Cara menuliskan nama pengarang pada daftar pustaka model mla adalah

Dalam penulisan karya ilmiah, penulisan referensi mutlak harus diperhatikan. Selain untuk memperkuat ide yang kita tulis, juga untuk menghindari tudingan plagiarisme.

Ada banyak style penulisan referensi di dunia akademik. Seperti IEEE, Chicago, MLA, dll. Selengkapnya dapat dilihat di sini. Pada tulisan ini hanya satu yang akan dijelaskan, yakni style MLA (Modern Language Association of America). Penulisan referensi MLA biasanya digunakan untuk penulisan paper dalam ilmu sosial. Berikut tata cara penulisan referensi untuk buku, artikel, dan sumber online.

1. Buku 1.1 Buku dengan seorang penulis atau editor Nama, Penulis (, ed). Judul buku. Kota:penerbit, tahun terbit. Media publikasi

contoh:

Bell, Stewart. The Martyr’s Oath: The Apprenticeship of a Homegrown Terrorist. Mississauga, ON: Wiley, 2005. print.

Capodiferro, Alessandra, ed. Wonders of the World: Masterpieces of Architecture from 4000 BC to the Present. Vercelli: White Star, 2004. print.

Bowker, Michael. Fatal Deception: The Untold Story of Asbestos: Why It Is Still Legal and Still Killing Us. N.p.: Rodale, 2003.print.

catatan: N.p ditulis jika tidak diketahui kota penerbit.

1.2 Buku dengan dua atau tiga penulis atau editor Nama, Penulis1, Nama Penulis2 (,ed)s. Judul Buku. Kota:penerbit, tahun terbit.

contoh:

Bolman, Lee G., and Terrence E. Deal. Leading with Soul: An Uncommon Journey of Spirit. Rev. ed. San Francisco: Jossey-Bass, 2001. print.

Calvesi, Maurizio, and Lorenzo Canova, eds. Rejoice! 700 Years of Art for the Papal Jubilee. New York: Rizzoli, 1999. print.

1.3 Buku dengan penulis lebih dari tiga Untuk penulis lebih dari 3, dapat dipilih apakah dituliskan semuanya atau hanya satu penulis yang ditampilkan, atau hanya satu penulis, dan ditambah “et.al”.

Contoh:

Nelson, Miriam E., Kristin R. Baker, Ronenn Roubenoff, and Lawrence Lindner. Strong Women and Men Beat Arthritis. New York: Perigee, 2003. print. atau

Nelson, Miriam E., et al. Strong Women and Men Beat Arthritis. New York:Perigee, 2003. print.

2. Artikel Jika artikel diabil dari jurnal, maka penulisannya seperti berikut:

Author(s). “Judul artikel.” Judul jurnal. Issue (Tahun): halaman. Media publikasi.


Contoh:

Bagchi, Alaknanda. “Conflicting Nationalisms: The Voice of the Subaltern in Mahasweta Devi’s Bashai Tudu.” Tulsa Studies in Women’s Literature 15.1 (1996): 41-50. Print.

Duvall, John N. “The (Super)Marketplace of Images: Television as Unmediated Mediation in DeLillo’s White Noise.” Arizona Quarterly 50.3 (1994): 127-53. Print.

Sementara jika artikel diambil dari majalah, penulisan sebagai berikut:
Author(s). “Title of Article.” Title of Periodical Day Month Year: pages. Medium of publication.
Contoh:

Poniewozik, James. “TV Makes a Too-Close Call.” Time 20 Nov. 2000: 70-71. Print.

Buchman, Dana. “A Special Education.” Good Housekeeping Mar. 2006: 143-48. Print.

3. Sumber online
Untuk sumber dari media online (web), sebenarnya MLA tidak menyarankan. Pasalnya, alamat referensi tidak statis dan seringkali hilang. Tapi MLA tetap menyediakan tata cara penulisan untuk sumber online ini.

Contoh penulisan:
Aristotle. Poetics. Trans. S. H. Butcher. The Internet Classics Archive. Web Atomic and Massachusetts Institute of Technology, 13 Sept. 2007. Web. 4 Nov. 2008. ‹http://classics.mit.edu/›.

Catatan: Jika penulisan referensi lebih dari satu baris, maka baris kedua harus menjorok ke dalam.
Sumber: http://owl.english.purdue.edu/owl/resource/747/08/

Ilustrasi pengerjaan karya ilmiah dengan sitasi. Sumber: Unsplash.com

Penulisan karya ilmiah tidak pernah lepas dari sitasi. Sebab, ciri-ciri penulisan karya ilmiah adalah sebagian isinya mengandung kutipan-kutipan dari karya orang lain.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk menunjukkan bahwa gagasan yang dirumuskan, dibahas, dan dituliskan sebagai argumen mempunyai dasar ilmiah cukup kuat, memadai dan ilmiah.

Mengutip Buku Mudah Membuat Referensi & Bibliografi oleh Rudy Agung Nugroho, M. Si., Ph.D, menyitir kalimat dari pustaka lain dapat dilakukan dengan dua cara yaitu parafrase dan quote.

1. Parafrase adalah mengambil kalimat atau paragraf dari tulisan orang lain secara langsung namun dituliskan kembali dengan gaya bahasa/kalimat/tulisan si penulis sendiri.

Sumber asli: Penularannya dapat terjadi melalui kontak antar manusia atau jika makanan dan minuman yang dikonsumsi terkontaminasi di karenakan penanganan yang tidak bersih.

Hasil Parafrase: Ada dua hal cara penularan yaitu kontak antar manusia dan kontaminasi makanan yang dikonsumsi akibat tidak terjaganya kebersihan.

2. Quote adalah mengutip kata demi kata atau kalimat secara langsung dan menuliskan kembali sama persis dalam karyanya. Namun kalimat-kalimat tersebut diletakkan di antara dua tanda petik.

Salmonella enteric merupakan penyebab gastroenteritis juga dapat menyebabkan demam tifoid. Oleh karena itu, demam Tifoid juga disebut Enteric Fever.

"Salmonella enteric merupakan penyebab gastroenteritis juga dapat menyebabkan demam Tifoid. Oleh karena itu, demam Tifoid juga disebut dengan Enteric Fever.

Ilustrasi seseorang menunjukkan cara bagaimana menulis sitasi. Sumber: Unsplash.com

Jika di atas adalah bagaimana menulis kalimat yang disitasi, berikut adalah bagaimana mencantumkan sitasi setelah kalimat yang disitasi tertulis. Mengutip Panduan Gaya Penulisan Sitiran Karya Ilmiah oleh Arif Surachman, berikut adalah tata cara menulis sitasi model APA, MLA, dan AMA.

1. Model APA (American Psychological Association)

Model APA merupakan salah satu bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Psikologi di Amerika. Beberapa ciri gaya penulisan sitiran dari APA style adalah:

1. Daftar Pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan Nama Belakang Penulis atau Judul apabila tidak ada penulis

2. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial

3. Apabila ada penulis sama dalam daftar pustaka ditulis berurutan dari tahun yang paling lama

4. Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun

Sitiran dalam teks (in text) bersumber dari jurnal online

  • Kutipan pertama (Kim, Mirusmonov, Lee, 2010, p. 311)

  • Kutipan selanjutnya (Kim et al, 2010, p.311)

Format penulisan daftar pustaka model APA:

  • Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal. Volume. halaman.Doi:xxx.xxx.

  • Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal. Volume. Halaman. Diakses dari URL.

Contoh: Kim, C., Mirusmonov, M., Lee, I. (2010). An empirical examination of factors influencing the intention to use mobile payment. Computers in Human Behavior, 26, 310‐322.Doi:10.1016/j.chb.2009.10.013

2. Model MLA (Modern Language Association)

Model MLA ini dirancang sangat sederhana untuk mempermudah penulis dalam pengkutipan. MLA banyak digunakan untuk penulisan dalam bidang bahasa Inggris dan Humanities.

Beberapa ciri dalam gaya penulisan model MLA adalah:

1. Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau akhir dituliskan di depan.

2. Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir.

3. Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor halaman kutipan.

4. Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format, misal cetak, online, web, dll.

5. Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses tanpa menyebutkan sumber online‐nya.

Sitiran dalam teks (in text) bersumber dari jurnal online

  • Penulis lain (Jonathan 1112) berpendapat …

  • Jonathan (1112) berpendapat ….

Format penulisan daftar pustaka model MLA:

Nama akhir Penulis I, nama depan dan nama depan penulis II nama akhir. “Judul artikel”. Judul Jurnal. Volume. Issue (Tahun): halaman.

Contoh: Jonathan, Karim. “Beyond Growth:Library and Development.” Annals of Library Research 40. 5(2015):1111‐1130. Print

3. Model AMA (American Medical Association)

Gaya sitasi ini banyak digunakan untuk penulisan dalam bidang kesehatan, biologi dan kedokteran. Berbeda dengan model APA dan MLA, model AMA tidak menuliskan nama penulis secara ‘terbalik’ dan untuk kutipan teks menggunakan catatan kaki atau catatan akhir.

1. Semua item dalam daftar pustaka didaftar berdasarkan urutan numerik.

2. Penulisan penulis ditulis nama belakang terlebih dahulu kemudian nama depan

ditulis inisial saja dan tidak perlu menggunakan koma di antara nama belakang

3. Penggunaan spasi tunggal dalam daftar pustaka.

Contoh sitiran dalam teks (in text) bersumber dari jurnal online

11. Jonathan K.Beyond Growth: Library and Development. Annals of Library Research 2015; 40:1111‐1130

Format penulisan daftar pustaka model AMA:

Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal; volume

  • Inclusive page numbers. Jonathan K. Beyond Growth: Library and Development. Annals of Library Research 2015; 40:1111‐1130

  • Porter S, Ramanathan R, Nobiln KH, et al.Duration of Antibiotic Therapy for AIDS. British Med Journ. 2013;138:166‐179