Beras merah, beras putih jagung dan gandum merupakan jenis makanan yang tergolong

Sebagai salah satu makanan pokok, beras menjadi bahan pokok favorit masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi meski varian makanan pokok sendiri sangat beragam, mulai dari singkong, mi, bihun, sagu, jagung, kentang, sampai biji gandum.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan,
beras mengandung karbohidrat yang memiliki fungsi sebagai sumber tenaga utama bagi tubuh.

Beras juga memiliki banyak jenis, tergantung dari bentuk, aroma, dan warna. Selain itu, setiap jenisnya juga memiliki kandungan zat gizi dan rasa yang beda. Berdasarkan warnanya, beras dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan.

Yang pertama adalah beras putih. Beras putih berasal dari padi yang sudah digiling dan dibersihkan, sehingga warnanya putih hingga agak keruh.

Beras putih dapat dikelompokkan menjadi 3 varian berdasarkan ukuran bulirnya, yaitu bulir panjang seperti Beras Brasmati, Jasmine dan Doongara, beras bulir sedang seperti Pandan Wangi, dan bulir pendek seperti Beras Arborio.

Beras putih umumnya memiliki Indeks Glikemik yang tinggi, sehingga bisa menaikan kadar gula lebih cepat. Kandungan serat pada beras putih juga cenderung lebih sedikit dari pada jenis beras lain akibat proses penggilingan. Setiap 100 gram beras putih mengandung 6,3 gram protein.

Kedua adalah beras merah. Jenis beras ini paling sering ditemui setelah beras putih. Beras merah memiliki tekstur yang lebih keras dan kasar.

Beras merah mendapat warna dari antioksidan yang disebut anthocyanin. Senyawa ini juga ditemukan dalam buah yang berwarna ungu atau kemerahan.

Karena tekstur dan rasanya yang lebih unik, beras merah lebih akrab bagi orang yang sedang mengontrol nafsu makan.

Beras merah memiliki Indeks Glikemiks rendah dan tinggi serat. Keunggulan lain ada pada kandungan zat besi dan antioksidan yang lebih baik.

Beras merah mengandung zat besi dan vitamin B6 yang berguna untuk menjaga keseimbangan produksi sel darah merah dan hormon serotonin. Dalam setiap 100 gram beras merah mengandung 7 gram protein dan 2 gram serat.

Ketiga adalah beras cokelat. Beras cokelat merupakan beras yang masih memiliki kulit. Seperti halnya beras putih, beras cokelat mengalami poses penggilingan, namun hanya dihilangkan kulit padinya saja. Secara fisik mempunyai bentuk dan warna yang hampir sama dengan beras merah.

Beras coklat memiliki Indeks Glikemik sedang, sehingga membantu untuk rasa kenyang yang lebih lama saat dikonsumsi.

Selain kandungan magnesium yang tinggi, dalam setiap 100 gram beras cokelat mengandung 3,2 gram serat dan 7,2 gram protein. Kandungan serat yang lebih tinggi berdampak pada meningkatnya metabolisme tubuh.

Keempat adalah beras hitam. Sesuai namanya, beras hitam memiliki warna yang paling gelap, namun paling tinggi pula antioksidannya.

Dibandingkan varietas lainnya, harganya relatif lebih mahal karena keberadaannya cukup langka di pasaran.

Beras hitam memiliki tekstur yang keras dan pera, bulir berasnya mengilap dan berukuran lebih panjang serta lebih langsing.

Beras hitam memiliki Indeks Glikemik yang paling rendah dibandingkan ketiga jenis beras lainnya. Selain itu juga memiliki manfaat gizi yang lebih tinggi disbanding dengan beras merah dan beras cokelat, bahkan ketika keduanya digabungkan.

Varietas beras ini kaya akan serat dan mengandung antioksidan, fitonutrien, phytochemical, vitamin E, protein, zat besi, dan nutrisi lainnya.

Dalam setiap 100 gram beras hitam mengandung 20,1 gram serat, 9,1 gram protein, dan 1,8 gram zat besi. (Sdi)

Beras merah, beras putih jagung dan gandum merupakan jenis makanan yang tergolong

Beras merah, beras putih jagung dan gandum merupakan jenis makanan yang tergolong
Lihat Foto

FREEPIK/JCOMP

Ilustrasi beras.

KOMPAS.com – Kelompok tanaman pangan yang ditanam untuk dipanen bijinya sebagai sumber karbohidrat disebut sebagai tanaman serealia.

Serealia adalah jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam golongan padi-padian. Kelompok serealia menjadi penting karena kandungan nutrisinya.

Adapun kandungan utama pada serelia adalah karbohidrat. Oleh sebab itu, pangan dari tanaman serealia dapat dijadikan makanan pokok di samping nasi.

Biji tumbuhan serealia adalah tipe khusus yang disebut kariopsis. Biji-bijian serealia yang kehilangan sekamnya selama masa penumpukan merupakan kariopsis telanjang, sedangkan biji serealia yang sekamnya tidak hilang merupakan kariopsis terbungkus.

Contoh tanaman serealia

Dilansir dari Food and Agriculture Organization of The United Nations, berikut adalah contoh tanaman serealia:

Baca juga: 3 Jenis Beras yang Paling Sehat untuk Dikonsumsi, Bukan Beras Putih

1. Jagung

Jagung ditanam secara luas di seluruh dunia dan memiliki produksi tertinggi dari semua jenis serealia dengan 817 juta ton diproduksi pada tahun 2009.

Jagung merupakan makanan pokok di banyak negara, serta digunakan untuk pakan ternak dan banyak produk makanan lainnya.

2. Quinoa

Quinoa tumbuh di daerah gersang dan semikering tetapi sangat mudah beradaptasi hingga bisa tumbuh di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.

Pada tahun 2008, Bolivia dan Peru menyumbang 92 persen dari total produksi quinoa dunia, diikuti oleh Ekuador, Amerika Serikat, Argentina, dan Kanada.

3. Beras

Beras adalah makanan pokok bagi lebih dari separuh penduduk dunia dan merupakan tanaman serealia yang paling banyak diproduksi kedua setelah jagung.

Baca juga: Terinspirasi NASA, Teknik Pembibitan Baru Hasilkan Gandum Super

China, India, Indonesia, dan Pakistan adalah produsen beras terbesar di dunia. Dibandingkan tanaman serealia lainnya, beras membutuhkan lebih banyak air saat dikembangkan.

4. Sorgum

Sorgum merupakan tanaman serealia yang produksinya mencapai 55 juta di tahun 2008, menjadikannya sebagai serealia terpenting kelima.

Kebanyakan varietas sorgum tahan panas dan kering. Tanaman ini merupakan makanan penting di Afrika, Amerika Tengah, dan Asia Selatan.

5. Gandum

Gandum ditanam secara luas di seluruh dunia dalam kondisi iklim yang beragam. Tanaman serealia yang satu ini telah menjadi makanan pokok di Erropa, Asia, dan Afrika Utara selama ribuan tahun.

Pada tahun 2007, gandum adalah tanaman serealia ketiga yang paling banyak diproduksi setelah jagung dan beras.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jawabannya tentu tidak. Ini semua tergantung dengan kebutuhan masing-masing. Memilih yang manapun tidak ada yang salah, ini sesuai kondisi masing-masing. Ketiganya merupakan sumber karbohidrat yang memiliki keunggulan gizi yang berbeda.

Tidak perlu Anda memaksakan diri untuk makan gandum jika tidak terbiasa setiap hari. Mungkin Anda dapat menjadikan gandum sebagai selingan. Sebab percuma jika Anda memaksakan memakan nasi merah atau gandum setiap hari tapi Anda tidak suka. Itu hanya menyiksa diri dan membuat jadwal makan jadi jadwal yang paling Anda benci.

Tiap orang memiliki kebiasaan makan yang berbeda. Jadi, jika Anda sudah terbiasa dengan suatu makanan mungkin akan merasa terganggu bila hal itu berubah. Apalagi dengan makanan yang tidak biasa Anda konsumsi.

Anda juga bisa menyesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Tentu, harga masing-masing sumber karbohidrat tersebut berbeda. Misalnya gandum yang sehat dan bergizi, tapi harganya cukup mahal dibanding kedua ‘pesaingnya’.

Daripada pusing memilih, lebih baik atur porsinya

Beras merah, beras putih jagung dan gandum merupakan jenis makanan yang tergolong
Porsi satu kali makan (sumber: Pedoman Gizi Seimbang 2014)

Apapun sumber karbohidratnya, yang paling penting adalah seberapa banyak Anda mengonsumsinya. Jika Anda ingin memakannya bergantian pun itu sah-sah saja.

Dilansir dalam Pedomaan Gizi Seimbang Kemenkes RI, disarankan untuk mengaonsumsi makanan sumber karbohidrat sebanyak 3-4 porsi dalam sehari.

Jika diibaratkan dalam sekali makan atau satu piring, porsi yang dianjurkan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat adalah sekitar 30 persen memenuhi piring Anda. Takaran ini sama dengan jumlah sayuran yang juga harus dipenuhi sebanyak karbohidrat.

Selain mengenai porsi, pedoman gizi seimbang juga mengajak untuk makan lebih bervariatif. Ada banyak sumber karbohidrat yang bisa Anda makan. Tidak harus selalu makan nasi merah atau makan gandum, masih banyak sumber lainnya.