Buku Panduan Layanan Konseling Individual Pendekatan behavioristik Teknik Shaping untuk Mengatasi Perilaku Terlambat Datang ke Sekolah.pdf
Download (846kB)
Abstract
Kasus terlambat datang ke sekolah merupakan hal-hal yang menyimpang bagi siswa. Gejala yang dialami siswa yaitu siswa malas dalam belajar di kelas, tidak masuk sekolah, terlambat sekolah, mendapat teguran guru, siswa selalu masuk sekolah saat saat atau setelah jam pertama telah dimulai, dan sulit diatur yang dipengaruhi oleh beberapa faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Keluhan-keluhan dari siswa yaitu siswa sering menunda berangkat sekolah siswa merasa malas saat berangkat sekolah karena guru ataupun pihak lain, tidak pernah dibangunkan oleh orang tua, perasaan malas untuk bangun, siswa tidak bisa tidur. Salah satu pendekatan yang dianggap efektif untuk bisa mengatasi perilaku terlambat datang ke sekolah adalah pendekatan behavioristik, melalui konseling individual pendekatan behavioristik ini diharapkan individu yang mengalami masalah dapat teratasi serta bisa mengembangkan potensi yang ada dalam diri individu karena pada dasarnya tujuan dari konseling ini adalah merubah perilaku yang negatif menjadi perilaku yang positif. Tujuan konseling behavioral adalah mencapai kehidupan tanpa mengalami perilaku simptomatik, yaitu kehidupan tanpa mengalami kesulitan atau hambatan perilaku, yang dapat membuat ketidakpuasaan dalam jangka panjang dan/atau mengalami konflik dengan kehidupan sosial. Teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi perilaku terlambat datang ke sekolah adalah teknik behavior shaping. Shaping dikenalkan oleh B.F Skinner. Shaping merupakan prosedur behavioral untuk membentuk perilaku target (target behavior) dengan cara memberikan reinforcement perilaku yang mendekati target, hingga pada akhirnya terbentuk perilaku yang diinginkan yaitu perilaku hadir tepat waktu ke sekolah. Reinforcement dan extinction diberikan selama proses shaping untuk mengatasi perilaku terlambat datang ke sekolah. Ketika perilaku klien dapat merubah dirinya dan hadir tepat waktu, klien akan diberikan reinforcement. Pada saat yang bersamaan, klien diberi extinction untuk menghilangkan perilaku sebelumnya karena dirinya terlambat datang ke sekolah. Adapun landasan dari penggunaan teknik ini yaitu kebiasaan individu dapat terjadi kalau dia mendapatkan ganjaran. Ganjaran menjadi bagian terpenting bagi upaya pembentukan perilaku pada individu.