Berilah contoh pengalamanmu saat kamu berdoa

Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta
Read More

Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta
Read More

Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta
Read More

BPK PENABUR Jakarta menerapkan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (PKBN2K) kepada peserta didiknya. Salah satu penerapan yang dilakukan setiap tenaga pendidik di dalam proses belajar mengajar yakni dengan mengajak para peserta didik untuk berdoa setiap hari karena berdoa memiliki banyak manfaat bagi diri kita.

 

Setiap kita pasti bertanya-tanya apa benar berdoa itu memang bermanfaat bagi diri kita yang beriman kepada-Nya? Apakah itu tidak membuang-buang waktu kita? Tentu tidak, yuk mari kita ketahui lima dari sekian banyak manfaat berdoa setiap hari.

 

Menjaga persahabatan dengan Allah

Salah satu manfaat berdoa setiap hari adalah menjaga persahabatan dengan Allah. Persahabatan itu dapat terjalin erat oleh karena kita senantiasa berkomunikasi dengan-Nya. Dengan berdoa juga kita bisa mengenali karakter Allah dan mengalami perjumpaan dengan-Nya. Menjaga persahabatan dengan Allah artinya kita memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Mari kita rajin berdoa sehingga kita mampu menjaga persahabatan kita dengan Allah.

 

Mengenali diri sendiri

Doa adalah cermin jiwa dan di dalamnya kita bisa melihat dan mengenali dengan jelas siapa diri kita. Pada saat kita mengenal siapa diri kita, maka saat berdoa kita dituntut untuk merendahkan hati kita di hadapan Allah. Merendahkan hati sebab kita adalah orang yang penuh dengan kelemahan dan ketidakberdayaan terhadap perbuatan-perbuatan jahat yang ada di sekitar kita.

 

Belajar untuk Meminta

Setelah kita mengenal diri kita sendiri, manfaat berdoa lainnya adalah belajar untuk meminta sebab dengan kerendahan hati kita menyadari bahwa kita penuh dengan kelemahan. Meminta itu seperti detak jantung yang secara terus-menerus bekerja di dalam jiwa dan tubuh manusia. Allah memiliki begitu banyak hal yang bisa Ia berikan kepada kita yang terus meminta kepada-Nya. Misalnya saja meminta keselamatan, ketenangan hati dan jiwa, pertolongan dari hal-hal yang jahat, dan masih banyak lagi. Tidak salah jika di dalam doa kita menyebutkan, “Tuhan kasihanilah kami dan tolonglah kami.”

 

Membangun Karakter

Karakter jiwa yang berdoa bisa terbentuk ketika kita menjadikan doa sebagai bagian hidup dan kebiasaan. Kebiasaan untuk berdoa setiap hari dapat menolong seseorang membangun karakter hidupnya yang bisa memengaruhi segenap pikiran, budi pekerti, dan sifat kita. Kita juga bisa menjadi serupa dengan Yesus yang selalu berdoa kepada Bapa-Nya baik dalam suka dan duka. Kita diajak untuk membangun karakter yang senantiasa mengucap syukur dan memohon pengampunan dosa dari Allah.

 

Menghasilkan Keajaiban

Banyak contoh-contoh di dalam Alkitab yang kita peroleh ketika doa menghasilkan keajaiban. Misalnya saja ketika Daniel beradadi Gua Singa. Keajaiban itu terjadi sebagai buah dari doa yang dipanjatkan. Melalui kebiasaan berdoa setiap hari, kita juga bisa merasakan keajaiban pribadi dari Allah seperti kesembuhan, kedamaian, dan pengampunan dosa.

 

Wah, ternyata berdoa setiap hari itu sangat banyak manfaatnya ya. Yuk, peserta didik BPK PENABUR Jakarta jangan jemu-jemu untuk berdoa setiap hari ya! Tuhan Yesus Memberkati.

