Contoh teks persuasif tentang kesehatan beserta strukturnya brainly

3 menit

Sahabat 99, pernah membaca teks yang berisi ajakan dengan memberikan alasan yang gamblang serta prospek baik atau bujukan secara halus? Jika iya, itu merupakan contoh teks persuasi. Yuk, simak ulasannya di sini!

Teks persuasi banyak digunakan untuk memengaruhi pembacanya.

Secara arti, persuasi atau persuasif bermakna mengajak, membujuk, atau bahkan menyuruh.

Maka, jika kamu pernah membaca teks dengan isi ajakan atau bujukan, bisa jadi itu merupakan teks persuasi.

Biasanya tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif.

Isinya merupakan pandangan dari si penulis mengenai sebuah isu atau topik tertentu.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan dalam teks tersebut berisi data untuk mendukung tulisan sehingga pembaca terbujuk untuk melakukan apa yang dikehendaki penulis.

Sebelum membeberkan sejumlah contoh, ada baiknya kamu mengenali terlebih dahulu struktur dalam pembuatannya.

Struktur Teks Persuasi

1. Pengenalan Isu

Bagian struktur yang pertama adalah pengenalan isu, yakni suatu awalan dalam teks persuasi yang berisi pengantar.

Dalam struktur ini, penulis biasanya memaparkan pembuka atau pengantar mengenai permasalahan yang hendak dibahas.

2. Rangkaian Argumen

Selanjutnya adalah rangkaian argumen.

Pada bab ini, penulis memberikan pendapatnya mengenai isu tertentu.

Tidak menutup kemungkinan, untuk lebih meyakinkan pembaca, maka penulis menyertakan sejumlah data dan fakta.

3. Pernyataan Ajakan

Setelah rangkaian argumen, pernyataan ajakan menjadi suatu keharusan.

Beberapa kalimat tersusun sedemikian rupa sebagai ajakan atau bujukan supaya pembaca mengikuti apa yang telah dipaparkan oleh penulis.

4. Penegasan Kembali

Pada bagian ini penulis akan menyampaikan kembali tentang apa yang hendak disampaikan.

Hal ini untuk lebih meyakinkan pembacanya agar bujukan kepada yang dituju benar-benar tersampaikan.

Syarat Penyusunan Teks atau Paragraf Persuasi

1. Pemilihan Kata

Melansir ruangguru.com, pemilihan kata yang menarik menjadi salah satu syarat dalam pembuatan teks atau paragraf persuasi.

Untuk itu, ketika kamu hendak menulis teks ini, kamu mesti menentukan pilihan kata yang tepat sekaligus menarik.

2. Kemampuan Mengolah Emosi

Dalam menyusun teks persuasif, kemampuan mengolah emosi pembaca juga cukup penting.

Dalam artian, penulis mesti mampu membuat pembaca terbawa suasana terhadap tulisan yang kita buat.

3. Bukti atau Fakta

Pembuatan teks persuasi lebih baik selalu menyertakan bukti atau fakta.

Contoh Teks Persuasi

1. Tentang Pendidikan

Utamakan Belajar dan Kurangi Bermain Video  

Belajar merupakan kewajiban setiap siswa. Belajar dapat membuat peserta didik mengerti serta memahami setiap pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Oleh karena itu, belajar sangatlah penting lantaran menjadi modal untuk masa depan.

Akan tetapi, sangat disayangkan jika saat ini banyak murid yang lebih memilih bermain video game. Padahal, tugas utama siswa mesti selalu menjadi yang utama dibandingkan bermain.

Dalam salah satu penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan di Amerika Serikat, sekira 86 persen anak berusia 13 sampai 18 tahun lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain video game.

Penelitian ini dilakukan terhadap 963 orang tua remaja.

Dampak negatif dari sering bermain gim cukup banyak, salah satunya menjadi lebih mementingkan gim itu sendiri dibandingkan belajar.

Lebih lanjut, bisa jadi siswa kecanduan dan menelantarkan tugas-tugas dari sekolah. Hal ini berakibat pada konsentrasi murid yang menurun dan lebih jauh berdampak pada prestasi di sekolah.

Maka dari itu, sangat penting untuk kembali mengingatkan kembali jika tugas utama seorang siswa atau siswi ialah belajar. Memang, tidak salah jika siswa bermain gim untuk sekadar menghilangkan rasa penat. Namun, akan menjadi kesalahan jika bermain gim tak kenal waktu dan melupakan kewajibannya.

Bermain gim bisa dijadikan sebagai sarana hiburan bagi murid ketika merasa bosan tatkala belajar di kelas. Asalkan waktunya diatur dan tidak lebih banyak dari waktu belajar.

Bagaimana pun, kewajiban utama pelajar adalah belajar, supaya kelak menjadi generasi penerus bangsa.

Sekali lagi ditekankan jika kewajiban seorang siswa dan siswi adalah belajar, oleh karenanya utamakanlah belajar dibandingkan dengan bermain gim. Apabila ingin bermain, aturlah waktu sebaik mungkin dan batasi sebisa mungkin.

Misalnya, bermain gim selama 30 menit dan belajar selama 1 jam.

Dari sini, peran dan ketegasan orang tua sangat diperlukan untuk mengingatkan anaknya dalam mengutamakan belajar dibanding bermain gim.

2. Contoh Teks Persuasi tentang Kesehatan

sumber: brainly.co.id

***

Itulah contoh teks persuasi berserta struktur dan penjelasannya, Sahabat 99.

Semoga ulasannya bermanfaat ya.

Simak terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah dijual di Bandung?

Cek selengkapnya di www.99.co/id.

Di artikel bahasa Indonesia kelas 8 ini, kita akan mempelajari mengenai teks yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, yakni Teks Persuasi. Simak pengertian, syarat, kaidah kebahasaan, dan contohnya di artikel ini ya!

--

Kamu pernah nggak coba ngebujuk teman-temanmu buat ikut liburan bareng lewat grup chat? Pasti mikir keras, kan? Gimana caranya bikin kata-kata yang bisa bikin orang lain “terpanggil” nih buat mau sama ajakan kita? Ternyata, ada lho materi belajar yang khusus mempelajari membuat teks itu. Materinya pelajarannya adalah Teks Persuasi. 

Pengertian Teks Persuasi

Apa yang dimaksud dengan teks persuasi? Jadi dari namanya, yakni persuasi atau persuasive adalah mengajak, membujuk, atau menyuruh. Nah, sesuai dengan arti katanya, teks persuasi adalah sebuah teks berisikan kalimat-kalimat persuasif. Kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan untuk mengajak, menyuruh, atau membujuk. 

Maka dari itu teks persuasi adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembacanya agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penulis.

Tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif, karena isinya murni merupakan pandangan pribadi penulisnya mengenai suatu topik. Maka dari itu, tidak jarang dalam teks persuasi ditemukan data-data pendukung lain untuk mendukung tulisan tersebut, sehingga pembaca tidak ragu untuk melakukan apa yang ditulis oleh penulis.

Nah, untuk membuat teks persuasi yang tepat, ada nih semacam “syarat” yang harus kamu penuhi agar teks persuasi berhasil untuk membujuk pembaca.

Baca juga: Membahas Teks Eksplanasi & Contohnya, Lengkap!

Syarat-Syarat Menyusun Paragraf Teks Persuasi

Dalam menyusun paragraf persuasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pilihan Kata

Hal yang kuat dalam teks persuasi adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam menulis teks persuasi kita harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus menarik.

2. Kemampuan Mengolah Emosi

Sesudah memilih kata, kita juga harus bisa mengolah emosi pembaca. Artinya, penulis dapat mengobarkan atau meredam emosi pembaca melalui tulisan yang kita buat, khususnya untuk teks persuasi politik atau propaganda.

3. Bukti-Bukti/Fakta

Selanjutnya, kita perlu menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang ditulis dalam teks persuasi.

Baca juga: Contoh Teks Berita beserta Struktur dan Ciri-Cirinya

Struktur Teks Persuasi 

Selain ketiga syarat tersebut, kamu juga perlu memahami struktur teks persuasi untuk menyusun teks utuhnya. Apa saja struktur teks persuasi itu? Yuk, kita bahas satu persatu!

Judul

Untuk mengawali penulisan teks persuasif, kamu bisa memulai dari membuat judul yang cocok. Judul teks persuasi menyiratkan secara pendek isi atau maksud dari teks persuasi itu sendiri. Oleh karena itu, judul teks persuasi biasanya mengandung kata ajakan, misalnya hindarilah, ayo, mari, dan lain sebagainya. 

