Ilustrasi bioteknologi foto: Unsplash Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini sudah berkembang sejak ribuan tahun lalu, tepatnya 6.000 SM. Kala itu, bioteknologi digunakan untuk membuat roti, keju, dan mengawetkan susu. Bioteknologi berasal dari tiga kata, yaitu bio, teknos, dan logos. Bio artinya hidup, teknos artinya teknologi, dan logos memiliki arti ilmu. Jika diartikan secara keseluruhan, bioteknologi adalah ilmu cabang Biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan barang dan jasa. Ilmu bioteknologi mendatangkan banyak manfaat untuk kehidupan manusia, di antaranya:
Di samping manfaatnya, bioteknologi juga mendatangkan sejumlah dampak negatif. Salah satunya adalah gangguan pada ekosistem. Lebih lengkapnya, berikut dampak negatif dari bioteknologi. Ragam teknologi rekayasa genetik dalam produksi bibit tanaman dapat memicu kepunuhan plasma nutfah. Ini karena petani mulai meninggalkan varian lokal dan memilih budidaya tanaman dengan penampilan fisik yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberdayaan konservasi plasma nutfah. Penerapan bioteknologi dapat mengganggu habitat makhluk hidup. Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan. Beberapa gen asing yang disisipkan dalam makanan dapat meracuni manusia. Misalnya, bakteri Burkholderia cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek. Efek dari racun biologis yang dihasilkan bakteri itu dapat mengganggu sistem pernafasan dan menyebabkan bahkan kematian bagi manusia. Bioteknologi dapat memicu alergi terhadap tubuh. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan, minuman, obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Karenanya, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh. Tanaman pangan yang didapat melalui hasil transgenik cenderung sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, proses pembusukan tidak terjadi dan sampah pun menumpuk. tirto.id - Bioteknologi merupakan penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa dengan memanfaatkan makhluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan produk atau jasa serta meningkatkan potensi makhluk hidup. Dilansir dari modul Bioteknologi untuk Hidup yang Lebih Baik untuk kelas XII (2020), bioteknologi dibedakan atas bioteknologi konvensional dan modern. Prinsip dasar proses bioteknologi konvensional ialah melibatkan proses fermentasi, sedangkan pada bioteknologi modern yaitu rekayasa genetika. Rekayasa genetika merupakan usaha memanipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat baru yang diinginkan.
Penerapan bioteknologi yang sebelumnya diharapkan dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai masalah, ternyata juga mempunyai dampak negatif yang besar kepada manusia. Dampak negatif tersebut terdapat pada berbagai aspek kehidupan seperti etika dan moral, lingkungan hidup, sosial dan ekonomi, serta kesehatan.
Dampak Negatif Bioteknologi
Mengutip dari buku Biologi Interaktif untuk kelas XII (2007) serta laman Rumah Belajar, berikut merupakan dampak negatif dari bioteknologi dalam berbagai bidang: Dampak Penerapan Bioteknologi di Bidang Etika dan Moral
Baca juga: Ras sebagai Fenomena Biologis Hanya Akal-akalan Imperialis Eropa Dampak Penerapan Bioteknologi di Bidang Lingkungan Hidup
Dampak Penggunaan Bioteknologi di Bidang Sosial dan Ekonomi
Dampak Penggunaan Bioteknologi di Bidang Kesehatan
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
BIOTEKNOLOGI
atau
tulisan menarik lainnya
Yunita Dewi
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|