ILUSTRASI. OECD menyebutkan, krisis corona saat ini lebih parah dari krisis lain karena permintaan dan penawaran anjlok bersamaan Show
Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) telah menimbulkan berbagai dampak penurunan pada perekonomian negara secara global. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi harus terkoreksi dalam karena anggaran dialokasikan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat hingga pengusaha agar tetap bertahan di tengah situasi sulit saat ini. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam laporan terbarunya Senin (5/10), menyebutkan, sampai saat ini berbagai negara telah berupaya menangani penyebaran Covid-19. Beberapa upaya dilakukan seperti penghentian aktivitas ekonomi domestik maupun non domestik hingga memberlakukan lockdown yang ketat. Namun, menurut OECD, Indonesia dan Filipina tergolong sebagai negara yang belum tegas dalam memberlakukan lockdown. Sebab, jumlah kasus baru corona masih tinggi di Indonesia. Baca Juga: Bank Dunia pesimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi minus 2% di 2020 Menurut OECD, ada beberapa langkah yang masih terus dikembangkan terkait keberhasilan setiap negara dalam bertempur melawan wabah corona. Selain pembiayaan di sektor kesehatan juga perlu tindakan tegas serta konsisten dari pemerintah. OECD juga menyebutkan, ada perbedaan krisis pandemi Covid-19 saat ini dibandingkan dengan krisis ekonomi lainnya. Yakni, terdapat guncangan pada penawaran dan permintaan secara bersamaan yang berpengaruh terhadap lingkup domestik, regional, dan global. Sehingga, aktivitas ekonomi saat ini harus menurun lebih tajam dibandingkan dalam beberapa dekade. Tak hanya itu, banyak kegiatan ekonomi yang terdampak Covid-19. Yang paling terpukul diantaranya sektor jasa dari manufaktur, sementara sektor pertanian relatif tetap tangguh. Kebijakan lockdown di beberapa negara juga telah menyusutkan permintaan, menyebabkan karyawan kehilangan pekerjaan terutama yang bekerja di bidang transportasi, makanan dan akomodasi, konstruksi dan lainnya. “Di negara-negara lain seperti Kamboja, beberapa pekerja kehilangan pekerjaan di bidang jasa dan manufaktur beralih mencari perlindungan di sektor pertanian yang tidak terlalu terpengaruh,” sebut OECD dalam laporannya. Selanjutnya: Ini alasan Bank Dunia revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi IndonesiaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat. Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Reporter: Venny Suryanto
You're Reading a Free Preview
PERMINTAAN merupakan proses meminta sesuatu atau sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar. Biasanya, tinggi permintaan akan mempengaruhi harga. Sebaliknya, rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah. Fungsi permintaan adalah sebuah data atau kajian matematis yang berguna untuk menganalisis harga dan perilaku konsumen. Permintaan fungsinya mengikuti hukumnya yakni jika harga suatu produk sedang rendah, maka jumlah produk yang diminta akan bertambah dan begitu pula sebaliknya. Jadi hubungan antara harga dan permintaan merupakan hubungan yang saling bertolak belakang atau terbalik. Sementara, fungsi penawaran adalah persamaan atau hubungan keterkaitan antara jumlah barang yang produsen tawarkan dengan harga barang di pasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran yang sering jadi penentu adalah biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi, maka semakin murah barang yang bisa dihasilkan sehingga bisa meningkatkan penawaran. Faktor berikutnya adalah teknologi. Dengan semakin majunya teknologi, maka produk barang atau jasa yang dihasilkan semakin efisien. Faktor berikutnya adalah spekulasi masa depan, di mana prediksi kenaikan harga di masa mendatang cenderung mendorong orang untuk menahan barang atau jasa. Hukum PermintaanHukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Jika harga naik, jumlah barang yang diminta akan menurun, dan jika harga rendah maka jumlah barang yang diminta akan meningkat. Hukum permintaan tidak bersifat mutlak, namun memiliki sifat mutlak dalam kondisi ceteris paribus (faktor-faktor lain yang dianggap tetap). Contoh Hukum Permintaan dan PenawaranPermintaan dan penawaran bersifat saling berkebalikan. Keduanya akan mencapai titik keseimbangan pasar ketika saling bertemu, itulah yang kemudian disebut sebagai hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan dan penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan. Hal ini kemudian dihubungkan dengan kurva permintaan dan penawaran. Seandainya ada sebuah toko kue yang menjual kue brownies yang sangat enak sehingga banyak orang yang menginginkannya dan menyerbu toko kue itu, tiba-tiba harga kue brownies tersebut naik dua kali lipat karena si pemilik merasa tetap akan ada yang membeli produknya. Hal tersebut sangatlah tidak benar, kue brownies yang tadinya laku terjual akan terbuang sia-sia. Karena para konsumen akan berpikir dua kali sebelum membelinya apalagi dengan harga yang tinggi. Itu tadi merupakan contoh dari hukum permintaan. Contoh dari hukum penawaran adalah ketika kue brownies tersebut sudah tidak laku, akhirnya pemilik memutuskan untuk menurunkan harganya. Namun pemilik hanya akan menjualnya sedikit untuk mempertahankan persediaan para pemasok. Hal ini sangat relevan untuk menunjukkan hubungan antara jumlah penawaran dan harga secara langsung.(OL-5)
Harga keseimbangan pasar terbentuk ketika permintaan dan penawaran bertemu JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan dan penawaran merupakan salah satu ilmu ekonomi pasar paling mendasar. Hukum permintaan dan penawaran adalah teori yang menjelaskan interaksi antara penjual dan pembeli untuk suatu sumber daya tertentu. Dikutip dari Investopedia, hukum permintaan dan penawaran menjelaskan hubungan keterkaitan antara harga suatu barang atau jasa, ketersediaan, dan jumlah orang yang membelinya. Baik permintaan maupun penawaran bersifat saling berkebalikan yang nantinya akan berpengaruh pada harga barang atau jasa yang dijual. Kondisi itu digambarkan sebagai kurva permintaan dan penawaran. PermintaanPermintaan adalah istilah untuk sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli pada tingkat harga dan waktu tertentu sesuai dengan pasar. Baca juga: Apa Itu APBN: Definisi, Fungsi, dan Tujuan Penyusunannya Hukum permintaan yakni ketika suatu harga barang atau jasa turun, maka jumlah permintaan akan naik. Sebaliknya saat harga barang yang diminta naik, maka permintaan akan turun. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pertama yakni selera konsumen. Selera konsumen yang sedang tinggi bisa memicu kenaikan permintaan seperti dalam kasus harga tiket konser artis asal Korea Selatan yang sedang digandrungi tentu akan dibanderol lebih mahal. Faktor lain yakni harga barang subitusi atau pengganti. Contohnya ketika harga kopi tengah mahal, orang akan mulai mengalihkan belanjanya pada teh karena harganya lebih murah. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain jumlah penduduk, besar kecilnya pendapatan masyarakat, intensitas kebutuhan, dan harga barang atau jasa itu sendiri. Baca juga: Mengenal Apa Itu APBD, Fungsi, dan Tujuan Pembuatannya PenawaranHukum penawaran berkebalikan dengan permintaan yakni saat harga barang meningkat akan mendorong meningkatnya penawaran suatu barang atau jasa. Jika suatu barang atau jasa harganya meningkat, maka produksi akan memasok barang lebih banyak, sebaliknya saat harga turun, mereka enggan mengurangi pasokan.
Hukum penawaran dan permintaan adalah teori yang menjelaskan interaksi antara penjual sumber daya dan pembeli untuk sumber daya itu. Teori ini mendefinisikan apa pengaruh hubungan antara ketersediaan produk tertentu dan keinginan (atau permintaan) untuk produk tersebut terhadap harganya. Hukum penawaran dan permintaan, salah satu hukum ekonomi paling mendasar, mengikat hampir semua prinsip ekonomi dalam beberapa cara. Dalam praktiknya, penawaran dan permintaan saling berlawanan hingga pasar menemukan harga keseimbangan. Namun, banyak faktor dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan, menyebabkan mereka meningkat atau menurun dengan berbagai cara 4 Hukum Dasar Permintaan dan PenawaranKeterangan gambar diatas :
Empat hukum dasar penawaran dan permintaan adalah:
Bagaimana Penawaran dan Permintaan Membuat Keseimbangan Harga?Keseimbangan harga adalah harga di mana produsen dapat menjual semua unit yang ingin diproduksi dan pembeli dapat membeli semua unit yang diinginkan. Pada suatu titik waktu tertentu, persediaan barang yang dibawa ke pasar adalah tetap. Dengan kata lain kurva penawaran dalam kasus ini adalah garis vertikal, sedangkan kurva permintaan selalu miring ke bawah karena hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang. Penjual tidak dapat membebankan biaya lebih dari yang akan ditanggung pasar berdasarkan permintaan konsumen pada saat itu. Namun seiring waktu, pemasok dapat menambah atau mengurangi jumlah yang mereka suplai ke pasar berdasarkan harga yang mereka perkirakan dapat dibebankan. Jadi seiring waktu kurva penawaran miring ke atas; semakin banyak pemasok berharap untuk dapat mengenakan biaya, semakin mereka akan mau memproduksi dan membawa ke pasar. Dengan kurva penawaran miring ke atas dan kurva permintaan miring ke bawah, mudah untuk membayangkan bahwa pada titik tertentu keduanya akan berpotongan. Pada titik ini, harga pasar cukup untuk mendorong pemasok untuk membawa ke pasar dengan jumlah barang yang sama yang bersedia dibayar oleh konsumen dengan harga itu. Penawaran dan permintaan seimbang, atau dalam keseimbangan. Harga dan kuantitas yang tepat di mana hal ini terjadi tergantung pada bentuk dan posisi masing-masing kurva penawaran dan permintaan, yang masing-masing dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenawaranKapasitas produksi, biaya produksi seperti tenaga kerja dan bahan, dan jumlah pesaing secara langsung mempengaruhi berapa banyak pasokan bisnis dapat dibuat. Faktor pendukung seperti ketersediaan bahan, cuaca, dan keandalan rantai pasokan juga dapat memengaruhi pasokan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PermintaanJumlah pengganti yang tersedia, preferensi konsumen, dan perubahan harga produk pelengkap mempengaruhi permintaan. Misalnya, jika harga konsol video game turun, permintaan game untuk konsol itu dapat meningkat karena lebih banyak orang membeli konsol dan menginginkan game untuk itu. Contoh Hukum ini pada Kehidupan NyataBayangkan Anda adalah konsumen yang suka kue bolu. Apa yang akan terjadi jika harga bolu tiba-tiba naik dua kali lipat? Anda mungkin tidak akan membelinya sesering mungkin karena tentu itu akan memberatkan Anda. Sebagian besar, jika harga bolu meningkat, permintaan kue bolu akan menurun. Ini relevan dengan cara menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan kuantitas dalam permintaan. (Hukum permintaan) Sekarang, bayangkan Anda produsen kue bolu? Jika Anda adalah manajer yang menjual bolu, apa yang akan Anda lakukan jika Anda menambah kuantitas? Anda akan berharap untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi karena Anda ingin mendapatkan kembali sebagian uang yang digunakan untuk menghasilkan kelebihan dan lebih sebagai keuntungan. Dengan cara yang sama, jika harga bolu menurun, pemasok akan menjual lebih sedikit untuk mempertahankan persediaan mereka. Ini relevan dengan cara menunjukkan hubungan langsung antara harga dan jumlah penawaran KesimpulanHukum permintaan dan penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan. Jika harga suatu benda di pasar meningkat, produsen akan bersedia untuk memasok lebih banyak produk. Jika harga objek di pasar menurun, mereka tidak bersedia untuk memasok banyak dan kuantitas berkurang. Hukum permintaan menjelaskan hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta. Jika harga objek di pasar meningkat, lebih sedikit orang yang mau membelinya karena terlalu mahal. Jika harga objek di pasar menurun, lebih banyak orang akan mau membelinya karena harganya lebih murah. Kedua hukum ini membantu menentukan peran yang diambil oleh produsen dan konsumen dalam dunia ekonomi. Masih banyak yang harus dipelajari, tetapi hukum ini membantu memusatkan gagasan utama dalam penawaran dan permintaan yang membantu memahami hubungan antara perubahan harga dan perubahan kuantitas. Jika Anda pemilik bisnis, terutama bisnis ritel, hukum ini akan dipakai untuk pengelolaan stok. Jangan sampai Anda kehabisan stok saat permintaan sedang tinggi, selain akan merugikan Anda, ini akan menurunkan kredibilitas Anda dimata pelanggan. Untuk membantu Anda mengelola sok secara mudah dan real time, Anda bisa menggunakan software akuntansi Accurate Online. Accurate Online memiliki fitur yang akan membantu Anda untuk mengelola stok secara real time dimana saja dan kapan saja. Dengan fitur multi gudang, multi cabang, stok opname, dan fitur pengelolan persediaan lainnya, Accurate Online akan membuat bisnis Anda menjad lebih baik dengan stok yang selalu up to date dan selalu terpantau. Tertarik? Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini. Anda bisa membaca artikel menarik lainnya melalui link di bawah ini : |