Dewi Kunti adalah istri pertama dari Raja Pandu sebagai salah satu
tokoh mahabharata yang asal usulnya dalam sumber kutipan tersebut, Dewi Kunti merupakan putri dari seorang raja dari Kerajaan Surasena yang pada saat masih bayi diadopsi oleh Raja Kuntiboja yang tidak memiliki anak, dan semenjak itu ia diberi nama Kunti. Setelah Kunti menjadi putrinya, Raja
Kuntiboja dianugerahi anak. Show Setelah Kunti menginjak dewasa, pada suatu hari kunti hamil dan pada saat itu Kunti tidak ingin memiliki putra semasih muda, maka ia memasukkan anak tersebut ke dalam keranjang dan menghanyutkannya di sungai Aswa. Kemudian putera tersebut dipungut oleh seorang kusir di keraton Hastinapura yang bernama Adirata, dan anak tersebut diberi nama Karna. Entah berapa tahun lamanya, Kunti dinikahi Pandu, seorang raja di Hastinapura sebagai istri pertama yang melahirkan 3 orang putra laki - laki sebagai anugerah dari para Dewa yaitu :
Dewi Kunti yang memiliki mantra sakti dari Resi Durwasa yang mampu untuk memanggil para Dewa-Dewi di sorga sesuai dengan yang dikehendakinya yang dalam sastra kuno khususnya dalam teks Lontar Kunti Yadnya dalam lontar tentang upacara agama hindu disebutkan,
AD AD
Sebelumnya... AD Siapa Pandu dalam Mahabharata?Pandu (Dewanagari: पाण्डु;IAST: Pāṇḍu) adalah nama tokoh dalam wiracarita Mahabharata, ayah dari para Pandawa. Pandu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara; kakaknya Dretarastra, sedangkan adiknya Widura.
Siapa Suami Kunti Mahabharata?Kunti menikah dengan Pandu, seorang raja di Hastinapura, dalam sebuah sayembara. Pandu juga menikahi Madri sebagai istri kedua, tetapi Pandu tidak mampu memiliki anak karena kutukan yang diterimanya setelah membunuh Resi Kindama tanpa sengaja.
Siapa istri kesayangan Pandu?Pandu menikahi Kunti, puteri Raja Kuntibhoja dari Wangsa Wresni, dan Madri, puteri Raja Madra. Saat berburu di hutan, tanpa sengaja Pandu memanah seorang resi yang sedang bersenggama dengan istrinya.
Kenapa Karna dibuang oleh Kunti?Demi menjaga nama baik negaranya, Kunti yang melahirkan sebelum menikah terpaksa membuang "putra Surya" yang ia beri nama Karna di sungai Aswa dalam sebuah keranjang.
|