Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan teknik karya seni rupa

1. Kritik secara sederhana adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

2. Contoh kritik dalam pergaulan sehari-hari: “Iiih.. bagus amat sih modelnya. Aku suka deh warnanya. Apalagi ada pernik- perniknya kereeen…, Tapi,..kerah lehernya itu gak maching dengan motifnya yang imut.”

3. Kritik karya seni rupa adalah kegiatan menanggapi karya seni rupa dengan tujuan memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut.

4. Konsep kritik karya seni rupa lengkap dengan penjelasannya:

a). Sumber Inspirasi

Satu kritik seni rupa dapat diungkapkan dari mana sumber inspirasi sang perupa dalam berkarya. Sumber inspirasi bisa dihadirkan dari realitas internal yaitu dalam diri sang perupa sendiri, berupa harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, khayal, dan sebagainya. Sementara sumber lainnya bisa digali dari realitas eksternal yaitu interaksi perupa dengan lingkungannya, berupa keindahan alam, kemiskinan, ketidakadilan, sosok yang dibanggakan, dan sebagainya.

b) Interes Seni

Interes seni merupakan daya tarik atau pesona sebuah karya seni.

  • Interes pragmatis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan, seperti dakwah, politik, dsb
  • Interes reflektif, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai pencerminan realita dengan dunia khayal menjadi sesuatu yang ideal.
  • Interes estetis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai nilai keindahan semata.

c). Interes Bentuk

Interes bentuk seni rupa merupakan daya tarik yang hadir dari wujud visual karya tersebut. Terkait dengan konsep kritik karya seni rupa, terdapat 3 bentuk yang menjadi daya pesona dalam sebuah karya.

  • Bentuk figuratif, yaitu bentuk alami yangg secara visual kita kenal sehari-hari, seperti manusia, hewan, tumbuhan, pemandangan, dsb.
  • Bentuk semi figuratif, yaitu bentuk yang sudah dikreasikan atau diubah dari kenyataan sesungguhnya, bisa berbentuk deformasi, distorsi, stilasi.
  • Bentuk non figuratif, yaitu bentuk-bentuk bermakna yang tidak alamiah sebagai fantasi visual perupa.

d). Prinsip Estetik

Kritik seni rupa juga bisa menanggapi karya berdasarkan prinsip seni rupa, berupa kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), penekanan (emphasis), proporsi (proportion) atau keselarasan (harmony) karya tersebut.

e). Struktur Seni Rupa

Kritik seni rupa bisa berdasar pada struktur pembentukan sebuah karya, antara lain unsur seni, prinsip seni, tema, medium (bahan, alat dan teknik) termasuk gaya sang perupa. Secara konsep kritik karya seni rupa, struktur bisa dijadikan tanggapan sebuah karya.

f). Unsur Seni Rupa

Seperti yang sudah kamu pelajari di materi sebelumnya yaitu unsu seni rupa berupa garis, raut (bidang dan bentuk), ruang, tekstur, warna atau gelap terang. Konsep kritik seni rupa juga dapat mengupas dari sisi kualitas visual karya ersebut.

g). Gaya Pribadi

Kritik seni dapat berdasarkan pada cara menuangkan ekspresi sang perupa dalam karyanya. Gaya atau aliran seni yang digeluti pada seniman bisa berupa realisme, naturalisme, ekspresionisme, impressionisme, dadaisme, kubisme, atau abstrak (pointilisme, esensialisme, elementrisme, dsb).

