Berapa selisih banyak penduduk laki-laki dan perempuan setiap tahunnya

Oleh:

Asep Fathulrahman Petugas memperlihatkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) Elektronik yang baru dicetak di Kantor Disdukcapil Kota Serang, Banten, Rabu (4/3/2020). ANTARA FOTO

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri merilis data kependudukan semester I/2020. Hasilnya jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil setiap tahunnya menerbitkan sebanyak dua kali data kependudukan nasional.

Berdasarkan ata kependudukan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri per tanggal 30 Juni sebesar 268.583.016 jiwa.

Jumlah itu terdiri 135.821.768 penduduk laki-laki atau naik sebesar 0,71 persen dibanding tahun lalu, dan 132.761.248 penduduk perempuan atau naik 0,82 persen dibanding tahun lalu.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa bahwa data kependudukan tersebut dapat digunakan sebagai basis data bagi perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan pencegahan kriminal.

Dari Semester I/2014 sampai dengan semester I/2020 diketahui jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

“Namun berdasarkan jenis kelamin, persentase kenaikan per tahun penduduk perempuan lebih besar daripada kenaikan jumlah laki-laki. Kenaikan jumlah penduduk rata-rata per tahun sebesar 0,88 persen,” jelas Zudan Arif Fakrulloh Dirjen Dukcapil melalui keterangan resminya, Rabu (12/8/2020).

Adapun provinsi yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Provinsi Kalimantan Utara dengan 663.696 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang paling banyak adalah Provinsi Jawa Barat, yakni 46.092.205 jiwa.

Untuk tingkat kabupaten kota yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara dengan jumlah 24.243 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang paling banyak adalah Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan jumlah 4.790.247 jiwa.

Dari 34 provinsi, terdapat 4 provinsi yang memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki, yaitu Provinsi DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Sementara itu, dari 514 kabupaten kota terdapat 96 daerah yang memilliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : kemendagri, kependudukan

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Oktaviano DB Hana

Berapa selisih banyak penduduk laki-laki dan perempuan setiap tahunnya

Perbesar

Petugas BPS melakukan sensus penduduk secara langsung ke permukiman warga Pademangan Barat, Jakarta, Rabu (2/9/2020). BPS melakukan sensus penduduk secara tatap muka mulai 1 September untuk mencatat penduduk Indonesia yang belum mengikuti sensus penduduk secara daring. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah penduduk Indonesia di 2020. Data tersebut berdasarkan Sensus penduduk yang dilakukan pada tahun lalu. Tercatat, total jumlah penduduk Indonesia di 2020 mencapai 270.203.917 jiwa.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, angka ini mengalami kenaikan dibandingkan posisi jumlah penduduk pada sensus terakhir pada 2010. Saat itu, BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia sekitar 237,63 juta jiwa.

 

"Selama 2010-2020 rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,25 persen per tahun. Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi faktor kelahiran kematian dan migrasi," ucap Suhariyanto dalam webinar Rilis Bersama Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020 : Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia, Kamis (21/1/2021).

Suhariyanto merinci, jumlah penduduk ini terdiri dari 136,66 juta orang laki-laki atau setara 50,58 persen total penduduk. Sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 133,54 juta orang atau setara 49,42 persen penduduk RI.

Berdasarkan wilayah, pulau Jawa masih menduduki peringkat persebaran jumlah penduduk dengan jumlah 151,6 juta jiwa atau 56,1 persen dari total penduduk. Disusul Sumatera dengan jumlah 58,6 juta jiwa atau21,68 persen dari total penduduk tahun ini.

Selanjutnya, Sulawesi sebanyak 19,9 juta jiwa penduduk atau 7,36 persen dari total jumlah penduduk. Kalimantan sebanyak 16,6 juta jiwa atau 6,15 persen dari total penduduk tahun 2020.

Lalu, Bali dan Nusa Tenggara dengan jumlah penduduk 15 juta jiwa atau 5,54 persen dari total jumlah penduduk. Dan Maluku-Papua sebanyak 8,6 juta jiwa penduduk atau setara 3,17 persen dari total penduduk tahun 2020.

Suhariyanto mengakui data BPS ini relatif berbeda jika dibandingkan dengan data kependudukan semester II 2020 milik Kemendagri yang berjumlah 271.349.889 atau 271,34 juta jiwa. Jumlah ini terbagi menjadi perempuan 137.119.901 jiwa dan laki-laki 134.229.988 jiwa.

Soal perbedaan ini, Suhariyanto menjelaskan karena data BPS diambil per September 2020 sementara Kemendagri per Desember 2020. Alhasil, selama jeda waktu itu, ada pertumbuhan 0,14 persen penduduk sehingga jumlahnya sedikit berbeda.

Di luar itu, dia memastikan kedua data ini sudah selaras karena BPS dan Kemendagri telah mensikronisasinya. "Data sensus dan data penduduk sekarang sudah menyatu," tukasnya.

Berapa selisih banyak penduduk laki-laki dan perempuan setiap tahunnya

Berapa selisih banyak penduduk laki-laki dan perempuan setiap tahunnya
Lihat Foto

Hasil Sensus Penduduk 2020

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistika telah merilis hasil sensus penduduk (SP2020) pada Kamis (21/1/2021).

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pelaksanaan sensus penduduk menggunakan metode kombinasi, yaitu dengan data administrasi kependudukan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri sebagai basis data pelaksanaan.

Hal ini dirancang dan dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia.

Jumlah penduduk bertambah 32,56 juta jiwa

Hasil sensus penduduk 2020 menunjukkan, pada September 2020, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 270,20 juta jiwa.

Angka itu meningkat 32,56 juta jiwa dari periode sebelumnya (2010-2020) yang berjumlah 237,63 juta jiwa.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun, laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,25 persen poin per tahun atau lebih lambat 0,4 persen dari periode sebelumnya.

Dengan luas daratan sebesar 1,92 juta kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 141 jiwa per kilometer persegi.

Baca juga: Sensus Penduduk Dimulai 1 September, Berikut Ciri-ciri Petugas Sensus 

Pulau Jawa terpadat

Meski luas geografisnya hanya sekitar tujuh persen dari seluruh wilayah Indonesia, Pulau Jawa masih menjadi yang terpadat dengan 151,59 juta penduduk atau 56,10 persen penduduk Indonesia.

Sebaran terbesar kedua terpadat di Pulau Sumatera dnegan 58,56 juta jiwa atau sekitar 21,68 persen.

Sementara itu, Pulau Sulawesi mempunyai sebaran sebesar 7,36 persen, Pulau Kalimantan 6,15 persen, Bali (termasuk Nusa Tenggara dan Maluku) 5,54 persen, dan 3,17 persen untuk Pulau Papua.

Ratusan orang antre mengurus perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) di layanan SIM keliling di Pasar Tambak Rejo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/6/2020). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri merilis data terbaru jumlah penduduk Indonesia yang diperbaharui sebanyak dua kali dalam setahun.

Dalam UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk), Ditjen Dukcapil menerbitkan data kependudukan nasional per semester. Untuk Semester I diterbitkan setiap 30 Juni, dan Semester II terbit setiap tanggal 31 Desember.

“Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri yang dimaksud dalam UU Adminduk dapat digunakan sebagai basis data bagi perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan pencegahan kriminal,” ucap Mendagri, Tito Karnavian, dalam rilisnya, Rabu (12/8).

Berdasarkan Data Kependudukan Semester I Tahun 2020, jumlah total penduduk Indonesia per tanggal 30 Juni sebesar 268.583.016 jiwa.

- Data Dukcapil

Dari jumlah itu, 135.821.768 penduduk berjenis kelamin laki-laki atau naik sebesar 0,71 persen dibanding tahun lalu (134.858.411 jiwa), dan perempuan sebanyak 132.761.248 penduduk atau naik 0,82% dibanding tahun lalu (131.676.425 jiwa).

Selisih jumlah laki-laki dan perempuan sekitar 1 juta, tepatnya 3.060.520 jiwa. Sementara secara keseluruhan, terdapat total kenaikan jumlah penduduk sebesar 0,77 persen tahun ini.

Berdasarkan data Dukcapil, dari Semester I Tahun 2014 sampai dengan Semester I Tahun 2020 jumlah penduduk laki-laki memang lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

“Namun berdasarkan jenis kelamin, persentase kenaikan per tahun penduduk perempuan lebih besar daripada kenaikan jumlah laki-laki. Kenaikan jumlah penduduk rata-rata per tahun sebesar 0,88 persen,” jelas Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh.