Berapa jumlah teori kedatangan Hindu Buddha?

Terdapat empat teori yang mendasari masuknya agama Hindu-Buddha di Nusantara. (Unsplash/JeremyBishop)

adjar.id – Hindu-Budha merupakan agama tertua yang berkembang di Indonesia. Nah, ada empat teori mengenai masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara.

Kehadiran agama Hindu-Budha di Nusantara dimulai sejak awal Masehi.

Secara garis besar, masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Nusantara erat kaitannya dengan negara India.

Yap, India merupakan negara yang menjadi pusat kelahiran dan berkembangnya dua agama utama di dunia, yaitu Hindu dan Buddha.

Kemudian, datangnya agama Hindu-Buddha ke Nusantara yang berasal dari pengaruh India ini terpecah menjadi empat teori.

Keempat teori tersebut di antaranya adalah teori Brahmana, teori Ksatria, teori Waisya, dan teori Arus Balik.

Masing-masing teori memiliki penjelasan berikut dengan bukti yang mendukung dan kelemahannya, Adjarian.

Kita pelajari bersama, yuk!

“Ada empat teori yang mendasari masuknya Hindu-Buddha di Indonesia, yaitu teori Brahmana, teori Ksatria, teori Waisya, dan teori Arus Balik.”

Baca Juga: Pengaruh Hindu-Buddha di Bidang Kesenian Masyarakat Indonesia

Teori-Teori Masuknya Hindu-Buddha

1. Teori Brahmana

Page 2

Terdapat empat teori yang mendasari masuknya agama Hindu-Buddha di Nusantara. (Unsplash/JeremyBishop)

Adjarian, teori pertama masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia adalah teori Brahmana.

Teori ini pertama kali dicetuskan oleh seorang orientalis, J.C. van Leur.

Menurut J.C. van Leur, kaum Brahmana diundang langsung oleh para pengemuka kerajaan di Nusantara untuk mengajarkan agama Hindu.

Nah, sebelum kembalinya para Brahmana tersebut ke India, mereka meninggalkan kitab Weda sebagai hadiah untuk para raja.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya bahasa yang dikuasai Brahmana di dalam kitab suci Weda dan dalam upacara keagamaan.

Akan tetapi, menurut ajaran Hindu kuno, seorang Brahmana dilarang menyebrangi lautan untuk meninggalkan tanah airnya. Nah, hal tersebut pun yang menjadi kelemahan teori Brahmana.

“Menurut J.C. van Leur, agama dan kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh kaum Brahmana yang diundang langsung oleh para raja untuk mengajarkan kedua agama tersebut.”

Baca Juga: Macam-Macam Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu yang Ada di Indonesia

2. Teori Ksatria

Teori Ksatria dicetuskan oleh R.C. Majundar, F.D.K. Bosch, C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens.

Pada mulanya, sekitar abad 4-6 M, terjadi peperangan yang melibatkan kaum Ksatria di India. Peperangan ini menyebabkan para prajurit mengalami kekalahan.

Nah, kekalahan inilah yang kemudian menginisiasi larinya kaum Ksatria menuju Nusantara untuk mendirikan kerajaan-kerajaan.

Page 3

Terdapat empat teori yang mendasari masuknya agama Hindu-Buddha di Nusantara. (Unsplash/JeremyBishop)

Namun demikian, sampai saat ini tidak ditemukan prasasti yang menggambarkan penaklukan Nusantara oleh kerajaan India.

Selain itu, para Ksatria ini tidak mungkin mendapat kedudukan tinggi sebagai raja di Nusantara.

"Sampai saat ini belum ditemukan prasasti tentang penaklukan Nusantara oleh kerajaan India yang dapat mendukung teori Ksatria."

3. Teori Waisya

Teori Waisya dikemukakan oleh N.J. Krom.

Baca Juga: Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Hindu-Buddha

Menurut N.J. Krom, masuknya Hindu-Buddha di Indonesia dipengaruhi oleh para pedagang dari India. 

Perdagangan inilah yang kemudian membuat agama dan kebudayaan Hindu-Buddha tersebar melalui pernikahan, hubungan dagang, dan interaksi antara pedangang India dan Nusantara.

Adanya perkampungan para pedangan India di Indonesia juga turut memperkuat teori satu ini.

Meski demikian, kaum Waisya berkedudukan sebagai rakyat biasa dan tidak menguasai suatu kerajaan.

Di samping itu, kaum Waisya juga tidak menguasai bahasa Sanskerta serta aksara Pallawa.

"Berdasarkan teori Waisya, masuknya Hindu-Buddha dipengaruhi oleh pedagang India yang berinteraksi dengan masyarakat Nusantara."

Page 4

Terdapat empat teori yang mendasari masuknya agama Hindu-Buddha di Nusantara. (Unsplash/JeremyBishop)

4. Teori Arus Balik

Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia yang terakhir adalah teori Arus Balik.

Teori ini dicetuskan oleh F.D.K. Bosch dalam rangka untuk menyanggah teori Waisya dan teori Ksatria.

Baca Juga: Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Hindu-Buddha

Pada mulanya, kaum Brahmana menyebar ke seluruh wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dengan rakyat lokal. Baik untuk menyebarkan agama maupun kebudayaan.

Setelah itu, banyak rakyat Nusantara yang tertarik untuk mempelajari bahasa Sanskerta, kitab suci, hingga sastra datang secara langsung di India.

Nah, setelah mendalami agama dan kebudayaan di India, mereka kembali ke Nusantara untuk mengembangkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.

Prasasti Nalanda turut memperkuat teori ini, Adjarian.

Prasasti tersebut menyebutkan bahwa Raja Balaputradewa dari Sriwijaya meminta langsung raja India untuk membangun wihara sebagai tempat menimba ilmu.

Nah, itulah empat teori masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara atau Indonesia.

Sekarang coba kerjakan soal di bawah ini, yuk!

Pertanyaan
Jelaskan bagaimana masuknya Hindu-Buddha melalui teori Waisya!
Petunjuk: Cek halaman 3 dan 4.

Tonton video ini, yuk!

Squad, kalian tahu nggak sih kalau dahulu, jauh sebelum bangsa kolonial datang ke Nusantara, sudah ada orang-orang yang lebih dahulu sampai ke Nusantara. Orang-orang ini adalah para pedagang dari India dan China. Melalui jalur perdagangan merekalah, agama Hindu-Buddha mulai hadir di Indonesia. Kalian juga harus tahu, kalau masing-masing dari agama Hindu-Buddha, memiliki kerajaan yang sangat besar di Nusantara.

Contohnya Sriwijaya, yang merupakan kerajaan agama Buddha dan Majapahit yang merupakan kerajaan agama Hindu. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bagaimana mereka bisa masuk ke Nusantara.

Perdagangan China di Bumi Nusantara (sumber: keunoan.com)

Menurut para ahli sejarah, cara masuk dan proses penyebaran agama Hindu-Budha di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu:

  • Masyarakat Nusantara berperan pasif
Maksudnya adalah masyarakat Nusantara mempelajari agama Hindu dan Buddha melalui masyarakat India dan China yang datang ke Nusantara.
  • Masyarakat Nusantara berperan aktif
Masyarakat Nusantara belajar langsung ke India dan China untuk mempelajari agama tersebut secara mendalam kemudian kembali ke Nusantara sebagai penyebar agama tersebut.

Dari 2 cara tersebut Squad, muncul 5 teori tentang masuknya agama Hindu-Buddha. 3 untuk yang berperan pasif dan 2 untuk yang berperan aktif. Berikut ini adalah teori-teorinya:

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Maritim Hindu-Buddha Sriwijaya, Mararam, Medang Kamulan 

PASIF

1. Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Ia mengemukakan bahwa para kaum brahmana diundang datang ke Nusantara karena ketertarikan raja-raja yang berkuasa dengan ajaran agama Hindu dan Buddha. Sehingga raja-raja tersebut mendatangkan para kaum brahmana untuk mengajarkan agama tersebut untuk raja dan rakyatnya.

2. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J.Krom yang menyebutkan bahwa para pedagang yang beragama Hindu dan Buddha lah penyebar utama agama tersebut di Nusantara. Karena perdagangan pada jaman dahulu menggunakan jalur laut dan bergantung pada angin, ketika para pedagang ini menetap di Nusantara, mereka memperkenalkan agama dan kepercayaannya kepada masyarakat.


3. Teori Ksatria
Pada jaman masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara, di daratan India dan China sedang berlangsung perang saudara. Raja-raja yang kalah peperangan melarikan diri ke Nusantara untuk berlindung. Lambat laun mereka mendirikan kerajaan kembali di Nusantara dengan corak-corak yang berhubungan dengan agama Hindu atau Buddha yang sebelumnya mereka anut. Nah, teori ini dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerij, J.C. Moens.

AKTIF

1. Teori Arus Balik
Teori ini berasumsi bahwa perkembangan ajaran Hindu dan Buddha yang pesat di India, kabarnya sampai terdengar sampai ke Nusantara, dan kemudian menarik minat para kaum terpelajar di Nusantara untuk berguru ke India. Setelah mereka berguru dan pulang ke Nusantara, mereka mulai menyebarkan agama baru yang mereka pelajari disana sebagai pemuka agama dan pendeta. Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch.


2. Teori Sudra
Para budak dari India dan China datang ke Nusantara karena dibawa oleh pemiliknya atau karena mencari kehidupan yang lebih baik. Pada saat mereka menetap di Nusantara, mereka berasimilasi dan berakulturasi dengan penduduk sekitar. Hal tersebut membawa perubahan pada penduduk yang pada awalnya memeluk Animisme dan Dinamisme, berganti memeluk agama Hindu atau Buddha. Teori ini dikemukakan oleh van Faber.

Kebudayaan Hindu dan Buddha tidak hanya memengaruhi cara beribadah masyarakat Nusantara pada jaman itu, tetapi juga memberikan beberapa peninggalan lain. Misalnya kerajaan yang pernah berkuasa, tempat keagamaan, prasasti, cara hidup, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah nama-nama kerajaan Hindu-Buddha:

Selain kerajaan, Hindu-Buddha juga meninggalkan berbagai macam bentuk prasasti. Kalian tahu candi prambanan? Nah itu adalah salah satu peninggalan agama Hindu.

Candi-candi yang merupakan prasasti peninggalan Hindu dan Buddha

Bagaimana Squad, sudah tahu kan bagaimana proses masuknya agama Hindu-Buddha ke Nusantara. Ya, bangsa China dan India berperan besar terhadap proses tersebut. Selain membawa dan menyebarkan kepercayaan, mereka juga meninggalkan bekas pada nama, kata, dan simbol-simbol yang tanpa disadari sering kita jumpai. 

Nah kalau kamu ingin tahu lebih banyak lagi tentang sejarah, kamu bisa belajar lewat video pembelajaran animasi.  Dengan menggunakan sistem belajar journey di ruangbelajar, pastinya pemahaman kamu tentang materi-materi pelajaran akan terus meningkat.

Sumber Referensi

Gunawan, Restu dkk. 2017. Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA