Dalam pelaksanaan Shalat Khusuf terdapat berapa kali surat Al Fatihah

Gerhana bulan akan terjadi nanti malam

Jumat , 19 Nov 2021, 11:55 WIB

AP/Emrah Gurel

Supermoon terbit di atas Maslak, pusat ekonomi Istanbul, Rabu, 26 Mei 2021. Bulan menampilkan pertunjukan di banyak bagian dunia pada Rabu, karena gerhana bulan total pertama dalam lebih dari dua tahun bertepatan dengan supermoon.

Rep: Meiliza Laveda Red: Muhammad Subarkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gerhana bulan akan terjadi pada Jumat (19/11) malam yang dikenal sebagai bulan bunga. Dalam bahasa Arab, gerhana bulan disebut khusuf. Ketika gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah dua rakaat atau sholat sunnah Khusuf yang hukumnya sunnah muakkad.


Secara umum pelaksanaan sholat gerhana bulan diawali dengan shalat sunnah dua rakaat dan dua khutbah seperti sholat Idul Fitri atau sholat Idul Adha. Bedanya, setiap rakaat sholat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk, sedangkan dua khutbah setelah sholat gerhana bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua sholat Id.

Sebelum sholat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut: 

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ. “Saya shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah.”

Untuk teknis pelaksanaan sholat gerhana bulan sebagai berikut, seperti dilansir NU Online, Jumat (19/11):

1. Niat dalam hati saat takbiratul ihram.

2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.

3. Baca taawudz dan surat Al-Fatihah. Setelah itu baca surat al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).

4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat surat al-Baqarah.

5. Iktidal, bukan baca doa iktidal, melainkan membaca surat al-Fatihah. Setelah itu baca surat Ali-Imran atau selama surat itu.

6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat surat Al-Baqarah.

7. Iktidal dan baca doa iktidal.

8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

12. Bangkit dari duduk lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Bedanya pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca surat al-Maidah.

13. Salam.

14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah sholat gerhana dengan tausiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marginal), dan lain-lain.

Baca juga : Waktu dan Lokasi Saksikan Gerhana Bulan Terlama 19 November

Sholat gerhana bulan bisa dibuat versi singkat, dalam artian membaca surat al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tanpa surat panjang. Ini seperti keterangan Sheikh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin.

ولو اقتصر على الفاتحة في كل قيام أجزأه، ولو اقتصر على سور قصار فلا بأس. ومقصود التطويل دوام الصلاة إلى الانجلاء

“Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Namun, kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).

Selagi gerhana bulan berlangsung, kesunahan sholat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai. n Meiliza Laveda

//islam.nu.or.id/ubudiyah/tata-cara-shalat-gerhana-bulan-TKGsa

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Jakarta, Gatra.com- Gerhana bulan parsial (sebagian) terpanjang abad ini akan berlangsung minggu depan antara 18 dan 19 November 2021, dan fenomena indah akan terlihat di seluruh 50 negara bagian Amerika. Bagaimana dengan di Indonesia? Untuk Jakarta, durasi gerhana 1 jam 12 menit 35 detik pada 19 November dari pukul 17.53 WIB (habis magrib/17.48) hingga 19.03 WIB (waktu Isya' 19.01 WIB).

Saat terjadi gerhana umat Islam disunahkan untuk shalat gerhana. Hukumnya sunah muakkad yaitu amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan dianjurkan dilakukan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib.

Waktu pelaksanaan saat terjadi gerhana. Yaitu, begitu terjadi gerhana diberikan aba-aba, "Assholata Jami’ah” . Jumlah rokaat shalat gerhana adalah dua, dengan empat Al Fatihah dan empat bacaan surat. Juga empat ruku'.

Untuk memudahkan dalam memahami, tatacara pelaksanaan shalat gerhana akan dijelaskan dalam bentuk urutan sebagai berikut:

  1. Niat. Cukup menyengaja dalam hati, tidak harus dilafalkan.
  2. Takbiratul ihram.
  3. Membaca doa iftitah. Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan.
  4. Membaca Ta’awudz. Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.
  5. Membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.
  6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
  7. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
  8. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (dilafalkan).
  9. Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali. Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada Shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.
  10. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
  11. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
  12. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (Dilafalkan).
  13. Sujud. Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa
  14. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua. Pada Rokaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rokaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek. Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal. Sebagaimana dalam Rokaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
  15. Sujud. Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud. Sujud pada Rokaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rokaat pertama.
  16. Salam

Jakarta -

Sholat gerhana dianjurkan untuk dilaksanakan saat terjadinya gerhana bulan dan matahari. Hukumnya adalah sunnah muakkad untuk laki-laki dan perempuan.

Menurut buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc, MA, para ulama telah sepakat saat terjadi gerhana, sebaiknya disegerakan untuk sholat gerhana secara berjamaah. Perintah untuk melaksanakan sholat gerhana saat terjadinya gerhana pun diriwayatkan dalam sebuah hadits dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah." (HR Bukhari).

Apa saja ketentuan sholat gerhana?

Berikut ketentuan sholat gerhana yang dapat dikerjakan berjamaah atau munfarid (sendiri),

A. Ketentuan sholat gerhana

1. Disunnahkan untuk mandi, berdoa, membaca takbir, dan sedekah sebelum sholat

2. Dalam satu rakaat terdapat dua kali berdiri dan dua kali rukuk

3. Disunnahkan membaca surat Al Baqarah atau yang semacamnya pada rakaat pertama. Kemudian membaca Ali Imran pada berdiri berikutnya

4. Disunnahkan membaca bacaan tasbih pada rukuk dan sujud dengan dipanjangkan

5. Disunnahkan jahr (jelas) pada gerhana bulan dan Sirr (pelan) pada gerhana matahari

6. Disunnahkan berkhutbah setelah sholat gerhana

7. Menurut mazhab Syafi'i, sholat gerhana matahari atau bulan dapat dilaksanakan pada semua waktu. Sebab sholat gerhana termasuk sholat yang mempunyai sebab. Sholat gerhana disebut berakhir apabila seluruh yang menyelimuti matahari telah hilang atau mahari tersebut sudah tengelam.

B. Tata cara sholat gerhana

1. Niat

Sholat gerhana dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Bacaan niat yang dilafalkan adalah sebagai berikut:

  • Niat sholat gerhana bulan

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Arab latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

  • Niat Sholat gerhana matahari

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala

Artinya: "Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata."

2. Takbiratul ihram

3. Membaca taawudz dan surat Al Fatihah

4. Membaca surat Al-Baqarah atau selama surat itu yang dibaca dengan lantang

5. Rukuk, lalu membaca tasbih selama 100 ayat surat Al-Baqarah

6. I'tidal

7. Membaca surat Al-Fatihah lalu surat Ali Imran

8. Rukuk kembali dan dilanjutkan dengan I'tidal

9. Sujud dan membaca tasbih selama rukuk pertama

10. Duduk di antara dua sujud.

11. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua

12. Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

13. Rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja, pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat An-Nisa, lalu dianjurkan juga membaca surat Al-Maidah

14. Salam

15. Dianjurkan mendengarkan 2 khutbah tausiyah
Saat terjadi gerhana bulan, Rasulullah SAW menganjurkan amalan-amalan yang bisa dilakukan, seperti memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.

Dengan mengetahui ketentuan dan tata cara sholat gerhana, semoga kita tidak malas sholat lagi ya jika terjadi fenomena alam ini.

(row/row)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA