Berapa lama tidur setelah minum obat tidur

Halodoc, Jakarta - Bagi orang yang memiliki gangguan tidur, seperti insomnia, mengonsumsi obat tidur bisa menjadi solusi agar dapat tidur nyenyak. Meskipun penggunaannya diperbolehkan, obat tidur sebenarnya memiliki efek samping dan risiko yang signifikan. Hal ini mungkin tidak disadari banyak orang.

Konsumsi obat tidur memang cukup aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Namun, apabila penggunaannya tidak benar, seseorang bisa menghadapi masalah. Perlu diwaspadai, konsumsi obat tidur bisa menjadi suatu ketergantungan. Untuk itu, penting untuk memahami cara kerja dan efek samping obat tidur yang mungkin terjadi. 

Baca Juga: Cegah Resistensi, Tidak Semua Infeksi Membutuhkan Antibiotik

Efek Samping Konsumsi Obat Tidur

Dampak langsung dan jangka panjang dari konsumsi obat tidur seringnya tidak disadari. Efek berbahaya dari obat tidur yaitu kejang hingga sesak napas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual, dan bengkak. 

Beberapa dari efek samping ini bisa menyebabkan overdosis yang mematikan. Hanya saja, gejala umum dan efek samping yang sering terjadi, meliputi:

  • Pusing;
  • Mulut kering;
  • Kesulitan dalam koordinasi;
  • Mengantuk di siang hari;
  • Mimpi yang tidak biasa;
  • Gatal dan bengkak;
  • Sakit kepala ringan;
  • Pernapasan terasa tertekan;
  • Ketergantungan pada obat tidur;
  • Minum obat tidur hanya agar bisa merasakan efek euforia;
  • Mengidam obat tidur di siang hari.

Seseorang yang menggunakan obat tidur dalam jangka waktu lama, cenderung mengalami efek samping yang meningkat. Ketika ia terus mengonsumsi obat dari waktu ke waktu, substansi menumpuk di tubuh dan menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan. Efek sampingnya termasuk tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur dan depresi. 

Baca Juga: Ini Alasan Minum Obat Antibiotik Harus Dihabiskan

Parasomnia Efek Samping yang Lebih Berbahaya

Beberapa obat tidur memiliki efek samping yang lebih berpotensi berbahaya, termasuk parasomnia. Parasomnia adalah gerakan, perilaku, dan tindakan yang tidak dapat dikendalikan, seperti tidur berjalan. Selama parasomnia, kamu tertidur dan tidak menyadari apa yang terjadi. 

Parasomnia merupakan perilaku tidur yang kompleks, kamu mungkin bisa makan saat tidur, menelpon, atau berhubungan seks dalam keadaan tidur. Mengemudi dalam tidur adalah efek samping obat tidur yang lebih serius lainnya. Meskipun jarang terjadi, parasomnia sulit dideteksi begitu obat mulai bekerja. 

Perlu diketahui, kapan pun kamu mengalami perilaku tidur yang kompleks (meskipun sekali) harus segera berhenti menggunakan obat tidur resep. Hanya saja saat berusaha untuk berhenti menggunakan obat tidur, akan terjadi gejala ketergantungan. Untuk mengelola gejala putus obat ini yaitu dengan menjalani detoksifikasi medis. 

Insomnia rebound juga sangat sulit diatasi bagi banyak orang, tapi dapat dikelola dengan pengobatan yang tepat. Untuk itu perlu berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk membantu mengatasi kecanduan obat tidur tanpa gejala ketergantungan. 

Baca Juga: Ini Jenis-Jenis Penyakit yang Memerlukan Antibiotik

Perawatan kecanduan obat tidur dapat dilakukan dengan rawat inap atau rawat jalan. Rehabilitasi rawat inap, yaitu di mana pasien tinggal di fasilitas rehabilitasi dan di bawah pengawasan medis, dan psikologis secara terus-menerus. Cara ini dianggap sebagai metode terbaik untuk mendapatkan ketenangan. 

Rehabilitasi rawat inap juga dianjurkan bagi orang-orang yang mengalami kecanduan obat tidur, mereka yang rehabilitasinya belum tuntas di masa lalu, dan orang yang tinggal di lingkungan di mana obat-obatan dan alkohol mudah dijangkau. 

Sementara itu, meskipun rehabilitasi rawat jalan tidak mendapatkan fasilitas medis, pasien tetap harus bertemu dengan psikolog dan dokter beberapa kali seminggu selama beberapa jam setiap kali pertemuan. 

Berapa lama tidur setelah minum obat tidur

Referensi:
Addiction Center. Diakses pada 2021. Sleeping Pill Symptoms and Warning Signs
WebMD. Diakses pada 2021. Understanding the Side Effects of Sleeping Pills
Everyday Health. Diakses pada 2021. The Risks of Taking Sleeping Pills
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. What You Should Know About Sleeping Pill Side Effects
Sleep Foundation. Diakses pada 2021. Side Effects of Sleep Medication

Berapa lama tidur setelah minum obat tidur

Berapa lama tidur setelah minum obat tidur
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi obat, obat-obatan

KOMPAS.com - Minum obat tidur menjadi salah satu cara mengatasi susah tidur andalan sejumlah orang.

Sayangnya, banyak orang yang sembarangan minum obat tidur tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Padahal, obat tidur termasuk obat keras yang penggunaannya perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh setiap orang dan punya efek samping tertentu.

Sebelum mengenal beberapa efek samping obat tidur, pahami dulu apa itu obat tidur.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat saat Tidur

Apa itu obat tidur?

Dilansir dari WebMD, kebanyakan obat tidur termasuk jenis obat keras hipnotik sedatif. Obat tersebut dapat menginduksi atau membuat seseorang tertidur lelap.

Sebagain jenis obat tidur terkandung dalam obat anti-gangguan kecemasan atau anti-depresi.

Ada juga jenis obat tidur keras yang bersifat sebagai obat penenang dengan cara kerja menekan sistem saraf pusat.

Jenis obat lain untuk mengatasi susah tidur lainnya bekerja dengan memengaruhi hormon otak pengontrol tidur yakni melatonin.

Selain itu, ada juga obat tidur dengan cara kerja menghambat pengeluaran zat kimia otak orexin. Hormon ini fungsinya untuk membuat orang tetap terjaga.

Baca juga: 6 Penyebab Susah Tidur Nyenyak di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Apa saja efek samping obat tidur?

Seperti kebanyakan obat lainnya, sejumlah obat tidur juga memiliki efek ketika dikonsunsumi. Beberapa efek samping obat tidur antara lain:

  • Tangan, lengan, atau kaki terasa panas atau kesemutan
  • Perubahan nafsu makan
  • Sembelit
  • Diare
  • Susah menjaga keseimbangan tubuh
  • Pusing
  • Mengantuk terus sampai siang hari
  • Mulut dan tenggorokan kering
  • Perut begah
  • Sakit kepala
  • Asam lambung naik
  • Susah konsentrasi keesokan harinya
  • Sakit perut
  • Beberapa bagian tubuh gemetaran
  • Mimpi yang tidak biasa
  • Badan lemas

Di beberapa kasus, efek samping obat tidur dalam jangka panjang juga terkadang bisa berbahaya.

Salah satunya, parasomia atau beraktivitas saat tidur. Misalkan berjalan dalam tidur, tertidur saat makan, dan ketiduran saat menyetir.

Ada juga efek samping obat tidur yang sampai mengganggu pernapasan, terutama bagi penderita asma, emfisema, penyakit paru, dan jantung.

Baca juga: 3 Prinsip Pola Tidur yang Baik

Tips aman minum obat tidur

Setiap orang yang akan minum obat tidur wajib berkonsultasi dulu dengan dokter.

Dokter biasanya meresepkan obat tidur dengan jenis dan dosis tepat sesuai kondisi tubuh, ada tidaknya obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi, sampai penyakit penyerta.

Hindari sembarangan minum obat tidur tanpa pengawasan dokter. Jika sudah diresepkan obat tidur, minum sesuai instruksi atau petunjuk dokter.

Minum obat tidur yang tidak sesuai dengan petunjuk dokter juga rentan menyebabkan ketagihan dan semakin memperparah susah tidur.

Ingat, jangan minum obat tidur berbarengan dengan minum alkohol karena bisa membuat henti napas dan berdampak fatal.

Hal yang tak kalah penting, waspadai kemungkinan efek samping obat tidur di atas. Segera laporkan kepada dokter apabila muncul efek samping di atas setelah minum obat tidur.

Baca juga: 10 Cara Agar Tidur Bisa Teratur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.