Show
Pengaturan aperture (f-number) yang akan digunakan, merupakan keputusan maha penting yang harus ditentukan para fotografer profesional apabila mereka membidik potret wajah. Berikut ini 3 f-number yang pada umumnya digunakan untuk tujuan pemotretan yang berbeda-beda. Dengan mengingat ini, bisa membantu Anda membidik foto berpenampilan profesional! (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno) EOS 5D Mark III/ EF85mm f/1.2L USM/ FL: 85mm/ f/2.8/ 1/125 det./ EV±0/ ISO 320/ WB: Auto 3 pengaturan aperture yang bergunaEOS 5D Mark III/ EF85mm f/1.2L USM/ FL: 85mm/ f/2.8/ 1/125 det./ EV±0/ ISO 200/ WB: Auto *Prosedur Pemotretan 1: Kenali maksud pemotretan Anda, lalu putuskan mengenai elemen latar belakang. 2: Tentukan panjang fokus lensa. 3: Tetapkan mode ke Aperture-Priority AE. 4: Ubah f-number menurut tujuan pemotretan Anda. Bokeh latar belakang adalah elemen penting untuk digunakan apabila memotret orang, karena dengan membuka aperture, Anda dapat menegaskan kehadiran seseorang dalam foto Anda. Namun demikian, hal ini menciptakan keburaman yang besar, yang dapat mencegah Anda menangkap detail yang diperlukan pada sebagian kasus. Berikut ini, kami memperkenalkan 3 f-number yang pada umumnya digunakan oleh para fotografer profesional untuk mendapatkan efek yang dimaksud apabila melakukan fotografi potret wajah. Dengan f-number ini sebagai titik awal, Anda kemudian dapat menala halus menurut kondisi pemotretan dan tujuan pemotretan Anda. 1. f/2.8 - Untuk bokeh latar belakang nan membuai, yang menonjolkan subjeknyaEOS 5D Mark III/ EF85mm f/1.2L USM/ FL: 85mm/ f/2.8/ 1/125 det./ EV±0/ ISO 100/ WB: Auto Menggunakan f/2.8 akan menonjolkan orang sepenuhnya, sekaligus membiarkan elemen latar belakang yang buram. Jika Anda dapat menggunakan lensa dengan f-number kecil, cobalah memulai dengan f/2.8 sebagai panduan kasar. Saran bonus: Ini juga merupakan pengaturan aperture yang sangat bagus untuk menonjolkan ekspresi wajah dalam bidikan close-up. 2. f/5.6 - Untuk efek bokeh latar belakang yang moderatEOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ f/5.6/ 1/160 det./ EV±0/ ISO 250/ WB: Auto Apabila menggunakan kisaran telefoto lensa, atau dalam pemandangan di tempat Anda mengambil bidikan dari jarak dekat, Anda bisa mendapatkan bahwa f/2.8 menciptakan efek bokeh yang terlalu kuat. Pada saat seperti itu, cobalah menggunakan f/5.6. 3. f/11 - Untuk gambar yang tajam secara keseluruhan apabila melakukan pemfokusan yang dalamEOS 760D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 20mm (setara 12,5mm)/ f/11/ 1/80 det./ EV±0/ ISO 100/ WB: Auto Pada pemandangan yang ingin Anda sertakan seluruh bagian lainnya dalam bingkai, dan menangkap foto segalanya yang tajam, termasuk latar belakang (misalnya, melakukan pemfokusan yang dalam), cobalah gunakan f/8 hingga f/11. Contohnya, gunakan f/8 sebagai aturan umum apabila Anda ingin memastikan, bahwa detail pakaian tertangkap secara tajam sewaktu pemotretan fashion di studio. Saran: 85mm adalah jarak fokus yang sering digunakan untuk fotografi potret wajahEOS 5D Mark III/ EF85mm f/1.2L USM/ FL: 85mm/ f/2.8/ 1/125 det./ EV±0/ ISO 200/ WB: Auto Benda yang penting untuk fotografi potret wajah adalah lensa telefoto, yang bisa menghasilkan bokeh latar belakang semudah angin lalu. Hal ini memungkinkan Anda mudah memotret seseorang dari kejauhan, sekaligus membuatnya mudah untuk menciptakan efek bokeh yang besar. Jika menggunakan kamera EOS dengan sensor full-frame, gunakanlah lensa dalam kisaran 80mm hingga 100mm, sedangkan untuk kamera EOS dengan sensor APS-C, gunakan lensa 50mm hingga 60mm. Selain itu, harap diperhatikan bahwa ujung telefoto lensa zoom standar untuk kamera APS-C adalah 55mm atau 88mm yang setara dengan film 35mm. Mulai menyusun gambar pada ujung telefoto lensa zoom standar untuk membiasakan diri dengan perabaan jarak dalam fotografi potret wajah. Jika Anda mendapatkan pemandangan dengan ruang yang terbuka lebar di balik orang yang akan dipotret, Anda juga dapat mengambil bidikan dengan efek bokeh yang membuai. EF85mm f/1.8 USM: Lensa prima utama untuk pemotretan wajah EF85mm f/1.8 USM adalah lensa telefoto menengah dengan f-number sangat kecil, atau aperture maksimum, f/1.8. Ini adalah lensa yang sempurna untuk fotografi potret wajah, karena memungkinkan Anda menyusun bidikan pada jarak yang sesuai dari subjek, sekaligus memperoleh efek bokeh latar belakang yang besar. Berikut ini sebagian saran lainnya untuk memotret wajah:
Dalam optik, “aperture” merujuk ke sekelompok bilah kecil yang dibangun ke dalam lensa dan mengendalikan seberapa banyak cahaya yang memasukinya. Walaupun ukurannya kecil, namun aperture memiliki peran vital dalam ekspresi fotografis. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi) Apakah aperture itu?"Aperture" artinya "membuka". Kita sering menggunakan istilah "aperture" untuk merujuk ke f-number (pengaturan f-value/ f-stop/ aperture) pada kamera. Namun demikian, ini juga merujuk ke pembukaan dalam lensa ("aperture diaphragm") yang terdiri atas sejumlah bilah ("aperture blades"), dan yang memungkinkan cahaya masuk ke lensa untuk mencapai sensor. Aperture diaphragm atau bukaan diafragma terutama: 1. Mengatur jumlah cahaya yang melintas ke dalam bodi kamera Hubungan antara pembukaan diafragma & f-numberf-number adalah nilai yang mengindikasikan ukuran bukaan yang dibentuk oleh bilah aperture. Apabila aperture diaphragm “terbuka”, ini memungkinkan sejumlah besar cahaya untuk masuk. Semakin sempit bukaannya, f-number semakin besar. Menyesuaikan bukaan ini dirujuk sebagai “opening up the aperture” atau “stopping down the aperture.” Detail selengkapnya dalam artikel Dasar-Dasar Kamera #1: Aperture Saran: F-number yang lebih kecil, lebih efektif untuk memotret di lokasi yang pencahayaannya redup—ini membiarkan lebih banyak cahaya untuk masuk. Hubungan antara aperture dan depth-of-fieldDi samping fungsinya sebagai katup kontrol cahaya, aperture juga dapat digunakan untuk menyesuaikan area yang ada dalam fokus (depth-of-field). Apabila aperture-nya kecil, depth-of-field-nya besar. Hal ini akan membawa semua subjek latar depan dan latar belakang ke dalam fokus. Apabila aperture terbuka lebar (aperture maksimum), depth-of-field akan dangkal. Saran: - Jika ada sesuatu di depan subjek Anda, Anda juga dapat menggunakan aperture maksimum untuk memburamkannya dan menciptakan bokeh latar depan. - Apabila depth-of-field dangkal, tetapkan fokus secara hati-hati—mungkin ada bagian subjek yang keluar dari zona fokus. Bacalah artikel ini mengenai menangkap ekspresi wajah untuk belajar lebih lanjut mengenai di mana menetapkan fokus untuk potret dari bagian dada ke atas. Aperture besar: Depth-of-field dangkal Aperture-priority AE (f/1.8, 1/1000 det., EV±0) Apabila mengambil bidikan dengan aperture yang terbuka sepenuhnya, area yang berada di dalam fokus menjadi lebih sempit, akibatnya, latar belakang menjadi begitu buram. Aperture kecil: Depth-of-field lebih besar Aperture-priority AE (f/11, 1/320 det., EV±0) Mengambil bidikan dengan aperture kecil akan menghasilkan gambar tajam yang berada di dalam fokus, baik pada latar depan maupun latar belakang. Efek aperture pada depth-of-field
f/2.8
f/4.0
f/5.6
f/8.0
f/11
f/16
f/22 Dalam contoh ini, saya menetapkan fokus pada tudung lampu dan mengambil beberapa bidikan dengan nilai aperture yang bervariasi. Seperti diilustrasikan, area yang lebih lebar masuk ke dalam fokus dan efek bokeh di latar belakang berkurang tatkala nilai aperture meningkat. Area di dalam fokus ini dikenal sebagai "depth of field." Gambar dengan area fokus yang besar memiliki "deep focus," sedangkan area dalam fokus yang kecil memiliki "shallow focus." Difraksi dan aperture kecilSalah satu saran yang sering dilakukan adalah berhati-hati dalam melakukan stopping down aperture Anda secara efektif. Karena, apabila Anda menggunakan aperture yang terlalu sempit, akan terjadi difraksi. Difraksi terjadi apabila bukaan diafragma begitu sempit sehingga menyebabkan cahaya melengkung ketika memasukinya, mengakibatkan pantulan yang tidak beraturan di sekeliling bilah aperture. Pantulan yang tidak beraturan ini menyebabkan gambar Anda terlihat kurang tajam. Karena itu, apabila Anda ingin memperdalam fokusnya, nilai aperture f/8 hingga f/11, biasanya sudah cukup. Efek difraksi: f/8 v.s f/22 Setelah kamera berada di tempatnya yang aman, saya mengambil beberapa bidikan dari posisi yang sama sementara mengubah nilai aperture. Dua foto di bawah adalah perbesaran area yang ditunjukkan oleh bingkai merah. Perhatikan, bahwa gambar yang diambil pada f/8 tampak lebih tajam dibanding gambar yang diambil pada f/22.
f/8.0
f/22 Ketahui selengkapnya, mengenai cara kamera dan lensa Canon mengatasi difraksi dan aberasi lensa lainnya di sini: Apa yang dimaksudkan dengan aperture maksimum lensa?Dalam istilah awam, nilai aperture maksimum lensa adalah kecerahan saat aperture terbuka sepenuhnya. Dalam berbagai istilah yang sangat teknis, aperture maksimum lensa adalah fungsi inversi (pembalikan) diameter lensa efektif dibagi focal length (panjang fokus). Bagaimana pun, ini artinya, bahwa semakin besar ukuran pembukaan aperture, semakin kecil nilai aperture. Bagaimana cara mengetahui aperture maksimum pada lensa Jika aperture maksimum lensa adalah f/3.5, ini akan ditunjukkan sebagai “1:3.5” pada lensa. Pada sebagian lensa zoom nilai aperture maksimum dapat bervariasi dengan panjang fokus. Jika tertera “1:3.5-5.6” pada lensa zoom, ini berarti bahwa aperture maksimum adalah f/3.5 pada ujung wide-angle, dan f/5.6 pada ujung telefoto. Selebihnya tentang setiap f-number dan pemandangan yang pada umumnya menggunakannya, bacalah serial Teknik Aperture-Priority:
|