 

 

 

 

Aku berusia 11 tahun ketika keluargaku pergi berlibur ke Beijing. Itu adalah perjalanan pertamaku ke Tiongkok. Suatu pagi, saudara lelakiku sakit dan harus beristirahat di hotel. Karena ibu harus merawatnya, dia memintaku untuk membelikan sarapan di sebuah kedai pangsit yang terletak persis di depan hotel. Ibu meyakinkanku bahwa dia akan memperhatikanku dari balik jendela kamar hotel. Seandainya aku ada di rumah, tugas itu adalah sebuah tugas yang sederhana. Tapi, rasa asing pada Tiongkok dan kurangnya pengalaman membuat hal ini menjadi sebuah tugas yang sangat menantang dan masih aku ingat dengan jelas sampai hari ini. Begitu banyak orang yang keluar dan masuk kedai pangsit itu. Beberapa dari mereka sedang menyantap sarapan, beberapa yang lain sedang menunggu makanan untuk dibawa pulang, dan sisanya sedang meneriakkan pesanan di atas kepalaku. Antrean yang kacau membuatku semakin bingung hingga aku tidak tahu apa yang harus kulakukan atau kukatakan. Aku ketakutan dan hampir menangis, namun tiba-tiba aku teringat ucapan ibuku tadi. Aku melangkah keluar dari toko dan melihat ke arah jendela kamar hotel tempatku tinggal. Ibuku menepati janjinya, dia melihatku dari jendela kamar di lantai lima, dan mengacungkan jempolnya kepadaku. Aku langsung merasa terhibur. Sekalipun dia tidak berada tepat di sampingku, tetapi mengetahui bahwa dia ada di dekatku memberikanku keyakinan dan keberanian untuk menyelesaikan tugas yang diberikannya.

Dalam pergumulanku tentang pentingnya berdoa, pengalaman ini mengajarkanku 3 alasan mengapa aku perlu berdoa.

1. Karena berdoa mengingatkanku bahwa Tuhan selalu besertaku.
Memang terdengar klise, namun itu benar. Seringkali, aku menjadi seperti anak kecil lagi—di tengah ketidakpastian, ketika aku ditekan oleh keadaan, aku lupa bahwa Tuhan memperhatikanku.

Tuhan selalu menyertai kita, meskipun kita tak dapat melihat-Nya. Ketika masalah datang, yang harus kita lakukan hanyalah datang kepada-Nya di dalam doa. Dia mungkin tidak selalu langsung menjawab sesuai dengan cara yang kita inginkan, seperti memberikan kita nilai ujian yang baik atau menyembuhkan orang yang kita kasihi yang sedang sakit, tapi tidak ada satu pun yang terjadi di luar kehendak-Nya. Yesus berjanji bahwa Dia tidak akan membiarkan kita atau meninggalkan kita (Ibrani 13:5). Janji itulah yang membuatku setia berdoa dari hari ke hari—kadang dari tahun ke tahun, mendoakan sebuah pokok doa yang sama. Aku tahu bahwa Dia ada, Dia mendengar doaku, dan Dia peduli. 2. Karena aku sedang melakukan pekerjaan-Nya.

Dihadapkan pada lebih dari 20 jenis pangsit dan bakpau membuatku menjadi sangat bingung. Apalagi, semua menu itu ditulis dalam aksara Mandarin yang setengah di antaranya tak kukenal. Waktu itu, aku merasa bingung hingga aku lupa apa tugasku. Ibuku telah memberi instruksi yang sangat sederhana—beli enam bakpau daging—namun di tengah situasi yang asing dan kacau, suara ibuku di dalam kepalaku menjadi tenggelam dan aku menjadi lupa apa yang harus aku lakukan.

Jadi dunia memberitahu kita bagaimana seharusnya penampilan kita, kelakuan kita, dan bagaimana menghidupi hidup ini. Dunia tidak mempengaruhi kita, dunia hanya memberitahu kita. Apakah kita terpengaruh atau tidak, itu kembali ke kita.
Tuhan telah menciptakan kita untuk sebuah tujuan yang spesifik. Dia mempercayakan kita tidak hanya untuk memelihara dan berkuasa atas dunia ciptaan-Nya, tetapi juga untuk menjadikan segala bangsa menjadi murid-Nya. Inilah peran yang diberikan-Nya kepada Adam, murid-murid Yesus, dan kita semua. Yesus sendiri berkata bahwa makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Kitab Efesus mengajarkanku bahwa aku adalah buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya (Efesus 2:10). Jadi alasan aku berdoa adalah untuk melakukan pekerjaan-Nya dengan tepat.

3. Karena aku adalah warga kerajaan surga. Melihat kembali pengalamanku itu, aku menyadari bahwa tantangan terbesar yang kuhadapi adalah bagaimana keluar dari zona nyaman. Saat itu, aku tak tahu apa yang harus kulakukan, bagaimana cara memesan makanan itu, atau kepada siapa aku harus memesan. Kalau saja itu adalah kedai favoritku di belakang rumah, penjualnya tentu sudah tahu apa yang ingin kupesan—dua bakpau daging, dua bakpau ayam, dan dua bakpau kacang merah. Urusan memesan bakpau akan menjadi urusan yang mudah di lingkungan tempat tinggalku.

Dan meskipun aku dapat membaca menu dan membuat suaraku terdengar di kedai pangsit di Bejing, gaya bicara dan berpakaianku juga akan terlihat aneh. Aku benar-benar menjadi orang asing yang tersesat di tengah kerumunan penduduk lokal di sana.

Pernahkah kamu merasa kalau menjadi orang Kristen itu berarti menjadi sangat berbeda dari yang lain? Itu tidak terelakkan. Kita tidak bisa berbaur dengan dunia ini, karena dunia ini bukanlah rumah kita. Bumi ini bukanlah tujuan akhir kita yang suatu saat nanti kita akan meninggalkannya. Jadi, cara terbaik untuk menjalani hidup ini adalah dengan melihat kepada Yesus, Tuhan dari hidup kita. Aku berdoa karena aku membutuhkan pimpinan-Nya.

Ketika aku tiba di surga kelak, aku akan menghabiskan waktu berjam-jam berjalan di taman dan mengobrol dengan Tuhanku. Tapi saat ini, ketika aku masih ada di bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya, yang bisa kulakukan untuk berkomunikasi dengan-Nya hanyalah dengan berdoa.

“Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:10).

(Sumber: http://www.warungsatekamu.org/2017/01/3-alasan-mengapa-aku-perlu-berdoa/)

Berilah contoh pengalamanmu saat kamu berdoa

Ilustrasi menuliskan pengalaman mendoakan orang lain, kunci jawaban tema 2 kelas 3 SD MI halaman 38 subtema 1. /pixabay.com/klimkin

PORTAL JEMBER - Salam giat belajar adik-adik, kita akan mempelajari Kunci Jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 3 SD MI Tema 2 Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Edisi Revisi 2018 terbitan Kemendikbud.

Di artikel ini akan dibahas subtema 1 tentang Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan Manusia. Kunci jawaban untuk yang dibagikan dalam artikel ini yaitu dari pertanyaan di halaman 38.

Alangkah baiknya, adik-adik terlebih dahulu mencoba untuk mengerjakan soal yang ada semampunya, kemudian setelah selesai mintalah koreksi dari orang tua masing-masing.

Baca Juga: Pesan yang Terdapat pada Dongeng Asal Mula Buah Kelapa, Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD MI Halaman 23

Berikut Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD MI halaman 38 subtema 1 tentang tulislah pengalaman mendoakan orang lain pada tempat yang tersedia, seperti dilansir PORTAL JEMBER dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Anisa Maharani, S.Pd.

Bersikap baik sangat dianjurkan. Bersikap baik kita lakukan kepada manusia, tumbuhan, dan hewan. Salah satu sikap baik yaitu mendoakan yang baik untuk orang lain.

Misalnya saat Edo sakit, teman-temannya mendoakan Edo agar cepat sembuh. Apakah kamu memiliki pengalaman mendoakan orang lain?

Baca Juga: Apa yang Dirasakan Saat Kita Mengucapkan Terima Kasih? Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD MI Halaman 15 Subtema 1

Tulislah pengalamanmu pada tempat yang tersedia.

Jawaban: