Berikan contoh penerapan sikap dan perilaku kerja prestatif di lingkungan masyarakat

Para sahabat muda yang berminat menjadi seorang wirausaha dan sudah mulai menapakkan kakinya untuk berwirausaha pasti karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Motif Berprestasi bukan berarti dorongan-dorongan untuk mendapatkan prestasi dalam berbisnis dengan mengharapkan penghargaan (reward) dalam sebuah kemenangan dan kebanggaan semata.

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri; (1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya, (2) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan, (3) Memiliki tanggungjawab personal yang tinggi, (4) Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan dan (5) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.

Motivasi (motivation) merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif sama dengan drive yang sama seperti sebuah kendaraan yang mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan perilaku seseorang.

Motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan akan rasa sosial (social needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs).

Ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya motivasi dalam diri seorang wirausaha, yaitu: faktor Pendorong yang terdiri dari pengakuan, kreativitas dan tanggungjawab.  Adapula faktor Pemelihara, terdiri dari lingkungan kerja, insentif kerja, hubungan kerja dan keselamatan kerja. Sejalan dengan itu, akan timbul faktor penyebab seorang wirausaha untuk dapat berhasil atau berprestasi diantaranya ada penyebab instrinsik mencakup : kemampuan, usaha, dan suasana hati (mood), seperti kelelahan dan kesehatan dan penyebab ekstrinsik meliputi : sukar tidaknya tugas, nasib baik (keberuntungan), dan pertolongan orang lain.

Motivasi berprestasi sangat mendorong seseorang untuk berhasil dalam bisnisnya (berwirausaha) tergantung kepada aspek-aspek dalam mencirikan ketahanan dan suatu ketakutan akan kegagalan dan meningkatkan usaha keras yang berguna dan mengharapkan akan keberhasilan. Perilaku kerja prestatif atau Motif Berprestasi Tinggi dapat dimulai dari lingkungan usaha sendiri, keluarga, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan masyarakat hal itu merupakan salah satu kemampuan manusia yang dapat memberi kepuasan dan keberhasilan dalam hidup sehingga manusia dapat mengaktualisasikan dirinya kedalam lingkungan dimanapun dia berada.

Seiring dengan semakin tingginya dorongan untuk sukses, bagi seorang wirausaha menjadi penting dalam memotivasi dirinya untuk berprestasi dengan mengharapkan akan sukses dan takut akan kegagalan. Ini menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada indikator yang paling dapat dirasakan dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Dengan begitu, hakikat motivasi berprestasi dalam berwirausaha khususnya adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada dalam diri yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya mencapai prestasi produktivitas dan kualitas produk kita yang diharapkan.

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (wirausahawan) yang presentatif dan mampu bersaing serta mampu bertahan dalam segala kondisi maka diperlukan sumber daya manusia yang dilengkapi dengan motivasi yang tinggi dan harus dibekali dengan hal-hal seperti penguasaan diri dalam bentuk penuh inisiatif dapat dipercaya prestatif dapat menemukan dan memecahkan masalah dan mengambil keputusan tepat, serta terampil dalam memanfaatkan kesempatan dan menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan keadaan yang cepat berubah-ubah.

Maka dari itu seorang wirausahawan yang prestatif harus memiliki kemampuan dalam membentuk sikap yang dapat bersifat teknis dan membentuk sikap yang mempunyai kompetensi keahlian kejuruan sesuai bidang garapannya serta mampu membentuk sikap yang prestatif selalu ingin maju satu langkah dari orang lain di sekitarnya.

SEMOGA BERMANFAAT..SALAM SUKSES

Penulis : Achmad Rosyad, SP., MM

Sumber : https://strategidanbisnis.com/artikel/79/perilaku-kerja-prest

Bersikap atau berperilaku kerja prestatif merupakan salah satu modal dasar untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha. Prestatif dalam hal ini mempunyai arti bahwa seorang yang berwirausaha mempunyai sikap yang selalu berambisi ingin maju dalam segala bidang. Mengapa perilaku kerja prestatif perlu dilakukan? Berikut ini adalah 3 alasan utama yang mengharuskan untuk berperilaku kerja prestatif.

Berikan contoh penerapan sikap dan perilaku kerja prestatif di lingkungan masyarakat

  1. Persaingan bebas
  2. Perubahan yang semakin cepat
  3. Derasnya situs informasi yang semakin luas

Pada poin pertama ada hakekat dari persaingan bebas adalah persaingan yang bebas (tetap sehat) dalam segala bidang yang terdapat tiga kemungkinan yaitu menang, bertahan atau kalah. Point yang kedua adalah perubahan yang semakin cepat di dalam segala bidang terutama dalam perkembangan IPTEK, ini juga akan membuat segala informasi dapat diperoleh masyarakat luas dengan sangat cepat.

Stephen Covey mempunyai pendapat yang telah ditulis dalam bukunya yang berjudul First Thing’s Firs, bahwa setidaknya ada beberapa potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk maju, yaitu :

  1. Self Awareness yang mempunyai arti sikap mawas diri
  2. Couscience yang mempunyai arti mempertajam suara hati
  3. Independent will atau pendangan independent untuk bekal bertindak
  4. Creative imagination yang mempunyai arti berpikir mengerah ke depan untuk memcahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat

Definisi Prilaku Kerja Prestatif

Sedangkan menurut Seorang ahli yang bernama Zimmerer, karakteristik seorang wirausaha yang berhasil karena bekerja prestatfi adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya atau pekerjaannya dengan kata lain bertanggung jawab terhadap yang telah dilakukannya
  2. Bertanggung jawab
  3. Mempunyai obesi atau keyakinan sukses untuk mencapai prestasi yang baik
  4. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
  5. Mempunyai keyakinan pada dirinya (percaya diri)
  6. Ingin mendapatkan balikan (respon/feed back segera)
  7. Energik seorang wirausahawan lebih baik dibandingkan dengan rata-rata orang lain
  8. Motivasi untuk lebih unggul
  9. Berorientasi ke masa depan
  10. Mau belajar dari kegagalan dan tidak mudah menyerah
  11. Mempunyai kemampuan untuk memimpin

Baca Juga :  Fungsi Jaringan Lemak

Ciri – ciri Karakteristik Prestatif dan Sifat – Sifat Profil Wirausahawan

Karakteristik kegagalan Ciri kegagalan wirausahawan
Percaya diri Tidak tergantung oleh orang lain , percaya akan diri sendiri dan individualisme serta optimisme
Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi , berorientasi laba , tekad kerja keras dan punya motivasi tinggi
Pengambil resiko Kemampuan mengambil resiko dan suka terhadap tantangan
Kepemimpinan Bertingkah laku seperti pemimpin dan dan dapat menerima saran serta kritik dari orang lain
Keorisinilan Inovatif dan kreatif , fleksibel serta serba bisa dan mengetahui banyak hal
Beriorientasi ke masa depan Padangan ke depan dan perseptif

Menerapkan karakteristik prestatif

  1. Memiliki tekad kuat berusaha tanpa adanya paksaan
  2.  Mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju
  3. Berpikir ada kemungkinan gagal tetapi tidak gentar
  4. Ingin maju atau mandiri walaupun tau akan adanya resiko yang cukup tinggi
  5. Berpikir positif karena ingin berkreasi

Tujuan Menerapkan Sikap dan Perilaku Kerja Prestasif

  1. Menunjukkan perhatian atas keharmonisan akan berorganisasi dalam perusahaan
  2. Meningkatkan keuntungan perusahaan
  3. Mengembangkan ide – ide yang lebih produktif
  4. Meningkatkan kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan mengelola usaha

Tujuan  Menanamkan Kerja Prestatif

  1. Dapat meningkatkan kemampuan kerja
  2. Dapat menambah wawasan
  3. Dapat mengembangkan dan mempuk kemampuan berprakarsa
  4. Dapat mencapai ektevitas dan efisiensi kerja

Falsafah bekerja prestatif

  1. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan harus banyak belajar tentang dirinya sendiri
  2. Kegagalan usaha diterima sebagai pengalaman
  3. Adanya keberhasilan berusaha setelah mengalami kegagalan
  4. Terima apa adanya dan kurangi kelemahan – kelemahan

Manfaat Kerja Prestatif Terhadap Usaha dan Pembangunan Bangsa dan Negara

  1. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi
  2. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahan usaha
  3. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien dalam mengelola usaha
  4. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap kerja

1.) Kerja ikhlas

  • Bekerja dengansungguh – sungguh dengan perasaan yang tulus

2.) Kerja mawas

  • Bekerja dengan tidak terpengarus oleh perasaan seperti adanya kemarahan dalam dirinya

Baca Juga :  Manfaat Warming Up

3) Kerja cerdas

  • Bekerja dengan sigap dengan memperhitungkan resiko serta mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga mendapat keuntungan

4) Kerja keras

  • Bekerja yang memiliki sifat ambisius untuk dapat mencapai sasaran yang diinginkannya

5) Kerja tuntas

à Dalam bekerja harus mampu mengorganisasi bagian – bagian usahanya secara terpadu dari awal sampai akhir sehingga hasilnya maksimal

Prinsip Kerja Prestatif

Prinsip umum cara kerja prestatif ( Sivernam )

  1. Untuk keberhasilan kerja prestatif dibutuhkan kepahaman dalam bekerja jika dihafal akan kurang berhasil
  2. Motifasi dapat membantu untuk mempengaruhi kinerja kerja prestatif
  3. Dibutuhkan banyak macam perilaku kerja prestatif yang semuanya membutuhkan suatu proses dan latihan

Yang perlu dimiliki untuk dapat menerapkan kerja prestatif

  1. Yakin pada kecerdasan diri sendiri
  2. Percaya dan yakin pada kecakapan yang diperoleh hasil pendidikan , kursus , latihan dan pengalaman kerja
  3. Percaya dan yakin pada kemampuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara prestatif
  4. Percaya dan yakin bisa bekerja secara prestatif, kreatif , aktif dan inovatif

Meningkatkan Cara Kerja Prestatif

  1. Pengembangan dan pembinaan intensif terhadap kerja prestatif
  2. Aktif, kreatif dan berfikir kritis dalam bekerja
  3. Mampu mengolah sumber daya dengan sebaik mungkin dan memanfaatkannya  se-efektif mungkin

Sikap Kerja Produktif

  1. Bisa melenyapkan rasa malas
  2. Menyelenyapkan keidak mampuan dalam bekerja
  3. Keberanian dalam bekerja sama
  4. Mencetuskan bahwa bekerja merupakan kebiasaan dan bakat yang ada di diri sendiri
  5. Bekerja secara perlahan tetapi pasti dan cakap

Ciri – ciri prinsip kerja prestatif

  1. Kerajinan dan kerja keras ( diligence )
  2. Pengabdian ( dedication )
  3. Keutuhan watak ( integrity )
  4. Rasa tanggung jawab ( responsibleness )
  5. Kehati – hatian dalam bekerja ( carefullnes)
  6. Keserbabisaan ( versatility )
  7. Daya pembaharuan ( innovativeness )
  8. Semangat kerja sama ( cooperativeness )
  9. Hasrat untuk belajar dan kemahiran ( eagerness to learn besides skill fullness )
  10. Menerapkan Perilaku Kerja Prestatif

Asas pembelajaran perilaku kerja prestatif

(Belajar teori, Studi kasus,Magang ,Dimasukkannya motivasi training)

Komponen perilaku kerja prestatif

Pengajaran unit (diperoleh perilaku penerapan prestatif)

  • Kerja prestatif membuat perencanaan usaha
  • Kerja prestatif mengembangkan diri pribadi
  • Kerja prestatif memecahkan permasalahan dalam berwirausaha
  • Kerja prestatif dalam magang di berbagai perusahaan

Bersikap dinamis

  • Dinamis dan terbuka terhadap inovasi
  • Kreatif dan melatih kecakapan hidup melalui berwirausaha

Aktivitas belajar kerja prestatif

Melalui : mendengarkan,menulis,menilai,berhitung,berbicara,menyimpulkan,dll.

Menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari

Falsafah menerapkan sikap kerja prestatif

  • Untuk mencapai tujuan yang diinginkan , harus banyak belajar tentang dirinya sendiri.
  • Kegagalan berwirausaha harus diterima sebagai pengalaman.
  • Kekuatan berwirausaha datangnya dari tindakkan sendiri , bukan dari tindakkan orang lain.
  • Resiko kegagalan selalu ada , tetapi harus menerimanya dan bertanggung jawab.
  • Adanya keberhasilan berwirausaha setelah mengalami kegagalan.

Perencanaan menerapkan perilaku kerja prestatif

  • Masa inkubasi : ide dibiarkan mengendap agar matang.
  • Analisis sumber perencanaan : melakukan analisis SWOT ( Strength Weakness Opportunity Threats )
  • Sasaran , realitis , dan menggairahkan : sasaran perlu direnungkan , dibayangkan untuk dapat menerapkan kerja prestatif

Kegiatan kerja yang dilakukan mencakup keahlian dalam menggunakan waktu , tenaga kerja dan peralatan kerja

Kegiatan kerja yang mencakup aspek – aspek bisnis yang dianggap rutin : menyiapkan laporan keuangan , memonitor , merevisi anggaran ,mengolala arus produksi serta memasarkan produk

Keahlian pokok yang perlu dimiliki calon wirausaha

  • Menerapkan kerja prestatif.
  • Resiko persaingan.
  • Mengurus manajemen usaha.
  • Menawarkan produk.
  • Berinovatif dalam produk.
  • Kreatif dalam usaha.

Bekerja prestatif, Efektif dan efisien melalui latihan

Pentingnya latihan

  1. D. Yolder: untuk stabilisasi pegawai dan memperbaiki cara bekerja.
  2. D. Latenier: pegawai lebih berkembang , lebih cekatan , dan lebih baik.
  3. J. Tiffen: pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik dan cara bekerja lebih baik.
  4. F. W. Taylor: memilih karyawan terbaik dan melaksanakan melaksanakan pekerjaan lebih baik.

Pentingnya menanamkan bekerja prestatif, efektif, dan efisien melalui latihan

  • Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif, efektif, dan efisien.
  • Mengurangi pengawasan dalam bekerja.
  • Mengembangkan ilmu pengetahuan.
  • Mengembangkan rasa setiakawan.
  • Mengembangkan sikap positif.
  • Mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa.
  • Mengembangkan kreativitas.
  • Mencapai efektifitas dan efisiensi.

Cara latihan

  • Apprentice training:dilaksanakan dengan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya.
  • On the job training: dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku jabatan.

Metodelatihan

  • Untuk latihan induksi: kuliah dan perjalanan dinas.
  • Untuk latihan tugas: belajar sambil bekerja, dalam sekolah perusahaan, magang, dan pelajaran di luar perusahaan.
  • Untuk latihan pengawas: dengan kursus-kursus.
  • Untuk latihan manajemen : mengikuti kursus ujian professional dan melalui latihan khusus manajemen.
  • Untuk pengembangan pimpinan: memulai kursus-kursusdan melalui latihan khusus manajemen.

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Perilaku Kerja Prestatif : Pengertian, Ciri, Karakteristik, Menerapkan, Tujuan, Sikap, Prinsip, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.