5. Prosedur kritik karya seni rupa adalah langkah-langkah kerja kreatif dalam menanggapi karya agar menghasilkan kritik yang berkualitas dan mudah dikomunikasikan kepada orang lain, baik kepada perupa maupun penikmat seni. Berikut adalah prosedur kritik karya seni rupa:

a). Deskripsi

Tahap awal ini, kita sebagai seorang apresiator atau kritikus seni berusaha untuk menemukan segala sesuatu yang terlihat secara visual. Kemudian mencatat atau mendeskripsikan fenomena visual tersebut.

b). Analisis Formal

Tahapan ini kita berupaya menelusuri kualitas karya berdasarkan struktur formal atau unsur pembentuknya. Untuk itu pengetahuan terhadap unsur seni rupa, prinsip seni rupa dan mediumnya, bahan maupun teknik berkarya, wajib dipahami

c). Interpretasi

Tahapan ini kita berupaya menafsirkan makna suatu karya, baik dari sisi tema, simbol. maupun masalah yang dimunculkan. Penafsiran terhadap suatu karya seni rupa dipengaruhi sudut pandang yang dilandasi pengetahuan seni yang kita miiki.

d). Evaluasi

Tahapan ini kita menilai kualitas suatu karya, baik dari sisi formal maupun konteksnya.

  • Membandingkan karya yang ditanggapi dengan karya lain yang sejenis.
  • Membahas tujuan dan fungsi karya tersebut.
  • Menetapkan eksistensi karya tersebut dengan karya sebelumnya.
  • Menelaah sudut pandang karya tersebut.
6. Fungsi kritik karya senirupa dari sisi orang yang memberi tanggapan (kritikus) Bagi kritikus bisa membantu pemahaman atau meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang seni.

7. Fungsi kritik karya seni rupa dari sisi seniman yang mencipta karya (perupa) Bagi perupa bisa mendekteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta memperbaiki kekurangan karyanya.

8. Keperiodikan Unsur Seni Rupa adalah elemen dasar yang membentuk karya agar bisa dinikmati dan diapresiasi, yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, gelap terang.

9. Keperiodikan Prinsip Seni Rupa adalah kaidah atau acuan baku dalam menyusun unsur-unsur visual agar menjadi satu karya yang utuh, yaitu kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan.

10.  Keperiodikan Bahan Seni Rupa atau material, memiliki karakteristik tersendiri, di antaranya adalah:

  • Bahan utama dan bahan penunjang,
  • Bahan alami dan bahan industri.
  • Bahan lunak dan keras.
  • Bahan cair dan padat.
  • Bahan lama pakai dan cepat habis pakai.

11. Keperiodikan Teknik Seni Rupa adalah keterampilan atau cara mengolah bahan dan penguasaan alat untuk mewujudkan objek yang direncanakan. Teknik karya seni rupa 2 dimensi, yaitu melukis, membatik, mencetak (cetak tinggi dan cetak datar), fotografis, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk teknik karya seni rupa 3 dimensi, adalah pahat, cor, butsir, kontruksi, sambung, anyam, dan lain sebagainya.

12. Keperiodikan jenis Seni Rupa berdasarkan wujudnya, yaitu karya 2 dimensi dan 3 dimensi. Sedangkan menurut fungsinya yaitu seni murni dan seni terapan.

Contoh seni rupa dua dimensi. Foto: Unsplash.

Karya seni rupa 2 dimensi sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Seni rupa sendiri merupakan cabang seni yang membentuk sebuah karya dengan menggunakan media yang dapat dilihat oleh indra pengelihatan dan dirasakan oleh indra peraba.

Selain untuk dinikmati keindahannya, seni rupa juga dapat digunakan sebagai benda siap pakai atau yang dikenal dengan sebutan seni rupa terapan. Seni rupa juga terbagi ke dalam dua jenis jika berdasarkan fungsinya, yakni seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi.

Kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai seni rupa 2 dimensi. Simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi

Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni yang memiliki dua ukuran atau sisi. Tepatnya, karya seni ini hanya memiliki panjang dan lebar saja. Seni rupa 2 dimensi tidak memiliki ruang karena tidak mempunyai ketebalan atau ketinggian.

Seni rupa 2 dimensi berasal dari berbagai unsur-unsur pembentuk yang diolah oleh perupa atau desainer yang menciptakannya. Contoh seni rupa 2 dimensi adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi, batik, poster dan masih banyak lagi.

Contoh seni rupa dua dimensi. Foto: Unsplash.

Unsur-unsur Seni Rupa 2 Dimensi

Titik adalah unsur paling fundamental dari seni rupa 2 dimensi. Kumpulan titik-titik akan membentuk garis. Titik-titik yang dikumpulkan dengan warna berbeda akan menimbulkan kesan yang berbeda dalam karya seni rupa 2 dimensi.

Garis adalah kumpulan titik yang terbentuk melalui goresan atau tarikan dari titik satu ke titik lainnya. Contoh garis meliputi panjang, tips, pendek, tebal, melengkung, lurus, berombak, atau patah-patah.

Bidang adalah kumpulan beberapa garis yang membentuk bangun datar. Kumpulan bidang akan membentuk suatu ruang. Ruang ini kita kenal sebagai dimensi, seperti dimensi panjang dan lebar.

Gabungan dari unsur bidang akan menciptakan bentuk. Bentuk secara bahasa berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Sementara bangun adalah bentuk benda yang terlihat oleh mata seperti bulat, persegi, tak teratur, dan lainnya.

Warna adalah unsur yang penting dalam sebuah karya seni. Warna memberikan rasa dan pesan dalam sebuah karya seni yang ingin disampaikan oleh pelukis sehingga sesuai dengan gambaran kenyataan yang ada.

Warna dibagi menjadi lima jenis, yaitu warna primer (merah, kuning, biru), sekunder (warna campuran), tersier, analogus, dan komplementer.

Gelap terang timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Unsur gelap terang memberikan kesan dan kedalaman dalam sebuah karya seni.

Unsur ini berkaitan dengan unsur gelap terang. Dengan memberikan kesan gelap terang pada sebuah lukisan seperti cembung, menjorok, atau jauh akan menciptakan kedalaman yang sifatnya semu akibat dari ilusi mata.

Teknik seni rupa dua dimensi. Foto: Unsplash.

Teknik Seni Rupa Dua Dimensi

Berikut ini beberapa teknik dalam seni rupa dua dimensi, terdiri atas:

Teknik plakat ini paling sering dipakai untuk melukis. Teknik ini biasanya memakai cat poster dan cat minyak akrilik yang digoreskan dengan tebal, sehingga menghasilkan warna yang padat dan pekat.

Teknik kolase merupakan teknik melukis dengan cara memotong kertas yang kemudian ditempelkan pada sebuah objek tertentu, sehingga membentuk sebuah lukisan. Teknik ini akan menghasilkan lukisan yang realis atau abstrak. Hasil karya seni rupa dari teknik ini biasanya sering disebut dengan mozaik.

Teknik transparan merupakan teknik yang sering dipakai ketika menggambar atau melukis dengan menggunakan cat air. Tetapi cat air ini hanya sekadar digoreskan tipis-tipis saja, sehingga akan menghasilkan tekstur yang transparan.

4. Teknik Aquarel (Sapuan Basah)

Teknik ini menggunakan bahan campuran cat air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas, maka juga bisa menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores.

Teknik pointilis adalah teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek.

Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang hingga gradasi.

Teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil, crayon, dan konte.

Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet.

Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.

Ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair dengan menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk setiap poin lukisnya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame.

Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan desain arsiteknya.

Contoh seni rupa dua dimensi. Foto: Unsplash.

Contoh Seni Rupa Dua Dimensi

1. Lukisan, yaitu sebuah karya seni rupa yang dilukis menggunakan kuas menggunakan media cat dan kanvas.

2. Seni grafis, yaitu seni rupa yang dibuat melalui cetakan, seperti cetakan kayu, stempel, atau sablon.

3. Gambar, yaitu seni rupa yang digambar menggunakan media gambar seperti pensil dan kertas. Contohnya adalah gambar ilustrasi, gambar bentuk, gambar suasana, dan sebagainya.

4. Desain komunikasi visual, atau disebut dengan desain grafis yang biasa dibuat dengan menggunakan aplikasi komputer lalu dicetak diatas kertas menggunakan printer. Contohnya desain brosur, banner, pamflet dan sebagainya.