1. Alinea Pembuka (Pengenalan Isu)

Struktur ini berisi pengantar atau penyampaian tentang isu atau topik yang menjadi dasar tulisan. 

2. Alinea Penjelas (Rangkaian Argumen)

Struktur ini berisi sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait isu yang dibahas. Pada bagian ini dikemukakan juga sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen. 

3. Alinea Penutup (Pernyataan Ajakan)

Struktur ini berisi dorongan kepada pembaca atau pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ini bisa dinyatakan secara tersurat atau tersirat. 

4. Alinea Penutup (Penegasan Kembali)

Struktur ini menegaskan kembali pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pada struktur ini biasanya dijumpai kata-kata penanda simpulan, seperti demikianlah, dengan demikian, atau oleh karena itu. 

Baca juga: Pengertian Iklan: Struktur, dan Contohnya

Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif

Setelah memahami unsur penyusun dan struktur teks persuasi, kamu juga perlu memahami kaidah kebahasaan yang ada dalam teks persuasi. Jangan lupa perhatikan kaidah-kaidah berikut saat menyusun paragraf persuasi, ya! Yuk, kita lihat!

1. Menggunakan kata bujukan

Kata-kata yang digunakan untuk mengajak, membujuk, atau mengimbau pembaca maupun pendengar. Kata bujukan atau kata ajakan secara tersurat dan tersirat.

Contoh teks persuasif tersurat: ayo, mari

Contoh teks persuasif tersirat:  hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, dan harus

2. Verba Mental

Kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian. Namun, tidak berupa respons yang berbentuk aksi secara fisik.

Contoh teks persuasif:  mengira, menduga, mengagumi, berasumsi, dan menyimpulkan.

3. Menggunakan kata kerja imperatif

Kata kerja yang pada fungsinya berisi kata perintah atau mempertegas kemauan.

Contoh teks persuasif: jadikanlah, hendaknya, waspadalah, tolong.

4. Menggunakan kata teknis

Kata atau gabungan kata khas yang bersinggungan dengan bidang tertentu.

Contoh teks persuasif: konsumsi, asupan, dan porsi berkaitan dengan sarapan.

5. Menggunakan kata penghubung argumentatif

Kata penghubung yang digunakan untuk menekankan sebuah argumen dalam suatu kalimat maupun paragraf.

Contoh teks persuasif: jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena itu.

6. Menggunakan kata perujukan

Kata-kata yang digunakan sebagai pendahuluan sebelum menyajikan data yang menjadi sumber dalam teks.

Contoh teks persuasif: Berdasarkan data, Merujuk pada pendapat, Mengutip dari

Baca juga: Pengertian Puisi, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya

Contoh Teks Persuasi

Agar semakin jelas, coba perhatikan satu contoh teks persuasif singkat berikut ya:

Hindarilah Rokok Meskipun Sebatang

Alinea Pembuka (Pengenalan Isu)

Rokok mengandung bahan dan zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang rokok. Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana  200 di antaranya beracun.

Alinea Penjelas (Rangkaian Argumen)

Semakin besar isi kandungan tar dan nikotin dalam sebatang rokok, semakin besar pula dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif di antaranya adalah penyakit jantung, kanker, dan impoten. Selain itu, gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang menjadi perokok aktif.

Alinea Penutup (Pernyataan Ajakan dan Penegasan Kembali)

Dengan demikian, karena dampak negatifnya begitu besar, hindarilah rokok. Jika kita telah menghindari rokok, kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi udara. Selain itu,  kita tidak merugikan orang lain.

Baca juga: Pengertian Puisi, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya

Sudah mengerti 'kan? Tetap semangat belajar, ya, supaya prestasi kalian terus meningkat. Untuk yang belum paham, jangan khawatir! Sekarang kalian sekarang bisa belajar menggunakan video beranimasi di ruangbelajar. Selain video belajar, ada pula latihan soal, pembahasan, dan rangkuman berbentuk infografik. Yuk, buat belajar jadi mudah di ruangbelajar.

Referensi

Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Shabrina Alfari, diperbarui oleh Leo Bisma pada tanggal 18 Maret 2022

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA