Berikut ini yang tidak menyangkut empat aspek persyaratan dasar kualitas air yaitu….

Air merupakan kebutuhan dasar manusia, dimana salah satu penggunaannya adalah untuk minum. Sebagai penggunaan untuk minum, yang selanjutnya disebut air minum, maka kualitasnya pun haruslah baik karena hal ini menyangkut kesehatan tubuh, karena air ini merupakan zat yang masuk ke dalam tubuh. Air minum yang kemudian didefinisikan sebagai air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air minum yang aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan paramater tambahan. Parameter wajib sebagaimana dimaksud merupakan persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum. Parameter-paremeter tersebut dapat dikatakan sebagai baku mutu air minum yang dapat dilihat di lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Tabel berikut merupakan parameter wajib kualitas air minum:

Penyelenggaran air minum dapat dilakukan oleh badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan /atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum.

Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan secara internal. Pengawasannya  melalui inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis hasil pemeriksaan laboratorium rekomendasi dan tindak lanjut. 

[CK]

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia

Kamis, 27 Jul 2017 11:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Maraknya video yang beredar tentang tutup botol salah satu merek air minum dalam kemasan yang bisa dibuka di bagian atasnya membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kualitas air minum kemasan.Apakah air minum kemasan benar-benar berkualitas?Banyak orang beranggapan kalau air minum dalam kemasan menjadi sebuah jaminan kualitas kesehatan. Pasalnya iming-iming Standar Nasional Indonesia dan BPOM yang tercantum di dalam kemasannya membuat orang tak meragukan kualitas dan kesehatannya. Padahal sebenarnya, tak semua air minum dalam kemasan memenuhi standar tersebut. Ada banyak air minum dalam kemasan abal-abal dan dijual dengan harga murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI no 97/Menkes/SK/VII/2002, yang dimaksud dengan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat dan langsung diminum."Kualitas air minum dalam kemasan itu harus memenuhi syarat mikrobiologi, klinis, dan syarat fisik," kata Ika Setyani, ahli gizi dari MRCCC Siloam Semanggi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/7)."Syarat fisik bisa dilihat dari penampilannya, sedangkan syarat mikrobiologi terkait adanya bakteri merugikan seperti E.coli. Kalau syarat kimia terkait zat yang ada dalam air."Ika menambahkan jika ketiga syarat tersebut tak dipenuhi, maka air minum dalam kemasan tak bisa dikatakan memenuhi kualitas. Bahayanya, konsumsi air minum kemasan yang tak sehat ini mengandung berbagai bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan sakit perut sampai diare.Lalu bagaimana caranya untuk mengenali ciri-ciri air minum berkualitas?

1. Syarat fisik

Secara fisik air minum yang sehat haruslah bening (tidak berwarna) dan tidak berbau. Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan (1987), air yang bisa diminum haruslah tidak mengandung bahan tersuspensi atau keruh.Selain itu, air minum kemasan yang berkualitas juga harus memiliki suhu di bawah suhu udara di luarnya (dalam suhu ruang).

2. Syarat mikrobiologi

Syarat mikrobiologi ini disebut juga sebagai syarat bakteriologis. Karena digunakan sebagai untuk minum, air minum dalam kemasan harus bebas dari segala macam bakteri yang mencemarinya. "Terutama, harus bebas dari bakteri patogen (penyebab penyakit)," kata Ika. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan patogen dalam air minum kemasan tersebut, maka air minum harus diuji di laboratorium.

3. Syarat kimia

Air minum yang sehat juga harus memenuhi syarat kimia yang dibutuhkan.  Artinya, air harus mengandung zat-zat tertentu yang dibutuhkan, misalnya zat besi, mangan, dan klorida.Zat tersebut juga harus ada dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam air akan menyebabkan ketidakseimbangan.

Parahnya ini juga akan mengganggu kondisi fisiologis seseorang. (chs/chs)

TOPIK TERKAIT

air mineral air minum air minum kemasan

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Nyatakan perbandingan dalam bentuk paling sederhana1.000m:50hm2km²:40hm²280dm:2dam2,5cm³:50mn³​

1. apakah yang dimaksud dengan term, dan mengapa ini dibedakan dari kata? berikan contohnya!

Apa peran tuhan dalam setiap doa yang kamu sampaikan kepadanya

Bahan keras terbagi menjadi 2 sebutkan dan berikan contoh masing masing

Kata "seni" berasal dari bahasa sansekerta, yaitu. . . .

a. Pengertian

Kualitas air adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan tertentu dari sumber-sumber air. Kriteria mutu air merupakan satu dasar baku mutu air, di samping faktor-faktor lain. Baku mutu air adalah persyaratan mutu air yang disiapkan oleh suatu negara atau daerah yang bersangkutan.

Manusia memerlukan air tidak hanya dari segi kuantitasnya saja, tetapi juga kualitasnya. Kalau ditinjau dari segi kuantitasnya saja, maka tidak akan dapat memecahkan kebutuhan air bagi manusia. Menurut Syamsuri (1993:13) kualitas air ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia yang terlarut di dalam air. Permasalahan kualitas air dapat di timbulkan oleh proses alamiah maupun ulah manusia. Sedangkan menurut Richard Lee (1990:28) ada beberapa parameter kualitas air bersih seperti kaitanya dengan pengaruh terhadap erosi, sedimentasi, suhu air, kimia, dan biologi. Suryani (1982:20) menyatakan jika kualitas air tidak dipenuhi maka, air dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit. Air yang kotor sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Bila air sudah tercemar dengan bahan kimia, maka hampir dapat dipastikan berbagai jenis organisme penyebab penyakit dapat ditentukan dalam air tersebut. Kualitas air adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan tertentu dari sumber-sumber air.

b. Standart Kualitas Air

Standart kualitas air dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan yang biasanya dituangkan dalam bentuk peryataan atau angka yang menunjukan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan, gangguan teknis dan gangguan dari segi estetika. Prasyarat dasar kualitas air minum menyangkut empat aspek sebagai berikut: (1) Persyaratan biologis, (2) persyaratan kimia, (3) persyaratan fisik, (4) persyaratan radiologis.

Dalam menetukan kualitas air harus berpedoman pada baku mutu air menurut PERMENKES No. 416/MENKES/PER/IX/1990 disebutkan bahwa baku mutu air adalah kadar zat atau bahan pencemar yang terdapat dalam air untuk tetap berfungsi sesuai dengan golongan peruntukan air tersebut.Berdasarkan peruntukan tersebut, air dibagi menjadi lima golongan yaitu:

  1. Golongan A, air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
  2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai baku untuk diolah menjadi air minum dan keperluan rumah tangga lainnya.
  3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
  4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk kepentingan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha diperkotaan, industri, dan listrik tenaga air.
  5. Golongan E, yaitu air yang tidak dapat digunakan untuk keperluan tersebut pada peruntukan air golongan A, B, C, dan D.

Perbandingan kualitas air tanah sebagai air minum memakai perbandingan kualitas air golongan A. Adapun persyaratan kualitas air golongan A menurut PERMENKES No.416/MENKES/PER/IX/1990 adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Standart Baku Mutu Air Bersih Menurut PERMENKES No. 416/MENKES/PER/IX/1990

No

Parameter

Satuan

Kadar Max. Yang Diperbolehkan

Keterangan

I
01. 02. 03. 04.

05.

Fisika
Suhu Warna Bau Rasa

Kekeruhan


Co
Skala TCU - -

Skala NTU

± 30 15 - -

5

Suhu Udara TCU= True Colour Unit Tidak berbau Tidak berasa

-

II. 01. 02. 03. 04. 05 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

28.

Kimia
Sisa Chlor Derajat Keasaman (pH) Zat padat/jumlah Zat Organik Karbondioksida agresif Kesadahan Jumlah Calsium Magnesium Besi jumlah Mangan Tembaga Zink Chlorida Sulfat Sulfida Fluorida Ammoniak Nitrat Nitrit Phenolik Arsen Timbal Selenium Chromium Cyanida Cadnium Air Raksa

Daya hantar listrik

Mg/l - Mg/1 Mg/1 Mg/1

oD

Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1 Mg/1

pm hos/cm

- 6,5-8,5 1000 10 0 - 200 150 0,3 0,1 1 5 250 400 0,05 1,5 0 10 1 0,002 0,05 0,05 0,01 0,05 0,1 0,005 0,001

-

Sebagai C12 - -

Sebagai KMnO4
Sebagai CO2
-

Sebagai Ca Sebagai Mg Sebagai Fe Sebagai Mn Sebagai Cu Sebagai Zn Sebagai Cl

Sebagai SO4
Sebagai H2S

Sebagai ion F

Sebagai ion NH2
Sebagai ion NO3
Sebagai ion NO2
Sebagai Phenol

Senagai As Sebagai Pb Sebagai Se Sebagai Cr Martabat 6 Sebagai ion Cn Sebagai Cd

Sebagai Hg

III
01.
02.

Mikrobiologi
Coliform tinja
Total Coliform

Jumlah per 100 ml

Jumlah per 100 ml

Nihil

Nihil


95 % dari sampel yang diperiksa selama setahun kadang-kadang boleh 3 per 100 ml sampel air tetapi tidak berturut-turut

IV
01.
02.

Radioaktivitas
Aktivitas alfa (Gross Beta activity)
Aktivitas Beta (Gross Beta activity)

Bq/l

Bq/l

0,1

1,0

-

-

c. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Air

Kualitas air bagi suatu peruntukan ditentukan oleh sifat fisik, kimia, dan kandungan bakteri di dalamnya. Kualitas air dapat berubah-ubah karena pengaruh aktivitas manusia (Menteri Negara dan Lingkungan Hidup, 1990:72). Menurut Utaya, (1990/1991:70-79) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas air, diantaranya adalah:

(1). Iklim

Unsur-unsur iklim yang berpengaruh terhadap kualitas air secara langsung misalnya curah hujan, tekanan udara, penguapan (evaporasi), dan temperatur. Hujan yang jatuh dipermukaan bumi ternyata sering membawa unsur kimia tertentu. Sebelum titik-titik air hujan jatuh dipermukaan bumi, ketika masih di udara kadang-kadang sudah bercampur dengan gas-gas di atmosfer seperti N2, O2, CO2, dan Cl. Unsur-unsur itu dapat berupa gas dalam air hujan tergantung pada berbagai faktor antara lain:

  1. Jarak dari tempat terjadinya hujan hingga pantai atau laut sebagai sumber uap air di atmosfer.
  2. Jumlah dan jenis industri yang terdapat diantara kedua tempat tersebut.
  3. Ada dan tidaknya pengaruh aktivitas vulkanis didaerah tersebut

Temperatur berpengaruh pula terhadap kualitas air. Peran temperatur dalam hal ini terutama pada pelarutan gas. Terdapat hubungan yang positif antara temperatur dan pelarutan gas, yaitu semakin tinggi tinggi temperatur semakin tinggi pelarutan gas, sebaliknya semakin rendah temperatur semakin sedikit gas yang dapat terlarut di dalam air.

Peran temperatur lainnya pada kualitas air adalah bahwa tinggi rendah temperatur akan berpengaruh pada penguapan air. Semakin tinggi temperatur akan semakin besar penguapan, yang pada gilirannya akan mengakibatkan konsentrasi zat kimia terlarut akan semakin besar. Sebaliknya semakin rendah temperatur akan semakin kecil penguapan, sehingga konsentrasi zat terlarut dalam air juga akan semakin kecil.

Seperti halnya dengan temperatur, tekanan juga berpengaruh pada pelarutan gas. Semakin tinggi tekanan air akan semakin banyak gas yang larut dalam air, demikian pula sebaliknya semakin rendah tekanan air akan semakin kecil pula gas yang dapat terlarut dalam air.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA