Berikan contoh serta penjelasan mengenai model konseptual dalam Pemodelan dan simulasi sistem

Pemodelan secara umum, dimengerti sebagai proses merepresentasikan  objek  nyata atau realita sebagai seperangkat persamaan matematika, grafis ataupun bagan agar mudah dipahami oleh pihak yang berkepentingan . Lebih khusus lagi, istilah ini sering digunakan untuk proses menggambarkan konsep yang mewakili obyek-obyek  dalam pengembangan sistem informasi. Pemodelan dalam pengembangan sistem informasi, berevolusi selaras perkembangan teknologi dan metodologi pengembangannya. Kesamaan pandang diperlukan dalam pemodelan, yang akhirnya menuntut adanya keseragaman atau standar. Teknologi obyek, membutuhkan  pemodelan yang relevan, telah mendorong Jacobson dkk., menciptakan standar pemodelan untuk pengembangan sistem, dengan pendekatan obyek yang dikenal dengan UML (Unified Modeling Language). UML memiliki keuntungan yang  menghasilkan representasi yang dapat diverifikasi melalui penalaran logis, pengujian, atau bahkan simulasi. Sebagai contoh, diagram proses bisnis dapat diuji dengan mental melewati kasus imajinasi ,  melalui pemikiran  logis yang mungkin berbeda untuk melihat apakah itu merupakan upaya  menghasilkan output yang diperlukan. Ada tiga jenis  pemodelan, seperti yang digambarkan di bawah ini

 

Berikan contoh serta penjelasan mengenai model konseptual dalam Pemodelan dan simulasi sistem

Pemodelan bisnis, pemodelan yang lebih menekankan  pada  proses  apa yang dilakukan  dan apa yang  tidak dalam bisnis. Ini dilakukan  sebelum menggunakan sistem informasi untuk mengotomatisasi aspek bisnis, atau untuk meningkatkan kinerja bisnis dari yang sudah ada. Jangan lupa bahwa sistem informasi hanyalah  sarana untuk melayani bisnis (yaitu, untuk mendukung proses bisnis mereka ). Jika tidak jelas proses bisnis seperti apa , maka akan sama-sama tidak jelas bagaimana sistem mungkin dapat mendukungnya. Model bisnis ini dijelaskan dalam istilah bisnis murni. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk membangun pengertian secara umum, antara pengguna bisnis dan teknologi yang pada akhirnya akan membangun solusi sistem yang tepat untuk itu. Kualitas dan kelengkapan akan model akan  mempengaruhi keberhasilan solusi akhir.

Pemodelan Bisnis menghasilkan artefak berikut :

  • End-to-end Business Processes
  • Business Process Diagram
  •  Activity Diagram
  • Action Narratives

Pemodelan aplikasi,  ini berkaitan dengan bagaimana sistem mendukung bisnis. Setelah menetapkan model bisnis yang menggambarkan alur proses bisnis apa, kita kemudian  mengajukan  solusi aplikasi yang dibutuhkan bisnis. Ini pada dasarnya adalah pandangan eksternal solusi dan menunjukkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi tersebut, tampilan dan nuansa, dan bisnis abstraksi (benda) yang diwakili oleh aplikasi. Pemodelan aplikasi membahas  persyaratan fungsional maupun non fungsional.

Model aplikasi tidak bergantung pada teknologi implementasi nya  dan terutama dijelaskan dalam istilah non-teknologi. Karenanya  menjadi cukup mudah dimengerti oleh pengguna bisnis.

Pemodelan  Aplikasi  menghasilkan  artefak  berikut :

  • Business Objects (domain class diagram)
  • Use-cases diagram
  • Scenarios (collaboration/sequence diagrams)
  • User Interface Models:
  • Dialog
  • Prototype

Pemodelan sistem ini berkaitan dengan bagaimana sistem yang diwujudkan dengan menggunakan teknologi. Pemodelan sistem sebagian besar merupakan kegiatan teknologi yang mencoba untuk menerjemahkan model aplikasi ke dalam bangunan  sistem  operasional. Pemodelan sistem harus berurusan dengan rincian spesifikasi  yang menjelaskan bagaimana bagian-bagian sitem akan diwujudkan. Misalnya, model harus berurusan dengan konstruksi khusus pemrograman, layanan middleware, model data, dan sebagainya. Model sistem , menghasilkan pandangan internal solusi, menunjukkan bagaimana bagian-bagian yang berbeda berinteraksi dalam rangka mendukung eksternal, tampilan aplikasi. Pemodelan sistem adalah di mana persyaratan non-fungsional (misalnya, platform, kinerja, throughput, skalabilitas, kemampuan pemeliharaan) dibahas. Model sistem dinyatakan dalam istilah-istilah teknis dan untuk penggunaan internal teknologi yang bekerja di dalamnya.  Pemodelan Sistem  menghasilkan  artefak  berikut :

User Interface Models:

  • Screen Specifications
  • Data
  • Data Entry Validation Rules
  • Navigation
  • Front-end Components
  • Application Server Components
  • Business Object Server Components
  • Data Access Components
  • Data Models

Perlu ditekankan bahwa keputusan desain yang dibuat dalam tiga jenis pemodelan. Dalam pemodelan bisnis kita tidak hanya merekam cara bisnis beroperasi sekarang ( proses apa adanya), perlu dipertimbangkan bagaimana itu bisa beroperasi dengan potensi manfaat memperkenalkan sistem informasi yang dapat merampingkan kegiatan usaha. Dalam pemodelan aplikasi, kita menciptakan metafora, layar, dan abstraksi yang memungkinkan pengguna akhir untuk menggunakan aplikasi ini sebagai alat yang efektif dan intuitif yang menyatu dengan proses kerja mereka, daripada menjadi hambatan bagi pekerjaan mereka. Dalam pemodelan sistem, kita menemukan artefak perangkat lunak yang secara kolektif tidak hanya menyadari kebutuhan fungsional untuk aplikasi, tetapi juga memenuhi persyaratan non-fungsional.

Model adalah tiruan sebuah sistem yang disusun untuk mempelajari karakteristik sistem nyatanya. Oleh karena tiruan, maka karakteristik sistem yang digambarkan dalam model biasanya tidak menyeluruh, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan tujuan studi. Dengan demikian, model memiliki sejumlah asumsi yang berkaitan dengan proses/struktur sistem maupun input/output dalam sistem. Sebagai contoh, dalam rangka mempelajari jumlah teller (server) yang ideal di sebuah layanan bank, maka dibuatlah model sistem antrian dan layanan pada teller bank tersebut. Beberapa asumsi yang mungkin dibentuk terkait dengan model yang dibangun antara lain waktu antar kedatangan nasabah berdistribusi eksponensial (asumsi input) dan diasumsikan semua nasabah mau menunggu/masuk ke dalam antrian apabila semua teller sedang sibuk. Asumsi input yang dibangun tersebut, meskipun diperoleh melalui analisis data di lapangan, tetap saja rata-rata antar kedatangan tersebut adalah sebuah pendekatan nilai yang didekati dengan sebuah distribusi probabilitas tertentu.

Singh (2009) mengemukakan bahwa model dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis sebagai berikut.

Berikan contoh serta penjelasan mengenai model konseptual dalam Pemodelan dan simulasi sistem

Contoh model fisik statik adalah model bangunan yang dirancang oleh para arsitektur maupun teknik sipil. Model tersebut dapat berupa gambar maupun maket bangunan. Contoh model fisik dinamik adalah model pesawat (berukuran kecil) yang sedang dalam pengujian di ruang pengujian angin. Ruang pengujian tersebut berupaya mencontoh kondisi udara, kecepatan dan lain sebagainya dengan berbagai kondisi ukuran untuk menguji model pesawat yang akan dibangun. Contoh lain model fisik dinamik adalah model bangunan anti erosi yang akan dibangun di pantai. model bangunan ini sebelum dipasang di pantai memerlukan pembangunan dalam skala kecil (model) yang diuji dalam laboratorium dengan berbagai kondisi gelombang selama beberapa waktu.

Model matematik merupakan imitasi sistem nyata dalam bentuk simbol-simbol matematik. Model matematik statik tidak mempertimbangkan waktu dalam pengolahan datanya sehingga sistem tidak berubah oleh waktu, sedangkan  model matemtik dinamik adalah sebaliknya. Contoh model matematik adalah model inventori (persediaan). Model persediaan ini ada yang statik yaitu yang data permintaan, data lead time diasumsikan berfsifat statik (deterministik), ada pula model persediaan dinamik dimana data permintaan, dan lead time bersifat probabilistik. 

Model komputer menurut Singh (2009) merupakan perkembangan lanjut dalam pemodelan karena seluruh model matematik baik statik maupun dinamik dapat dimodelkan secara lebih baik melalui komputer. Model komputer dinamik dapat kita lihat secara sederhana pada model permainan (game) yang meniru dunia nyata.

Berbeda dengan singh (2009), Banks et al (2001) hanya mengelompokkan model dalam dua jenis yaitu model fisik dan model matematik. Model matematik ini dapat dinyatakan dalam bentuk notasi simbol atau persamaan matematik, dan bisa juga disajikan dalam bentuk model simulasi. Model simulasi ini kemudian lebih jauh dapat diklasifikasin sebagai model simulasi statik atau dinamik, model simulasi deterministik atau stokastik, dan model simulasi diskrit atau kontinu.

Model simulasi statik dikenal juga dengan nama Simulasi Monte Carlo yang merepresentasikan sebuah sistem pada suatu waktu tertentu. Sebagai contoh, ingin dismulasikan jumlah pelanggan yang membeli suatu produk di sebuah toko berdasarkan data historis yang berdistribusi eksponensial. Kemudian dibangkitkan bilangan random untuk menunjukkan jumlah pelanggan yang dibangkitkan sesuai posisi interval distribusinya. Model simulasi dinamik merepresentasikan sistem dari waktu ke waktu, misal, simulasi sebuah bank dalam rentang jam kerja tertentu. Namun harus diperhatikan bahwa model simulasi dinamis dalam pengertian ini berbeda dengan model simulasi sistem dinamis (dynamic system). Simulasi sistem dinamis akan dijelaskan dalam tulisan lainnya.

Model simulasi deterministik adalah model simulasi yang tidak memiliki variable random dalam inputnya. Sebagai contoh, simulasi kedatangan pasien seorang dokter praktek yang telah diatur jadwal pelayanannya. Model simulasi stokastik adalah model simulasi yang memiliki satu atau beberapa variabel random dalam inputnya. Random input ini akan menghasilkan output yang random pula. Simulasi layanan teller bank adalah salah satu contoh model simulasi stokastik.

Model simulasi diskrit adalah model simulasi yang status variabelnya berubah secara diskrit pada satu waktu tertentu. Contohnya, simulasi layanan teller bank, dimana jumlah pelanggan yang menunggu/antri berubah secara diskrit dari waktu ke waktu. Model simulasi kontinu adalah model simulasi yang status variabel berubah secara kontinu dari waktu ke waktu. Simulasi permukaan air bendungan adalah contoh simulasi kontinu.