Berikut adalah syarat dalam mengemas makanan atau minuman yang kita produksi kecuali

Bentuk fisik dari suatu bahan kemasan, haruslah didesain sedemikian rupa agar mudah untuk diisi, memenuhi segala persyaratan hukum dan ekonomi serta bisa ditutup secara efektif. Kemasan yang dikapalkan (dikirim menggunakan kapal) dalam fungsi sebagai pengemasan luar agar dimensinya konsisten telah diwadahi dan dikemas supaya selama pengapalan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Penambahan bahan promosi maupun bahan suplemen lainnya perlu untuk diwaspadai supaya tidak terjadi bentuk yang kurang atau tidak menarik. Pengisian kedalam wadah juga harus selalu diperhatikan jangan sampai terjadi terlalu penuh maupun terlalu kurang. Bahan kemasan yang digunakan harus didesain mampu untuk menahan tekanan ataupun vibrasi selama dalam proses perjalanan.

Pengisian bahan yang agak berdebu sering sekali membuat masalah pada saat pengisian dan penutupan wadah, sehingga bahan atau media adhesive harus dipilih secara selektif. Melalui bahan pengemasan serta produk tertentu dapat terjadi muatan elektrastatik dalam melengkapi static elimination pada mesin pengemasannya.

Sementara pada produk cair yang dikemas, biasanya mempunyai berat jenis yang bervariasi, penguapan, viscositas, pembentukan gelombang udara dan lain sebagainya. Akibat dari adanya fenomena tersebut maka perlu diwaspadai agar didapatkan hasil yang optimal dalam proses pengemasannya, baik wadah kemasan ataupun mesin pengemasan didesain dengan spesifik. Sifat stretching dari bahan material tertentu agar selalu diperhatikan dalam perencanaannya, seperti misalnya dalam proses produk barang dari polyethilen film, untuk pekerjaan shrink film dibutuhkan alat khusus untuk pengaplikasiannya.

Keadaan lingkungan seperti suhu yang tinggi atau rendah, maupun humidity yang tinggi dan rendah, dapat mengakibatkan kegagalan terhadap fungsi kemasan secara efektif. Humidity yang tinggi dapat melemahkan kekuatan dari corrugated box dan dapat pula mengakibatkan lepasnya ikatan atau kelengketan dari beberapa adhesive. Stabilitas dimensi dari film biasanya sangat terbatas pada suhu yang maximal.

Pada bidang industri kalengan (can), kemasan harus diseal rapat-rapat dengan produk didalamnya, bisa bertahan terhadap panas, goncangan dan tekanan yang ada. Seal harus tetap efektif selama berlakunya produk (selama belum masa kadaluarsa) yang mewadahi. Bahan kemasan harus bisa menahan tekanan pada saat proses distribusi, transparansi serta handling. Penggunaan bahan yang tepat serta desain yang sesuai akan bisa memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan.

Daya tahan tehadap thermal shock untuk industri tertentu juga harus selalu diperhitungkan, sebagai contohnya dalam pasteurisasi produk retort dan pendinginan cepat pada produk can. Kemasan harus sebisa mungkin didesain untuk dapat menghindari terjadinya pengrusakan maupun pencurian selama dalam proses distribusi. Didisain sedemikian rupa agar dapat memenuhi fungsinya serta tidak berbahaya bagi konsumen.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa proteksi tersebut mencakup proses produk yang bersangkutan selama transit, pergudangan, retail sale, serta yang terpenting selama dipakai oleh konsumen. Proteksi ini diperlukan juga terhadap kondisi udara, panas, cahaya, pencurian, serta akibat kerusakan mekanis. Dalam keadaan tertentu dibutuhkan pula proteksi terhadap serangga serta micro organisme lainnya.

Efek dari fabrikasi akan mengakibatkan kelemahan pada bagian tertentu dari bahan kemasan, seperti misalnya pada bagian creasing dari bag, kelemahan bagain film yang berdekatan dengan seal line, tear strips pada kemas corrugated box, perforasi pada karton, bahu dari blown bottle dan lain sebagainya. Kemasan perlu untuk ditest pada bagian yang lemah. Kerusakan oleh lingkungan biasanya diakibatkan karena kurang sempurna barrier propertisi dari kemasan.

Material yang dipakai harus bisa menahan keluarnya uap air kedalam kemasan. Pada material tertentu, penetrasi dari uap air masih bisa ditoleransi pada keadaan tertentu, akan tetapi menghambat penetrasi gas maupun bahan yang mudah menguap. Glass dan logam praktis tidak bisa dipenetrasi oleh gas ataupun uap air, namun dalam praktek seringkali sifat tersebut dapat diperoleh melalui kombinasi material fleksible (kemasan fleksibel).

Yang utama dari kemasan adalah kemasan harus bisa menunjukkan identitas dari suatu produk. Sistem distribusi dan teknik perdagangan yang modern mempersayratkan agar produk dapat diidentifikasikan dalam pandangan sekilas. Informasi yang diharapkan dapat ditampilkan dalam kemasan antara lain yaitu:

a)      Indentitas brand name

b)      Deskripsi singkat dari produk

c)      Nama dagang

d)      Isi, berat atau volume

e)      Perusahaan, logo dan nama produsen

f)       Petunjuk pemakaian

g)      Harga

h)      Ilustrasi yang menggambarkan produk

Ukuran ataupun unit kuantitas per-package ialah hal yang perlu untuk diperhatikan. Hasil riset pemasaran adalah hal yang menentukan mengenai ukuran yang bisa memenuhi keinginan para pelanggan.

Ukuran pengemasan untuk transparansi harus selalu disesuaikan dengan pola distribusi. Sementara ukuran untuk kepentingan transportasi diharapkan jangan terlalu berat, hal ini untuk keamanan serta kemudahan dalam handling. Selain indentifikasi dasar, kemasan juga harus dapat menarik perhatian konsumen agar membeli produk tersebut. Kemasan harus merupakan rantai terakhir dalam sebuah kegiatan iklan dan display serta harus bermakna pesan promosi.

Hal yang penting juga ialah hasil pemotretan kemasan, yang dapat dipakai sebagai media iklan yang efektif. Bentuk serta dimensi harus dirancang secara teliti untuk dapat didisplay, baik penempatan dalam shopping bag maupun penyimpanan ditempat konsumen. Kemasan dibuat agar dapat mewakili produk secara keseluruhan, barang yang murah agar dapat diwadahi kemasan yang ekonomis, sedangkan barang yang berkualitas tinggi mempergunakan kemasan yang prestige.

Transparansi material bisa digunakan untuk produk yang menarik, hal ini agar mudah untuk diidentifikasikan oleh konsumen. Sales appeal juga menjadi hal yang penting, bahkan menjadi lebih penting karena dengan meningkatnya kemunculan supermarket dan toko swalayan.

Biaya kemasan yang minimum secara keseluruhan tidak hanya meliputi biaya kemasan saja. Waktu, biaya material, biaya kerja, serta biaya transportasi ialah keseluruhan yang mencakup over all cost, disamping itu termasuk juga biaya dari produk yang gagal mencapai tujuan dalam kondisi yang memuaskan akibat kemasan yang tidak efektif. Contohnya dalam pengepakan dan juga pengangkutan dari barang keramik bisa saja nilai kerusakan yang terjadi dapat melampaui biaya yang dihemat karena tidak memakai kemasan yang tidak semestinya.

Penggunaan bahan kemasan yang berlebihan juga tidak disarankan, hal ini karena akan meningkatkan biaya. Akan tetapi selanjutnya pemakaian bahan kemasan yang tidak memadai juga akan merugikan, karena produk yang diwadahi bisa saja menjadi rusak dalam pengangkutan dan penyimpanan. Apabila produk tersebut sudah sampai ke konsumen dan terjadi hal tersebut, maka hal ini akan merusak citra dari produk serta perusahaan yang bersangkutan.

Fungsi Kemasan. trendingpackaging.com ©2020 Merdeka.com

TRENDING | 1 September 2020 10:21 Reporter : Kurnia Azizah

Merdeka.com - Fungsi kemasan perlu diketahui oleh calon pendiri perusahaan produk. Kemasan harus selalu berkualitas baik dan memastikan identitas merek.

Fungsi kemasan yang telah memenuhi syarat dan kualifikasi yang tepat, tentu akan memberi kenyamanan bagi produsen dan konsumen. Di mana pembeli lebih tertarik dengan kemasan menarik, serta keamanan yang tentunya terjaga selama proses pengiriman.

Berikut beberapa fungsi kemasan, kenali tujuan dan syarat yang diberlakukan.

2 dari 10 halaman

©www.telegraph.co.uk

Fungsi kemasan yang pertama sebagai pelindung dan mempertahankan produk. Melindungi produk dari kerusakan selama pemindahan dari produsen ke toko atau pasar, hingga ke rumah pembeli.

Dilansir dari Trendingpackaging, kemasan juga harus cocok dan nyaman bentuknya, tidak terlalu besar untuk disimpan dalam jangka waktu lama. Apalagi dengan kualitas yang tetap terjaga. Karena makanan tersebut mungkin tidak dikonsumsi pada hari yang sama saat dibeli atau dibuka.

3 dari 10 halaman

Fungsi kemasan selanjutnya sebagai identifikasi produk. Dikutip dari Yourarticlelibrary, suatu produk dikemas dalam wadah berukuran khusus, berwarna dan berbentuk untuk menjaga perbedaannya dari produk pesaing.

Setiap kemasan memiliki ciri khas, seperti logo produsen, warna, dan sebagainya yang mudah dikenal masyarakat. Identitas produk menjadi salah satu fungsi kemasan yang penting untuk menarik minat pembeli.

4 dari 10 halaman

trendingpackaging.com ©2020 Merdeka.com

Selain memberi label, fungsi kemasan juga sangat penting dalam memberi kenyamanan dan kemudahan selama pengangkutan produk. Seperti halnya produk teknologi, selain menjaga bendanya tidak rusak, tentu memberi kemudahan saat dibawa dari pabrik ke rumah.

Produk makanan juga dipertimbangkan mengenai fungsi kemasan di transportasi. Sebab kemasan menjaga pengangkutan dan penyimpanan lebih mudah, sekaligus mudah dalam dikonsumsi.

5 dari 10 halaman

trendingpackaging.com ©2020 Merdeka.com

Fungsi kemasan berikutnya sebagai daya tarik. Melihat ribuan produk tergeletak di rak, bagaimana sebuah produk dikemas mungkin menjadi hal yang menarik bagi konsumen. Banyak merek menuntut penelitian ekstensif tentang skema warna, desain, dan jenis kemasan untuk mencari tahu yang paling disukai konsumen.

Melansir dari Trendingpackaging, fungsi kemasan ini memainkan peran penting dalam keberhasilan atau kegagalan penjualan produk. Selain itu, kemasan berperan penting untuk menggambarkan informasi tentang produk. Sehingga konsumen dapat dimudahkan dalam memilih dan memperoleh informasi untuk membuat keputusan saat membeli.

6 dari 10 halaman

Fungsi kemasan yang terakhir, kemasan bisa digunakan sebagai ajang komunikasi ide dan konsep pemasaran yang dicari konsumen.

Dalam kasus toko pakaian, merek tas, jasa transportasi dari produk, adalah waktu penerbitan yang tepat untuk memanfaatkan. Perusahaan dapat menggunakan desain, logo, simbol dan warna yang menarik untuk mempromosikan.

7 dari 10 halaman

trendingpackaging.com ©2020 Merdeka.com

Selain memiliki fungsi kemasan, produk tersebut disimpan dalam wadah dengan tujuan tertentu. Menurut Louw dan Kimber yang dikutip dari Salamadian, setidaknya terdapat tujuh manfaat dan tujuan dari kemasan suatu produk, yakni:

1. Barrier Protection

Hampir sama dengan fungsi kemasan. Barrier protection dimaksud, kemasan memiliki tujuan sebagai pelindung produk dari masuknya oksigen uap air, debu, dan kotoran lain. Karena berpotensi besar merusak isi produk.

8 dari 10 halaman

Kemasan dibuat dengan tujuan untuk melindungi produk dari suhu, getaran, guncangan, tekanan, dan sebagainya yang dipengaruhi oleh unsur luar. Terutama selama proses pengiriman produk.

3. Information Transmision

Tujuan kemasan selanjutnya, menjadi media untuk memberi informasi mengenai cara menggunakan transportasi, daur ulang, dan membuang kemasan tersebut. Hal ini sangat baik untuk melestarikan alam, sekaligus menjaga jumlah sampah berlebihan untuk beberapa kemasan tertentu.

4. Containment or Agglomeration

Memberi kemasan bertujuan menjadi pengelompokkan, supaya proses penanganan dan distribusi menjadi lebih efisien.

9 dari 10 halaman

Tujuan kemasan berikutnya, kemasan pada produk bisa mencegah pencurian. Anda bisa mengenali dari melihat kerusakan fisik atau selisih jumlah produknya.

6. Convenience

Kemasan adalah salah satu fitur yang mampu menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, tampilan, membuka dan menutup kembali, penjualan, serta penggunaan yang bisa dilakukan kembali.

7. Marketing

Tujuan kemasan yang terakhir dari desain kemasan yang menarik. Tentunya bisa dimanfaatkan oleh pelaku marketing untuk menarik calon membeli supaya mau membeli produk tersebut.

10 dari 10 halaman

©2012 Merdeka.com

Supaya memiliki fungsi kemasan yang maksimal, seperti kenyamanan, kemudahan, hingga keamanan sampai di tangan konsumen. Tentunya diperlukan syarat dengan kualifikasi yang tepat. Masih dari lansiran yang sama, berikut syarat kemasan:

  • Memiliki daya kemas yang baik. Supaya memudahkan proses penanganan, alokasi, distribusi, penyusunan produk, dan penyimpanan.
  • Desainnya memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen berkeinginan untuk membelinya.
  • Memiliki persyaratan ekonomi. Berarti kapasitas bisa mencukupi keinginan pasar, sasaran masyarakat, dan tujuan pembeli.
  • Kemasan harus bisa mengamankan isi produknya dari berbagai risiko dari luar, seperti perlindungan dari sinar matahari, kelembapan udara, bau asing, gesekan, benturan, dan kontaminasi mikroorganisme.
  • Kemasan memprioritaskan pengenalan produk, informasi, tampilan, warna, dan keindahan bahan.
  • Kemasan memiliki ukuran, bentuk, dan bobot yang sesuai dengan pola standar yang ada. Serta mudah dibuat atau dicetak dan didaur ulang kembali.

Itulah beberapa fungsi kemasan produk, beserta tujuan yang patut diketahui. Adanya syarat yang diberlakukan, tentunya demi kenyamanan pihak produsen dan konsumen. Baik dalam pengemasan, proses pengiriman, hingga saat dikonsumsi.

(mdk/kur)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA