengeringan, pelarutan b. perubahan massa, perubahan bentuk, penguapan, daya hantar c. pembentukan endapan, perubahan suhu, timbul gas, pembakaran d. perubahan bentuk, mudah berkarat, penyubliman, mudah menguap2. Tiga molekul senyawa mengandung 6 atom C, 21 atom H, dan 3 atom O. Rumus empiris dan rumus molekul berturut-turut adalah…. a. C3H7O dan C6H12O3 b. C2H7O dan C6H21O3 c. C6H12O3 dan C2H7O3 d. C6H21O3 dan C2H7O3963. Suatu senyawa organik mengandung 60% karbon, 5% hidrogen dan sisanyan nitrogen. (Ar.C = 12, H = 1, N = 14). Jika Mr senyawa = 80, maka rumus molekulnya adalah …. a. C4H4N2 b. C5H5N c. C5H6N2 d. C6H6N4. Sebanyak 9 gram senyawa Al2(SO4)3.nH2O dipanaskan sehingga massanya berkurang sebesar 2,16 gram. (Mr. Al2(SO4)3 = 342, Mr.H2O= 18). Rumus molekul senyawa hidrat tersebut adalah…. a. Al2(SO4)3. 3H2O b. Al2(SO4)3. 4H2O c. Al2(SO4)3. 5H2O d. Al2(SO4)3. 6H2O5. Pembakaran bensin pada mesin mobil memerlukan panas yang berasal dari buangan api letupan menurut reaksi : aC8H18 + bO2  cCO2 + dH2O agar reaksi setara, maka harga koefisien a, b, c dan d berturut-turut adalah.... a. 2, 18, 16 dan 9 b. 2, 25, 16 dan 9 c. 2, 9, 16 dan 18 d. 2, 25, 16 dan 186. Diantara persamaan reaksi berikut yang sudah setara adalah…. a. Fe2O3 + 2Al  Al2O3 + Fe b. CS2 + O2  CO2 + 2SO2 c. Mg(OH)2 + 2HCl  MgCl2 + 2H2O d. MnO2 + HCl  MnCl2 + 2H2O + Cl27. Jika magnesium bereaksi dengan oksigen menghasilkan magnesium oksida, maka persamaan reaksi yang benar adalah.... a. Mg(s) + O2 (g) → MgO(s) b. 2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s) c. Mg(s) + O22(g) → MgO2(s) d. Mg(s) + O2(g) → Mn2O(s) 978. Suatu atom mempunyai nomor massa 80 dan jumlah neutron 45. Dalam sistem periodik unsur tersebut terletak pada…. a. Golongan VIIIA periode 6 b. Golongan VIIA periode 4 c. Golongan VIA periode 2 d. Golongan IIIA periode 19. Empat sistem penyusunan/pengelompokan unsur dalam tabel sistem periodik modern adalah…. a. disusun berdasarkan nomor atom, terdiri dari 18 golongan dan 7 periode, golongan dibagi 2 yaitu golongan utama dan transisi, jumlah unsur masing-masing periode berbeda b. disusun berdasarkan massa atom, terdiri dari 18 golongan dan 7 periode, golongan dibagi 2 yaitu golongan utama dan transisi, jumlah unsur masing-masing periode ada yang sama c. disusun berdasarkan nomor atom, terdiri dari 8 golongan dan 7 periode, golongan dibagi menjadi 8 golongan utama, jumlah unsur masing-masing golongan sama d. disusun berdasarkan massa atom, terdiri dari 8 golongan dan 7 periode, golongan dibagi menjadi 8 golongan transisi, jumlah unsur masing-masing periode berbeda 10. Sifat-sifat unsur yang terletak dalam satu periode, makin ke kanan makin besar, kecuali…. a. jari-jari atom b. afinitas elektron c. keelektronegatifan d. kereaktifan elektron 11. Suatu atom X terdiri dari campuran 2 isotop, yaitu X-35 dan X-37 dengan perbandingan 76% X-35 dan 24% X-37. Massa atom rata-rata dari unsur X adalah…. a. 35,5 b. 39,0 c. 55,0 d. 63,59812. Massa rata-rata 1 atom suatu unsur X adalah 4,037.10-23 gram, dan massa 1 atom C -12 adalah 1,993 X 10-23 gram, maka Ar unsur X tersebut adalah… a. 12 b. 19 c. 24 d. 3613. Galium terdiri atas isotop Ga-69 dan Ga-71. Massa atom relatif Ga adalah 69,8 g/mol, kelimpahan (%) masing-masing isotop galium tersebut adalah…. a. Ga-69 40% dan Ga-71 60% b. Ga-69 45% dan Ga-71 55% c. Ga-69 55% dan Ga-71 45% d. Ga-69 60% dan Ga-71 40%14. Tiga puluh gram urea (CO(NH2)2) mempunyai jumlah partikel sebesar…. (Ar N=14, C=12, H=1, O=16) a. 3,01. 1024 molekul b. 3,01. 1023 molekul c. 6,01. 1023 molekul d. 6,02. 1022 molekul15. Satu gram zat berikut yang mengandung jumlah mol terkecil adalah… (Ar O=16, N=14, C=12, H=1) a. CO(NH2)2 b. C6H12O6 c. C3H7OH d. (CH3)2CHCH316. Volume dari 6,02. 1022 molekul N2 pada keadaan STP adalah… a. 224 Liter b. 22,4 Liter c. 2,24 Liter d. 0,224 Liter17. Pada elektrolisis larutan ZnSO4 terjadi reduksi Zn2+ menjadi Zn. Massa ekivalen dari Zn sebesar....(Ar Zn = 65) a. 7,5 99b. 13c. 15,5 d. 32,518. Kadar unsur karbon dan nitrogen dalam urea, CO(NH2)2 berturut-turut sebesar....(Ar C = 12, O = 6, N = 14, H = 1)a. 40% dan 28,2%b. 30% dan 30,6%c. 20% dan 36,4% d. 20% dan 46,7%19. Kadar gas karbon monoksida diudara yang tercemar sebanyak 100 bpj, maka kadar karbon monoksida sebesar….a. 0,002 %b. 0,001 %c. 0,01 %d. 0,1 %20. Perbandingan massa unsur besi dan belerang dalam senyawa besi belerangadalah 7:4.No. Massa Massa Massa Besi Belerang Besi ( gram ) Belerang ( gram ) ( gram )1. 7 4 112. 14 8 223. 28 16 444. 35 16 ....5. 56 32 88 Massa besi belerang yang terjadi pada percobaan ke-4 adalah .... a. 22 gram b. 43 gram c. 51 gram d. 87 gram21. Perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1 : 8, maka untuk menghasilkan 45 gram air dibutuhkan …. a. 5 gram hidrogen dan 40 gram oksigen100b. 20 gram hidrogen dan 25 gram oksigen c. 30 gram hidrogen dan 15 gram oksigen d. 40 gram hidrogen dan 5 gram oksigen22. Pada wadah tertutup, 4 gram logam Ca dibakar dengan O menghasilkan Ca0, maka massa oksigen yang diperlukan sebesar…. a. 1,6 gram b. 2 gram c. 2,6 gram d. 3 gram23. Pada suhu dan tekanan yang sama, 2 liter gas karbondisulfida dibakar dengan gas oksigen menurut reaksi: CS2 (g)+ O2(g) → CO2(g) + SO2(g) . (reaksi belum setara), maka diperlukan… a. 6 Liter gas O2, dan dihasilkan 4 Liter gas CO2 b. 4 Liter gas O2, dan dihasilkan 4 Liter gas SO2 c. 6 Liter gas O2, dan dihasilkan 2 Liter gas CO2 d. 4 Liter gas O2, dan dihasilkan 2 Liter gas SO224. Jika 50 mL gas CxHy dibakar dengan 250 mL oksigen, dihasilkan 150 mL karbon dioksida dan sejumlah uap air. Semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Rumus senyawa CxHy adalah… a. CH4 b. C2H4 c. C3H6 d. C3H825. Unsur hidrogen dan oksigen dapat membentuk air dan suatu peroksida. Persen massa unsur dalam air adalah 11,1% berat hidrogen dan 88,9% berat oksigen. Persen massa dalam peroksida adalah 5,93% berat hidrogen dan 94,07% berat oksigen. Rumus peroksidanya adalah…. a. H2O b. H2O2 c. H2O3 d. H3O4 10126. Pada suhu dan tekanan tertentu, gas H2 bereaksi dengan gas N2 membentuk gas NH3 dengan perbandingan volum 3 : 1 : 2. Jika gas hidrogen yang bereaksi sebanyak 7,525 x 1022 molekul, maka jumlah molekul amonia yang terbentuk adalah…. a. 2,50 x 1022 molekul b. 5,02 x 1022 molekul c. 7,52 x 1022 molekul d. 9,05 x 1022 molekul27. Unsur 11X bereaksi dengan 8Y membentuk senyawa dengan ikatan ion. Rumus kimia secara berturut-turut.... a. ionik dan XY b. kovalen dan XY2 c. ionik dan X2Y d. kovalen dan XY28. Diketahui unsur P, Q, R, dan S dengan nomor atom berturut-turut 11, 13, 15, dan 17. Unsur yang paling mudah menangkap elektron yaitu…. a. P b. Q c. R d. S29. Pasangan golongan unsur berikut yang unsur-unsurnya dapat membentuk ikatan kovalen adalah.... a. oksigen dengan halogen b. alkali dengan halogen c. alkali tanah dengan halogen d. alkali tanah dengan gas mulia30. Senyawa berikkut ini yang semuanya berikatan kovalen adalah.... a. NO2, NaCl, CO dan MgO b. H2O, HCl, SF6, dan CCl4 c. CaO, SO3, CH4, dan AlCl3 d. Cl2O7, CO2, Ag2O, dan MgS31. Senyawa berikut yang mempunyai ikatan rangkap tiga adalah... (Nomor atom: C = 6, O = 8, H = 1, S = 16, P = 15, Cl = 17).102a. CO2 b. C2H2 c. SO3 d. PCl3 .32. Unsur-unsur dengan nomor atom 6A , 8B , 11C , 17D dan 19E. Pasangan unsur yang dapat membetuk ikatan kovalen nonpolar adalah.... a. A dan C b. B dan C c . A dan D d. C dan E33. Zat-zat di bawah ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:Zat Titik didih Daya hantar listrik Larutan CairanP Tinggi Menghantarkan MenghantarkanQ Rendah Menghantarkan Tidak menghantarkan Berdasarkan data tersebut, maka jenis ikatan yang terjadi pada zat P dan Q berturut-turut adalah… a. ion dan kovalen polar b kovalen polar dan hidrogen c. kovalen non-polar dan ion d kovalen polar dan kovalen non-polar34. Berikut ini dampak ikatan logam terhadap sifat fisis logam, kecuali logam.... a. mengkilap dan dapat ditempa b. dapat menghantar panas/listrik c. mempunyai titik didih dan titik lebur tinggi d. mempunyai titik didih dan titik lebur rendah35. Atom 6C dan 17Cl membentuk molekul CCl4. Dengan menggunakan teori tolakan pasangan elektron, maka jumlah PEI, PEB, tipe molekul dan nama bentuk molekul berturut-turut adalah.... a. 3, 1, AX3 , tetrahedral b. 4, 1, AX4, trigonal bipiramidal c. 4, 0, AX3, trigonal bipiramidal d. 4, 0, AX4 , tetrahedral 10336. Pasangan rumus kimia yang benar dari senyawa yang terbentuk dari ion-ion Na2+ , Mn2+ , Hg2+ , SO42-, dan PO43- adalah.... a. NaSO4 dan MnPO4 b. Hg2SO4 dan MnSO4 c. Na2SO4 dan Mn3(PO4)2 d. Na(SO4)2 dan Mn2PO437. Nama senyawa yang sesuai dengan rumus kimianya adalah.... a. FeS = besi (II) sulfida b. Na2O = dinatrium oksida c. Ca(OH)2 = kalium hidroksida d. Mg(OH)2 = mangan(II) hidroksida38. Nama ion-ion NH4+, Br-, NO3-, CrO42- berturut- turut adalah .... a. amonium, bromat, nitrat, dikromat b. amonium, bromida, nitrat, kromat c. almunium, bromida, nitrit, dikromat d. almunium, bromin, nitrit, kromat 39. Ion kompleks K3[Fe(CN)6] memiliki nama…. a. Kalium heksasiano ferro (II) b. Kalium heksasiano ferrat (III) c. Ion kalium heksasianoferrat(I) d. Ion trikaliumheksasianoferrat(II) 40. Rumus heksaaminkobalt(III) klorida adalah…. a. [Co(NH3)6]Cl3 b. [Co(NH3)6](Cl)2 c. [Co(NH3)6]Cl d. [Co(NH3)6]3(Cl)2II. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar!1. Monosodium Glutamat (MSG) memiliki komposisi karbon 35,51% ; hidrogen 4,77% ; oksigen 37,85% ; nitrogen 8,29% dan natrium 13,60%. Tentukan rumus molekulnya jika massa molarnya 169 g/mol!2. Sebanyak 5,6 gram besi (Fe) direaksikan dengan 150 mL larutan HNO3 2M menurut reaksi: Fe(s) + 2 HNO3 (aq) → Fe(NO3)2 (aq) + H2(g)104Tentukan:a) Pereaksi pembatas(PP) b) Zat yang tersisa dan massanya c) Massa Fe(NO3)2 yang terbentuk d) Volume gas H2 yang terbentuk pada STP (Ar H=1, N=14, O=16,Fe=56)3. Diberikan data harga energi ionisasi pertama (dalam kkal/mol ) dari unsurunsur dalam satu periode : K = 96,3; M = 241; P = 133; R = 131; L = 208; N = 280 ; Q = 199; S = 169 Tentukan urutan unsur-unsur diatas dalam periode itu dari kiri ke kanan!4. Jelaskan kecenderungan sifat-sifat unsur dalam satu golongan!D. Kunci JawabanKegiatan Pembelajaran 11. Atom, molekul, ion2. Molekul unsur terdiri dari unsur-unsur yang sama. Contoh:O2, F2, Cl2, Br2,. Molekul senyawa terbentuk dari penggabungan unsur-unsur yang berbeda. Contoh: H2O, NH3, H2SO43. Rumus empiris menyatakan perbandingan bilangan bulat terkecil dari atom- atom dalam suatu senyawa. Rumus molekul menyatakan banyaknya atom yang sebenarnya dalam suatu molekul atau satuan terkecil suatu senyawa.4. Rumus empiris: K2SO4 , C2H5OH, (NH4)CO3 , NH4Cl Rumus molekul: C2H4O2 , C6H65. a. 88 Sr , golongan = II A dan periode = 5 38 b. 108 Ag , golongan = I B dan periode = 5 476. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom makin besar sebab kulit elektron makin besar (K lebih besar dari Na). Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atom makin kecil sebab makin ke kanan muatan inti bertambah (Na lebih besar dari Cl).7. Pengelompokkan unsur: Mendeleyev : berdasarkan kenaikan massa atom Moseley : berdasarkan kenaikan nomor atom 1058. Empat sistem penyusunan/pengelompokan unsur sistem periodik modern: 1) disusun berdasarkan nomor atom 2) terdiri dari 7 periode (lajur horizontal) dan 18 golongan (lajur vertikal) 3) golongan dibagi 2 yaitu golongan utama dan transisi 4) jumlah unsur masing-masing periode berbedaKegiatan Pembelajaran 21. Ar Cl = 35,52. Mr Al2(SO4)3 .2H2O = 3783. 4,9 gram4. 4,48 Liter5. 0,0625 mol6. 6,02 x 10237. 32,58. 20 %Kegiatan Pembelajaran 35. Hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan berganda, hukum perbandingan volum, hipotesis Avogadro.6. Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.7. 7,5 Liter4. 4,6 gram5. N2O56. a. 67,5 Liter b. 223,5 gramKegiatan Pembelajaran 41. Pasangan elektron ikatan (PEI) berikatan adalah pasangan elektron yang digunakan oleh dua atom yang berikatan. Pasangan elektron bebas (PEB) berikatan adalah pasangan elektron yang tidak digunakan bersama oleh kedua atom.2. X2O , ionik3. C2H24. C dan E5. Satu1066. Ca lebih elektropositif daripada Mg. Karena dalam satu golongan (dari ataskebawah keelektronegatifan unsur berkurang. Makin kecil keelektronegatifansuatu unsur, makin besar keelektrropositifannya.7. a. PEB = - , PEI = 4, bentuk molekul = tetrahedralb. PEB = 1, PEI = 3, bentuk molekul = trigonal piramidaKegiatan Pembelajaran 51. Sukrosa = pemanis, urea = pupuk, etanol = pelarut, bensin = bahan bakar2. Muatan ion kompleks jumlah muatan atom pusat dan muatan liganBilangan koordinasi adalah jumlah atom donor yang terikat pada atompusat secara langsung.3. CuOH = Tembaga (I) hidroksida, Fe(OH)2 = Besi (II) hidroksida, Sn(OH)4 = Timah (IV) hidroksida4. a. atom pusat Cu2+ dan empat buah ligan H2Obilangan koordinasi Cu = 4 muatan ion kompleks = 2 + 4 (0) = +2b. atom pusat Fe2+ dan enam buah ligan CN–.bilangan koordinasi Fe = 6muatan ion kompleks = 2 + 6 (–1) = –45. a. Heksaamine krom(III) nitrat b. Kalium heksasianoferrat (III)6. a. Na3[Co(NO2)6] b. [Co(NH3)5Cl]Cl2Kunci Jawaban EvaluasiI. Pilihan Ganda1C 6C 11 A 16 C 21 ` A 26 B 31 B 36 A2B 7B 12 C 17 D 22 A 27 C 32 C 37 C3A 8B 13 D 18 D 23 A 28 D 33 A 38 B4D 9A 14 B 19 C 24 D 29 A 34 D 39 B5D 10 B 15 C 20 C 25 B 30 B 35 D 40 AII. Uraian1. Diketahui: % massa komposisi MSG, Karbon 35,51% ; Hidrogen 4,77% ; Oksigen 37,85% ; Nitrogen 8,29% dan Natrium 13,60%. Perbandingan massa C : H : O : N : Na = 35,51: 4,77 : 37,85 : 8,29 : 13,60 Perbandingan mol C : H : O : N : Na = 35,51 : 4,77 : 37,85 : 8,29: 13,60 107i. 1 16 14 23 = 2,95 : 4,77 : 2,36 : 0,59 : 0,59 =3:5:2:1:1Rumus empirisnya = C3H5O2NNaMr (C3H5O2NNa) n = 169(3ArC+5ArH+2ArO+ArN+ArNa) n = 169(3.12+5.1+2.16+14+23) n = 169(36+5+32+14+23) n = 169 110 n = 169, n = 169 ; n = 1,53 ; n= 2 110 Jadi rumus molekulnya adalah (C3H5O2NNa)22. Reaksi: Fe(s) + 2 HNO3 (aq)→ Fe(NO3)2 (aq) + H2(g)Mol Fe = 0,1 molMol HNO3 = 2 x 0,15 = 0,3 molPereaksi PembatasFe = mol / koef = 0,1 / 1 = 0,1HNO3 = mol/koef = 0,3/2 = 0,15Pereaksi Pembatas adalah Fe (diambil yang sedikit/ cepat habis) Fe(s) + 2HNO3(aq) → Fe(NO3)2(aq) + H2(g)Mula : 0,1 0,3 --Reaksi: 0,1 0,2 0,1 0,1Sisa : 0 0,1 0,1 0,1b) Zat yang tersisa yaitu HNO3 Massanya = 0,1 mol x 63 g/mol = 6,3 gramc) Massa Fe(NO3)2 yang terbentuk = 0,1mol x 180 g/mol = 18 gramd) Volum gas H2 yang terbentuk = mol x 22,4 = 0,1 x 22,4 = 0,1 x 22,4 L3. Energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) semakinbesar, maka urutan unsur tersebut: 96,3 ; 131 ; 133 ; 169 ; 199 ; 208 ; 241 ; 280 K R P S Q L MN1084. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah): jari-jari atom dan sifat logam semakin besar, keelektronegatifan semakin kecil, energi ionisasi semakin kecil dan afinitas elektron semakin kecil 109GLOSARIUMAfinitas Elektron Energi yang dibebaskan oleh sebuah atom untuk menerima elektronAir Substansi kimia dengan rumus kimia H2O, terdiri atas dua atom H terikat secara kovalen pada satu atom O. Pada kondisi standar (1 atm, 0°C) tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan merupakan suatu pelarut universal arahAnhidrat Keadaan senyawa yang kehilangan airAnoda Elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasiAr Berat atom relatif yang menggunakan berat atom C sebagai pembandingAsam Zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya rasa asam, dapat merusak logam, memerahkan kertas lakmus biru dan bersifat korosifAtom Bagian terkecil dari sebuah unsurAtom pusat Atom yang terdapat dalam suatu molekul/ion dan berikatan dengan satu/dua atomyang lainBasa Zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya rasa pahit, licin, membirukan kertas lakmus merah dan kaustikBil. Avogadro Bilangan yang sebanding dengan 6,023 x 1023 partikelBil. Koordinasi Banyaknya atom donor yang terikat pada atom/ion pusatBil. Oksidasi Muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron-elektron dalam setiap ikatan diberikan pada atom yang lebih elektronegatifDeret Actinida Deret yang seluruh unsurnya memiliki kemiripan sifat dengan actiniumDeret Lantanida Deret yang seluruh unsurnya memiliki kemiripan yang sama dan menyerupai unsur lantaniumElektron Partikel penyusun atom yang bemuatan negatifElektron valensi Elektron pada orbital terluarElektronegatifitas Kemampuan suatu atom untuk menarik elektron110Energi Ionisasi dapat melepaskan elektron valensinyaHibridisasi Proses perpindahan elektron dari tingkat orbital yangHukum Avogadro rendah ke yang lebih tinggiHukum Gay- Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula Lussac Hukum perbandingan volume, pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gasHukum Lavoiser hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat danHukum Dalton sederhana Hukum Kekekalan Massa, dalam sebuah reaksiHukum Proust massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah samaIkatan Ion Hukum Perbandingan Berganda, jika unsur yang dapatIkatan Kovalen membentuk dua senyawa atau lebih memiliki perbandinganIkatan Logam komponen yang mudah dan sederhanaIlmu Kimia Hukum Perbandngan Tetap, perbandingan massa unsur – unsur penyusun sebuah senyawa adalah tetapIsobar Ikatan yang terjadi karena adanya gaya elektrostatik antaraIsoton ion positif (kation) dengan ion negatif (anion)Isotop Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan pasanganIUPAC elektron secara bersamaJari-Jari Atom Interaksi antar atom di dalam sebuah logamKatoda Ilmu yang mempelajari tentang materi terkaitLigan dengan struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya Unsur - unsur yang memiliki nomor massa sama, namun memiliki jumlah proton dan netron yang berbeda Unsur - unsur yang memiliki jumlah neutron sama Unsur - unsur yang memiliki jumlah proton sama namun massanya berbeda International Union of Pure and applied Chemistry Jarak dari inti atom sampai dengan elektron kulit terluar Elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi 111Basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas atauLigan polidentat memiliki pasangan elektron π Ligan yang memiliki lebih dari satu atom donor yaitu liganMassa bidentat, tridentat, dan seterusnyaMateri Jumlah partikel yang dikandung setiap benda Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massaMol Besarnya satuan yang sebanding dengan partikel sebanyak 6,023 x 1023 dalam setiap 1 satuannyaMolekul Bagian terkecil dari suatu senyawaMr Berat molekul relatif yang menggunakan berat atom karbon (C) sebagai pembandingNeutron Partikel penyusun inti yang tidak bermuatanOksidasi Reaksi suatu unsur atau senyawa yang mengikat oksigenOrbital Sub tingkat energiPasangan PEB, pasangan elektron yang terdapat pada orbital valensiElektron Bebas suatu atom dan tidak digunakan untuk membentuk ikatanPasangan PEI, pasangan elektron yang dipakai secara bersama olehElektron Ikatan dua buah atomPersen Berat Satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya zat terlarut dalam 100 gram larutanPersen Volume Satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah volume (ml) dari zat terlarut dalam 100 ml larutanProton Partikel penyusun inti yang bermuatan positifRumus Empiris Rumus yang menyatakan perbandingan bilangan bulat terkecil dari atom-atom dalam suatu senyawaRumus Molekul Rumus kimia menyatakan banyaknya atom sebenarnya dalam suatu molekul atau satuan terkecil suatu senyawaSifat Kimia Sifat yang timbul akibat adanya perubahan materi yang relatif lebih kekal/terbentuknya materi yang baruTabel Periodik Tabel yang berisi nama-nama unsur yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya112DAFTAR PUSTAKAChang, Raymond., 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.IUPAC, 2005. International Union of Pure and Applied Chemistry, \"Nomenclature of Inorganic 32 Chemistry IUPAC Recommendations 2005\", RSC Publishing, Norfolk, UK.Jahro, I. S., 2007. Fenomena Transisi Spin Kompleks Fe(II) pada Kompleks Mn(II) Cr(II) – Oksalat, Disertasi Program Doktor, Institut Teknologi Bandung.Goldberg, David E, Ph.D.,2008. Kimia Untuk Pemula. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.Effendy, Prof. Ph.D. 2009. Perspektif Baru Kimia Koordinasi Jilid 1, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, 131.Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 1 Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta, p. 226. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan NasionalSunardi dan Irawan. 2011. Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung: Yrama Widya.Rosalia Shinta Dewi, M.Sc. 2011. Inovasi Guru Kimia Tanpa Batas untuk SMA kelas X, XI, dan XII. Yogyakarta. Kendi mas Mediahttp://dsupardi.wordpress.com/kimia-x/ikatan-kimia/2009/10/6/Materi Pelajaran Kimia Kelas X, Semester 1.Gianto,SPd.http://medlinkup.wordpress.com/2011/10/09/pengertian-perbedaan-atom- molekul-ion-unsur-senyawa-campuran.http://arisandiaksel.blogspot.co.id/2011/01/ikatan-logam.http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-senyawa-kompleks.http://www.plengdut.com/2012/11/rumus-empiris-dan-rumus-molekul.http://softilmu.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-pembahasan-atom.http://rumushitung.com /2013 /07/ 22/Kestabilan-unsur-unsur-kimia-di alam.http://id.wikipedia.org/wiki/2014/06/7/Molekul diatomik. 113Lampiran 1 Daftar Massa Atom Relatif (Ar) unsur-unsur Kimia Nama unsur Lmbg No. Ar Nama unsur Lmbg. Nomor Ar unsur Atom unsur Atom Hidrogen 1 Telurium 126,5 Helium H 1 4 Iodium Te 52 127 Litium He 2 7 Xenon I 53 131 Berilium Li 3 9 Ses ium Xe 54 133 Boron Be 4 11 Barium Cs 55 137 Karbon B 5 12 Lantanium Ba 56 139 Nitrogen C 6 14 Serium La 57 140 Oks igen N 7 16 Pros es odnium Ce 58 141 Fluor O 8 19 Neodinium Pr 59 144 Neon F 9 20 Prom etium Nd 60 145 Natrium Ne 10 23 Sam arium Pm 61 150 Magnes ium Na 11 24 Europium Sm 62 152 Alum inium Mg 12 27 Gadolinium Eu 63 157 Silikon Al 13 28, Terbium Gd 54 159 Fos for Si 14 31 Diapros ium Tb 65 162,5 Belerang P 15 32 Holmium Dy 66 165 Klor S 16 35, 5 Erbium Ho 67 167 Argon Cl 17 40 Tulium Er 68 169 Kalium Ar 18 39 Iterbium Tm 69 173 Kals ium K 19 40 Lutetium Yb 70 175 Skandium Ca 20 45 Hafnium Lu 71 178,5 Titan Se 21 48 Tantalum Hf 72 181 Vanadium Ti 22 51 Wolfram Ta 73 184 Krom V 23 52 Renium W 74 186 Mangan Cr 24 55 Os m ium Re 75 190 Bes i Mn 25 56 Irdium Os 76 192 Kobal Fe 26 58 Platina Ir 77 195 Nikel Co 27 59 Em as Pt 78 197 Tem baga Ni 28 63,5 Raks a Au 79 201 Seng Cu 29 65 Talium Hg 80 204 Galium Zn 30 70 Tim bal Tl 81 207 Germ anium Ga 31 73 Bis m ut Pb 82 209 Ars en Ge 32 75 Polonium Bi 83 (209) Selenium As 33 79 As tatin Po 84 (210) Brom Se 34 80 Radon At 85 (222) Kripton Br 35 84 Frans ium Rn 86 (223) Rubidium Kr 36 85,5 Radium Fr 87 226 Strons ium Rb 37 88 Aktinium Ra 88 (227) Itrium Sr 38 89 Torium Ac 89 232 Sirkonium Y 39 91 Protaktinium Th 90 (231) Niobium Zr 40 93 Uranium Pa 91 (238) Molibdenum Nb 41 96 Neptunium U 92 (237) Teknetium Mo 42 (98) Plutonium Pu 93 (244) Ritenium Te 43 101 Am eris iun Pu 94 (243) Radium Ru 44 103 Kurium Am 95 (247) Paladium Rh 45 106 Berkelium Cm 96 (247) Perak Pd 46 108 Kalifornium Bk 97 (251) Kadm ium Ag 47 112 Eins teinium Cf 98 (252) Indium Cd 48 115 Ferm ium Es 99 (257) Tim ah In 49 119 Mendelevium Fm 100 (258) Antim on Sn 50 122 Nabelium Md 101 (259) Sb 51 No 102114Lampiran 2 Daftar Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier, Dobereiner, dan Newlands Pengelompokan Unsur Menurut LavoisierKelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IVHidrogen - Arsen -Oksigen - Argentus AluminaNitrogen Karbon Bismut BaritCahaya Fluor Kobalt KapurKalor Klor Nikel Silika Fosfor Plumbum Magnesia Sulfur Timah Seng Pengelompokan Unsur Menurut Triade DobereinerKelompok Unsur Massa Atom Kelompok Unsur Massa AtomSenyawa Cl 35,5 Senyawa Li 7Pembentuk Br 80 Pembentuk Na 23Garam I 127 Alkali K 39Senyawa S 32 Senyawa Ca 40Pembentuk Se 79 Pembentuk Sr 88Garam Te 12,8 Alkali Ba 136 Pengelompokan Unsur Menurut Newlands Do Re Mi Fa Sol La Si 1 234 5 6 7 H O F Li Be B C N S Cl FeCo, Ni Na Mg Al Si P Se Br Ro, Ru Pd K Ca Cr Ti Mn I Te AuPt, Ir Cu Zn Y In As Th Rb Sr Ce, La Zr Di, mo Ag Cd U Sn Sb Cs Ba Ta W Nb Os V Ti Pb Bi 115Lampiran 3 Daftar Pengelompokan Unsur Menurut Mendeleyev, Moseley Pengelompokan Unsur Menurut MendeleyevPeriode Golongan VIII 1 I II III IV V VI VII Fe, Co, Ni 2 Ru, Rh, Pd 3 H Be B CNO F 4 Li Mg Al Na Ca - Si P S Cl 5 K Cu Zn - Ti V Vr Mn Rb Sr Y Ag Cd In - As Se Br Zr Nb Mo - Zn Sb Te I Pengelompokan Unsur Menurut MoseleyGroup I II III IV V VI VII VIII O ab ab ab ab ab ab ab ab H1He 2 Li 3 Be 4 B5 C6 N7 O8 F9 Fe 26, ONe 10 27Ar 18 Na 11 Mg 12 Al 13 Si 14 P 15 S 16 Cl 17 Ni 28Kr 36 Ca 20 Ru 44, Rh K 19 Zn 30 Sc 21 Ti 22 V 23 Cr 24 Mn 25 45Xe 54 Cu 29 Sr 38 Ga 31 Ge 32 As 33 Sc 34 Br 35 Pd 46 Rb 37 Cd 48 Y 39 Zr 40 Nb 41 Mo 42 Os 76,Rn 66 Ag 47 Sb 51 Te 52 - Ir77 Cs 55 Ba 56 In 49 Sn 5 Ta 73 W 74 I 53 Pt 78 57- Hf 72 Bi 83 Po 84 Au 79 Hg 80 71* Pb 82 Pa 91 U 92 Re 75 Ra 88 Th 90 - - Ti 81 Ac 89116Lampiran 4 Daftar Kation dan Anion DAFTAR KATION DAFTAR ANION 117Lampiran 5 Daftar Sifat Fisis Unsur Alkali dan Alkali Tanah DAFTAR SIFAT FISIS UNSUR ALKALI DAFTAR SIFAT FISIS UNSUR ALKALI TANAH118Penulis :Drs. Hari Amanto, M.Pd, No HP : 081334528524Penelaah :Copyright  2016Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga KependidikanBidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan TenagaKependidikanHak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingankomersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikandan KebudayaanKATA SAMBUTANPeran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kuncikeberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompetenmembangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkanpendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponenyang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalampeningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP)merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan haltersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru(UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. HasilUKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalampenguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkandalam bentuk pelatihan guru pasca UKG melalui program Guru Pembelajar.Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dansumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakanmelalui pola tatap muka, daring (online), dan campuran (blended) tatap mukadengan online.Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikdan Tenaga Kependidikan(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan TenagaKependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TKKPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah(LP2KS) merupakan Unit PelaksanaTeknis di lingkungan Direktorat Jenderal Gurudan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkanperangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untukprogram Guru Pembelajar (GP) tatap mukadan GP online untuk semua matapelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GPmemberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitaskompetensi guru.Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya. Jakarta, Februari 2016 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP. 195908011985031002 iiiDAFTAR ISIKAT A SAMBUTAN...................................................................................................iDAFT AR ISI .............................................................................................................iiDAFT AR GAMBAR ............................................................................................... ivPENDAHULUAN......................................................................................................1 A. Latar Belakang .............................................................................................1 B. Tujuan ...........................................................................................................1 C. Peta Kompetensi ..........................................................................................2 D. Ruang Lingkup .............................................................................................2 E. Saran Cara Penggunaan Modul...................................................................3KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK...............5 A. Tujuan ...........................................................................................................5 B. Indikator pencapaian Kompetensi................................................................5 C. Uraian materi ................................................................................................5KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: POTENSI PESERTA DIDIK ..........................13 A. Tujuan .........................................................................................................13 B. Indikator pencapaian Kompetensi..............................................................13 C. Uraian materi ..............................................................................................13KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BEKAL AJAR AWAL PESERTA DIDIK.......23 A. Tujuan .........................................................................................................23 B. Indikator pencapaian Kompetensi..............................................................23 C. Uraian materi ..............................................................................................23KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK ...35 A. Tujuan .........................................................................................................35 B. Indikator pencapaian Kompetensi..............................................................35 C. Uraian materi ..............................................................................................35PENUTUP ..............................................................................................................43 A. Kesimpulan.................................................................................................43 B. Tindak Lanjut ..............................................................................................45 C. Evaluasi ......................................................................................................45 D. Kunci Jawaban ...........................................................................................49DAFT AR PUSTAKA..............................................................................................51GLOSARIUM .........................................................................................................55 iiiDAFTAR GAMBARGambar 1. Model Karakteristik Peserta Didik ......................................................... 7 ivPENDAHULUANA. Latar BelakangSebagai seorang pendidik, sangat perlu memahami perkembangan peserta didik.Perkembangan peserta didik tersebut meliputi: perkembangan fisik,perkembangan sosio emosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual.Perkembangan fisik dan perkembangan sosio sosial mempunyai kontribusi yangkuat terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan mental atauperkembangan kognitif siswa.Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas, sangat diperlukanuntuk merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan.Rancangan pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasibelajar peserta didik sehingga mampu meningkatkan proses dan hasilpembelajaran yang diinginkan.Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satu nyaterdapat pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada prosespembelajaran tertentu. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang optimalpendidik harus menganalisis peserta didiknya terlebih dahulu yang meliputikarakteristik umum, karakteristik akademik, maupun karakteristik uniknya yangdapat mempengaruhi kemampuan, intelektual, dan proses belajarnya.Dalam pembahasan ini kita membahas tentang karakteristik umum peserta didikyang mencakup usia, gender dan latar belakang peserta didik.B. TujuanSetelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :a. Menjelaskan karakteristik aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budayab. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampuc. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. 1d. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampuC. Peta KompetensiBIDANG KEAHLIAN : PEDAGOGIK POSISI MODUL KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI WAKTU KOMPETENSI 4 JPPED0100000-00 Pengembangan Peserta Didik 8 JPPED0200000-00 Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran yang mendidik 8 JPPED0300000-00 Pengembangan Kurikulum 10 JPPED0400000-00 Pembelajaran Yang Mendidik 2 JPPED0500000-00 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran 4 JPPED0600000-00 2 JPPED0700000-00 Pengembangan potensi peserta didik 5 JPPED0800000-00 Komunikasi efektif 4 JPPED0900000-00 Penilaian dan evaluasi pembelajaran Pemanfaataan hasil penilaian dan evaluasi 8 JPPED0100000-00 pembelajaran Tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.D. Ruang Lingkup 1. Materi Pokok 1. Karakteristik peserta didik a. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik b. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Intelektual c. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Sosial d. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Spiritual (taat, jujur, ketaqwaan)22. Materi Pokok 2. Potensi peserta didik a. Potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu diidentifikasi sesuai dengan bakat b. Potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu diidentifikasi sesuai dengan minat 3. Materi Pokok 3. Bekal ajar awal peserta didik a. Bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu diidentifikasi berdasarkan hasil pre tes b. Hasil identifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu dimanfaatkan untuk penyusunan program pembelajaran 4. Materi Pokok 4. Kesulitan belajar peserta didik a. Kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu sesuai capaian perkembangan intelektual b. Kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu dikelompokkan sesuai tingkat kesulitan belajarnyaE. Saran Cara Penggunaan ModulGuru pembelajar diharapkan memiliki dasar mengelas dan sikap mandiri dalambelajar, dapat berperan aktif dan berinteraksi secara optimal dengan sumberbelajar. Oleh karena itu langkah kerja berikut perlu diperhatikan secara baik :1. Bacalah modul ini secara berurutan dari halaman paling depan sampai halaman paling belakang. Pahami dengan benar isi dari setiap kegiatan belajar yang ada.2. Untuk memudahkan anda dalam mempelajari modul ini, maka pelajari terlebih dahulu Tujuan Akhir Pembelajaran dan Ruang Lingkup yang akan dicapai dalam modul ini.3. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda berkembang sesuai standar.4. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana yang telah anda susun. 35. Sebelum anda dapat menjawab dengan baik latihan dan tugas atau tes yang ada pada setiap akhir materi, berarti anda belum memperoleh ketuntasan dalam belajar. Ulangi lagi pembelajarannya sampai tuntas, setelah itu diperbolehkan untuk mempelajari materi berikutnya. 4KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KARAKTERISTIKPESERTA DIDIKA. TujuanSetelah mempelajari materi ini diharapkan peserta dapat;1. Memahami Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik2. Memahami Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Intelektual3. Memahami Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Sosial4. Memahami Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Spiritual (taat, jujur, ketaqwaan)B. Indikator pencapaian KompetensiSetelah mempelajari materi ini diharapkan peserta dapat; Menjelaskan1. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik2. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Intelektual,3. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Sosial4. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek Spiritual (taat, jujur, ketaqwaanC. Uraian materi1. Judul Materi : Karakteristik Peserta Didik a. Peserta Didik Dalam proses pendidikan, peserta didik berarti salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral. Peserta didik menjadi pokok persoalan dan tumpuan perhatian dalam semua proses transformasi yang dikenal dengan sebutan pendidikan. Sebagai komponen penting dalam sistem pendidikan, peserta didik sering disebut sebagai bahan mentah. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing – masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan 5kembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yangkonsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.Peserta didik memiliki potensi–potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga iamerupakan insan yang unik. Potensi–potensi khas yang dimilikinya perludikembangkan serta direalisasikan sehingga mencapai tahapan perkembanganyang optimal. Selain itu, peserta didik memiliki kecenderungan untukmelepaskan diri dari kebergantungan pada pihak lain.b. KarakteristikMenurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepadakarakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secarateratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan.Menurut Sudirman (1990) Karakteristik peserta didik adalah keseluruhan polakelakuan dan kemampuan yang ada pada peserta didik sebagai hasil daripembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitasdalam meraih cita-citanya.Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik peserta didik adalah aspek-aspekatau kualitas perseorangan peserta didik yang terdiri dari minat, sikap, motivasibelajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.Peserta didik atau peserta didik adalah orang yang menerima pengaruh dariseseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Peserta didikadalah unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokokpersoalan dalam semua aktifitas pembelajaran .Secara Umum karakteristik peserta didik adalah karakter/gaya hidup individusecara umum (yang dipengaruhi oleh usia, gender, latar belakang) yang telahdibawa sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menantukan kualitashidupnya.6tersenyum Senangcemberut ekspresinya tertawa Suka sedih menangis ceria Tidak menentu Gambar 1. Model Karakteristik Peserta Didik bahagia1) Pengertian Karakteristik peserta didikMenurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata karakterdengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individuyang relatif tetap.Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepadakarakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secarateratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan.Menurut Sudirman (1990) Karakteristik peserta didik adalah keseluruhan polakelakuan dan kemampuan yang ada pada peserta didik sebagai hasil daripembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitasdalam meraih cita-citanya.2) Karakteristik Peserta Didik berdasarkan aspek FisikPertumbuhan fisik adalah perubahan –perubahan fisik yang terjadi danmerupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahanini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnyaciri-ciri kelamin utama(primer) dan ciri kelamin kedua(skunder)Istilah pertumbuhan biasa digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahanukuran fisik yang secara kuantitatif yang semakin lama semakin besar atautinggi.Dan istilah perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan- 7

perubahan dalam aspek psikologis dan sosial dimana aspek ini meliputi aspek-aspek intelek,emosi,bahasa,bakat khusus nilai dan moral serta sikap.3) Karakteristik peserta didik berdasarkan aspek intelektualBinet dan Simon mendefinisikan intelligensi sebagai kemampuan untukmengarahkan fikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arahtindakan bila tindakan tersebut dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengeritikdiri sendiri atau melakukan autocriticsm. Menurut Binet, intelligensi merupakansisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proseskematangan seseorang. Intelligensi dipandang sebagai sesuatu yangfungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilaitingkat perkembangan individu berdasar suatu kriteria tertentu.Istilah kemampuan dan kecerdasan luar biasa sering dipadankan dengan istilah\"gifted\" atau berbakat. Meskipun hingga saat ini belum ada satu definisi tunggalyang mencakup seluruh pengertian anak berbakat. Sebutan lain bagi anakgifted ini misalnya genius, bright, dan talented.4) Karakteristik peserta didik berdasarkan aspek SosialKata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerakmenjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakanhal mutlak dalam emosi. Menurut Goleman (2000 : 411) emosi merujuk padasuatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologisdan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalahdorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadaprangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembiramendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologiterlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosimerupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosidapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapatmengganggu perilaku intensional manusia. Goleman (2000 : 411)mengemukakan beberapa macam emosi yaitu : i. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati8



Page 2

Satu ekivalen asam yaitu sejumlah asam yang dapat menghasilkan 1 mol ionhidrogen (H+).Satu ekivalen basa, yaitu sejumlah basa yang dapat menghasilkan1 mol ion hidroksida (ion OHˉ).Contoh:Hitung berat satu ekivalen H3PO4 dalam reaksi di bawah ini1) H3PO4 + NaOH → NaH2PO4 + H2O2) H3PO4 + 2NaOH → Na2HPO4 + 2H2O3) H3PO4 + 3NaOH → Na3PO4 + 3H2OJawab :1) 1 mol H3PO4 menghasilkan 1 mol H+ Satu ekivalen H3PO4 = 1 mol H3PO4 = 97,995 gram2) 1 mol H3PO4 menghasilkan 2 mol H+ Satu ekivalen H3PO4 = ½ mol H3PO4 = ½ x 97,995 gram = 48,998 gram3) 1 mol H3PO4 menghasilkan 3 mol H+ Satu ekivalen H3PO4 = 1/3 mol H3PO4 = 1/3 x 97,995 gram = 32,665 gramd. Ekivalen RedoksSatu ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah zat yang dapatmenerima satu mol elektron (6,02 x 10²³elektron).Satu ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah zat yang dapatmemberikan satu mol elektron.Dalam reaksi redoks:Jumlah elektron yang diterima = jumlah elektron yang dilepaskanJumlah ekivalen oksidator = jumlah ekivalen reduktorMassa (berat) ekivalen oksidator = massa satu mol oksidator dibagi dengan jumlahmol elektron yang diterima (massa satu mol olsidator dinagi dengan jumlahbertambahnya bilangan oksidasi).Massa (berat) ekivalen reduktor = massa satu mol reduktor dibagi dengan jumlahmol elektron yang dilepaskan (massa satu mol reduktor dibagi dengan jumlahbertambahnya bilangan oksidasi).Contoh :Jika unsur Fe dioksidasikan menjadi FeO, Hitung berat satu ekivalen Fe!Jawab:Bilangan oksidasi Fe berubah dari 0 menjadi +2. 35Setiap mol Fe melepaskan 2 mol elektron, 1 mol Fe = 2 ekivalen.Berat 1 mol Fe = 2 ekivalen = 55,847 gram.Berat 1 ekivalen Fe = ½ (55,847) = 27,923 gram.2.5.2 Penentuan massa ekivalen dengan metoda oksida (metode langsung)Penentuan kadar suatu zat dengan metoda oksida (metode langsung) lebihdikenal dengan titrasi iodimetri. Titrasi iodimetri merupakan salah satu metodetitrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi, dengan menggunakansenyawa pereduksi iodium untuk mengoksidasi reduktor-reduktor yang dapatdioksidasi secara kuantitatif pada titik ekivalennya.Metode titrasi iodimetri mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar.Iodium merupakan oksidator lemah. Sebaliknya ion iodida merupakan suatupereaksi reduksi yang cukup kuat. Metode ini lebih banyak digunakan dalamanalisa jika dibandingkan dengan metode lain. Alasan dipilihnya metode ini,karena perbandingan stoikometri yang sederhana pelaksanaannya praktis,mudah, dan tidak banyak masalah. Dengan kontrol pada titik akhir titrasi jikakelebihan 1 tetes titran. perubahan warna yang terjadi pada larutan akan semakinjelas dengan penambahan indikator amilum/kanji. Dalam titrasi iodimetri, iodindigunakan sebagai agen pengoksidasi, namun dapat dikatakan bahwa hanyasedikit substansi yang cukup kuat sebagai unsur reduksi yang dititrasi langsungdengan iodin.3. Perhitungan Kadar suatu zat3.1 Kadar zat dalam campuranCampuran merupakan gabungan dua atau lebih zat tunggal yang tidak salingbereaksi dan masing-masing komponen masih mempertahankan sifat asalnya.Campuran tidak memiliki komposisi yang tetap, berbeda dengan senyawa.Salah satu cara untuk mengetahui jumlah campuran suatu zat adalah komposisipenyusunnya atau kadarnya, yaitu bilangan yang menyatakan jumlah zat tersebutdalam sejumlah campuran.Seringkali kita melihat pada produk minuman terdapat komposisi zat-zatpenyusunnya, misalnya 15% vitamin A, 20% vitamin B3,10% magnesium, dan 5%kalium. Berdasarkan informasi kompossi zat-zat penyusun suatu bahan/produk,kita dapat menghitung kadar setiap zat penyusun dalam bahan tersebut.Penentuan kadar zat dalam campuran sangat penting dalam kimia, karena kadarzat sangat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi.36Komposisi zat dalam campuran dinyatakan dalam persen, baik persen massamaupun persen volume. Komponen yang kadarnya sangat kecil dapat dinyatakandalam bagian persejuta (bpj atau ppm = part per million).1) Persen MassaPersen massa menyatakan jumlah gram suatu zat dalam 100 gram campuran.Misalnya: kadar emas 75%, berarti dalam campuran tersebut mengandung 75gram emas dalam setiap 100 gram campuran.Untuk menyatakan % massa, kita dapat menentukannya dengan rumus: % massa = massa zat × 100% massa campuran2) Persen volumePersen volum menyatakan jumlah ml suatu zat dalam 100 ml campuran. Misalnya:volume cuka dalam air 60%, berarti dalam 100 mL larutan terdapat 60 mLcuka.Untuk menyatakan % volume, dapat digunakan rumus: % volume = volume zat x 100 % volume campuran3) Bagian per sejuta (bpj)/ppmBagian persejuta (bpj) atau part per milion (ppm). Menyatakan jumlah bagiansuatu zat dalam sejuta bagian campuran.Misalnya: kadar polutan dalam sampel udara di Jakarta 22 bpj, berarti dalam 1 jutaliter udara di jakarta terdapat 22 liter gas polutan.Untuk menyatakan kadar yang sangat kecil, kita dapat dapat menggunakan suaturumus bpj massa = massa zat × 106 bpj massa campuran 1% = 104 bpj = 104 ppm1 , bpj = 1 ppm = 10−4% , % zat = bpjzat 100 106Contoh:1) Dalam 100 gram roti terdapat 5 gram gula.Berapa % kadar gula dalam roti tersebut!Penyelesaian:Diket : Massa gula (komponen) = 5 gram Massa roti (campuran) = 100 gramDitanya : % kadar gula 37Jawab : Kadar gula = 5 x 100 % , massa campuran = 5 %, 1002) Berapa mL cuka murni yang terdapat pada 200 mL larutan cuka 25 % Penyelesaian: Diket : Volume campuran (larutan cuka) = 200 mL Ditanya Kadar cuka = 25 % : Volume cuka murni… ? Jawab : Volume cuka murni = Kadar cuka x volume campuran Volume cuka murni = 25 % x 200 mL = 50 mL3) Dalam suatu daerah kadar gas CO2 adalah 0,00012 %. Tentukan kadar gas tersebut dalam bpj! Penyelesaian: Diket : Kadar CO2 = 0,00012 % Ditanya : Kadar CO2 dalam bpj? Jawab : 1 % = 10.000 bpj Bpj kadar CO2 = 0,00012% = 0,00012 x 10000 bpj = = 1,2 bpj3.2 Kadar Air dalam KristalBerdasarkan hasil suatu penelitian pengkristalan garam NaCl, diperoleh bahwatidak semua kristal mengandung air kristal dan memiliki jumlah air kristal yangsama. Misalnya garam hidrat, garam natrium karbonat (Na2CO3 5H2O) yangmemiliki molekul air kristal dalam setiap satuan rumusnya. Garam hidrat adalahgaram yang mengikat air. Air Kristal akan terlepas jika dilarutkan atau dipanaskan,sehingga terlibat dalam reaksi kimia.Secara umum rumus hidrat dapat ditulis: Rumus kimia senyawa kristal padat.xH2OJika garam hidrat melepaskan air kristal yang terikat disebut garam anhidrat.Cara mencari jumlah air kristal yang terikat pada garam hidrat adalah denganrumus: mol H2O X= mol garam anhidrat38Contoh:Kristal NaCl. xH2O dipanasknan hingga semua air kristalnya menguap. Beratkristal sekarang menjadi 44,9 % dari berat semula. Berapakah nilai x dan rumuskimia kristal? (Ar Na = 23, C l= 35,5, H = 1, O = 16).Penyelesaian:Diket: Rumus kimia Kristal = NaCl x.H2O Berat akhir Kristal =44,9% dari berat semulaDitanya: Nilai x dan rumus kimia KristalJawab:Diandaikan berat Kristal = 100 gram Massa kristal = 44,9 % x 100 gram = 44,9% Massa air = (100% - 44,9%) = 55,1% = 55,1 gramPerbandingan mol NaCl : H2O = 44,9 : 55,1 = 0,77 : 3,06 = 1 : 4 58,5 18Jadi, nilai x adalah 4 dan rumus kristalnya NaCl. 4H2O4. Pereaksi Pembatas dalam Reaksi KimiaBerdasarkan suatu reaksi antara dua zat atau lebih, kemungkinan salah satu zatakan habis terlebih dahulu dan zat tersebut akan membatasi hasil reaksi yangdidapatkan. Pereaksi yang habis terlebih dahulu dalam reaksi dan membatasi hasilreaksi disebut pereaksi pembatas. Dengan kata lain, pereaksi pembatas adalahpereaksi yang perbandingannya paling kecil.Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagisemua mol reaktan dengan koefisiennya dan pereaksi yang mempunyai hasil bagiterkecil merupakan pereaksi pembatas.Contoh:Senyawa H2SO4 massanya 49 gram direaksikan dengan 20 gram NaOH.Berapakah gram Na2SO4 yang dihasilkan, jika Ar H = 1, S = 32, dan O = 16?Penyelesaian:Diket: Massa H2SO4= ….gram Massa NaOH = ….gramDitanya: massa Na2SO4 = ….gramJawab:Reaksi: H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2OBerat H2SO4 = 49 gram, Mr. H2SO4 = 98 39Jumlah mol H2SO4 = 49 gram = 0,5 mol 98 gram/molJumlah mol NaOH 4 = 20 gram = 0,5 mol 40 gram/molJika H2SO4 habis bereaksi,maka membutuhkan NaOH = 2 x 0,5 mol = 1 mol (tidakmungkin)Jika NaOH habis bereaksi, maka membutuhkan H2SO4 = 1/2 x 0,5mol= 0,25 molSisa H2SO4 = 0,5 mol - 0,25 mol = 0,25 molMassa Na2SO4 = 0,2 5 x Mr Na2SO4 = 0,25 x 142 = 35,5 gramJadi, reaksi pembatasnya adalah NaOH. D. Aktivitas PembelajaranSetelah selesai pembelajaran, Anda hendaknya sering berlatih menyelesaikanmasalah yang berhubungan dengan perhitungan konsep mol.Selain itu Anda perlu melakukan kegiatan percobaan pemisahan zat dalamcampuran dan menentukan kadar zat dalam suatu campuran.Lakukanlah percobaan dengan benar sesuai cara kerja agar hasil yang diperolehdapat semaksimal mungkin. E. Latihan/Tugas1. Klorin (Cl) di alam adalah campuran dari 2 isotop, yaitu Cl-35 dan Cl-37 dengan perbandingan 76% Cl-35 dan 24% Cl-37. Hitunglah massa atom rata-rata dari unsur Cl!2. Diketahui masa atom relatif (Ar) H=1, C=12, N=14, O=16, Al=27, S=32. Tentukan massa molekul relatif (Mr) dari Al2(SO4)3 .2H2O!3. Hitunglah massa dari 0,05 mol asam sulfat.4. Hitunglah volume pada STP dari 0,2 mol gas O25. Hitunglah jumlah mol dari 4 gram gas belerang dioksida.6. Hitunglah jumlah partikel dari 30 gram gas etana.7. Pada elektrolisis larutan ZnSO4 terjadi reduksi menurut reaksi: Zn2+ (aq) + 2e → Zn (s) Massa atom relatif Zn adalah 65. Htunglah massa ekivalen Zn.8. Sebanyak 30 gram gula pasir dilarutkan dalam 120 gram air.40Hitunglah % kadar gula pasir dalam campuran. F. Rangkuman1. Massa satu atom terlalu kecil untuk digunakan dalam perhitungan, dinyatakan dalam satuan massa atom (sma). Satu sma didefinisikan sebagai 1 kali massa sebuah atom 12C netral. Massa 12 atom relatif (Ar) adalah satuan massa terkecil suatu unsur atau senyawa yang dibandingkan dengan 1 massa isotop 12C. 12 Massa rumus molekul (Mr) merupakan penjumlahan massa atom relatif (Ar) dari semua atom yang terdapat dalam rumus molekul suatu zat.2. Satu mol zat menyatakan jumlah atom/molekul/ion dalam suatu zat. Satu mol zat sebanding dengan jumlah 6,02.1023 partikel atau 22,4 liter volume larutan pada keadaan standar (0oC, 1atm).3. Hubungan mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume dapat digambarkan sebagai berikut :Massa : Ar/Mr x 6,02. 1023 x Ar/Mr Mol Jumlah Partikel : 6,02. 1023 x 22,4 : 22,4 Volume (STP)4. Massa ekivalen adalah perbandingan antara Ar atau Mr suatu unsur /senyawa dibagi dengan jumlah elektron yang diterima atau dilepaskan oleh setiap mol unsur atau senyawa tersebut. Massa gram ekivalen (grek) adalah perbandingan antara massa zat dalam kimia biasanya dinyatakan dalam gram dibagi dengan massa ekivalen zat itu.5. Penentuan kadar suatu zat dengan metoda oksida (metode langsung) lebih dikenal dengan titrasi iodimetri. Titrasi iodimetri merupakan salah satu metode titrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi, dengan menggunakan 41senyawa pereduksi iodium untuk mengoksidasi reduktor-reduktor yang dapat dioksidasi secara kuantitatif pada titik ekivalennya.6. Salah satu cara untuk mengetahui jumlah campuran suatu zat adalah komposisi penyusunnya atau kadarnya yaitu bilangan yang menyatakan jumlah zat tersebut dalam sejumlah campuran.7. Kadar zat dalam campuran dinyatakan dalam persen, baik persen massa, persen volume maupun bagian persejuta (bpj atau ppm = part per million).8. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang perbandingannya paling kecil/ zat habis terlebih dahulu dalam reaksi dan membatasi hasil reaksi. G. Umpan Balik dan Tindak LanjutSetelah Anda mengerjakan soal latihan sebagai penguji sejauh mana Andamemahami kegiatan pembelajaran 2, cocokkan jawaban Anda dengan kuncijawaban yang ada di bagian akhir kegiatan ini. Ukurlah tingkat penguasaan materikegiatan pembelajaran 2 dengan rumus sebagai berikut : Tingkat penguasaan = (skor perolehan : skor total ) x 100 %Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah : Baik sekali = 90 – 100 % Baik = 80 – 89 % Cukup = 70 – 79 % Kurang = 0 – 69 %Bila tingkat penguasan mencapai 80% ke atas, silahkan melanjutkan ke kegiatanpembelajaran 3. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80% harusmengulangi Kegiatan Pembelajaran 2 terutama pada bagian yang belum dikuasai.42KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: HUKUM-HUKUMDASAR KIMIAA. Tujuan Setelah menelaah kegiatan pembelajaran 2 ini, pembaca diharapkan dapat; 1. Menjelaskan tentang hukum-hukum dasar kimia 2. Menerapkan hukum-hukum dasar kimiaB. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan konsep/hukum/teori yang terkait dengan hukum dasar kimia. 2. Menjelaskan hukum-hukum dasar kimia. 3. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan. 4. Menghitung volume zat yang dihasilkan dari suatu reaksi. 5. Menggunakan alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia dengan terampil.C. Uraian Materi Dalam aplikasi kimia, hukum dasar kimia adalah hukum yang menjelaskan tentang dasar-dasar perhitungan kimia, karena dalam setiap reaksi kimia yang kita buat perhitungannya berdasarkan atas hukum-hukum dasar kimia. Hukum-hukum dasar ilmu kimia sangat penting di laboratorium, di pabrik, tetapi juga tidak jarang di rumah dan untuk kebutuhan-kebutuhan lain. Berikut disajikan 5 ilmuwan yang mengemukkan tentang hukum dasar kimia: 43Antoine Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) Joseph Louis Proust HUKUM-HUKUM Gay Lussac(Hukum Perbandingan Tetap) DASAR KIMIA (Hukum Perbandingan Volume) Dalton Avogadro (Hukum Perbandingan Berganda) (Hipotesis Avogadro)1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser)Hukum kekekalan massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoiser (1785)menemukan fakta bahwa “Pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa zat,massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan selalu tetap”. Perubahanmateri pada umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi adayang berupa gas (seperti pembakaran kertas) maka zat yang tertinggal menjadilebih kecil dari massa semula dan begitu pula sebaliknya.Perhatikan tabel pengamatan dibawah ini!Data percobaan reaksi antara besi dan sulfur menghasilkan besi (II) sulfida:Tabel 3. 1 Data percobaan reaksi besi dan sulfur Massa Zat yang bereaksi (gram) Massa Besi Massa Sulfur Massa Zat Besi (II) Sulfida 14 8 (gram) 28 16 22 42 24 44 56 32 66 8844Berdasarkan data percobaan di tersebut dapat disimpulkan bahwa ”massa zatsebelum dan sesudah reaksi adalah sama“ Hal ini sesuai dengan hukum keekalanmassa (hukum Lavoiser).ContohPada pembakaran 2,4 gram magnesium di udara dihasilkan 4 gram magnesiumoksida. Berapa gram oksigen yang dibutuhkan dalam reaksi itu ?Pembahasan :Massa Mg = 2,4 gramMassa MgO = 4 gramMassa sebelum reaksi = massa sesudah reaksiMassa Mg + massa O2 = massa MgOMassa O2 = massa MgO – massa Mg = (4 – 2,4) gram = 1,6 gram2. Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust )Hukum proust dikemukakan oleh Joseph Louis Proust (1799) menyatakan bahwa“ Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dantetap”.Perhatikan data pembentukan senyawa air dari gas hidrogen dan oksigen padatabel berikut:Tabel 3. 2 Data Pembentukan Senyawa AirMassa unsur – unsur pembentuk (gram) Massa senyawa air (gram)Massa Hidrogen Massa Oksigen 18 9 2 16 18 3 24 27 4 32 36Berdasarkan data tersebut didapatkan rumus antara lain: Massa B dalam AxBy = y . Ar B x Masa AxBy Mr AxBy % B dalam AxBy = y . Ar B x % AxBy Mr AxBy % Zat dalam campuran = Jumlah zat x 100 % Jumlah campuran 45Contoh 1:Perbandingan massa besi dan oksigen suatu senyawa oksida besi yaitu 7 : 2.Tentukan persen massa masing-masing besi dan oksigen dalam senyawatersebut!Pembahasan:Perbandingan massa besi dan oksigen adalah 7 : 2Total perbandingan 7 + 2 = 9% massa besi = perbandingan besi x 100 % = 7 x 100 % = 77,8 % total perbandingan 9% massa oksigen = perbandingan oksigen x 100% = 2 x 100 % = 22,2 % total perbandingan 93. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)Hukum dalton berbunyi “Jika unsur yang dapat membentuk dua senyawa ataulebih memiliki perbandingan komponen yang mudah dan sederhana”Menurut teori atom Dalton senyawa terbentuk dari gabungan atom – atom dalamperbandingan sederhana.Contoh 1:Unsur karbon bereaksi dengan hidrogen membentuk gas metana denganperbandingan 3 : 1.Jika massa karbon yang bereaksi 600 gram, berapa massa hidrogen yangdiperlukan?Pembahasan:Perbandingan C : H = 3 : 1, massa hidrogen = 1/3 x 600 gram = 200 gramContoh 2:Unsur P dan unsur Q membentuk 2 senyawa, yaitu X dan Y. Massa unsur P dalamsenyawa X dan Y berturut-turut adalah 47 % dan 30 %. Tunjukkanlah bahwahukum Dalton berlaku pada kedua senyawa tersebut?Pembahasan: Senyawa %A % B = 100 – % A X 47 % 100 – 47 % = 53 % Y 30 % 100 – 30 % = 70 %Agar persentase P mendekati sama, maka senyawa X dikalikan fator 2,13 dansenyawa Y dikalikan faktor 3,33 sehingga perbandingan massa X dan Y yaitu:46Senyawa Massa X (g) Massa Y (g) X 47 x 2,13 = 100 53 x 2,13 = 112,89 Y 30 x 3,33 = 100 70 x 3,33 = 233,10Jadi dapat diketahui perbandingannya X : Y = 112,89 : 233,10 = 1 : 24. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)Hukum perbandingan volume dikemukakan oleh Gay Lussac, bahwa “Pada suhudan tekanan sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasilreaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.Contoh :  2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g)10ml 30ml 20ml Pada suhu dan tekanan yang sama berlaku perbandingan:a. volume N2 : H2 : NH3 = 10 : 30 :20 = 1: 3 : 2 N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2 Jadi, Perbandingan koefisien = Perbandingan volumeBila terdapat dua gas, misal A dan B. dalam suatu persamaan reaksi, maka:Volume A Koefesien A Koefesien A = Volume A = X Volume BVolume B Koefesien B atau Koefesien BContoh : Jika gas metana (CH4) dibakar menurut persamaan reaksi CH4(g) + O2 (g) → CO2(g) + H2O(g) Tentukan : a. Setarakan persamaan reaksi b. Volume CO2 yang dihasilkan dan O2 yang dibutuhkanJawab:CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2OCara 1: Setarakan reaksi : CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O Perbandingan koefisien: 1 : 2 : 1 : 2 Perbandingan volume : 2 : 4 : 2 : 4 47Cara 2: Setarakan reaksi : CH 4 + 2O2 → CO2 + H2O Volume O2 = KoefisienO2 xvolumeCH4 = 2 x 2 Liter = 4 L KoefisienCH4 Volume CO2 = KoefisienCO2 xvolumeCH4 ==2 x 2 Liter = 2 Liter KoefisienCH45. Hipotesis Avogadro (Hukum Avogadro)Pada tahun 1811 seorang ilmuwan dari Italia Amedeo Avogadro mengemukakanbahwasanya partikel unsur tidak harus berupa atom yang berdiri sendiri, tetapidapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut molekul unsur.Avogadro mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut “ Pada suhu dantekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekulyang sama pula.” Jumlah molekul I : Jumlah molekul II = Volume gas I : volume gas IIBerdasarkan pernyataan tersebut maka didapatkan rumus,Volume yang dicari = (koefisien yang dicari) X volume yang diketahui (koefisien yang diketahui)Jumlah molekul dicari = (koefisien yang dicari) X jumlah molekul diketahui (koefisien yang diketahui)Agar lebih jelas perhatikan contoh soal berikut ini:Contoh 1:Sebanyak 50 liter gas karbon dioksida mengandung 5,0 x 1023 molekul pada suhudan tekanan yang sama, tentukan : 1. Jumlah molekul 10 liter gas hidrogen 2. Volume gas nitrogen yang mengandung 1,5 x 1023 molekulPembahasan : 1. Jumlah molekul H2 = volume H2 X jumlah molekul CO2 volume CO2 = 10 X 5,0 x 1023 molekul = 1,0 x 1023 molekul 50 Jadi 10 liter gas hidrogen mengandung 1,0 x 1023 molekul 2. Volume N2 = jumlah molekul N2 X volume CO2 jumlah molekul CO248= 1,5 x 1023 molekul X 50 Liter = 15 Liter 5,0 x 1023 molekulJadi 1,5 x 10 23 molekul gas nitrogen memiliki volume sebesar 15 Liter.Contoh 2 :Pada suhu dan tekanan tertentu 0,2 mol gas oksigen volumenya 1 Liter. Hitunglahvolume dari 1,5 mol gas hidrogen (pada P dan T yang sama) dengan gas oksigentersebut !Pembahasan : nH2 : nO2 = VH2 : VO2 1,5 : 0,2 = VH2 : 4 liter VH2 = 1,5 x 1 Liter = 7,5 Liter 0,2D. Aktifitas PembelajaranSetelah selesai pembelajaran, Anda harus mampu membuktikan danmengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaanserta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.Anda dapat menerapkan hitungan-hitungan sederhana di bengkel-bengkelproduktif untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan denganperhitungan produktif.E. Latihan/Tugas1. Sebutkan lima hukum dasar kimia!2. Bagaimanakah bunyi hipotesis Avogadro tentang volume gas yang bereaksi dalam suatu reaksi kima? Jelaskan!3. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1,0 mol gas nitrogen volumenya 3 liter. Hitunglah volume dari 2,5 mol gas hidrogen (pada P dan T yang sama) dengan gas nitrogen tersebut!4. Berapa gram massa gas NO2 yang dihitung berdasarkan 1 liter gas oksigen (O2 ) massanya 3,2 gram? (Ar N = 14, O = 16).5. Sepuluh liter gas NxOy terurai menghasilkan 10 liter N2 dan 25 liter O2. Jika gas – gas tersebut diukur pada P dan T yang sama, maka rumus kimia dari gas gram massa gas NxOy adalah ....6. Sebanyak 245 gram KClO3 (Mr KClO3 = 122,5) dipanaskan sesuai reaksi: 2KClO3 → 2KCl + 3O2 49Tentukan : a. Volume gas O2 pada STP. b. Massa KCl (Ar K = 39, Cl = 35,5, O=16).F. Rangkuman1. Hukum-hukum dasar kimia menjelaskan tentang dasar-dasar perhitungan kimia. Ada lima hukum dasar kimia yang dipakai dasar hitungan kimia yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan berganda, hukum perbandingan volum dan hukum Avogadro.2. Hukum Kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoiser, menyatakan bahwa “Pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa suatu zat, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan selalu tetap”.3. Hukum Perbandingan Tetap dikemukakan oleh Joseph Louis Proust, menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap”.4. Hukum Perbandingan Berganda dikemukakan oleh Dalton, menegaskan bahwa “ Dua unsur yang dapat membentuk dua senyawa atau lebih memiliki perbandingan komponen yang mudah dan sederhana”5. Hukum Perbandingan Volume oleh Gay Lussac, menyatakan bahwa “Pada suhu dan tekanan sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”6. Hukum Avogadro dikenal dengan Hipotesis Avogadro berbunyi “ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.”G. Umpan Balik dan Tindak LanjutSetelah Anda mempelajari kegiatan pembelajaran 3, cobalah Anda mengerjakansoal latihan sebagai penguji sejauh mana Anda memahami kegiatan pembelajaran3, cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhirkegiatan ini. Ukurlah tingkat penguasaan materi kegiatan pembelajaran 3 denganrumus sebagai berikut: Tingkat penguasaan = (skor perolehan : skor total ) x 100 %Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah : Baik sekali = 90 – 100 % Baik = 80 – 89 %50Cukup = 70 – 79 % Kurang = 0 – 69 %Bila tingkat penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan melanjutkan ke kegiatanpembelajaran 4. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % Andaharus mengulangi kegiatan pembelajaran 3 terutama pada bagian yang belumdikuasai. 5152KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: IKATAN KIMIAA. TujuanSetelah menelaah kegiatan pembelajaran 4 ini, pembaca diharapkan dapat;1. Menjelaskan tentang ikatan kimia.2. Menerapkan pengetahuan tentang ikatan kimia.3. Menerapkan disiplin ilmu alam yang lain dalam pelajaran kimia secara kreatif dan inovatif.4. Merancang percobaan kimia untuk pembelajaran atau penelitian kimia.B. Indikator Pencapaian Kompetensi1. Menentukan ikatan kimia dan struktur yang terbentuk dari suatu unsur dengan unsur lain berdasarkan sifat periodik unsur2. Menentukan kestabilan unsur berdasarkan konfigurasi gas mulia3. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia4. Menentukan jenis ikatan senyawa berdasarkan data yang diberikan5. Menjelaskan proses pembentukan NaCl berdasarkan ikatan ionik6. Menentukan struktur Lewis dari beberapa unsur7. Membandingkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga serta contoh senyawanya8. Menjelaskan proses tebentuknya NH3 dan ion NH4+ berdasarkan pengetahuan ikatan kovalen9. Menentukan struktur molekul berdasarkan pasangan elektron ikatan10. Menjelaskan kepolaran senyawa berdasarkan pasangan elektron bebas11. Merancang percobaan polaritas senyawa12. Menjelaskan terbentuknya ikatan logam13. Memprediksi bentuk molekulC. Uraian Materi1. Kestabilan UnsurSetiap unsur akan berusaha mencapai kestabilan dengan cara berikatan denganunsur lain. Unsur dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti 53konfigurasi unsur gas mulia (golongan VIII A). Ini menunjukkan bahwa di alamunsur-unsur tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Ketidakstabilan unsur-unsurini ada hubungannya dengan konfigurasi elektron yang dimilikinya.Perhatikan tabel berikut ini :Tabel 4. 1 Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Gas MuliaPeriode Unsur Nomor atom K LMNOP 1 He 2 2 2 Ne 10 28 3 Ar 18 288 4 Kr 36 2 8 18 8 5 Xe 54 2 8 18 18 8 6 Rn 86 2 8 18 32 18 8Berdasarkan tabel tersebut menyatakan bahwa elektron valensi gas muliasebanyak 8 elektron, kecuali helium 2 elektron. Akibatnya unsur-unsur gas muliasukar berikatan dengan unsur lain maupun dengan unsur sejenis, karena sudahmemiliki konfigurasi elektron yang stabil.Suatu unsur dapat mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan caramelepaskan elektron valensi, menangkap elektron, atau menggunakan bersamaelektron valensi membentuk pasangan elektron.Walter Kossel dan Gilbert Lewis (tahun 1916) menyatakan bahwa terdapathubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom-atom unsur salingberikatan. Lewis mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atomyang berikatan, berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron keduaatom tersebut sama dengan konfigurasi elektron gas mulia. Kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia mengikuti kaidah dupletdan kaidah Oktet.Pada kenyataannya, sangat jarang ditemukan atom unsur dalam keadaan bebas,tetapi selalu dalam bentuk persenyawaan. Hal ini karena dengan berikatanmembentuk ikatan kimia menyebabkan atom suatu unsur lebih mudahmempertahankan kestabilannya, karena energi yang dibutuhkan jauh lebih kecildaripada ketika berada dalam bentuk bebasnya.1.1 Kaidah DupletKaidah duplet adalah kecenderungan unsur-unsur memiliki 2 elektron pada kulitterluar sehingga konfigurasi elektronnya seperti gas helium.54Unsur yang mempunyai nomor atom kecil dari hidrogen sampai dengan boron (H,Li, Be dan B ) akan mengikuti kaidah duplet.Tabel 4. 2 Konfigurasi Elektron Unsur Yang Mengikuti Kaidah DupletUnsur Konfigurasi Elektron Valensi Melepas Menerima 1H Elektron 3Li 1 1 - 1 4Be 21 1 1 - 5B 2 2 - 22 3 3 - 23Unsur Li, Be dan B masing-masing melepaskan elektron valensi/elektron kulitterluarnya agar konfigurasi elektronnya seperti helium. Sedangkan hidrogen akanmenerima 1 elektron agar konfigurasi elektronnya seperti helium.1.2 Kaidah OktetKaidah Oktet adalah kecenderungan unsur-unsur memiliki 8 elektron pada kulitterluar sehingga konfigurasi elektronnya, seperti gas mulia dengan cara melepaselektron valensi atau menerima elektron dari unsur lain.Konfigurasi elektron beberapa unsur yang belum stabil dan mengikuti kaidah oktetdapat Anda lihat pada tabel berikut ini :Tabel 4. 3 Konfigurasi Elektron Unsur Yang Mengikuti Kaidah OktetUnsur Konfigurasi Elektron Elektron Melepas Menerima 11Na Valensi12Mg 281 1 - 13Al 282 1 2 - 14Si 283 3 - 15P 284 2 - 4 16S 285 3 - 3 17Cl 286 - 2 287 4 - 1 5 6 7Jadi unsur-unsur yang memiliki elektron valensi 1, 2, dan 3 cenderung melepaskanelektron valensinya untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas muliaterdekat. Unsur natrium, magnesium, dan aluminium cenderung melepaskanelektron valensinya sehingga memiliki konfigurasi elektron seperti gas neon padagolongan gas mulia. Sedangkan unsur-unsur yang memiliki elektron valensi 4, 5, 556, dan 7 lebih cenderung menerima elektron agar mencapai konfigurasi elektronseperti gas mulia terdekat. Unsur silikon, posphor, sulfur dan klorin cenderungmenerima elektron sehingga memiliki konfigurasi elektron seperti gas argon padagolongan gas mulia.Untuk menjelaskan cara penyusunan elektron dalam ikatan kimia, maka G.N.Lewis memperkenalkan metode sederhana yang menggambarkan elektronvalensi disebut lambang Lewis.Penggambaran lambang Lewis harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Elektron valensi digambarkan dengan tanda dot (●). 2. Elektron yang terletak pada kulit yang lebih dalam tidak digambarkan. 3. Empat elektron pertama ditulis sebagai titik atau silang, satu per satu di keempat sisi suatu unsur. 4. Titik atau silang berikutnya dipasangkan dengan titik yang sudah ada.Contoh penggambaran lambang lewis unsur golongan utama periode 2:2. Ikatan ionHal terpenting yang dimiliki oleh unsur adalah kemampuan bergabung denganunsur lain untuk membentuk senyawa. Dalam senyawa, unsur-unsur bergabungdalam suatu bentuk ikatan yang disebut ikatan kimia yang dipengaruhi oleh gayatarik menarik.Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik listrik (gaya Coulomb)antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion juga dikenal sebagai ikatanelektrovalen atau ikatan heteropolar. Senyawa yang terbentuk dari ikatan iondikenal dengan senyawa ionik.2.1 Pembentukan ion positifIon positif terbentuk karena suatu unsur melepaskan elektron. Unsur yangcenderung melepaskan elektron adalah unsur logam (unsur elektropositif). Unsurgolongan IA cenderung melepaskan 1 elektron, unsur golongan IIA cenderungmelepaskan 2 elektron, dan unsur golongan IIIA cenderung melepaskan 3elektron.Perhatikan contoh pembentukan ion positif berikut:56Sumb er: http://2.b p.b logspot.com.Gambar 4.1.a Gambar 4.1.bGambar 4. 1 Contoh pembentukan ion positif2.2 Pembentukan ion negatifIon negatif terbentuk karena suatu unsur menerima elektron.Unsur yangcenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam sehingga unsur nonlogamdisebut juga unsur elektronegatif.Unsur nonlogam golongan utama cenderung menerima elektron sesuai dengankekurangannya agar memiliki konfigurasi seperti gas mulia.Jadi unsur golongan VA cenderung menerima 3 elektron, unsur golongan VIAcenderung menerima 2 elektron, dan unsur golongan VIIA cenderung menerima 1elektron. Sumber : http://4.bp.blogspot.com Gambar 4. 2 Contoh pembentukan ion negatif2.3 Pembentukan ikatan ionApa yang terjadi jika dua keping logam digosokkan ke magnet? Kedua logamtersebut akan bermuatan magnet, sehingga saling tarik menarik (ada ikatan).Demikian pula proses terjadinya ikatan ion. Pada umumnya ikatan ion terjadiantara unsur-unsur yang mudah melepaskan elektron (logam pada golonganutama) dengan unsur-unsur yang mudah menerima elektron (nonlogam padagolongan utama).Mengapa terjadi tarik menarik? 57Karena keduanya ada perbedaan keelektronegatifan yang sangat besar. Jadiikatan ion dapat terjadi antara unsur logam (elektropositif) dengan unsur nonlogam(elektronegatif), akibat perbedaan keelektronegatifan yang cukup besarmemungkinkan terjadinya serah terima elektron. Sehingga terbentuk ionpositif danion negatif. Antara ion positif dan ion negatif akan terjadi gaya tarik elektronkeduanya.Garam dapur terbentuk dari unsur natrium dan unsur klorin. Natrium tergolongunsur logam yang reaktif dengan energi ionisasi relatif rendah, sehingga mudahmelepaskan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia.Klorin tergolong unsur nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif besarsehingga mudah menerima 1 elektron untuk mencapai kestabilan sepertikonfigurasi elektron gas mulia. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, makaklorin akan menarik elektron dari natrium sehingga natrium menjadi ion positif(Na+), sedangkan klorin menjadi ion negatif (Cl–). Ion-ion tersebut mengalami gayatarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl. Gambar 4. 3 Pembentukan ikatan ion pada NaClBerdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur yang memilikigaya tarik elektron relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan unsur yangmempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah unsur logam.Perbedaan gaya tarik yang cukup besar inilah yang mengakibatkan terjadinyaserah terima elektron. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogamumumnya berikatan ion dalam senyawanya.2.4 Senyawa ionikSenyawa yang terbentuk karena ikatan ion disebut senyawa ionik. Sifat-sifatsenyawa ionik antara lain:a. Bersifat polar karena memiliki beda keelektronegatifan yang relatif besar.b. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi, karena membutuhkan energi yang relatif besar untuk memecah daya tarik antar ion.58c. Dalam bentuk padatan tidak menghantarkan listrik, karena tersusun dari partikel-partikel ion yang saling tarik menarik dengan gaya elektrostatik yang kuat, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.d. Leburan dan larutannya berupa elektrolit, karena senyawa-senyawa ionnya akan terionisasi sehingga dapat menghantarkan listrik.e. Umumya pada suhu kamar berupa kristal zat padat yang permukaannya keras dan sukar digores serta memiliki struktur tertentu.Sesuai dengan kaidah oktet bahwa dalam pembentukannatrium klorida, natrium akan melepas satu elektron sedangkan klorin akanmenerima satu elektron, sehingga satu unsur klorin membutuhkan satu unsurnatrium.NaCl mempunyai struktur kristal tiga dimensi berbentuk kubus seperti yangditunjukkan pada Gambar 4.4. Sumber: http://kimia.upi.edu/utama.jpg Gambar 4. 4 Struktur Kristal NaClDalam kristal NaCl, setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl– dan setiap ion Cl–dikelilingi oleh 6 ion Na+. Dengan demikian perbandingan ion Na+ dan Cl– adalah1 : 1.Jadi rumus kimia natrium klorida adalah NaCl yang sekaligus menunjukkan rumusempirisnya. Berdasarkan pada kaidah oktet, kita dapat meramalkan rumus empirissenyawa ion dari suatu pasangan logam dengan nonlogam.3. Ikatan kovalenDi sekitar kita terdapat berbagai zat ataupun bahan berupa molekul-molekul gas,cair, dan padat yang tersusun atas unsur-unsur berikatan kovalen. Unsur-unsur 59yang sama/hampir sama keelektronegatifannya cenderung membentuk ikatankovalen dengan menggunakan pasangan elektron bersama.Ikatan kovalen dapat terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam laindengan cara pemakaian bersama pasangan elektron sehingga setiap unsurmemenuhi kaidah oktet/duplet. Seperti F2, CH4, CO2, C6H6, dan sebagainya. Gambar 4. 5 Jenis-jenis ikatan kovalenBerdasarkan penggunaan bersama pasangan elektron untuk berikatan, makaikatan kovalen dibedakan menjadi:3.1 Ikatan Kovalen Tunggal Dua atom atau lebih yang menggunakan sepasang elektron untuk berikatan maka akan terbentuk ikatan kovalen tunggalPerhatikan pembentukan ikatan kovalen tunggal pada molekul hidrogen. 1 atom hirogen 1 atom hirogen 1 molekul hidrogen Gambar 4. 6 Pembentukan molekul H2Setiap atom hidrogen memiliki 1 elektron, agar konfigurasi elektronnya stabil sepertigas mulia (helium) maka hidrogen memerlukan satu elektron lagi. Masing-masingatom hidrogen menyumbangkan sebuah elektron untuk digunakan bersama-samadan membentuk sepasang elektron yang ditarik oleh kedua inti atom hidrogensehingga kedua atom saling berikatan. Seperti halnya molekul hidrogen, molekul fluorin juga terdiri dari 2 atom fluor.601 atom fluor 1 atom fluor 1 molekul fluorGambar 4. 7 Pembentukan molekul F2Masing-masing atom fluor memiliki 7 elektron valensi dan untuk mencapaikonfigurasi elektron yang stabil, maka fluor memerlukan satu elektron lagi.Masing-masing atom fluor menyumbangkan satu elektron untukdigunakanbersama-sama. Sepasang elektron yang terbentuk akan ditarik olehkedua inti atom fluor sehingga kedua atom saling berikatan membentuk molekulfluorin.Pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan pada molekul H2 dan F2dinamakan pasangan elektron ikatan (PEI), sedangkan pasangan elektron yangtidak terlibat dalam ikatan disebut pasangan elektron bebas (PEB).Rumus Lewis pada pembentukan molekul H2 dan F2 (seperti gambar 4.6 dangambar 4.7) dapat disederhanakan dengan mengganti sepasang elektron yangberikatan dengan sepotong garis. Rumus yang terbentuk disebut rumus struktur.Jadi rumus struktur H2 dan F2 dapat ditulis H – H dan F – FBagaimana dengan pembentukan senyawa CF4 ?Perhatikan gambar berikut ini : Gambar 4. 8 Struktur molekul CF4Selain terbentuk dari atom yang sejenis atau segolongan, ikatan kovalen dapatterbentuk dari atom yang berbeda.Molekul CF4 terdiri dari 4 atom fluor dan 1 atom karbon. 61Atom C yang mempunyai 4 elektron valensi membutuhkan 4 elektron lagi agarseperti gas mulia. Empat elektron itu diperoleh dari empat atom fluor. Jadi atom Cdapat membentuk 4 ikatan kovalen dalam molekul CF4 ( Gambar 4.8).► Dalam molekul CF4 mem empat PEI empat pasangan elektron ikatan dan 12pasangan elektron bebas.3.2 Ikatan Kovalen Rangkap Dua Dua atom atau lebih yang menggunakan dua pasang elektron untuk berikatan maka akan terbentuk ikatan kovalen rangkap duaPembentukan ikatan kovalen rangkap dua pada molekul CO2 dan O2► Pada molekul CO2, atom C mempunyai 4 elektron valensi dan atom Omempunyai 6 elektron valensi. Untuk memenuhi kaidah oktet dan menjadi stabilmaka atom C memerlukan 4 elektron yang diperoleh dari 2 atom O. Akibatnyaterbentuklah ikatan kovalen rangkap dua pada molekul CO2. Gambar 4. 9 Struktur Molekul CO2► Pada molekul O2, atom oksigen mempunyai 6 elektron valensi, sehingga untukmencapai kestabilan seperti gas mulia dan memenuhi kaidah oktet maka atom Oharus menerima 2 elektron dari atom lain. Atom oksigen mempunyai 6 elektronvalensi, sehingga untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia dan memenuhikaidah oktet maka atom O harus menerima 2 elektron dari atom lain. Gambar 4. 10 Struktur Molekul O2 Jadi masing-masing atom O akan menggunakan bersama dua pasang elektron untuk berikatan seHingga terbentuk molekul O2.62molekul CO2 (4 PEI dan 4 PEB) molekul O2 (2PEI dan 4 PEB)3.3 Ikatan kovalen rangkap tigaDua atom atau lebih yang menggunakan tiga pasang elektron untuk berikatan maka akan terbentuk ikatan kovalen rangkap tigaAtom nitrogen mempunyai 5 elektron valensi, sehingga untuk mencapai kestabilanseperti gas mulia dan memenuhi kaidah oktet maka atom nitrogen harus menerima3 elektron dari atom lain.Masing-masing atom nitrogen akan menggunakan bersama tiga pasang elektronuntuk berikatan, sehingga terbentuk molekul N2.Dalam rumus struktur molekul N2, mempunyai 3 PEI dan 2 PEBStruktur molekul nitrogen dapat pula digambarkan berikut ini: Gambar 4. 11 Struktur Molekul N23.4 Ikatan Kovalen KoordinasiMenurut pendapat Anda, mungkinkah ikatan akan terjadi jika pasangan elektronyang digunakan pada ikatan kovalen berasal hanya dari salah satu atom?Berdasarkan gejala kimia, ternyata ada senyawa kovalen yang memiliki sepasangelektron untuk digunakan bersama yang berasal dari salah satu atom. Ikatanseperti ini dinamakan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang menggunakan pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom 63Ikatan kovalen koordinasi dapat terjadi antara suatu atom yang mempunyaipasangan elektron bebas dan sudah mencapai konfigurasi oktet dengan atom lainyang membutuhkan dua elektron dan belum mencapai konfigurasi oktet.Jika ikatan kovalen biasa dinyatakan dengan garis maka ikatan kovalen koordinasidinyatakan dengan tanda anak panah ( ) . Arah anak panah, yaitu dari atomyang menyediakan pasangan elektron menuju atom yang menggunakanpasangan elektron tersebut.Ikatan kovalen koordinasi disebut juga ikatan semipolar atau ikatan dativ. Hal inikarena pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari satu atommaka elektron cendrung tertarik ke arah atom yang memiliki elektron tersebutdibandingkan dengan atom yang hanya memakainya. Elektron akan cenderungmengutub ke arah atom yang punya elektron sehingga terbentuk ikatan semipolar.Selain dinamakan ikatan semipolar, ikatan kovalen koordinasi juga disebut ikatandativ. Kata dativ (bahasa jerman) berarti pelengkap, mungkin ini berkaitan denganikatan kovalen koordinasi dimana ada atom yang hanya sebagai pelengkap sajadan tidak berkontribusi menyumbangkan elektron untuk digunakan bersama.a. Ikatan kovalen koordinasi pada ion NH4+ Sumber: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id Gambar 4. 12 Pembentukan ion NH4+Pada molekul NH3, atom nitrogen mempunyai 5 elektron valensi dan atomhidrogen mempunyai 1 elektron valensi. Untuk memenuhi kaidah oktet danmenjadi stabil maka atom nitrogen memerlukan 3 elektron yang diperoleh dari 3atom hidrogen. Akibatnya terbentuklah ikatan kovalen tunggal pada molekul NH3.Molekul NH3 dapat bereaksi dengan ion H+ membentuk senyawa NH4+. MolekulNH3 sudah memenuhi kaidah oktet, pada atom nitrogen mempunyai sepasangelektron bebas sedangkan ion H+ telah kehilangan elektronnya.Sepasang elektron bebas yang dimiliki atom nitrogen pada molekul NH3 dapatdigunakan bersama dengan ion H+ untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi.Garis panah digambarkan dari nitrogen menuju hidrogen karena nitrogen berperan64sebagai donor pasangan elektron (atom yang memiliki pasangan elektron) dan ionH+ berperan sebagai akseptor pasangan elektron (atom yang menggunakanpasangan elektron).b. Ikatan kovalen koordinasi SO3Pada senyawa SO3, 1 atom S mengikat 3 atom O.Konfigurasi elektron 16S: 2 8 6 dan 8O: 2 6Untuk mencapai konfigurasi oktet, atom S kekurangan 2 elektron, demikian pulaatom O. Salah satu atom O menyumbangkan 2 elektron dengan atom Smembentuk ikatan rangkap dua.Oleh karena atom S dan atom O sudah mencapai oktet maka kedua atom O yanglain menggunakan pasangan elektron dari atom S untuk berikatan membentukikatan kovalen koordinasi seperti pada Gambar 4.13 Sumber: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id Gambar 4. 13 Struktur Molekul SO3c. Ikatan kovalen koordinasi NH3 BF3Molekul NH3 terpusat pada atom nitrogen yang memiliki 5 elektron valensi. Tigaelektron valensi nitrogen membentuk pasangan elektron dengan 3 elektron dariatom hidrogen masing-masing memiliki satu elektron, elektron valensi atomnitrogen yang belum dipergunakan, disebut pasangan elektron bebas. Pasanganelektron bebas hanya dapat disumbangkan kepada ion yang kekurangan elektron,misalnya ion H+ atau molekul boron triflorida (BF3).Dalam molekul NH3BF3, atom pusat molekul BF3 yaitu atom B (boron) menerimasumbangan pasangan elektron bebas dari molekul NH3 dan membentuk ikatankovalen koordinasi dari molekul NH3BF3. Pembentukan ikatan kovalen BF3 danikatan kovalen koordinasi antara molekul NH3 dan molekul BF3 dapat dilihat padagambar 4.14. 65Sumber: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id Gambar 4. 14 Struktur molekul NH3BF3Sifat – sifat senyawa kovalen:a. Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.b. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antar molekul relatif rendah.c. Padatan dan lelehan tidak menghantarkan listrikd. Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik (misal HCl), tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan atau larutannya.4. Kepolaran SenyawaJika kedua atom yang berikatan kovalen memiliki elektronegativitas berbeda,maka pasangan elektron ikatannya akan lebih tertarik ke atom yangelektronegatifitasnya lebih besar. Hal ini mengakibatkan polarisasi/pengkutubanIkatan yang disebut kepolaran. Dengan kata lain, perbedaan keelektronegatifandua atom akan menimbulkan kepolaran senyawa.Polarisasi adalah pemisahan muatan yang terjadi pada suatu ikatan (molekul).Polarisasi ini diakibatkan oleh penyebaran elektron ikatan yang tidak merata padakedua atom yang berikatan. Polarisasi menunjukkan ketertarikan elektron ke salahsatu atom pada suatu molekul, disamping terjadi akibat adanya perbedaanelektrrogativitas antara dua atom yang berikatan, misalnya ikatan antara unsur-unsur pada golongan IA dan VIIA.66Perhatikan gambar di bawah ini : .. .. (a) (b) Gambar 4. 15 Polarisasi molekul Cl2 (a) dan HCl (b)Pada Gambar 4.15 (a). Dalam molekul Cl2, muatan negatif (elektron) tersebarsecara homogen, kedudukan pasangan elektron ikatan simetris karena daya tarikelektron kedua atom Cl sama besar. Dengan demikian, dalam molekul Cl2 tidakterjadi polarisasi (pengkutuban) dan ikatan yang terjadi disebut ikatan kovalennonpolar.Pada gambar 4.15 (b). Dalam molekul HCl, pasangan eektron ikatan lebih tertarikke atom Cl, karena atom Cl memiliki daya tarik elektron yang lebih besar dripadaatom H. Kedudukan pasangan elektron ikatan tidak simetris karena daya tarikelektron antara atom H dan atom Cl tidak sama besar. Dengan demikian, dalammolekul HCl terjadi polarisasi (pengkutuban) dan ikatan yang terjadi disebut ikatankovalen polar.Ikatan kovalen yang terjadi lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukanoleh hal-hal berikut:(1) Jumlah momen dipol.Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektronikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol.Momen dipol () adalah hasil kali jumlah muatan pada salah satu ujung ()dengan jarak antara kedua muatan (r).Jika jumlah momen dipol sama dengan 0, senyawanya bersifat nonpolar.Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar.Besarnya momen dipol suatu senyawanya dapat diketahui dengan rumus: µ= xrDimana : µ = momen dipol dalam satuan Debye (D)  = muatan dalam satuan elektrostatis (ses) 67r = jarak dalam satuan cm(2) Bentuk molekulnya.Jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat nonpolar.Jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya bersifat polar.a. Ikatan kovalen nonpolar terjadi karena, tidak adanya perbedaan keelektronegatifan antara dua atom atom yang ditengah (atom pusat) tidak mempunyai pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron tertarik sama kuat ke seluruh atom. senyawa kovalen polar memilki bentuk molekul simetris. mempunyai jumlah momen dipol sama dengan nol. contoh: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.b. Ikatan kovalen polar terjadi karena, adanya perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. atom yang ada di tengah (atom pusat) memilki pasangan elekron bebas sehingga pasangan elektron tertarik ke salah satu atom. senyawa kovalen polar memilki bentuk molekul tidak simetris. mempunyai jumlah momen dipol tidak sama dengan nol. contoh : HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.Percobaan Kepolaran SenyawaTujuan: Menyelidiki kepolaran berbagai senyawaAlat dan Bahan: Bahan: 1. HCl 3. Minyak tanah 2. Air 4. Minyak goreng Alat: 1. Buret 3. Magnet 2. Klem, statif 4. Gelas kimiaLangkah Kerja:1. Pasanglah peralatan seperti gambar!682. Isi buret dengan HCl3. Alirkan HCl dengan membuka kran sedikit saja.4. Dekatkan magnet kealiran HCl, Apa yang terjadi?5. Ulangi percobaan dengan mengganti HCl dengan air, minyak tanah danminyak goreng6. Catat hasilnya pada tabel pengamatan. Senyawa Kondisi aliran saat didekati magnet1. HCl2. Air3. Minyak tanah4. Minyak gorengPertanyaan :1. Apakah penyebab aliran suatu zat cair dapat dibelokkan oleh medan magnet?2. Diantara keempat zat cair tersebut manakah yang bersifat polar dan manakahyang bersifat non polar?3. Apakah yang menyebabkan kepolaran suatu zat?Kesimpulan:…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………■ Penyimpangan kaidah oktet pada beberapa senyawa kovalenPenyimpangan kaidah oktet dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron valensinya dipasangkan masih belum mencapai oktet. Contoh: BeCl2, BF3, dan AlBr3 69Gambar 4. 16 Rumus struktur lewis BF3Atom B hanya memiliki 3 elektron valensi sehingga memerlukan 5 elektron untukmemenuhi kaidah oktet. Adapun atom F memiliki 1 elektron valensi sehinggahanya membutuhkan 1 elektron. Setiap atom F menerima 1 elektron yangdisumbangkan atom B. Namun, atom B hanya menerima 1 elektron dari setiapatom F. Jadi, atom B kekurangan 2 elektron untuk memenuhi kaidah oktet.Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya adalah NO2.Atom N mempunyai 5 elektron valensi dan masing-masing atom O mempunyai 6elektron valensi. Kemungkinan rumus struktur Lewis untuk NO2 sebagai berikut: Gambar 4. 17 Rumus struktur lewis NO2Dari rumus struktur Lewis NO2, akan terjadi ikatan kovalen tunggal dan rangkapdua meskipun demikian atom N masih belum memenuhi kaidah karenakekurangan 1 elektron valensi.5. Ikatan LogamLogam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantarlistrik dan panas yang baik, serta mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untukdilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatiflonggar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah darisatu atom ke atom lain.a. Peran awan elektron dalam hantaran listrik logamDi dalam kristal logam, setiap atom melepaskan elektron valensinya, sehinggaterbentuk “awan elektron” dan kation, yaitu kumpulan inti atom yang bermuatan70positif dan tersusun rapat dalam awan elektron tersebut. Ion logam yangbermuatan positif tersebut terdapat pada jarak tertentu satu sama lain dalamkristalnya. Elektron valensi tidak terikat pada salah satu ion logam atau pasanganion logam, melainkan terdelokalisasi terhadap semua ion logam. Oleh karena itu,elektron valensi tersebut bebas bergerak ke seluruh bagian dari kristal logam,sama halnya dengan molekul-molekul gas yang dapat bergerak.Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensilogam mengalami delokalisasi, yaitu suatu keadaan dimana elektron valensitersebut tidak tetap posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-pindahdari satu atom ke atom lain. Kulit terluar unsur logam relatif kosong karena elektronvalensinya berjumlah sedikit. Hal ini memungkinkan berpindahnya elektron darisatu atom ke atom yang lain. Elektron valensi mengalami penyebaran yangcukup berarti karena kemudahan untuk berpindah sangat besar. Akibatpenyebaran tersebut, elektron valensi menjadi berbaur dan menyerupaiawan elektron atau lautan elektron yang membungkus ion positif di dalamatom. Sehingga struktur logam dapat dibayangkan sebagai pembungkusanion-ion positif oleh awan atau lautan elektron. Sumber: http://1.bp.blogspot.com Gambar 4. 18 Ion logam dalam awan elektronStruktur yang demikian dapat digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat khas logamseperti daya hantar listrik, daya tempa dan kuat tarik. Akibat awan elektronvalensinya yang mudah mengalir maka logam juga bersifat sebagai konduktoryang baik.Penyebaran dan pergerakan elektron valensi yang cukup besar membuat logamketika ditempa atau ditarik hanya mengalami pergeseran pada atom-atompenyusunnya sedangkan ikatan yang terbentuk tetap. 71Dalam sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah, ukurankation logam dan jari-jari atom logam makin besar, hal ini menyebabkan jarakantara pusat kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin jauh,sehingga gaya tarik elektrostatik antara kation-kation logam dengan awanelektronnya semakin lemah.Jadi, menurut teori awan elektron di atas, kristal logam terdiri atas kumpulan ionlogam bermuatan positif di dalam lautan elektron yang mudah bergerak.Ikatan logam terdapat dalam unsur-unsur, seperti tembaga, besi dan aluminium.Jenis ikatan ini dapat mempengaruhi sifat logam.Sifat fisis logamSifat fisis logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya yangrapat, dan keberadaan elektron-elektron bebas.Beberapa sifat fisis logam yang penting: Berupa padatan pada suhu ruang : atom-atom logam bergabung oleh ikatan logam yang sangat kuat membentuk struktur kristal yang rapat. Hal ini menyebabkan atom-atom tidak memiliki kebebasan bergerak seperti halnya pada zat cair (pengecualiannya adalah Hg/Raksa). Bersifat kuat, rapat dan keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa. Adanya elektron-elektron bebas dalam logam menyebabkan logam bersifat lentur/tidak mudah patah.Hal ini dikarenakan sewaktu logam dikenakan gaya luar, maka elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser. Kemudian, berikatan lagi dengan atom yang berada di sampingnya. Oleh karena itu, logam dapat ditempa, dibengkokkan, atau dibentuk sesuai keinginan. Mempunyai titik didih dan titik lebur yang tinggi. Logam mempunyai titik didih dan titik lebur yang tinggi, dikarenakan atom-atom logam terikat oleh ikatan logam yang kuat. Untuk mengatasi ikatan tersebut, diperlukan energi dalam jumlah yang besar. Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan kekuatan ikatan logamnya. Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh ukuran kation dan jari-jari atom logam. Semakin besar ukuran kation dan jari-jari atom, makin tinggi titik didih dan titik lebur logam sehingga ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Hal ini dapat dilihat pada tabel titik didih dan titik lebur logam alkali.72Tabel 4. 4 Titik didih dan Titik lebur Logam AlkaliLogam Jari-jari Kation Ukuran Titik Titik Atom Logam Kation Lebur Didih Li Logam (pm) (°C) Na Logam (pm) Li+ (°C) K Na+ 106 1330 Rb 157 K+ 180 Cs Rb+ 132 892 191 Cs+ 97,8 165 774 235 63,7 175 688 250 38,9 188 690 272 29,7 Menghantarkan listrik dan panas yang baik. Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu beda tegangan, maka elektron-elektron ini akan bergerak dari kutub negatif menuju kutub positif. Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam memiliki energi kinetik dan jika dipanaskan akan memperoleh energi kinetik yang cukup untuk dapat bergerak/bervibrasi dengan cepat. Dalam pergerakannya, elektron- elektron tersebut akan bertumbukan dengan elektron-elektron lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian bersuhu tinggi ke bagian bersuhu rendah. Mempunyai permukaan yang mengkilap. Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya tersebut dan akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh karena frekuensinya sama, maka kita melihat nyata sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap. 73Gambar 4. 19 Contoh sifat mengkilap logam● Memberikan efek fotolistrik dan efek termionik. Apabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari luar, maka elektron tersebut dapat lepas dari logam dan dapat ditarik keluar oleh suatu beda potensial positif. Jika energi yang diperoleh elektron bebas berasal dari berkas cahaya, maka fenomena pelepasan elektron dari logam disebut efek fotolistrik. Sedangkan jika energi tersebut berasal dari pemanasan, maka disebut efek termionik. Sebagai pembanding, tinjaulah kristal ion, misalnya NaCl. Dalam kristal NaCl, kisi kation maupun elektron valensi tidak dapat bergerak (berada pada posisinya). Pada saat kristal NaCl ditekan, terjadi pergeseran kisi. Kisi-kisi kation akan bersinggungan dengan kisi-kisi kation lainnya sehingga terjadi tolakmenolak. Tolakan antar kisi ini menimbulkan perpecahan antar kisi, yang akhirnya kristal akan pecah menjadi serbuk Sumber: http://3.bp.blogspot.com Gambar 4. 20 Pergeseran dan penolakan antar kisi logamBeberapa contoh kegunaan logam dalam bidang teknik.74 Aluminium (Al): pengangkutan kenderaan bermotor, kapal terbang, kapal laut ; pembungkusan tin aluminum, kerajang aluminium; peralatan rumah tangga rumah tangga perkakas, peralatan dapur; pembinaan: tingkap, pintu, sisian, dawai binaan; industri elektronik; serbuk aluminium biasa digunakan dalam cat. Timah (Sn): pelapis lembaran baja lunak (pelat timah), industri pengawetan Timbal (Pb): untuk solder, peralatan elektrolisis, elektroda, listrik bertegangan kabel tinggi untuk mencegah difusi air dalam kabel; peralatan permesinan (berupa amalgam,missal kuningan), sebagai aditif bahan bakar (TEL), untuk mengurangi knock pada mesin. Tembaga (Cu): untuk membuat suku cadang bagian listrik, radio penerangan dan elektronik lainnya, paduan logam untuk perhiasan. Besi (Fe): sebagai alas mesin, meja perata, mesin bubut, blok silinder,kerja pelat, rantai jangkar, kait keran, mur, sekrup, pipa, gergaji, tap, stempel.6. Bentuk MolekulBentuk molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul.Bentuk molekul mempengaruhi sifat-sifat fisis dan kimianya, seperti titik leleh, titikdidih, kerapatan, dan jenis reaksi yang dialaminya. Jika kita mengetahui jumlahelektron di sekitar atom pusat dalam struktur Lewis-nya, maka kita dapatmeramalkan bentuk molekul atau ion dengan tingkat keberhasilan yang cukuptinggi.Dasar pendekatan ini adalah asumsi bahwa pasangan di kulit valensi suatu atomsaling bertolakan satu sama lain. Kulit valensi adalah kulit terluar yang ditempatielektron dalam suatu atom yang biasanya terlibat dalam suatu ikatan.6.1 Teori domain elektronTeori domain elektron adalah suatu cara meramalkan bentuk molekul berdasarkantolak menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat.Daerah tertentu dalam ruang pada kulit valensi atom yang ditempati oleh awanmuatan elektron-elektron disebut domain elektron. Domain elektron meliputidomain elektron ikatan, domain elektron bebas, dan domain elektron takberpasangan.(1) Domian Pasangan Eletron Ikatan dan Pasangan Elektron Bebas 75Pada waktu atom-atom membentuk ikatan kovalen maka jumlah elektron padakulit valensinya selalu bertambah, misalnya pembentukan ikatan kovalen padaCH4, CCl4, dan C2H6 yang semula kulit valensi atom karbon adalah empat, setelahmembentuk ikatan kovalen dengan atom lain jumlah elektron pada kulit valensiadalah delapan. Elektron-elektron pada kulit valensi suatu atom yang berikatankovalen dengan atom-atom yang lain terdiri dari pasangan-pasangan elektron baikberupa pasangan elektron ikatan (PEI) ataupun pasangan elektron bebas (PEB).Pasangan elektron ikatan meliputi pasangan elektron tunggal, rangkap dua ,danrangkap tiga. Pasangan elektron terdiri dari dua elektron dengan spin yangberlawanan sesuai dengan azas larangan Pauli.Awan muatan dari pasangan elektron memerlukan tempat tertentu dalam ruang.Daerah tertentu dalam ruang pada kulit valensi suatu atom yang ditempati olehawan muatan pasangan elektron disebut domain pasangan elektron. Karenapasangan elektron dapat merupakan pasangan elektron ikatan atau pasanganelektron bebas, maka domain pasangan elektron terdiri dari domain pasanganelektron ikatan atau domain elektron ikatan dan domain pasangan elektron bebasatau domain elektron bebas. Domain elektron ikatan (DEI): domain yang mengandung pasangan. elektron ikatan. Domain elektron bebas (DEB): domain yang mengandung pasangan elektron bebas.Dalam suatu molekul, domain pasangan elektron menempati ruangan yangterdapat pada kulit valensi atom-atom dengan susunan tertentu. Antar domainelektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga domain elektronakan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga tolak-menolakdiantara keduanya menjadi minimum.Susunan ruang domain elektron seperti terlihat pada tabel berikut:76Tabel 4. 5 Susunan Ruang Pasangan Elektron pada Kulit Terluar Atom PusatJumlah Susunan Ruang Bentuk Molekul Sudut IkatanDomainElektron2 Linear 180°3 Segitiga Samasisi 120°4 Tetrahedron 109,5°5 Bipiramidal 90° Trigonal 120°6 Oktahedron 90°(2). Domain Pasangan Elektron dan Bentuk MolekulBentuk molekul merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu molekul yang ditentukanoleh jumlah ikatan dan besarnya sudut ikatan yang ada di sekitar atom pusatnya.Pengertian bentuk molekul disini mencakup bentuk ion poliatomik. Susunantertentu dari molekul dan ion poliatomik akan menghasilkan molekul dan ionpoliatomik dengan bentuk, geometri atau struktur tertentu.Berdasarkan teori domain elektron, bentuk molekul hanya ditentukan oleh domain-domain elektron ikatan yang ada. Domain elektron bebas dianggap tidak berperandalam penentuan bentuk molekul, akan tetapi akan mempengaruhi sudut-sudutikatan yang terdapat pada suatu molekul. Karena ruangan pada kulit valensi suatuatom yang ditempati oleh domain elektron bebas adalah lebih besar daripada 77ruangan yang ditempati domain elektron ikatan tunggal, maka adanya domainelektron bebas dapat memperkecil sudut-sudut ikatan yang ada. Dalam meramalkan molekul yang perlu digambarkan hanya domain elektron yang terdapat pada kulit valensi atom pusat saja.6.2 Teori HibridisasiTeori domain elektron dapat digunakan untuk meramalkan bentuk suatu molekul.Namun teori ini mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat menjelaskan bagaimanasuatu molekul dapat terbentuk. Teori yang dapat menjelaskan bentuk suatumolekul adalah teori hibridisasi yang menjelaskan penyamaan energi orbital padapembentukan ikatan suatu molekul sehingga dapat menentukan bentuk-bentuksuatu molekul. Hibridisasi adalah penggabungan orbital-orbital dari tingkat energiyang berbeda menjadi orbital-orbital yang setingkat. Jumlah orbital hibrida (hasilhibridisasi) sama dengan jumlah orbital yang terlibat pada hibridisasi itu.Untuk lebih memahaminya perhatikan uraian berikut ini:Teori pasangan elektron meramalkan bentuk molekul metana (CH4) adalahtetrahedral dengan 4 ikatan C-H yang ekivalen. Hal ini sesuai dengan faktaeksperimen. Untuk menjelaskan bentuk tetrahedral dari molekul CH4, dapatdigunakan teori hibridisasi.Pada tingkat dasar, atom karbon (nomor atom = 6)mempunyai konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2Dengan konfigurasi electron tersebut, atom karbon hanya membentuk 2 ikatankovalen, karena hanya elektron tunggal yang dapat digunakan untuk membentukikatan kovalen. Dalam kenyataanya karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen,hal ini dapat dianggap bahwa 1 elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2psehingga karbon mempunyai 4 elektron tunggal sebagai berikut: 6C: 1s2 2s2 2p2 menjadi: 6C: 1s2 2s2 2p3Sekarang atom C memiliki 4 elektron bebas yang siap untuk berikatan kimia, tetapikini ada masalah yang lain. Pada metana semua ikatan karbon-hidrogen sama dan78identik tetapi elektron berada pada dua orbital yang berbeda satu pada orbital 2sdan tiga pada orbital 2p.Empat ikatan kimia yang serupa tidak mungkin didapatdari orbital yang berbeda. Karbon dalam CH4 dapat membentuk 4 ikatan kovalenyang ekivalen karena elektron tersusun ulang kembali pada proses yang disebutsebagai hibridisasi. Hibridisasi menyusun ulang elektron ke dalam 4 orbital hybridyang sama yang disebut sebagai hybrid sp3 (karena terbentuk dari 1 orbital s dan3 orbital p). Ketika atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan hidrogenmembentuk CH4, orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami hibridisasi membentuk4 ikatan orbital yang setingkat. Orbital hibridanya ditandai dengan sp3 untukmenyatakan asalnya, yaitu 1 orbital s dan 3 orbital p. Karbon dengan 4 orbitalhibrida sp3dapat membentuk 4 ikatan kovalen yang ekivalen.Tabel 4. 6 Macam-macam Tipe Hibridisasi Orbital asal Orbital Hibrida Bentuk Orbital Hibrida s, p Linier Sp s, p, p sp2 Segitiga sama sisi s, p, p, p sp3 Tetrahedron s, p, p, p, d sp3ds, p, p, p, d, d sp3d2 Trigonal bipiramidal OktahedronUntuk lebih memahami konsep hibridisasi dan bentuk molekul, perhatikan contohberikut:Molekul PCl5 diketahui berbentuk bipiramidal trigonal.Bagaimana bentuk molekul hibridisasi dalam molekul tersebut?Jawab:P (nomor atom = 15) konfigurasi elektron 15p : [Ne] 3s2 3p3Supaya dapat membentuk 5 ikatan kovalen, maka satu elektron dari orbital 3sharus dipromosikan ke orbital 3d. Selanjutnya orbital 3s, ketiga orbital 3p dan satuorbital 3d mengalami hibridisasi membentuk orbital hibrida sp3d yang berbentukbipiramidal trigonal.15P : [Ne] 3s2 3p3 3d1promosi menjadi 3p3 3d1 15P : [Ne] 3s1 hibridisasi sp3d 79D. Aktivitas PembelajaranSetelah selesai pembelajaran, diharapkan Anda dapat mengidentifikasibenda/senyawa yang nyata di bengkel yang berkaitan dengan ikatan ion, ikatankovalen ataupun ikatan logam. Disamping itu Anda harus mampu membandingkanproses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi danikatan logam serta hubungannya dengan sfat fisika senyawa yang terbentuk.E. Latihan/Tugas1. Jelaskan yang dimaksud pasangan elekron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB)!2. Unsur 11X23 berikatan dengan unsur 8O16 membentuk suatu senyawa. Rumus kimia dan jenis ikatan pada senyawa yang terbentuk adalah…3. Diketahui senyawa: CO2 , CH4 , SO3 , PCl3 , C2H2 (Nomor atom: C = 6, O = 8, H = 1, S = 16, P = 15, Cl = 17) Senyawa manakah yang mempunyai ikatan rangkap tiga? Jelaskan!4. Nomor atom unsur A, B, C, D, dan E berturut-turut 6, 8, 9, 16 dan 19. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah…5. Senyawa HNO3 mempunyai ikatan kovalen koordinasi sebanyak.... (Nomor atom: H = 1, N = 7, dan O = 8)6. Unsur 12Mg dan 20Ca, manakah yang lebih elektrropositif? Jelaskan!7. Tentukan PEB, PEI dan bentuk molekul dari: a. CH4 b. NH3F. Rangkuman1. Setiap unsur berusaha mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan unsur lain. Unsur dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti unsur gas mulia (golongan VIII A) mempunyai 8 elektron pada kulit terluar (oktet), kecuali helium 2 elektron (duplet) dengan cara melepaskan atau menerima satu/lebih elektron atau melalui penggunaan bersama pasangan elektron untuk membentuk ikatan suatu senyawa.2. Untuk menjelaskan ikatan kimia antara atom-atom digunakan lambang80Lewis. Rumus yang disusun menggunakan lambang Lewis dinamakan rumus Lewis.3. Ikatan ion terbentuk akibat gaya elektrostatik antara ion-ion berlawanan muatan yang terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom lain sebagai pasangannya.4. Ikatan kovalen dimana atom-atomnya memiliki muatan parsial positif dan negatif ini disebut ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen yang pasangan elektronnya digunakan bersama secara seimbang oleh kedua inti atom yang identik sehingga tidak terjadi pengkutuban atau kepolaran muatan disebut ikatan nonpolar. .5. Ikatan logam terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik antara muatan positif (ion logam ) dengan muatan negatif (elektron-elektron yang bebas bergerak). Sifat-sifat logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya rapat, keberadaan elektron-elektron bebas, titik leleh dan titik didih tinggi, penghantarkan listrik dan panas baik, permukaan mengkilap.6. Teori awan elektron menegaskan bahwa “Di dalam kristal logam setiap atom melepaskan elektron valensinya yang membentuk sekumpulan ion logam bermuatan positif di dalam lautan elektron yang mudah bergerak“.7. Bentuk molekul adalah susunan tiga dimensi atom-atom suatu molekul yang mempengaruhi sifat-sifat fisis dan kimia molekul tersebut seperti titik leleh, titik didih, kerapatan, dan jenis reaksi yang dialaminya. Untuk meramalkan bentuk molekul digunakan cara teori domain elektron dan teori hibridisasi.G. Umpan Balik dan Tindak LanjutSetelah Anda mengerjakan soal latihan sebagai penguji sejauh mana Andamemahami kegiatan pembelajaran 4, cocokkan jawaban Anda dengan kuncijawaban yang ada di bagian akhir kegiatan ini. Ukurlah tingkat penguasaan materikegiatan pembelajaran 4 dengan rumus sebagai berikut : Tingkat penguasaan = (skor perolehan : skor total ) x 100 %Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :Baik sekali = 90 – 100 %Baik = 80 – 89 %Cukup = 70 – 79 % 81Kurang = 0 – 69 %Bila tingkat penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan melanjutkan ke kegiatanpembelajaran 5. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % harusmengulangi kegiatan pembelajaran 4 terutama pada bagian yang belum dikuasai.82KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: TATANAMASENYAWAA. Tujuan Setelah menelaah kegiatan pembelajaran ini, pembaca diharapkan dapat; 1. Menjelaskan tentang tatanama senyawa 2. Menerapkan pengetahuan tentang tatanama senyawa 3. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan jenis ikatan senyawa4. Menggunakan alat peraga, piranti lunak, computer untuk meningkatkan pembelajaran kimia dengan terampil.B. Aktivitas Pembelajaran 1. Mengidentifikasi senyawa oranik dan anorganik 2. Menjelaskan tatanama senyawa organik berdasarkan aturan IUPAC 3. Menjelaskan tatanama senyawa anorganik berdasarkan aturan IUPAC 4. Menjelaskan tatanama senyawa kompleks berdasarkan aturan IUPAC 5. Mendeskripskan pemberian nama suatu senyawa berdasakan pengetahuantatanama senyawa. 6. Mengaplikasikan tatanama senyawa dalam kehidupan sehari-hari.C. Uraian Materi Setiap senyawa mempunyai nama yang khas. Dapatkah Anda bayangkan, jika suatu senyawa, baik berupa padatan atau larutan tanpa mempunyai nama yang spesifik. Seandainya di Laboratorium anda menemukan suatu larutan bening, pasti kebingungan larutan apa itu. Agar tidak menimbulkan masalah yang dihadapi maka pemberian nama senyawa harus spesifik. Untuk mengatasi hal tersebut, himpunan kimia dunia yang dikenal dengan sistem/aturan IUPAC (International of Pure and Applied Chemistry) telah merumuskan tata nama senyawa kimia agar digunakan nama kimia yang seragam di seluruh dunia. 83

1. Tatanama Senyawa Anorganik1.1 Tatanama Senyawa Biner.Senyawa biner, (bi berarti dua) artinya, senyawa yang terdiri dari dua jenis unsur,misalnya air (H20), terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H (hidrogen) dan unsur O(oksigen).a. Tatanama senyawa biner dari unsur logam dan unsur non logam.Nama senyawa biner dari logam dan nonlogam adalah rangkaian nama logam(ditulis di depan) dan nama nonlogam (ditulis di belakang) dengan akhiran-ida.Contoh: KCl (kalium klorida), BaO (barium oksida).Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi maka menyebutkanbilangan oksidasinya ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawidibelakang nama unsur logam itu.Contoh: FeCl2=besi(II)klorida, FeCl3 = besi(III)klorida, SnO2= timah(IV) oksidab. Tatanama senyawa biner dari unsur nonlogam dan unsur nonlogam. Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis didepan. .B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F Contoh : NH3 bukan H3N, H2O bukan OH2 Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran-ida pada unsur yang kedua. Contoh: HCl = hidrogen klorida, H2S = hidrogen sulfida Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka angka indeks (angka di belakang rumus kimia) disebutkan dalam bahasa Yunani berikut: 1 = mono, 2 = di , 3= tri, 4= tetra, 5 = penta, 6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka. Note: Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbonmonoksida. Contoh : N2O = dinitrogen oksida , SCl6 = sulfur heksakloridaTabel 5. 1 Contoh Senyawa yang mempunyai Tatanama Umum Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa H2O Air NH3 Amonia CO2 Soda kue NaCl Es kering/dry ice NaHCO3 Gips CaO Garam dapur CaSO42H2O Kaporit Kapur tohor CaCO3 Ca(ClO)2 Garam Inggris Marmer/batu tohor MgSO47H2O84