Benteng qal atul jabal terdapat saluran air yang berasal dari sungai

Hambal. Mereka adalah para penyusun kitab fikih terkenal yang mengembangkan faham/ mazhabnya. Keempat tokoh tersebut telah menghasilkan karya bersejarah. Karya Imam Abu Hanifah berjudul Fiqh Akbar, Al-Alīm wa al-Musta’ān, dan Al-Masad. Karya Imam Malik berjudul Al-Muwaṭṭa’, dan Uṣūl aṣ-Ṣagīr. Karya Imam Syafi’i berjudul Al-Umm, Ar-Risālah, dan Uṣūl al-Fiqh. Sedangkan karya Imam Ahmad Ibnu Hambal berjudul Al-Musnād, Jamī’ aṣ- Ṣagīr, dan Jamī’ Al-Kabīr. Dengan demikian, ahli fikih dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: a) Ahl al- Hadīs, yaitu golongan yang menyadarkan ijtihad kepada Hadis dalam mengambil hukum (istinbaṭ al-hukm), dan; b) Ahl al-Ra’yī, yaitu golongan yang menggunakan akal di dalam mengambil hukum. Faktor lain yang sangat menentukan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Fikih pada periode ini antara lain: a. Besarnya perhatian pemerintah (khalifah) tehadap ilmu fikih khususnya. b. Adanya kebebasan berpendapat dan berkembangnya berbagai diskusi ilmiah di antara para ulama. c. Telah terpilahnya referensi-referensi utama, seperti Al-Quran (pada masa Khulafah ar- Rasyidīn), Hadis (pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz), tafsir dan Ilmu Tafsir pada abad pertama Hijriah, terutama yang dirintis Ibnu Abbas (w.68H) dan muridnya Mujahid (w. 104 H) serta karya tafsir lainnya.4. Ilmu Tasawuf Semakin berkembangnya gerakan filsafat menimbulkan gejolak pemikiran di antara umat Islam. Sebagian pemikir Muslim mencoba mencari bentuk gerakan lain, diantaranya gerakan yang kemudian disebut tasawuf. Ilmu Tasawuf termasuk ilmu syariat dalam Islam. Inti ajarannya menjauhkan diri dari kesenangan dunia dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam dunia tasawuf, upaya tersebut dilakukan melalui jalan atau tahapan yang disebut maqam. Tahapan atau maqam yang mesti dilalui oleh para sufi adalah: a. Zuhud: kehidupan yang telah terbebas dari silaunya duniawi. Tokoh yang masuk kategori ini adalah Sufyan as-Sauri (97-161 H/716-778 M) dan Abu Hasyim (w. 190 H); b. Mahabbah: rasa cinta yang sangat mendalam kepada Allah Swt. Tokoh terkenalnya adalah Rabi’ah al-Adawiyah (w. 185 H/801 M); Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 85c. Ma’rifat: pengalaman ketuhanan sebagaimana ucapan Zun Nun al-Misri (lahir 155-245 H / 772-860 M) dan Junaid al-Bagdadi;d. Fana dan baqa: suatu keadaan di mana seorang sufi belum dapat menyatukan dirinya dengan Tuhan sebelum menghancurkan dirinya. Tokoh pertama kali adalah Abu Yazid al-Bustami (w.874 M);e. Ittihad dan hulul: tahapan dimana seorang sufi telah merasakan dirinya bersatu dengan Tuhan. Tokohnya adalah Abu Yazid al-BustamiTokoh-tokoh sufi terkenal lainnya adalah Al-Gazali. Ia telah memberikan sumbangan besardalam karya tasawuf. Karyanya yang sangat terkenal tentang Ilmu Tasawuf berjudul Iḥyā‘Ulūm al-Dīn. Tokoh lain bernama Al-Qusyairy (wafat 465 H), karyanya berjudul Ar-Risālat al-Qusyairiyyah. Demikian pula halnya Syahabuddin (wafat 632 H) dengankarangannya berjudul ‘Awārif al- Ma’ārif.E. Kemajuan Bidang Seni dan SastraPada masa Dinasti Umayyah, dunia kesenian Islam hanya mengenal syair. Hal tersebutdisebabkan oleh penolakan terhadap pengaruh selain Arab. Sementara itu, zaman Abbasiyahjustru hubungan peradaban dan budaya Islam dengan bangsa non-Arab cenderung menguat.Terjadinya percampuran suku bangsa dan bahasa membawa perkembangan baru bagi khazanahIslam, khususnya yang bentuk sastra. Di samping itu, bahasa Arab sebagai bahasa resmi negarasemakin menyebar dan setara dengan bahasa lainnya, seperti bahasa Persia, Turki, dan India.Kemajemukan bahasa masa Abbasiyah membuka ruang bagi tumbuh suburnya karya-karyakesusastraan. Para sastrawan yang ahli di bidang kesenian bermunculan, baik dalam bentukpuisi maupun prosa. Wilayah kajian sastra pun tidak hanya puisi dan prosa, tetapi sudah meluaske bidang karya tulis lainnya. Sastrawan pada masa ini bahkan dianggap sebagai gudangnyailmu pengetahuan.Masa golden age Abbasiyah di berbagai bidang juga membawa kemajuan pesat dalam bidangsastra. Masa Abbasiyah dapat dikatakan sebagai masa keemasan kesusastraan Muslim masaklasik.Beberapa faktor penyebab terjadinya perkembangan dunia sastra pada masa Dinasti Abbasiyah,antara lain:1) stabilitas politik; 3) berkembangnya sistem pendidikan dan2) kemajuan sektor ekonomi (kesejahteraan meningkatnya semangat pengembangan masyarakat); ilmu pengetahuan;86 Buku Siswa Kelas VIII MTs4) hubungan antar budaya dan peradaban 7) perkembangan bentuk atau genre sastra, yang semakin meningkat, dan;5) ketenaran para sastrawan, 8) penghargaan masyarakat dan pemerintah yang tinggi terhadap karya sastra.6) kualitas karya sastra yang semakin meningkat;1. Genre (Jenis) Sastra Masa Abbasiyah a. Perkembangan Prosa Secara garis besar, sastra Arab dibagi menjadi dua bagian, yaitu prosa dan syair. Prosa terdiri atas beberapa bagian, antara lain: 1) Kisah (Qiṣṣah): cerita tentang berbagai hal, baik yang bersifat nyata maupun fiktif (khayalan). Kisah disusun menurut urutan penyajian yang logis dan menarik. Jenis kisah meliputi Hikayat, Qiṣṣah Qasirah atau Uqṣūṣah (cerita pendek). Kisah yang berkembang pada masa Abbasiyah tidak hanya terbatas pada cerita keagamaan, tetapi sudah berkembang lebih luas seperti kisah filsafat. 2) Amṡāl (peribahasa) dan kata mutiara (al-ḥikam) adalah ungkapan singkat yang bertujuan memberikan pengarahan dan bimbingan untuk pembinaan kepribadian dan akhlak. Amsal dan kata mutiara pada masa Abbasiyah dan sesudahnya lebih berhubungan dengan filsafat, sosial, dan politik. Tokoh terkenal pada masa ini adalah Ibnu al-Muqaffal. 3) Sejarah (tarikh) atau riwayat (sirah). Sejarah atau riwayat antara lain mencakup sejarah beberapa negeri, juga kisah perjalanan yang dilakukan para tokoh terkenal. Karya sastra yang terkenal dalam bidang ini adalah: a) Mu’jam al-Buldān (Ensiklopedi Kota dan Negara) oleh Yaqut al-Rumi (1179-1229). Kitab Tarīkh al- Hindī (sejarah India) oleh Al-Biruni (w.448 H/ 1048 M). Karya ilmiah (Abḥas ‘Ilmiyyah) ini mencakup pula berbagai bidang ilmu, diantaranya yang terkenal adalah kitab al Hayawān (buku tentang hewan). Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, bidang prosa berkembang sangat pesat dan menarik. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing. Para sastrawan pun bermunculan dengan berbagai karyanya, antara lain: a) Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H), merintis penulisan prosa berjudul Kalilah wa Dimnab, terjemahan dari bahasa Sansekerta, karya seorang filosof India bernama Baidaba, yang kemudian disalinnya ke dalam bahasa Arab. b) Abdul Hamid al-Katib, merupakan pelopor seni mengarang surat.Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 87c) Al-Jabidb (wafat 255H), karyanya memiliki nilai sastra yang tinggi, bahkan menjadi bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian.d) Ibnu Qutaibah (wafat 276 H), dikenal sebagai ilmuwan dan sastrawan yang sangat cerdas. Ia juga memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.e) Ibnu Abdi Rabbib (wafat 328 H), seorang penyair yang berbakat dan memiliki bakat di bidang sajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra Arab. Karya terkenalnya adalah Al-Aqd al-Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat banyak ilmu pengetahuan Islam.f) Salah satu prosa terkenal dari masa ini ialah Kitāb Alf Lailah wa Lailah (Kisah Seribu Satu Malam).b. Perkembangan PuisiPara sastrawan masa Abbasiyah juga membuat genre sajak/puisi yang dipadukandengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi Arab. Beberapa ciri sajak/puisi tersebutantara lain:1) Penggunaan kata uslub dan ibarat baru;2) Pengutaraan sajak lukisan yang hidup;3) Penyusupan ibarat filsafat;4) Kelahiran kritikus sastra pada zaman ini.Tokoh penyair terkenal pada masa BaniAbbasiah adalah:1) Abu Nawas (145-198 H), nama aslinya adalah Hasan bin Hani;2) Abu’ Atbabiyat (130-211 H);3) Abu Tamam (wafat 232 H), nama aslinya Habib bin Auwas aṭ-Ṭaba’ī;4) Da’bal al-Khuza’i (wafat 246 H), nama Masjid Ibn Thulun di Mesir, aslinya Da’bal bin Ali Razin dari Khuza’ah. Penyair besar yang berwatak Sumber: kalipaksi.wordpress.com kritis;5) Al-Babtury (206-285 H), nama aslinya Abu Ubadab Walid al-Babtury al-Qubtbany.6) Ibnu Rumy (221-283 H), nama aslinya Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani menciptakan tema-tema baru.7) Al-Matanabby (303-354 H), nama aslinya Abu Ṭayib Ahmad bin Husin al-Kuft, penyair istana yang haus hadiah, dan pemuja yang paling handal.88 Buku Siswa Kelas VIII MTs8) Al-Mu’arry (363-449 H), nama aslinya Abu A’la Al-Mu’arry. Penyair berbakat dan berpengetahuan luas.c. Perkembangan Seni Musik Seni musik berkembang pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Hal ini tidak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin berkembang. Para khalifah dan pembesar istana Bani Abbasiyah memiliki perhatian lebih terhadap musik. Di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Boleh dibilang, dalam peradaban Islam, kitab yang ditulis Al-Kindi merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’. Al-Isfahani (897 M-976 M) dalam Kitāb al-Agānī mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam. Selain itu, pada umumnya orang Arab memiliki bakat music. Seni suara atau seni musik menjadi suatu keharusan bagi mereka sejak zaman jahiliyah. Para pengarang kitab musik masa Abbasiyah antara lain: 1) Yunus bin Sulaiman (wafat tahun 765 M), pengarang teori musik pertama dalam Islam. Karya musiknya sangat bernilai sehingga banyak musikus Eropa yang meniru. Biola pertama berasal dari Rebec yang telah digunakan oleh musisi Islam sejak abad ke-10 M. Cikal bakal biola juga diyakini berasal dari rebab, alat musik asli dari Arab. Al-Farabi merupakan penemu rebab (rebec). 2) Khalib bin Ahmad (wafat tahun 791 M), mengarang banyak buku teori musik tentang not dan irama. Bukunya dijadikan sebagai bahan rujukan di berbagai sekolah tinggi musik di dunia. 3) Ishak bin Ibrahim al-Mausuly (wafat tahun 850 M), berhasil memperbaiki musik jahiliyah dengan sistem baru sehingga mendapat gelar ‘Raja Musik’. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 894) Hunain bin Ishak (wafat tahun 873 M), berhasil menerjemahkan buku-buku teori musik karangan Plato dan Aristoteles. 5) Al-Farabi, selain sebagai seorang filosof, ia juga dikenal sebagai seniman dan ahli musik. Karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa, sekaligus menjadi bahan rujukan para seniman dan pemusik Eropa. Masa keemasan Abbasiyah telah menyumbangkan beragam warisan penting bagi masyarakat modern, termasuk bidang seni musik. Peradaban dunia ternyata berhutang budi karena ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan umat Islam. Demikian pula halnya dengan seni musik. Masyarakat Muslim telah mencapai peradaban yang sangat tinggi di bidang musik pada abad pertengahan.2. Seni Bangunan dan Arsitektur Perkembangan arsitektur pada masa Dinasti Abbasiyah telah meninggalkan warisan arsitektur Islam yang mengagumkan. Perbedaan arsitektur Abbasiyah dengan Umayyah terletak pada pengaruh budaya lokalnya. Bangunan Umayyah bercorak Arab-Romawi, sedangkan bangunan Abbasiyah bercorak Persia dan Asia Tengah. Perkembangan arsitektur Islam era Abbasiyah yang begitu besar terlihat pada hal berikut. a. Bangunan dan Arsitektur Masjid Masjid merupakan bangunan tempat ibadah umat Islam yang kaya dengan nilai-nilai seni dan arsitektur. Beberapa masjid yang didirikan pada masa pemerintahan Abbasiyah antara lain: 1) Masjid Sāmarrā, di Baghdad Masjid Sāmarrā dibangun oleh Khalifah Al-Mutawakkil pada 647 M. Bangunan masjid ini sangat unik, memiliki menara berbentuk spiral setinggi 52 meter, dan terbuat dari batu bata yang dibakar. Jika waktu Shalat sudah tiba, maka muażin menuju ke atas menara dengan menaiki tangga berbentuk spiral. Hingga kini, masjid ini masih berdiri dengan kokoh di Sāmarrā. Ia merupakan masjid terbesar di dunia dan menjadi salah satu kebanggaan kebudayaan Islam. 2) Masjid Ibn Ṭūlūn Didirikan pada tahun 876 M oleh Ahmad ibn Ṭūlūn, penguasa Dinasti Ṭūlūn di Mesir. Masjid ini terletak di Sayyeda Zainab, Kairo. Sejak penaklukan Mesir oleh Islam, masjid tersebut menjadi terbesar ketiga di Mesir.90 Buku Siswa Kelas VIII MTsBangunan ini dihiasi oleh sejumlah ornamen (hiasan) yang khas Islam. Di samping itu,menaranya memiliki ciri khas berupa tangga yang melingkar.b. Bangunan dan Arsitektur Kota1) Kota Baghdad Pada tanggal 30 Juli 762 M, Khalifah Al-Mansur menemukan Istana kota Samara sebuah lokasi di tepian Sungai Tigris. Lokasi tersebut cocok Sumber: www.republika.co.id untuk dijadikan ibu kota baru. Khalifah memberi nama kota tersebut Madīnah al-Salām, artinya Kota Perdamaian, sekaligus menjadi nama yang tercetak di koin dinar dan dirham sebagai alat tukar resmi negara. Hanya saja, penduduknya menyebut nama kota itu Baghdad, nama desa terdekat dari kota tersebut.Empat tahun sebelum pembangunan Baghdad, tepatnya tahun 758 M, Al-Mansurmengumpulkan para insinyur, seniman, dan teknokrat dari seluruh negeri untukmerancang Madīnah al-Salām. Lebih dari 100 ribu pekerja konstruksi terlibatdalam pembangunan kota itu.Desain kotanya berbentuk lingkaran. Istana setinggi 39 meter dan Masjid Agungdidirikan sebagai pusat kota. Di sana, ketersediaan air terjamin. Di samping itu,kanal pengangkut air dari Sungai Tigris juga dibangun untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat.Baghdad dikelilingi oleh empat tembok besar. Kota ini tumbuh menjadi pusatkemakmuran dan kesejahteraan, bahkan bergelimang emas, sutra, rempah-rempah,mutiara, serta permata dari Afrika, India, dan Timur Jauh (Nusantara). Baghdadpusat perdagangan, sebab lokasinya berada di tepian Sungai Tigris yangberhubungan dengan laut Arab.Diinspirasi (diilhami) oleh perpustakaan Persia yang memiliki koleksi lengkap, Al-Mansur juga menginginkan adanya perpustakaan di kota baru itu. Buku-buku ilmupengetahuan dari umat Hindu, bangsa Persia, dan Yunani kuno dikumpulkan, Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 91kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, yang menghabiskan waktu seratustahun.2) Kota SāmarrāKota Sāmarrā pernah menjadiIbu kota Dinasti Abbasiyah,menggantikan kota Baghdad.Pembangunan kota secara besar-besaran terjadi pada zamanKhalifah Al-Mu’taṣim tahun 221H/836 M. Sāmarrā kemudiandijadikan pusat pemerintahanoleh tujuh khalifah Abbasiyah.Kota ini menjadi kebanggaandengan istana-istana indahnya.Al-Mu’taṣim mendirikan istana Istana kota Samarabernama Al-Jawsaq, sementaraKhalifah Al-Waṡiq membangun Sumber: www.republika.co.idistana Al-Harunī. Khalifah Al-Mutawakkil bahkan sempat membangun 24 istana,diantaranya istana Balkawarī, al-Arūs, al-Mukhtār, dan al-Wāḥid. Sementara Al-Mu’tamid, khalifah terakhir membangun istana al-Masyūq.Sāmarrā, sekitar 124 km di utara Baghdad adalah salah satu dari empat kota suciIslam di Irak. Sāmarrā dianggap sebagai kota kuno terbesar di dunia. Reruntuhankota yang megah ini dapat dijumpai di sepanjang timur tepian sungai Tigris.c. Bangunan dan Arsitektur Istana Seni bangunan istana khalifah Abbasiyah mempunyai ciri khas dan gaya tersendiri. Misalnya dalam pintu pilar dan lengkung kubah, hiasan atau kaligrafinya menggunakan jenis huruf gantung (muqarnas khat). Pemerintah Dinasti Abbasiyah yang terpusat di Baghdad dibangun oleh Al-Mansur (136-158 H/754-775). Lokasinya berada di tepi sungai Eufrat (Furat) dan Dajlah (Tigris). Pembangunan kota ini diarsiteki oleh Hajjaj bin Artbab dan Amrān bin Waḍḍah. Tepat di tengah Kota Baghdad didirikan istana khalifah bernama Al-Qasr az-Zahabi (Istana Emas), yaitu yang melambangkan keagungan dan kemegahan. Luas istana tersebut sekitar 160.000 Hasta persegi. Didalamnya dibangun juga masjid raya bernama Masjid Jami’ Al-Mansur, yang memiliki halaman sekitar 40.000 Hasta persegi. Bukan92 Buku Siswa Kelas VIII MTshanya itu, di kota tersebut dibangunkan pula perumahan penduduk, pasar, dan kantor-kantor pemerintahan.Bayt Hikmah modern di Baghdad Sekitar tahun 157 H, Al-Mansur membangun istana baru di luar Sumber:www.republika.co.id kota Baghdad. Istana tersebut diberi nama Istana abadi (Qaṣrul Khuldi). Khalifah Al- Mansur juga membagi kota Baghdad menjadi empat daerah. Masing-masing daerah dikepalai oleh seorang Nāib Amīr (wakil gubernur). Setiap daerah diberi pula hak mengurusi wilayah sendiri atau daerah otonom.F. Kemajuan Bidang Pendidikan dan Perpustakaan1. Pendidikan Pada masa Abbasiyah, penyelenggaraan pendidikan dasar (kuttāb) umumnya terpadu dengan masjid, bahkan masjid sering difungsikan sebagai sekolah dasar. Sekitar 30.000 masjid telah digunakan sebagai lembaga pendidikan dasar. Selain itu, terdapat pula kegiatan belajar di rumah-rumah penduduk, juga tempat lainnya seperti maktab, zawiyah, dan halaqah. Kurikulum utamanya dipusatkan pada pembelajaran Al-Quran, termasuk membaca dan menuliskannya. Dalam mempelajari ilmu-ilmu agama, anak-anak perempuan bahkan mendapat kesempatan yang sama dengan anak laki-laki. Untuk tingkat pendidikan lanjutan, Khalifah Al-Makmun (830 M) membangun di Bait al- Ḥikmah. Ini merupakan lembaga pendidikan menengah pertama dalam Islam. Kurikulumnya meliputi pelajaran tafsir, Hadis, uṣul fikih, ilmu kalam, ilmu mantiq dan kesusastraan. Selain berfungsi sebagai pusat penerjemahan, Bait al-Ḥikmah juga dikenal sebagai pusat kajian akademis, perpustakaan umum, dan memiliki sebuah observatorium. Pada saat itu, berbagai observatorium bermunculan sebagai pusat pembelajaran astronomi. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 93Pada tingkat pendidikan sejenis perguruan tinggi, didirikan pula Madarasah Niẓamiyah oleh Niẓam al-Mulk (1065-1067). Madarasah ini dibangun sebagai pusat studi teologi (‘aqidah), khususnya untuk mempelajari pemikiran mazhab Syafi’iyah dan teologi Asy’ariyah. Namun demikian, Al-Quran dan puisi Arab kuno menjadi sumber utama dalam kajian ilmu-ilmu humaniora dan sastra (‘ilm al-adab). Hal yang sama juga dilakukan oleh orang Eropa beberapa abad kemudian. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa model Madrasah Niẓamiyah ini ditiru oleh orang Eropa, terutama untuk membangun universitas- universitas pertamanya.2. Perpustakaan Pada masa Abbasiyah, masjid berfungsi sebagai pusat pendidikan, sekaligus sebagai tempat penyimpanan buku. Buku itu sendiri diperolah dari hadiah-hadiah atau hasil pencarian dari berbagai sumber. Pada saat itu, masjid menjadi pusat khazanah keislaman karena kaya dengan buku keagamaan. Salah seorang penyumbang buku ketika itu bernama Al-Khatib al-Baghdadi (1002-1017), seorang sejarawan terkenal yang mewakafkan buku-bukunya untuk umat Islam. Perpustakaan (khizanat al-kutub) lainnya juga dibangun oleh kalangan bangsawan. Perpustakaan ini menjadi lembaga kajian untuk ilmu-ilmu umum. Buku yang dikoleksinya antara lain tentang ilmu logika, filsafat, astronomi, dan bidang ilmu lainnya. Abd ad-Daulah, salah seorang penguasa Bani Buwaihi pernah membangun khizanat al-kutub di Syirazi. Semua buku-bukunya tersusun di lemari, terdaftar dalam katalog, dan dikelola dengan baik oleh para pegawai perpustakaan. Selain perpustakaan, kemajuan budaya baca pada masa Abbasiyah tercermin pula dari banyaknya toko buku. Keberadaan toko ini juga berpengaruh besar bagi pengembangan dunia pendidikan. Al-Ya’qubi meriwayatkan bahwa pada masanya (sekitar 819 M), ibu kota negara diramaikan oleh lebih dari seratus toko buku. Posisinya berjejeran di satu ruas jalan yang sama. Hingga awal abad ke-3 Hijriah, kertas yang umum digunakan untuk menulis adalah kain perca dan papirus. Baru setelah kertas dari Cina mulai masuk ke Irak, industri kertas pun tumbuh menjamur. Industri kertas muncul pertama kali di Samarkand. Orang yang memperkenalkannya adalah beberapa tawanan Cina pada 751 M.94 Buku Siswa Kelas VIII MTs4. AktivitaskuMendiskusikan Kegemilangan Peradaban Dinasti AbbasiyahBentuk Kegiatan:a. Bentuklah kelompok dengan jumlah anggota 5-6 orang dengan tertib!b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat temanmu!No. Masalah Hasil Diskusi 1 Mengapa kita perlu menghargai nilai positif kebudayaan/peradaban masa Dinasti Abbasiyah? 2 Apa saja nilai positif yang terdapat dalam kebudayaan/peradaban masa Dinasti Abbasiyah? 3 Bagaimana perkembangan kebudayaan/ peradaban Dinasti Abbasiyah?4 Apa saja bentuk atau wujud kegemilangan budaya masa Abbasiyah?5 Apa teladan yang kamu tangkap dari memahami perkembangan kebudayaan/ peradaban masa Dinasti Abbasiyah?6 Apa contoh dalam kehidupan sehari-harimu menyangkut nilai positif yang diambil dari kegemilangan masa Bani Abbasiyah?7 Dst.…c. Paparkan hasil diskusi kalian di depan kelas!d. Searah jarum jam, setiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/tidak mencontek!e. Berilah nilai pada kelompok yang paling baik hasilnya! Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 955. AnalisakuBandingkan hasil diskusimu dengan contoh berikut! a. Coba bandingkan kebudayaan/peradaban Islam masa Dinasti Abbasiyah dengan kebudayaan/peradaban Islam masa Dinasti Umayyah! b. Bandingkan bentuk arsitektur masjid masa Dinasti Abbasiyah dengan arsitektur masjid masa Dinasti Umayyah! c. Bandingkan bentuk kegemilangan kebudayaan masa Dinasti Abbasiyah dengan bentuk kebudayaan/peradaban Islam di Indonesia! d. Apa pengaruh kegemilangan kebudayaan/peradaban Islam masa Dinasti Abbasiyah dan ulamanya dalam membangun kesejahteraan bangsa? e. Apa manfaat kegemilangan kebudayaan/peradaban Dinasti Abbasiyah terhadap kemajuan bangsa dan negaranya?6. CeritakuBentuk Kegiatan:a. Carilah gejala/fenomena dalam masyarakat/di lingkunganmu yang berkaitan dengan nilai positif kebudyaan/peradaban Islam!b. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi kesempatan bercerita di depan kelas)c. Ketika suatu kelompok bercerita, maka kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut:NO HAL YANG DINILAI SKOR 1) Ketepatan isi fenomena/gejala 2) Kepercayaan diri penampil 3) Keruntutan penyampaian 4) Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati 5) Kreativitas menyajikan96 Buku Siswa Kelas VIII MTs7. Refleksi Pemahamankua. Sudahkah kita memahami nilai positif dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam masa Dinasti Abbasiyah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan masa kini dan yang akan datang?b. Bisakah kita meniru kegemilangan kebudayaan/peradaban Islam masa Abbasiyah untuk membangun kegemilangan kebudayaan/peradaban Islam di Indonesia?c. Sudahkah kita menunjukkan perhatian dan kecintaan terhadap bentuk/wujud kegemilangan budaya Islam masa Abbasiyah?d. Sudahkan kita menjadi bagian dari orang-orang yang mengambil pelajaran dari kegemilangan budaya/peradaban masa Dinasti Abbasiyah?Kalian sudah belajar banyak tentang kegemilangan Peradaban Dinasti Abbasiyah.Bacalah dengan seksama pernyataan berikut!Pilihlah SY = Sangat Yakin, Y = Yakin, KY= Kurang YakinNo. Pendapat/pernyataan SY Y KY1) Saya yakin kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah sangat gemilang.2) Saya yakin nilai positif dari perkembangan/ peradaban Islam masa Abbasiah bermanfaat untuk kehidupan masa kini dan yang akan datang.3) Saya yakin perkembangan kebudayaan/peradaban Islam mencapai kegemilangan pada masa Abbasiyah.4) Saya yakin keindahan bentuk atau wujud kebudayaan/peradaban Islam masa Abbasiyah merupakan karya budaya dan sejarah yang agung.5) Saya yakin keindahan kota Baghdad masa Abbasiyah contoh nyata kegemilangan budaya dan peradaban masa Dinasti Abbasiyah? Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 978. Refleksi PerilakukuBacalah kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut!No. Kasus Komentar a. Peserta didik yang tidak menghargai nilai positif suatu peristiwa sejarah.b. Peserta didik yang tidak suka dengan pelajaran sejarah.c. Peserta didik yang bangga terhadap sejarah kebudayaan/peradaban Islam.d. Peserta didik yang tidak bangga dengan sejarah kebudayaan/ peradaban Islame. Peserta didik yang selalu ingin tahu dan peduli dengan sejarahf. Dst…9. Rencana AksikuPencapaian kemajuan dalam berbagai bidang keilmuan masa Dinasti Abbasiyah, baik yangbersifat fisik maupun non-fisik, merupakan bukti nyata kegemilangan kebudayaan/peradabanyang dicapai dengan kerja keras.Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan dan berlatih mempraktekkan apa yang kalianpelajari dalam kehidupan sehari-hari. Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan kualitasdirimu. Rencanakan perilaku (dimulai dari sekarang) yang akan kalian perbuat.98 Buku Siswa Kelas VIII MTsNo. Rencana yang Peradaban Emas Hasil Melakukan Dilakukana. Di rumah Memajang kalender, lukisan aristektur, dan lain-lain dari peradaban emas Dinasti Abbasiyahb. Di madrasah Membuat majalah dinding (mading) masjid, juga peninggalan lainnya yang menggambarkan keindahan arsitektur masa Abbasiyahc. Di organisasi Mempraktekkan nilai-nilai kepemimpinan para ulama, ilmuwan, dan khalifah besar masa Abbasiyahd. Di lingkungan Penuh percaya diri memper-kenalkanbermain khazanah peradaban emas Abbasiyahe. Untuk negara Aku akan membuat negaraku bangga dengan karyakuf. Untuk agama Aku akan menjunjung tinggi nilai dan ajaran agama dalam kehidupankuTugas Kelompok 1. Carilah gambar arsitektur masjid masa kemajuan Dinasti Abbasiyah, kemudian tempelkan di mading kelas! 2. Carilah gambar kota dan istana yang dibangun masa Dinasti Abbasiyah, kemudian tempelkan di mading kelas! Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 99Ibrah • Aku bersyukur mengetahui bahwa dunia Islam pernah mengalami masa emas peradaban • Aku bangga bahwa warisan kebudayaan/peradaban Islam sangat kaya dan beragam, bahkan masih bisa dinikmati sampai sekarang. • Aku bangga dan bersyukur mengetahui bahwa kekayaan warisan sejarah kebudayaan/ peradaban Islam membentang sampai ke Eropa. • Aku terilhami oleh warisan sejarah masa lalu yang sangat berharga, semua itu menjadi pelajaran dalam membangun bangsa dan negara di masa kini dan masa depan • Aku bangga warisan peradaban emas Dinasti Abbasiyah di bidang ilmu pengetahuan, seni arsitektur, dan kesusastraan terus berpengaruh sepanjang zaman. Mutiara Hikmah Ilmu dan amal itu saudara kembar. Ibunya adalah cita-cita tinggi. Kebodohan dan kegagalan itu saudara kembar. Ibunya adalah sikap malas (oleh Ibnul-Qayyim)Rangkuman Dinasti Abbasiyah berkuasa lebih dari lima abad, semenjak 132 H/656 M sampai 750 H/1258 M. Kekhalifahan ini telah memberikan sumbangan besar bagi kegemilangan peradaban dan kebudayaan Islam. Kunci tercapainya masa keemasan peradaban dan kebudayaan Islam itu antara lain: pengembangan dunia keilmuan secara sungguh-sunggah; bermunculannya ilmuwan dan ulama beserta karyanya yang menyejarah; ditambah pula dengan dukungan penuh dari para penguasa/khalifah. Kemajuan yang dicapai masa Abbasiyah meliputi berbagai bidang, mulai dari kemajuan di bidang politik dan pemerintahan, sosial budaya, ekonomi dan pertanian, pendidikan dan teknologi, juga kemajuan di bidang keagamaan. Masa keemasan yang melahirkan berbagai bentuk/wujud kemajuan itu menjadi bukti kegemilangan peradaban dan kebudayaan Islam. Kebesaran dan keindahan wujud kebudayaan tersebut masih bisa dilihat dan dinikmati bahkan sampai hari ini. Sebagai contoh, seni bangunan dan arsitektur dapat dilihat pada bangunan istana, masjid, maupun bangunan kota seperti Istana Qaṣrul Khuldi, Masjid Agung Sāmarrā, Masjid Ibn Ṭūlūn, juga pembangunan kota Baghdad dan kota Sāmarrā.100 Buku Siswa Kelas VIII MTsTidak kalah pentingnya, kejayaan lainnya tercermin pula pada bidang sastra dan bahasaserta seni musik. Sastrawan dan budayawan terkenal yang layak disebutkan antara lain: AbuNawas, Abu Aṭahiyah, Al-Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa, dan lain-lain. Karya dan buahpikiran mereka masih dapat dibaca hingga kini, misalnya kitab Kalilah wa Dimnah.Sementara itu, karya di bidang musik yang sampai kini masih dipakai adalah Yunus binSulaiman, Khalil bin Ahmad, Al-Farabi, dan lain-lain.Selain bidang-bidang tersebut di atas, kemajuan dalam bidang pengembangan pengetahuandan keilmuan tercermin pada pendirian lembaga-lembaga pendidikan, perpustakaan, majeliskajian keagamaan, dan lain-lain.Glosarium‘Aqal Fa’al : Akal ke sepuluh (tahapan kemampuan akal manusia berpikir tentang Tuhan).‘Aqal Mustafad : Akal yang mempunyai kesanggupan menangkap inspirasi dari akal kesepuluh yang ada di luar diri manusia.Kitāb Al–Kulliyāt : Karangan Ibn Rusyd, yang membahas tentang ilmu kedokteran, hingga kini masih bisa ditemukan.Bidāyah al–Mujtahīd : Karangan Ibnu Rusyd, yang membahas tentang ilmu hukum, kitab ini juga masih bisa ditemukan.Dewan at-Tawqī’ : Dewan korespondensi/kearsipan, yaitu yang menangani surat menyurat dan ketetapan khalifah pada masa Khalifah Al-Mansur.Gabriel bin Bakhtiṣu : Orang non muslim yang pernah menduduki jabatan penting di masa Dinasti Abbasiyah.Kuttāb : Pendidikan Dasar/Sekolah Dasar.Madīnat al-Salām : Kota Perdamaian, nama yang diberikan Al-Mansur untuk kota Baghdad.Mu’jam al-Buldān : Ensiklopedi kota dan negara, karangan Yaqut ar-Rumi.Nāib Amīr : Wakil gubernur.Qaṣr aż-Żahab : Istana emas yang dibangun Khalifah Al-Mansur di pusat kota Baghdad dengan luas sekitar 160.000 hasta persegi.Qaṣr al-Khuldi : Istana keabadian yang dibangun Khalifah Al-Mansur pada tahun 157 H, di luar kota Baghdad.Sāmarrā : Ibu kota baru yang dibangun Khalifah Al-Mu’taṣim Billah tahun 221 H, terletak di tepian sungai Tigris. Istilah Sāmarrā merupakan singkatan dari surra man ra’ā, berarti orang yang memandangnya akan terpesona. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 101Uji KompetensiJawablah pertanyaan di bawah ini dengan analisa dan jelas !1. Setujukah kalian bahwa masa keemasan Dinasti Abbasiyah merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam? ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................2. Bandingkan perkembangan kebudayaan/peradaban masa Abbasiyah dengan perkembangan kebudayaan/peradaban Indonesia! ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................3. Simpulkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masa kejayaan Dinasti Abbasiyah! ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................4. Terangkan kemajuan di bidang seni bangunan dan aristektur pada masa keemasan Dinasti Abbasiyah! ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................5. Kemukakan pendapatmu tentang keindahan kota Baghdad masa keemasan Dinasti Abbasiyah! ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................102 Buku Siswa Kelas VIII MTsSemester 2SEMESTER 2 MENELSURI JEJAK PERADABAN BAB 4 DINASTI AYYUBIYAH BAB 5 KEGEMILANGAN DINASTI AYYUBIYAHBAB4 Menelusuri Jejak Sejarah Berdirinya Dinasti AyyubiyahKompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya; KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berhubungan secara efektif dengan lingkungan sosial serta alam tempat tinggalnya; KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni budaya terkait fenomena dan kejadian kasat mata; KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah nyata (menggunakan, mengurai, merangkai, mengolah, dan membuat), juga ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain berdasarkan sudut pandang/teori yang kuat.Kompetensi Dasar 1.1. Menghayati ibrah atau nilai positif dari proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah; 1.2. Menunjukkan sikap bijaksana sebagai penerapan dari pemahaman mengenai sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah; 3.1. Memahami sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah; 4.1. Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah.Indikator 1.1.1. Membiasakan mengambil ibrah atau nilai positif dari proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah; 2.2.1. Mencontoh sikap bijaksana sebagai penerapan dari pemahaman mengenai sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah; 3.1.1. Menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah; 4.1.1. Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah.104 Buku Siswa Kelas VIII MTsPETA KONSEP PROSES PEMBELAJARANSecara umum, pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan denganpendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggalidata, menalar, mendiskusikan, menghubungkan antar gejala/fenomena, menggambarkan, dan rencana aksi/tindakan). Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 105Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah1. PengamatankuAmati gambar, bangun khayalan, dan berikan tanggapanmu! Timur Tengah (1190 M.). Wilayah kekuasaan Ṣalahudin al-Ayyubi (warna merah). Wilayah yang direbut kembali dari pasukan Salib tahun 1187-1189 (warna merah muda). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan Salib yang masih bertahan sampai meninggalnya Ṣalahudin al-Ayyubi106 Buku Siswa Kelas VIII MTsSumber: www.republika.co.id Bangnan Makam Ṣalahudin al-Ayyubi Replika: Khalifah Ṣalahuddinmasih dalam komplek Masjid Agung Damaskus: Yusuf al-Ayyubi http://bujangmasjid.blogspot.com Sumber: www. http://b0-0kworm.blogspot.comSejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 1072. PertanyaankuSetelah kalian mengamati gambar-gambar, pastilah muncul khayalan/bayangan berbagaiperistiwa. Pertanyaannya, apa yang muncul dari pikiran kalian tentang gambar-gambar tersebut?Buatlah daftar sejumlah pertanyaan dengan menggunakan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa,dan bagaimana!No. Tentang Pertanyaan 1 Apa? Apa faktor pendukung berdirinya Dinasti Ayyubiyah? 2 Kapan? 3 Dimana? 4 Siapa? 5 Kenapa? 6 Bagaimana?3. WawasankuTentu kalian ingin memahami lebih jelas dan terperinci tentang jejak peradabanDinasti Ayyubiyah, sejarah berdirinya, para penguasanya, dan ketokohanṢalahuddin al-Ayyubi. Untuk itu, baca dan fahamilah bacaan/teks berikut!Kalian tentu masih ingat betapa luasnya wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah, tentunyatermasuk kawasan Mesir. Pada periode kedua dari pemerintahan Abassiyah, Mesir menjadiwilayah otonom (berdiri sendiri) dari Baghdad. Pada periode tersebut, bermunculan puladinasti-dinasti kecil di kawasan Mesir, diantaranya: Dinasti Ṭuluniyah (868-904 M), DinastiIkhsidiyah (935-969 M), Dinasti Fatimiyah (972-1130 M), Dinasti Ayyubiyah (1169-1250 M),dan Dinasti Mamluk (1250-1515 M).Dalam perkembangannya, tercatat bahwa dinasti yang paling berpengaruh di Mesir, khususnyadalam membangun kejayaan Islam salah satunya adalah Dinasti Ayyubiyah. Dinasti ini didirikanoleh Ṣalahuddin al-Ayyubi sebagai pengukir kejayaan Islam pada masanya. Untuk lebihjelasnya, bacalah teks berikut dengan seksama.108 Buku Siswa Kelas VIII MTsA. Sejarah Berdirinya Dinasti AyyubiyahAyyubiyah adalah sebuah dinasti berlatarbelakang Sunni yang berkuasa di Mesir, Suriah,sebagian Yaman, Irak, Mekah, Hijaz, dan Diyarbakir (wilayah tenggara Turki). DinastiAyyubiyah didirikan oleh Ṣalahuddīn al-Ayyubi. Penamaan al-Ayyubiyah dinisbatkan kepadanama belakangnya Al-Ayyubi, diambil dari nama kakeknya yang bernama Ayyub. Nama besardinasti ini diperoleh sejak Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi berhasil mendirikan kesultanan yangbermazhab Sunni, menggantikan kesultanan Faṭimiyah yang bermazhab Syi’ah.Ṣalahuddīn al-Ayyubi memulai karir politik ketika usianya masih muda. Ayahnya sendiri yangbernama Najmuddin bin Ayyub menjabat sebagai komandan pasukan di kota Ba’labak (sebelahutara Suriah). Najmuddin bin Ayyub ditunjuk menjadi komandan oleh Nuruddin Zanki,panglima militer yang berkuasa saat itu.Pada tahun 1164 M, Ṣalahuddīn al-Ayyubi mengikuti ekspedisi (perjalanan) pamannya,Asaduddin Syirkuh ke Mesir. Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 1169 M, Ṣalahuddīn al-Ayyubi diangkat menjadi wazir (gubernur) oleh penguasa Dinasti Faṭimiyah dalam usia 32tahun. Ia menggantikan pamannya Asaduddin Syirkuh, yang wafat setelah dua bulan menjabatsebagai wazir. Sebagai Perdana Menteri, Ṣalahuddīn dianugerahi gelar Al-Malik an-Nasirartinya ‘penguasa yang bijaksana’.Setelah Al-Adid (Khalifah Dinasti Faṭimiyah yang terakhir) wafat pada tahun 1171 M,Ṣalahuddīn al-Ayyubi mulai menjalankan kekuasaan keagamaan maupun politiknya secarapenuh. Semenjak saat itu, Dinasti Ayyubiyah berkuasa hingga sekitar 75 tahun lamanya.Setelah Ṣalahuddīn menguasai Dinasti Faṭimiyah, ia menghapus kebiasaan mendoakan khalifahFaṭimiyah dalam khutbah Jumat. Tradisi itu digantinya dengan mendoakan khalifah DinastiAbbasiyah, yaitu Al-Mustaḍi yang berkuasa sejak 566 H/1170 M hingga 575H/1180M. Namundemikian, ia tidak menghalangi rakyatnya yang ikut faham Syi’ah.Sejak Dinasti Ayyubiyah berkuasa di Mesir bulan Mei tahun 1175M, Al-Mustaḍi memberikanbeberapa daerah seperti Yaman, Palestina, Suriah Tengah, dan Magribi kepada Ṣalahuddīn.Dengan demikian, ia mendapat pengakuan dari khalifah Abbasiyah sebagai penguasa di Mesir,Afrika Utara, Nubia, Hijaz, dan Suriah Tengah. Selama satu dasawarsa (10 tahun)kepemimpinannya kemudian, Ṣalahuddīn berhasil menaklukkan Mesopotamia (wilayah disekitar Irak dan Iran sekarang). Ia berhasil mengangkat para penguasa setempat menjadipemimpinnya. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 109B. Para Penguasa Dinasti AyyubiyahDinasti Ayyubiyah berkuasa sekitar 75 tahun. Tercatat 9 orang khalifah yang pernah menjadipenguasa, yaitu sebagai berikut:1. Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi (564-589 H/ 1171-1193 M);2. Malik al-Aziz Imaduddin (589-596 H/1193-1198 M);3. Malik al-Mansur Nasiruddin (595-596 H/ (1198-1200 M);4. Malik al-Adil Saifuddin (596-615 H/1200-1218 M);5. Malik al-Kamil Muhammad (615-635 H/ 1218-1238 M);6. Malik al-Adil Saifuddin (635-637 H/ 1238-1240 M);7. Malik as-Saleh Najmuddin (637-647 H/ 1240-1249 M);8. Malik al-Mu’azzam Turansyah (647 H/ 1249-1250 M);9. Malik al-Asyraf Muzaffaruddin (647-650 H/ 1250-1252 M).Di antara kesembilan khalifah tersebut, terdapat beberapa penguasa yang menonjol, yaitu:Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi (1171-1193 M), Malik al-Adil Saifuddin (1200-1218 M), danMalik al-Kamil Muhammad (1218-1238 M).a. Malik al-Adil Saifuddin (596-615 H /1200-1218 M) Ia lebih sering dipanggil Al-Adil. Nama lengkapnya Al-Malik al-Adil Saifuddin Abu Bakar bin Ayyub, putra Najmuddin Ayyub yang merupakan saudara muda Ṣalahuddīn Yusuf al- Ayyubi. Al-Adil menjadi penguasa ke-4 Dinasti Ayyubiyah. Pemerintahannya berlangsung tahun 596 H/1200 M hingga 615 H/1218 M dan berkedudukan di Damaskus. Ia menjadi Sultan menggantikan Al-Afdal yang tewas dalam peperangan. Al-Adil merupakan seorang penguasa yang berbakat, efektif, dan bijaksana. Prestasi yang diraihnya selama berkuasa antara lain: 1) Tahun 1168 – 1169 M, mengikuti Syirkuh (pamannya) melakukan ekspansi militer ke Mesir; 2) Tahun 1174 M, menguasai Mesir atas nama Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi yang saat itu mengembangkan pemerintahan di Damaskus; 3) Tahun 1169 M, dapat memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di wilayah Qift, Mesir;110 Buku Siswa Kelas VIII MTs4) Tahun 1186-1195 M, kembali ke Mesir untuk memerangi pasukan Salib; 5) Tahun 1192-1193 M, menjadi gubernur di wilayah utara Mesir; 6) Tahun 1193 M, menghadapai pemberontakan Izzuddin di Mosul; 7) Menjadi gubernur Syiria (sekarang Suriah) dengan ibu kota Damaskus (Damsyik atau Syam); 8) Menjadi Sultan di Damaskus.b. Malik al-Kamil Muhammad (1218-1238 M) Nama lengkapnya adalah Al-Malik al-Kamil Nasruddin Abu Al-Ma’ali Muhammad. Al- Kamil merupakan putra dariAl-Adil. Pada tahun 1218, ia memimpin pertahanan menghadapi pasukan Salib yang mengepung kota Dimyat (Damietta). Dia menjadi Sultan setelah ayahnya wafat. Pada tahun 1219, Al-Kamil hampir kehilangan tahta karena persekongkolan kaum Kristen Koptik. Ia mengungsi ke Yaman untuk menghindari komplotan tersebut. Persekongkolan itu berhasil dipadamkan bersama saudaranya bernama Al-Mu’azzam yang menjabat sebagai Gubernur Suriah. Pada bulan Februari 1229 M, Al-Kamil menyepakati gencatan senjata selama 10 tahun dengan Frederick II, yang berisi antara lain: 1) Ia mengembalikan Yerusalem dan kota-kota suci lainnya kepada pasukan Salib; 2) Kaum Muslimin dan Yahudi dilarang memasuki kota itu kecuali di sekitar Masjid al-Aqsa dan Masjid Umar. Selain itu, beberapa peristiwa penting yang dialami Al-Malik al-Kamil, antara lain: 1) Menjadi Sultan Dinasti Ayyubiyah pada tahun 1218 M, menggantikan Al-Adil yang meninggal; 2) Pada tahun 1219 M, kota Dimyat jatuh ke tangan orang-orang Kristen; 3) Al-Kamil telah beberapa kali menawarkan perdamaian dengan pasukan Salib berupa perjanjian damai, tetapi dengan imbalan mengembalikan Yerussalem kepada pasukan Salib; 4) Membangun kembali tembok di Yerussalem yang dirobohkan oleh Al-Mu’azzam, saudaranya sendiri. 5) Mengembalikan salib asli yang dulu terpasang di kubah Baitul Maqdis kepada orang Kristen; Al-Kamil meninggal dunia pada tahun 1238 M. Kedudukannya sebagai sultan digantikan oleh Salih Al-Ayyubi. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 111C. Penguasa Ayyubiyah Terkenal, Şalahuddin Al-Ayyubi1. Biografi Ṣalahuddīn al-Ayyubi (564-589 H/ 1171-1193 M) Nama lengkapnya, Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi Abdul Muzaffar Yusuf bin Najmuddin bin Ayyub. Ia berasal dari bangsa Kurdi. Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) dari kampung halamannya (dekat Danau Fan) ke daerah Tikrit, Irak. Ṣalahuddīn lahir di benteng Tikrit tahun 532 H/1137 M, tepat ketika ayahnya menjadi pemimpin Benteng Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, Gubernur Seljuk untuk kota Mosul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek (di Lebanon) tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Ṣalahuddīn) diangkat menjadi Gubernur Balbek oleh Sultan Suriah bernama Nuruddin Mahmud. Pada masa kecilnya, Ṣalahuddīn dididik ayahnya untuk menguasai sastra, ilmu kalam, menghafal Al-Quran dan Ilmu Hadis di madrasah. Dalam buku-buku sejarah dituturkan bahwa cita-cita awal Ṣalahuddīn ialah menjadi orang yang ahli agama Islam (ulama). Ia senang berdiskusi tentang Ilmu Kalam, Al-Quran, fikih, dan Hadis. Karakter kuat Ṣalahuddīn sudah terlihat semenjak masa kecilnya. Ia memiliki sikap yang rendah hati, santun, dan penuh belas kasih. Dia tumbuh di lingkungan keluarga agamis tetapi juga kesatria. Selain mempelajari ilmu-ilmu agama, Ṣalahuddīn mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi perang, dan dunia politik. Ia pernah melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk menekuni teologi Sunni. Proses tersebut berlangsung selama sepuluh tahun di lingkungan istana Nuruddin Mahmud. Dunia kemiliteran semakin diakrabinya setelah Sultan Nuruddin menempatkan ayahnya sebagai kepala divisi militer di Damaskus. Pada umur 26 tahun, Ṣalahuddīn sudah bergabung dengan pasukan pamannya, Asaduddin Syirkuh. Ketika itu, Gubernur Suriah (Nuruddin Zanki) menugaskan Syirkuh memimpin pasukan Muslimin ke Mesir, sekaligus membantu Perdana Menteri Syawar (masa Dinasti Faṭimiyah) untuk menghadapi pemberontak Dirgam. Misi tersebut berhasil sehingga Syawar kembali menjabat sebagai perdana menteri tahun 560 H/1164 M. Pada tahun 1169, Ṣalahuddīn diangkat sebagai panglima menggantikan pamannya yang meninggal dunia. Ṣalahuddīn semakin menunjukkan kepiawaiannya sebagai pemimpin. Ia mampu mengerahkan dan mengorganisasi pasukannya serta memperkuat pertahanan di Mesir, terutama untuk menghadapi kemungkinan serbuan balatentara Salib. Serangan pasukan Salib ke Mesir berkali-kali mampu dipatahkannya.112 Buku Siswa Kelas VIII MTsImpian bersatunya kaum Muslim pun tercapai pada September 1174, Ṣalahuddīn berhasilmenundukkan Dinasti Fatimiyah di Mesir untuk patuh pada kekhalifahan Abbasiyah diBaghdad. Dinasti Ayyubiyah akhirnya berdiri di Mesir menggantikan dinasti sebelumnyayang bermazhab Syi’ah.Keberhasilan Ṣalahuddīn dalam memimpin Mesir membuat Nuruddin Zanki merasakhawatir tersaingi. Akibatnya, hubungan mereka memburuk. Tahun 1175 Nuruddinmengirimkan pasukan untuk menaklukan Mesir. Tetapi gagal karena ia meninggal saatarmadanya sedang dalam perjalanan. Tampuk kekuasaan diserahkan kepada putranya yangmasih sangat muda.Ṣalahuddīn pernah berangkat ke Damaskus untuk mengucapkan bela sungkawa.Kedatangannya tersebut banyak disambut dan dielu-elukan di Damaskus. Akhirnya, tigatahun kemudian raja muda tersebut sakit dan meninggal dunia pula. Posisinya langsungdigantikan oleh Ṣalahuddīn yang sudah dikenal umat Islam secara luas. Ia diangkat menjadikhalifah di Suriah dan Mesir.Pergantian kekhalifahan itu sendiri dilakukan Ṣalahuddīn dengan cara yang sangatterhormat. Ia menikahi janda mendiang Sultan demi menghormati keluarga dinastisebelumnya. Ia memulai kepemimpinannya dengan menghidupkan kembali rodaperekonomian, menata kembali sistem militer, dan menaklukan negara-negara Muslimkecil agar bersatu melawan pasukan Salib.Impian bersatunya bangsa Muslim tercapai setelah September 1174, Ṣalahuddīn berhasilmenundukkan Dinasti Faṭimiyah di Mesir agar patuh pada khalifah Abbasiyah di Baghdad. Dinasti Ayyubiyah akhirnya berdiri di Mesir menggantikan Dinasti Faṭimiyah yang bermazhab Syi’ah.Makam Salahudin Al-Ayubi Pada usia 45 tahun, Ṣalahuddīn telah menjadi orang paling berpengaruh di duniahttp://bujangmasjid.blogspot.com Islam. Selama kurun waktu 12 tahun, ia berhasil mempersatukan Mesopotamia, Mesir, Libya, Tunisia, wilayah barat jazirah Arab dan Yaman di bawah kekhalifahan Ayyubiyah. Kota Damaskus di Syria dijadikan sebagai pusat pemerintahannya. Ṣalahuddīn meninggal di Damaskus pada tahun 1193 M dalam usia 57 tahun. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 1132. KepemimpinanṢalahuddīn merupakan salah seorang sultan yangmemiliki kemampuan memimpin yang luar biasa. Iamengangkat orang-orang cerdas dan terdidik sebagaipembantunya (wazir), seperti Al-Qaḍi al-Faḍil dan Al-Katib al-Iṣfahānī, termasuk sekretaris pribadinyabernama Bahruddin bin Syadad, yang kemudian dikenalsebagai penulis biografinya.Ṣalahuddīn al-Ayyubi juga tidak membuat kekuasaan Saladin, dalam codex Arab abad ke-1menjadi terpusat di Mesir. Ia membagi wilayahkekuasaannya kepada saudara dan keturunannya. Dimasanya lahir beberapa kesultanan kecil DinastiAyyubiyah seperti Mesir, Damaskus, Aleppo, Hamah,Homs, Mayyafaiqin, Sinjar, Kayfa, Yaman, dan Kerak.Dalam kegiatan perekonomian, Ṣalahuddīn bekerja sama dengan penguasa Muslim diwilayah lain. Ia menggalakan perdaganggan dengan kota-kota di sekitar Laut Tengah danLaut Hindia, juga menyempurnakan sistem perpajakan.Selain itu, Ṣalahuddīn dianggap sebagai tokoh pembaru di Mesir karena dapatmengembalikannya ke mazhab Sunni. Khalifah Al-Mustadi dari Dinasti Abbasiyah pernahmemberi gelarAl-Mu’izz liAmīr al-Mu’minīn (penguasa yang mulia) karena keberhasilannyaitu. Al-Mustadi juga menyerahkan Mesir, Naubah, Yaman, Tripoli, Suriah, dan Magribsebagai wilayah kekuasaan Ṣalahuddīn pada tahun 1175 M. Semenjak saat itulah ia dianggapsebagai Sulṭān al-Islām wa al-Muslimīn (pemimpin umat Islam dan kaum Muslimin).3. Keperwiraan Ṣalahuddīn al-Ayyubi dikenal sebagai perwira militer yang memiliki kecerdasan tinggi. Pada masa pemerintahannya, kekuatan militer Dinasti Ayyubiyah terkenal sangat tangguh, diperkuat pula oleh pasukan Barbar di Turki dan Afrika. Ia membangun tembok kota di Kairo dan bukit muqattam sebagai benteng pertahanan. Salah satu karya bersejarahnya selama menjadi sultan adalah berupa benteng pertahanan bernama Qal’atul Jabal, yang dibangunnya pada tahun 1183 M di Kairo. Kehidupan Ṣalahuddīn al-Ayyubi penuh dengan perjuangan menunaikan tugas negara dan agama. Perang yang dilakukannya sepenuhnya bertujuan membela negara dan agama. Ia merupakan seorang ksatria dan memiliki jiwa toleransi yang tinggi. Ketika menguasai114 Buku Siswa Kelas VIII MTsIskandariyah, Ṣalahuddīn tetap mengunjungi orang-orang Kristen. Pada saat perdamaian tercapai dengan tentara Salib, ia mengijinkan orang Kristen berziarah ke Baitul Makdis.Citadel of Salah al-Din al-Ayyubi (Qal’atul Jabal) Sebagai khalifah pertama Dinasti Ayyubiyah, Ṣalahuddīn berusaha Sumber: www.explorewithmwnf.net – menyatukan seluruh provinsi Arab, terutama di Mesir dan Syam di bawah satu kekuasaan. Namun usahanya ini banyak mendapat tantangan dari penguasa yang merasa kedudukannya terancam karena kepemimpinan Ṣalahuddīn. Untuk menghadapi hal tersebut, ia melakukan berbagai upaya antara lain:a. Memadamkan pemberontakan oleh Hajib, orang yang paling dituakan dalam keluarga Al-Aḍid (khalifah terakhir Dinasti Fatimiyyah), sekaligus perluasan wilayah Mesir sampai ke selatan Nubiah (568 H/1173 M);b. Perluasan wilayah Dinasti Ayyubiyah ke Yaman (569 H/1173 M);c. Perluasan wilayah Dinasti Ayyubiyah ke Damaskus dan Mosul (570 H/1175 M).Usaha-usaha yang dilakukan Ṣalahuddīn tersebut menuai hasil yang gemilang. Ia mampumenyatukan Mesir, Suriah, Nubah, Yaman, Tripoli, dan wilayah lainnya di bawah komandoAyyubiyah. Tujuannya agar persatuan umat Islam menjadi kuat dalam melawan gempurantentara Salib.Perang Salib yang terjadi pada masa Ṣalahuddīn merupakan Perang Salib periode kedua.Perang tersebut berlangsung sekitar tahun1144 hingga 1192 M. Periode ini disebut jugaperiode reaksi umat Islam. Tujuan utamanya adalah membebaskan kembali Baitul Maqdis(Al-Aqṣa). Peristiwa perang terpenting yang telah dilalui oleh Ṣalahuddīn al-Ayyubi antaralain:1) Pertempuran Ṣafuriyah (583 H/1187 M);2) Pertempuran Hittin (bulan Juli 583 H/1187 M);3) Pembebasan Al-Quds/Baitul Maqdis (27 Rajab 583 H/1187 M).Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 115Kehadiran Ṣalahuddīn dalam perang Salib merupakan anugerah. Strategi yangdikembangkannya mampu menyatukan umat Islam dalam membela agamanya. Ṣalahuddīndapat disebut sebagai pahlawan besar bagi umat Islam. Kecintaannya terhadap agama danumat begitu tulus. Hampir seluruh kehidupannya dikorbankan untuk menegakkankedaulatan negara dan umat Islam.Keperwiraan Ṣalahuddīn terukir dalam sejarah, tidak hanya diakui oleh kaum Muslimintetapi juga oleh umat Kristen.4. AktivitaskuBermain Peran (role playing) dan Berdiskusia. Bentuklah 3 kelompok!b. Tunjuk pula 3 orang pengamat!c. Pilihlah peran tokoh tertentu!d. Peran masing-masing kelompok yang akan ditampilkan misalnya: 1) Keperwiraan Ṣalahuddīn al-Ayyubi 2) Kezuhudan Ṣalahuddīn al-Ayyubi 3) Kedermawanan Ṣalahuddīn al-Ayyubie. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat temanmu!No. Masalah Hasil Diskusi 1. Mengapa kita perlu mengetahui sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah? 2 Bagaimana sifat-sifat kepemimpinan para khalifah Dinasti Ayyubiyah? 3 Bagaimana peran para khalifah dalam membangun peradaban Islam sampai kepada puncak kejayaannya? 4 Apa teladan yang dapat kamu tangkap dari kehidupan dan kepemimpinan para khalifah Dinasti Ayyubiyah? 5 Apa contoh dalam kehidupan sehari-harimu yang menunjukkan sikap kepemimpinan yang baik?116 Buku Siswa Kelas VIII MTsf. Paparkan hasil diskusi kalian di depan kelas!g. Searah jarum jam, tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan peran, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran peran/ tidak mencontek!h. Berilah nilai pada kelompok yang paling baik hasilnya!5. AnalisakuSetelah kalian melakukan diskusi, lanjutkan kegiatan bersama kelompok untuk menganalisalingkungan sekitar, yaitu dengan menjawab pertanyaan berikut:a. Coba bandingkan sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah dengan Dinasti Abbasiyah!b. Bandingkan kepemimpinan Ṣalahuddīn al-Ayyubi dengan kepemimpinan Harun ar-Rasyid!c. Bandingkan bentuk kegemilangan kekuasaan Dinasti Ayyubiyah dengan Dinasti Abbasiyah!d. Apa pengaruh kepemimpinan Ṣalahuddīn al-Ayyubi dalam membawa kemajuan Dinasti Ayyubiyah?e. Apa nilai-nilai keteladanan dari para penguasa Ayyubiyah yang terkenal?6. CeritakuBentuk Kegiatan:a. Carilah cerita/fenomena dalam masyarakat/di lingkunganmu yang berkaitan dengan nilai positif dari keteladanan Ṣalahuddīn al-Ayyubi!b. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi kesempatan bercerita di depan kelas)c. Ketika suatu kelompok bercerita, maka kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!NO HAL YANG DINILAI SKOR 1 Ketepatan isi fenomena 2 Kepercayaan diri penampil 3 Keruntutan dalam penyampaian 4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati 5 Kreativitas dalam menyajikan Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 1177. Refleksi Pemahamankua. Sudahkah kita memahami dan memanfaatkan nilai positif dari keteladanan Ṣalahuddīn al- Ayyubi dalam kehidupan masa kini dan yang akan datang?b. Bisakah kita meniru keperwiraan para penguasa Dinasti Ayyubiyah yang terkenal?c. Sudahkah kita menunjukkan perhatian dan kecintaan terhadap kepahlawanan Ṣalahuddīn dalam menegakkan Islam?d. Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kegemilangan pemerintahan masa Dinasti Ayyubiyah ?Kalian sudah belajar banyak tentang kegemilangan peradaban Dinasti Abbasiyah.Bacalah dengan seksama pernyataan berikut!Pilihlah SY = Sangat Yakin, Y = Yakin, KY= Kurang YakinNo. Pendapat/pernyataan SY Y KY 1 Saya yakin kemajuan Dinasti Ayyubiyah merupakan bagian dari kemajuan kebudayaan/peradaban Islam. 2 Saya yakin mengambil nilai-nilai keteladanan dari para pemimpin Dinasti Ayyubiyah akan bermanfaat untuk kehidupan kini dan masa yang akan datang. 3 Saya yakin Ṣalahuddīn al-Ayyubi adalah panglima yang gagah berani dan kesatria. 4 Saya yakin sikap toleransi yang ditunjukkan Ṣalahuddīn al- Ayyubi terhadap agama lain, sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat kita yang majemuk. 5 Saya yakin Ṣalahuddīn al-Ayyubi memiliki sifat zuhud dan dermawan.8. Refleksi PerilakukuBacalah kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus berikut!118 Buku Siswa Kelas VIII MTsNo. Kasus Komentar a. Peserta didik yang tidak bersikap jujur dalam perlombaan. b. Peserta didik yang memandang orang yang tidak disukainya sebagai musuh. c. Peserta didik yang merasa bangga dengan para pahlawan Muslim. d. Peserta didik yang tidak bangga para pahlawan Muslim. e. Peserta didik yang pengecut dan penakut. f. Dst….9. Rencana AksikuKeteladanan Ṣalahuddīn al-Ayyubi telah menjadikan namanya dikenang, tidakhanya dalam sejarah umat Islam, tapi juga oleh masyarakat non-Muslim.Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan dan berlatih mempraktekkanpelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan kualitas dirimu!Rencanakan perilaku (dimulai dari sekarang) yang akan kalian lakukan!Akulah Ṣalahuddīn MASA DEPAN!!!Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 119Akulah Ṣalahuddīn MASA KINI!!!No. Rencana yang Karakter yang ingin dicapai Hasil akan dilakukana. Di rumah Kasih sayang, baik hati, sederhanab. Di sekolah Berani, percaya diri, giat belajarc. Di organisasi Penuh semangat, kreatif, dan tolerand. Di lingkungan Tenggang rasa, dermawan bermain Cinta tanah aire. Untuk negaraf. Untuk agama Cinta agamaTugas Kelompok a. Cari dan Tontonlah video/film sejarah kepahlawanan Ṣalahuddīn al-Ayyubi! Buatlah drama singkat dan perankan di depan kelas! b. Mengumpulkan kliping yang berkaitan dengan Dinasti Ayyubiyah. c. Membuat dan menyebutkan tokoh-tokoh penguasa Dinasti Ayyubiyah dengan kertas karton manila. d. Menandai dan menentukan para khalifah yang berjasa membangun kejayaan Dinasti Ayyubiyah dan menjelaskan peran masing-masing. Ibrah • Umat Islam perlu pemimpin umat yang bisa membangun rasa aman dan damai, baik dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama. • Aku bangga dan kagum dengan sosok Ṣalahuddīn al-Ayyubi sebagai pemimpin yang pemberani dan berjiwa besar. • Aku akan menjadikan Ṣalahuddīn al-Ayyubi sebagai tokoh idolaku.120 Buku Siswa Kelas VIII MTsMutiara Hikmah Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelola harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu, kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.“RANGKUMANDinasti Ayyubiyah didirikan oleh Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi. Istilah Al-Ayyubiyah padadinasti ini dinisbatkan pada nama belakang Ṣalahuddīn itu sendiri. Nama tersebut diambildari kakeknya yang bernama Ayyub.Selama masa kepemimpinannya, Dinasti Ayyubiyah mengalami kemajuan, baik dari segiperluasan wilayah, kestabilan pemerintahan, ekonomi, maupun pendidikan. Ṣalahuddīnberhasil membangun salah satu benteng pertahanan yang cukup kuat, yaitu bentengQal’atul Jabal, yang dibangun di Kairo pada tahun 1183 M.Selain itu, ia memberikan perhatian serius pada kebutuhan masyarakat, baik kepadaMuslim maupun bukan Muslim. Ṣalahuddīn adalah salah satu khalifah yang sangatmengedepankan sikap toleransi. Pada masanya, masyarakat Muslim dan non-Muslimmemperoleh hak-hak yang sama.Dinasti Ayyubiyah berkuasa sekitar 75 tahun. Sembilan orang khalifah pernah menjadipenguasa pada dinasti tersebut. Tiga khalifahnya yang termasyhur adalah Ṣalahuddīn Yusufal-Ayyubi (1171-1193 M), Malik al-‘Adil Saifuddin (1200-1218 M), dan Malik al-KamilMuhammad (1218-1238 M).Glosarium : Khalifah Dinasti Faṭimiyah terakhir yang wafat pada tahun 1171 M. Al-‘Adid : Artinya penguasa yang bijaksana. Gelar untuk Ṣalahuddīn itu Al-Malik an-Nasr diberikan oleh Dinasti Fatimiyyah, yaitu ketika ia dianggkat menjadi wazir menggantikan pamannya, Assaduddin Syirkuh. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 121GlosariumAl-Mu’izz li Amīr : Gelar untuk Ṣalahuddīn dari khalifah Abbasiyah yang berartial-Mu’minīn ‘penguasa yang mulia’.Asaduddin Syirkuh : Paman Ṣalahuddīn dan keluarga Ayyubiyah pertama yang diangkat menjadi wazir.Bahruddin bin Syadad : Sekretaris pribadi Ṣalahuddīn yang kemudian dikenal sebagai penulis biografinya.Najmuddin bin Ayyub : Ayah Ṣalahuddīn al-Ayyubi.Ṣalahuddīn al-Ayyubi : Pendiri dan sultan pertama pada Dinasti Ayyubiyah.Qal’atul Jabal : Benteng pertahanan yang dibangun Ṣalahuddīn tahun 1183 M di Kairo.Wazir : gubernur provinsiUji KompetensiJawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Setujukah kalian bahwa masa kemajuan Dinasti Ayyubiyah merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam? ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................2. Bandingkan perkembangan kebudayaan/peradaban masa Abbasiyah dengan perkembangan kebudayaan/peradaban Ayyubiyah! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................3. Coba simpulkan peranan para penguasanya dalam membawa kejayaan Dinasti Ayyubiyah! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................4. Sebutkan sifat-sifat Ṣalahuddīn al-Ayyubi! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................5. Bagaimana pendapatmu tentang keperwiraan Ṣalahuddīn al-Ayyubi? ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................122 Buku Siswa Kelas VIII MTsBAB5 Kegemilangan Peradaban Dinasti AyyubiyahKompetensi Inti KI Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya; K2 Meghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berhubungan secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya; K3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya terkait gejala dan kejadian yang kasat mata; K4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat), juga ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain berdasarkan sudut pandang/teori yang kuat.Kompetensi Dasar 1.3. Menghayati semangat perjuangan Ṣalahuddīn al-Ayyubi dalam upaya menegakkan agama Islam; 2.3. Meneladani perilaku istiqamah seperti yang dicontohkan para khalifah Dinasti Ayyubiyah; 3.3. Memahami semangat juang para penguasa Dinasti Ayyubiyah yang terkenal (Ṣalahuddīn al-Ayyubi, Al-‘Adil, dan Al-Kamil); 3.4. Menandai dan membedakan ilmuwan Muslim Dinasti Ayyubiyah dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam.Indikator 1.3.1. Menunjukkan semangat perjuangan Ṣalahuddīn al-Ayyubi dalam upaya menegakkan agama Islam; 2.3.1. Menunjukkan perilaku istiqamah seperti yang dicontohkan oleh para khalifah dari Dinasti Ayyubiyah; 3.3.1. Menandai dan membedakan semangat juang para penguasa dinasti Ayyubiyah yang terkenal (Ṣalahuddīn al-Ayyubi, Al Adil dan Al Kamil); 3.3.2. Menganalisis kezuhudan dan kewara’an Ṣalahuddīn al-Ayyubi; 3.3.3. Membandingkan prestasi penguasa Dinasti Ayyubiyah; 3.3.4. Menyebutkan kunci sukses Ṣalahuddīn Al Ayyubiyah dalam memimpin; 3.4.1. Menandai dan membedakan ilmuwan Muslim pada Dinasti Ayyubiyah; 3.4.2. Menandai dan membedakan peran ilmuwan Muslim dalam kemajuan kebudayaan/ peradaban Islam.124 Buku Siswa Kelas VIII MTsPETA KONSEP PROSES PEMBELAJARANSecara umum, proses pembelajaran kegiatan inti dilakukandengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mendiskusikan, menghubungkan antargejala, menggambarkan, dan rencana aksi). Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 125Kegemilangan Peradaban Dinasti Ayyubiyah1. PengamatankuAmati gambar, bayangkan, dan berikan tanggapanmu!Benteng Ṣalahuddīn dan Masjid ‘Alī Pasha Sumber: www.tranungkite.net www.wikipedia.com Qal’atulJabal)Sumber: www.explorewithmwnf.net Masjid Al-Azhar Sumber: http://kalipaksi.wordpress.com126 Buku Siswa Kelas VIII MTs2. PertanyaankuSetelah kalian mengamati gambar-gambar di atas, muncul khayalan/bayangan berbagaiperistiwa. Pertanyaannya, apa yang muncul dari pikiran kalian tentang gambar-gambartersebut?Buatlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, danbagaimana!No. Tentang Pertanyaan 1 Apa Apa bukti adanya perkembangan peradaban/kebudayaan Islam pada 2 Di mana masa Dinasti Ayyubiyah? 3 Kapan 4 Siapa 5 Mengapa 6 Bagaimana3. Wawasanku Tentu kalian ingin memahami lebih jelas dan terperinci bagaimana perkembangan kebudayaan/peradaban Dinasti Ayyubiyah? Bagaimana pula peranan ilmuwan Muslim dalam membawa kemajuan Dinasti Ayyubiyah? Untuk itu, baca dan pahamilah uraian berikut:A. Kemajuan-Kemajuan Masa Dinasti Ayyubiyah1. Bidang Pendidikan Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah berhasil menjadikan Damaskus sebagai kota pendidikan, terutama pada masa kekuasaan Nuruddin dan Ṣalahuddīn. Damaskus, ibu kota Suriah, masih menyimpan jejak arsitektur dan pendidikan yang dikembangkan kedua tokoh tersebut. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 127Nuruddin berhasil merenovasi dinding-dinding pertahanan kota, menambahkan beberapapintu gerbang dan menara, membangun gedung-gedung pemerintahan yang masih bisadigunakan hingga kini, juga mendirikan madrasah pertama di Damaskus terutama untukpengembangan Ilmu Hadis. Madrasah ini terus berkembang dan menyebar ke seluruhpelosok Suriah.Madrasah yang didirikan Nuruddin di Aleppo (Halb), Emessa, Hamah dan Ba’labakmengikuti mazhab Syafi’i. Madrasah tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan darimasjid atau disebut sekolah masjid. Namun demikian, madrasah ini secara formal, yaitumenerima murid-murid dan mengikuti model madrasah yang dikembangkan masa DinastiNiẓamiyah.Nuruddin juga membangun rumah sakit yang terkenal dengan memakai namanya sendiri,yaitu Rumah Sakit al-Nuri. Ini menjadi rumah sakit kedua di Damaskus setelah RumahSakit al-Walid. Fungsinya pun tidak hanya sebagai tempat pengobatan, tetapi juga sebagaisekolah kedokteran.Pada bangunan monumen-monumen, Lukisan inskripsi Basmalah dalam skrip Kufi, abad ke-9.Nuruddin menorehkan seni menulis di Museum Islam, Kairo, Mesirindah (kaligrafi). Prasasti-prasastiyang ditulisnya menjadi daya tarikpara ahli paleografi (ilmu tulisan kuno)Arab. Sejak saat itu, diperkirakan senikaligrafi Arab bergaya Kufi munculdan berkembang. Kaligrafi gaya Kufikemudian diperbaharui dan melahirkangaya kaligrafi Naskhi.Salah satu prasasti yang masih bisa dilihat dan dibaca sampai saat ini terdapat di menaraBenteng Aleppo. Menurut catatan orang Suriah dan Hittiyah, benteng pertahanan tersebutmerupakan mahakarya arsitektur Arab kuno. Berkat jasa Nuruddin, keberadaannya terusdipertahankan, dipelihara, dan direnovasi hingga sekarang. Makam Nuruddin sendiri, yangterletak di akademi Damaskus al-Nuriyah, hingga kini juga masih dihormati dan diziarahi.Pada masa Nuruddin, fungsi masjid dikembangkan sebagai lembaga pendidikan atausekolah di Suriah. Bahkan pada pemerintahan selanjutnya, lahir suatu tradisi baru, yaitupemakaman para pendiri sekolah masjid di bawah kubah kuburan yang mereka dirikan,baik masa Dinasti Ayyubiyah maupun masa pemerintahan Dinasti Mamluk.Ṣalahuddīn al-Ayyubi juga mencurahkan perhatian pada bidang pendidikan dan aristektur.Ia memperkenalkan pendidikan madrasah ke berbagai wilayah yang dikuasainya, seperti ke128 Buku Siswa Kelas VIII MTsYerusalem, Mesir, dan lain-lain. Ibnu Jubayr (1145 –1217 M), seorang ahli geografi menyebutkan bahwa terdapat beberapa madrasah di kota Iskandariah. Madrasah terkemuka dan terbesar berada di Kairo yang memakai namanya sendiri, yaitu Madrasah al-Ṣalahiyah. Hanya saja, madrasah bersejarah tersebut tidak bisa ditemukan lagi saat ini, namun sisa- sisa arsitekturnya masih bisa dilihat. Pada tahun-tahun berikutnya, gaya arsitektur Arab ini melahirkan beberapa monumen bersejarah di Mesir. Salah satunya yang terindah dan menjadi model terbaik adalah Madrasah Sultan Hasan di Kairo. Di samping mendirikan sejumlah madrasah, Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi juga membangun dua rumah sakit di Kairo. Rancangan bangunannya mengikuti model Rumah Sakit Nuriyah di Damaskus. Ciri khasnya adalah tempat pengobatan yang sekaligus dijadikan sekolah kedokteran. Salah seorang dokter terkenal yang menjadi dokter pribadi Ṣalahuddīn bernama Ibnu Maymun, meskipun ia beragama Yahudi. Pada masa Ṣalahuddīn Al-Ayyubi, umat Islam mulai mengenal perayaan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Di Indonesia, perayaan tersebut dikenal dengan istilah Maulud Nabi.2. Bidang Ekonomi dan Perdagangan Dalam hal perekonomian, Dinasti Ayyubiyah bekerja sama dengan penguasa Muslim di wilayah lain, membangun perdagangan dengan kota-kota di Laut Tengah dan Laut Hindia, juga menyempurnakan sistem perpajakan. Saat itu, jalur perdagangan Islam dengan dunia internasional semakin ramai, baik melalui jalur laut maupun jalur darat. Hal itu juga membawa pengaruh bagi negara Eropa dan negara-negara yang dikuasainya. Selain itu, dunia perdagangan sudah menggunakan mata uang yang terbuat dari emas dan perak (dinar dan dirham), termasuk pengenalan mata uang dari tembaga yang disebut fulus. Percetakan fulus dimulai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad al-Kamil bin al- ‘Adil al-Ayyubi. Fulus disediakan sebagai alat tukar untuk barang yang nilainya kecil. Ketika itu, setiap 1 dirham setara dengan 48 fulus. Dalam bidang industri, masa Ayyubiyah sudah membuat kincir hasil ciptaan orang Syiria. Kincir tersebut lebih canggih dibanding buatan orang Barat saat itu. Di zaman Ayyubiyah juga sudah dibangunan pabrik karpet, pabrik kain, dan pabrik gelas.3. Bidang Militer dan Sistem Pertahanan Pada masa pemerintahan Ṣalahuddīn, kekuatan militernya terkenal sangat tangguh. Pasukannya bahkan diperkuat oleh pasukan Barbar, Turki, dan Afrika. Mereka sudah Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 129menciptakan alat-alat perang, pasukanberkuda, pedang, dan panah. Dinasti inijuga memiliki burung elang sebagai mata-mata dalam peperangan.Ṣalahuddīn telah membangun monumenberupa tembok kota di Kairo danMuqattam, yaitu Benteng Qal’al Jabal ataulebih dikenal dengan Benteng Ṣalahuddīnal-Ayyubi, yang sampai hari ini masihberdiri dengan megahnya. Benteng initerletak di sekitar Bukit Muqattam, Benteng Ṣalahuddin dan Masjid Ali Pashaberdekatan dengan Medan Saiyyidah Sumber: www.tranungkite.netAisyah. Ide pembangunan benteng merupakan hasil pemikirannya sendiri yang terwujudtahun 1183M. Bahan untuk pondasi benteng diambilkan dari bebatuan pada Piramid diGiza. Benteng ini bahkan dikelilingi pagar yang tinggi dan kokoh.Benteng Qal’al Jabal memiliki beberapa pintu utama, diantaranya pintu Fath, pintu Nasr,pintu Khalk, dan pintu Luq. Di benteng ini terdapat pula saluan air yang berasal dari sungaiNil. Saluran air itu pernah menjadi tempat minum para tentara. Di bagian utara bentengterdapat Masjid Muhammad Ali Pasha yang terbuat dari marmar dan granit.Dalam kawasan benteng, terdapat juga di Muzium Polis, Qasrul Jawhara (Muzium Permata)yang menyimpan perhiasan raja-raja Mesir. Sementara itu, Mathaf al-Fan al-Islami (MuziumKesenian Islam) yang terletak di pintu Khalk, menyimpan ribuan barang yang melambangkankesenian Islam semenjak zaman Nabi Saw., termasuk surat Rasulullah Saw. kepadapenguasa Mesir bernama Maqauqis untuk memeluk Islam.B. Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Al-AzharPada awalnya, Al-Azhar merupakan tempat ibadah (masjid), pusat kajian ajaran Syi’ah, danlambang kepemimpinan spiritual umat Islam. Al-Azhar didirikan oleh Jauhar al-Katib al-Siqli,seorang panglima Dinasti Faṭimiyah pada tahun 970 M. Pendirian itu merupakan perintahKhalifah Al-Muiz Lidinillah. Sebelumnya, Masjid Al-Azhar bernama Masjid Al-Qahirah atauAl-Jami’ al-Qahirah, dan sekarang dikenal dengan Al-Azhar.Pembangunan Al-Azhar dimulai tanggal 4 April 970 M/24 Jumadil Ula 359 H dan selesai 7Ramadan 361 H/22 Juni 972 M. Saat itu, bangunan ini diresmikan sebagai tempat ibadah, yangditandai dengan pelaksanaan Shalat Jumat berjamaah.130 Buku Siswa Kelas VIII MTsSetelah Al-Azhar resmi menjadi masjid negara, kegiatan ilmiah pertama kalinya berupa berkumpulnya para ulama pada bulan Oktober 975 M/Shafar 365 H. Mereka terdiri dari para fuqaha terkenal dan pejabat pemerintahan Faṭimiyah di Al-Azhar. Saat itu, Abu al-Hasan Nu’man bin Muhammad al- Qirawaniy, seorang Qadi al-Qudat (Hakim Agung) Dinasti Faṭimiyah menyampaikan ceramah umum (Studium Generalle). Masjid Al-Azhar Tidak dapat diketahui dengan jelas, perubahan nama dariSumber: http://kalipaksi.wordpress.com Masjid Al-Qahirah menjadi Masjid Al-Azhar. Saniyah Qura’ah berpendapat bahwa penamaan tersebut berawal dari usulan Ya’kub Ibnu Killis, seorang wazir masa Al-Aziz Billah. Usulan itu dinisbatkan kepada nama istana Khalifah Al- Qusyur al-Zahirah, atau dikaitkan dengan nama putri Nabi Muhammad, yaitu Fatimah al-Zahrah.Pendapat lain mengatakan bahwa penamaan tersebut dikaitkan dengan nama sebuah planet,yaitu Venus yang memiliki cahaya cemerlang. Ada pula ahli yang menisbahkan istilah Al-Azhardari kata bunga. Istilah ini kemudian menjadi simbol dari ‘kemegahan’ peradaban Muslim diKairo.Namun demikian, terlepas dari latar belakang penamaan tersebut, yang jelas bahwa parapendirinya berharap Masjid Al-Azhar membawa kejayaan umat Islam maupun dunia. Dalamsejarah panjangnya, masjid ini terus dikembangkan fungsinya. Awalnya hanya sebagai tempatibadah dan propaganda ajaran Syi’ah, tetapi belakangan berfungsi juga sebagai PerguruanTinggi Islam di Kairo, Mesir.C. Al-Azhar Pada Masa Dinasti AyyubiyahDinasti Faṭimiyah yang bermazhab Syi’ah berakhir, kekuasaannya digantikan oleh DinastiAyyubiyah yang bermadzhab Sunni. Pergantian tersebut berdampak pula pada perkembangansejarah al-Azhar. Ṣalahuddīn al-Ayyubi juga mengeluarkan kebijakan untuk pengembangan Al-Azhar, antara lain: Al-Azhar tidak boleh digunakan untuk Shalat Jumat dan kegiatan madrasah.Alasannya, pada masa Dinasti Fathimiyah Al-Azhar dijadikan pusat pengembangan ajaranSyi’ah.Di luar itu, Ṣalahuddīn juga menunjuk seorang qaḍi, Sadruddin Abdul Malik bin Darabasmenjadi qaḍi tertinggi, yang berhak mengeluarkan fatwa-fatwa hukum mazhab Syafi’i. Salah Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 131Dekoratif Masjid Al-Azhar Al-Hakim MosqueSumber: http://kalipaksi.wordpress.com Sumber: www.wikipedia.orgsatu fatwanya adalah melarang umat Islam saat itu Shalat Jumat di Masjid Al-Azhar. Shalathanya boleh dilakukan di Masjid Al-Hakim. Alasannya, Masjid Al-Hakim lebih luas, selain itumazhab Syafi’i melarang dua khutbah Jumat dalam satu kota yang sama.Masjid Al-Azhar tidak dipakai untuk Shalat Jumat dan kegiatan pendidikan sekitar 100 tahun.Dimulai semenjak Ṣalahuddīn berkuasa (1171-1267 M) sampai dihidupkan kembali oleh SultanMalik al-Zahir Baybars dari Dinasti Mamluk yang berkuasa atas Mesir. Meskipun Al-Azharditutup untuk Shalat Jumat dan madrasah masa Dinasti Ayyubiyah, tidak berarti kegiatankeagamaan dan pendidikan tidak berkembang.Ṣalahuddīn memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan. Ia membangun madrasah dihampir setiap wilayah kekuasaanya. Ia bahkan mendirikan pendidikan tinggi (kulliyat) danuniversitas. Sekitar 25 kulliyat didirikan pada masanya. Di antara kulliyat yang terkenal adalah:Manāzil al-Izza,Al-Kulliyāt al-‘Adiliyyah,Al-Kulliyāt al-Arsufiyyah,Al-Kulliyāt al-Faḍiliyyah,Al-Kulliyāt al-Azkasyiyah, dan Al-Kulliyāt al- ‘Asuriyah. Nama-nama tersebut umumnyadinisbahkan kepada para pendirinya.Meskipun ada larangan untuk tidak menggunakan Al-Azhar sebagai pusat kegiatan madrasah,masjid tersebut tidak sepenuhnya ditinggalkan oleh para murid dan gurunya, hanya sebagiansaja dari mereka yang meninggalkan Al-Azhar.Pada masa pemerintahan Malik al-Aziz Imadudin Usman (putra Ṣalahuddīn), tepatnya tahun1193 M/589 H, datang seorang ulama bernama Abdul Latif al-Bagdadi. Ia mengajar di Al-Azhar selama Malik al-Aziz berkuasa. Materi yang diajarkan Al-Baghdadi meliputi IlmuMantiq dan Bayan.132 Buku Siswa Kelas VIII MTsDesain Arsitektur Al-AzharMasjid ini memiliki pelataran besar berbentuk Pelataran masjid berukuran 50x34 meter. Terdapatpersegi panjang, dikelilingi rangkaian portico. empat fasade dihiasi dekorasi bermotif daun,Seperti Masjid Umayyah di Damaskus, tiang hiasan rosette besarnya diletakkan di puncakkolom masjid memanfaatkan kolom-kolom kuno arcade yang mengelilingi pelataran. Terdapatuntuk menunjang arcade (atap lori). Arcade balkon lapang untuk memandang ke segala arah.tersebut memiliki banyak lengkungan. Hall di bagian dalam terdiri dari lima lajurGaya dekoratifnya sebagian besar mengikuti gaya menghadap ke arah kiblat. RuangannyaMasjid Ibn Tulun. Pola ornamentasinya meng- menerapkan pola hypostyle dengan langit-langitikuti gaya Mesopotamia yang dibawa ke Mesir kayu datar yang ditopang oleh kolom-kolom,oleh Ibn Tulun. mirip dengan gaya Masjid Amr di Kairouan, Tunisia.Kedatangan al-Bagdadi menambah semangat beberapa ulama yang masih menetap di Al-Azhar.Ulama itu antara lain: Ibn al-Farid (ahli sufi terkenal), Syeikh Abu al-Qasim al-Manfaluti,Syeikh Jamal al-Din al- Asyuyuti, Syeikh Ṣahab al-Din al-Sahruri, dan Syams al-Din binKhalikan (ahli sejarah yang menga-rang Kitāb Wafiyāt al-‘Ayān).Selain mengajar mantiq dan bayan, Al-Bagdadi juga mengajar Hadis dan fikih. Materi tersebutdiajarkannya di pagi hari, sementara pelajaran kedokteran dan ilmu lainnya diberikan sianghingga sore hari. Ini merupakan upaya Al-Bagdadi untuk mengenalkan lebih jauh mazhab Sunnidi Mesir.Selama Dinasti Ayyubiyah berkuasa di Mesir (1171-1250 M), perkembangan aliran atau mazhabSunni sangat pesat, termasuk model dan sistem pendidikan yang dikembangkannya. Al-Azharsendiri telah difungsikan sebagai masjid, lembaga pendidikan, sekaligus pusat pengembanganajaran-ajaran Sunni.Dinasti Ayyubiyah merupakan penguasa yang setia kepada kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad.Acuan kebijakan pemerintahannya berkiblat ke Baghdad yang bermazhab Sunni. Al-Azhardijadikan salah satu lembaga strategis dalam pembelajaran, penyebaran, dan pengembanganajaran atau mazhab Sunni. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 133D. Ilmuwan/Ulama Muslim Pada Masa Ayyubiyah1. As-Suhrawardi al-MaqtulNama lengkapnya ialah Abū al-Futūḥ Yaḥyā bin Haba¡ binAmirak Ṣihāb al-Dīn as-Suhrawardī al-Kurdī. Ia lahir pada tahun549 H/1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal,Barat Laut Iran dekat Zanjan. Dia memiliki banyak gelar sepertiSyaikh al-Isyraq, Master of Illuminationist, Al-Hakim, Asy-Syahid, the Martyr, dan Al-Maqtul.Suhrawardi melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu. basrikamil.blogspot.comIa pergi ke Kota Maraga, Azerbaijan. Di kota ini, Suhrawardibelajar filsafat, hukum, dan teologi kepada Majd al-Dīn al-Jilī.Sedangkan filsafat diperdalamnya kepada Fakhr al-Dīn al-Mardinī.Perjalanan Suhrawardi selanjutnya ke Isfahan, Iran Tengah untuk belajar logika kepadaZahīr al-Dīn al-Qarī. Ilmu Logika juga dipelajarinya dari buku Baṣā’ir al-Naṣīrīyah fī ‘Ilmal-Manṭiq, karya Umar ibn Sahlan al-Sawi.Dari Isfahan, Suhrawardi meneruskan ke Anatolia Tenggara. Ia diterima dengan baik olehpangeran Bani Saljuq. Pengembaraannya pun tidak terhenti di situ, Suhrawardi berangkatke Persia, pusat lahirnya tokoh-tokoh sufi. Di sinilah dia tertarik pada pemikiran sufisekaligus filosof.a. Ajaran Tarekat SuhrawardiDalam karyanya berjudul Kitāb ‘Awārif al-Ma’ārif, dibahas tentang latihan rohanipraktis, yang terdiri dari:1) Ma’rifah, yaitu mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah, bahwa Allah saja-lah wujud hakiki dan pelaku mutlak.2) Faqr, yaitu tidak memiliki harta; seorang penempuh jalan hakikat tidak akan sampai ke tujuan, kecuali jika sudah melewati tahap kezuhudan.3) Tawakkal, yaitu mempercayakan segala urusan kepada pelaku mutlak (Allah).4) Mahabbah, artinya cinta kepada Allah.5) Fana’ dan Baqa’, fana’ artinya akhir dari perjalanan menuju Allah, sementara baqa’ berarti awal dari perjalanan menuju Allah.

134 Buku Siswa Kelas VIII MTs



Page 2

keempat berisi tentang seluruh penyakit yang biasa menimpa badan. Bab kelima menguraikantentang rasa dan warna. Bab keenam menjelaskan tentang obat-obatan dan racun. Sedangkanbab ketujuh membicarakan tentang astronomi, juga ringkasan pengobatan ala India.Ali Rabbani aṭ-Ṭabari bukan hanya seorang dokter, tetapi juga ilmuwan yang menguasaiberbagai ilmu, diantaranya ahli dalam ilmu astronomi, filsafat, matematika, dan sastra. Iamerupakan guru Zakaria Abu Bakar ar-Razi, seorang ahli pengobatan Muslim terkenallainnya.2. Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina/Ibnu Sina (370 H – 428 H/ 980 M – 1037 M) Di dunia Barat, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avvicenna. Ia lahir bulan Ṣafar 370 H/ Agustus 980 M di Ifsyina, suatu negeri kecil dekat Charmitan, Bukhara. Orang tuanya pejabat tinggi pada masa Dinasti Saman. Ibnu Sina dibesarkan di Bukhara. Pada usia sepuluh tahun, ia sudah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan berhasil menghafal Al-Quran. Dari Abu Abdellah Natili, Ibnu Sina belajar ilmu logika melalui buku Isagoge dan Porphyry, Euclid dan Al-Magest Ptolemus. Setelah itu, ia mendalami metafisika Plato dan Aristoteles. Ibnu Sina Ibnu Sina mempelajari ilmu kedokteran kepada Isa bin Yahya, ilmuwan Kristen. Di usia 17 tahun, Ibnu Sina telah dikenalSumber gambar: www.muslimheritage.com sebagai dokter. Ia pernah mengobati Pangeran Nuh Ibnu Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya. Sejak itu, Ibnu Sina mendapat akses untuk mengunjungi perpustakaan istana terlengkap, yaitu Kutub Khana.Dalam dunia kedokteran, Ibnu Sina adalah ilmuwan Muslim pertama yang menemukanperedaran darah manusia. Teorinya disempurnakan oleh William Harvey enam ratus tahunkemudian. Dia juga yang pertama kali mengatakan bahwa selama dalam kandungan, bayimengambil makanannya lewat tali pusar. Dia pula yang mengawali praktek bedah danpenjahitannya. Selain itu, ia terkenal sebagai dokter ahli jiwa yang kini disebut psikoterapi.Ibnu Sina adalah ilmuwan yang rajin menulis. Karyanya berupa buku mencapai 200 judul,yang meliputi bidang filsafat, kedokteran, geometri, astronomi, teologi, filologi, dankesenian. Karya terbesarnya berjudul Al-Qanūn fī aṭ-Ṭibb. Buku ini merupakan kumpulanpemikiran Yunani-Arab tentang kedokteran. Karya Ibnu Sina tersebut menjadi rujukan bagipara mahasiswa kedokteran dari abad ke-12 sampai abad ke-17 M. Isinya antara lainmenjelaskan pembedaan mediastinum dengan pleurisy (pembengkakan pada paru-paru);mengenai kemungkinan penalaran penyakit phthisis (penyakit saluran pernafasan, terutama Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 35asma dan TBC) melalui pernafasan; dan penyebaran berbagai penyakit melalui air dandebu. Ibnu Sina juga memberikan diagnosa ilmiah tentang penyakit ancylostomisis (infeksiusus kecil akibat cacing) dan menyebutkan cacing pita sebagai penyebabnya. Secarakeseluruhan, terdapat 170 jenis obat-obatan disebutkan dalam buku tersebut.Karya-karya Ibnu Sina lainnya adalah sebagai berikut:1) Buku mengenai politik seperti: a) Risālah as-Siyāsah; b) Fī Iṡbati an-Nubuwwah; c) Al-Arzāq,2) Buku mengenai Tafsir seperti: a) Surah al-Ikhlās; b) Surah al-Falaq; c) Surah an-Nās; d) Surah al-Mu’āwizatain; dan e) Surah al-A’lā.3) Buku Psikologi seperti An-Najat.4) Buku ilmu kedokteran selain Al-Qanūn fī aṭ-Ṭibb antara lain: a) Al-Urjuzah fī aṭ-Ṭibb; b) Al-Adwiyyah al-Qalbiyyah; c) Kitābuhu al-Qaulānī; d) Majmu’ah Ibnu Sinā al- Kubrā; e) Sadidiyyah.5) Buku tentang logika (mantīq) seperti: a) Al-Isyārat wa at-Tanbihāt; b) Al-Isyāquji; c) Mujiz; d) Kabīr wa Ṣagīr6) Buku tentang musik seperti Al-Musiqah.7) Kitab Al-Mantīq (yang dihadiahkan untuk Abul Hasan Sahli).8) Buku fisika seperti Fī Aqsami al-‘Ulumi al-Aqliyyah.9) Buku Qāmūs el-‘Arabī, terdiri atas lima jilid.10) Buku filsafat seperti: a) As-Syifā’; b) Ḥikmah al-Masyriqiyyīn; c) Kitāb al-Insyāf; d) Danesh Nameh; e) Kitāb al-Ḥudūd; f) Uyūn al-Ḥikmah, dan sebagainya.3. Abu Bakar Muhammad bin Zakariya ar-Razi Al-Razi (251-313H/864-930M) www. http://commons.wikimedia.org Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi, berasal dari Persia, lahir di Rayy pada tahun 865 M. Di dunia Barat, ia dikenal dengan panggilan ‘Ar-Razes. Ar-Razi adalah murid Ali bin Sahl Rabban aṭ-Ṭabari yang cemerlang. Setelah mempelajari matematika, astronomi, logika, sastra, dan kimia, ia memusatkan perhatiannya pada kedokteran dan filsafat. Ia menjadi seorang dokter dan filosof besar pada zamannya. Ar-Razi sangat rajin mengkaji dan menuliskan berbagai hasil penelitiannya. Ia pernah menulis lebih dari 20.000 lembar kertas dalam setahun. Karya Ar-Razi mencapai 232 buku atau risalah dan kebanyakan dalam bidang kedokteran.36 Buku Siswa Kelas VIII MTsKarya tulis hasil penelitiannya yang termashur adalah Al-Ḥawī, sebuah ensiklopedikedokteran yang terdiri dari 20 jilid. Buku ini berisi ilmu kedokteran Yunani, Arab, danditerjemahkan ke dalam bahasa Latin pada tahun 1279 M. Sejak saat itu, buku tersebutmenjadi rujukan berbagai universitas di Eropa sampai abad ke-17 M. Buku terkenal lainnyaberjudul Fī al-Judarī wa al-Ḥaṣbat, membahas tentang penyakit campak dan cacar, jugaditerjemahkan ke bahasa Latin. Pada tahun 1866 M, buku itu dicetak ulang yang ke-40kalinya. Ar-Razi wafat pada tahun 932 M di kota kelahirannya.4. Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq al-Sabah al-Kindi (801-873M), Filosof Muslim Pertama Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin al-Asy’aṡ bin Qais al-Kindi. Nama Al-Kindi berasal dari nama salah satu suku Arab terbesar sebelum Islam, yaitu suku Kindah. Al-Kindi lahir di Kufah pada tahun 185 H /801 M, pada masa kekhalifahan Harun ar-Rasyid. Ayahnya bernama Ibnu as-Sabah, pernah menjadi Gubernur Kufah pada masa kekhalifahan Al-Mahdi (775 M – 785 M) dan Harun ar-Rasyid (786 M – 809 M). Kakeknya, Al-Asy’aṡ bin Qais, dikenal sebagah salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. Al-Kindi sosok yang dikenal berotak “encer”. Tiga bahasa penting, yaitu Yunani, Suryani, dan Arab dikuasainya. Suatu kelebihan yang Sumber: jarang dimiliki orang pada saat itu. Al-Kindi adalah filosof Muslimwww.aliefkamil.blogspot.com pertama. Ia orang Islam pertama yang mendalami ilmu-ilmu filsafat. Pada saat itu, sampai abad ke-7 M, pengetahuan filsafat masihdidominasi orang-orang Kristen Suriah. Al-Kindi menerjemahkan dan menyimpulkankarya-karya filsafat Helenisme (banyak dipengaruhi pemikiran Yunani kuno). Ia jugadikenal sebagai pemikir Muslim pertama yang menyelaraskan filsafat dan agama. Al-Kindimemandang filsafat sebagai ilmu yang mulia. Dia melukiskan filsafat sebagai ilmu darisegala ilmu dan kearifan dari segala kearifan. Filsafat bertujuan untuk memperkuatkedudukan agama, sekaligus menjadi bagian dari kebudayaan Islam.Al-Kindi menguasai beragam ilmu pengetahuan. Sebanyak 270 karya telah berhasilditulisnya. Karya tersebut dapat dikelompokkan dalam bidang filsafat, logika, ilmu hitung,musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, psikologi, politik, dan meteorologi. Salahsatu karya Al-Kindi di bidang filsafat adalah Risālah fī Madkhal al-Mantīq bi Istifā al-Qawlfīh, berisi tentang pengatar ilmu logika.Al-Kindi hidup tidak kurang dari lima periode kekhalifahan Dinasti Abbasyiah, yaitu: Al-Amin, Al-Makmun, Al-Mu’taṣim, Al-Waṡiq dan Al-Mutawakkil. Dia menjadi salah satu Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 37ilmuwan besar, sekaligus bukti hidup kegemilangan kebudyaaan Islam pada era kejayaanDinasti Abbasiyah. Ia bahkan pernah diangkat sebagai guru dan tabib kerajaan. Al-Kindimeninggal pada tahun 869 M.5. Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Gazali al-Tusi al-Syafi’i (450-505H/1058-1111M)Nama lengkap Imam al-Gazali ialah Muhammad bin Ahmadal-Imam al-Jalil Abu Hamid aṭ-Ṭusi al-Gazali, lahir di Ṭusi(daerah Khurasan di wilayah Persia [Iran sekarang]) padatahun 450 H /1058 M. Ayahnya seorang pemintal benang danahli tasawuf yang hebat.Pada masa kecilnya, Al-Gazali sudah belajar ilmu fiqh kepadaSyekh Ahmad bin Muhammad ar-Razikani, teman ayahnyasekaligus orang tua asuhnya. Selain itu, ia belajar kepadaImam Abi Nasar al-Isma’ili di negeri Jurjan. Al-Gazalikemudian berangkat ke Nisafur dan belajar kepada Imam al- Al-GhozaliHaramain al-Juwaini, guru besar di Madrasah Niẓamiyah www.republika.co.idNisafur. Dengan cepat Al-Gazali dapat menguasai ilmu–ilmupengetahuan pokok, seperti ilmu mantiq (logika), filsafat, dan fikih mażhab Syafi’i. Karenakecerdasannya, Imam al-Haramain mengatakan bahwa Al-Gazali itu adalah “lautan takbertepi”.Setelah Imam al-Haramain wafat, Al-Gazali meninggalkan daerah Naiṣabur (Nisafur). Iapergi ke Mu’askar dan mengunjungi Perdana Menteri Nizam al-Muluk, atas pemerintahanBani Saljuk. Al-Gazali disambut dengan penuh hormat sebagai seorang ulama besar. Padatahun 484 H/1091 M, Nizam al-Muluk akhirnya melantik Al-Gazali sebagai guru besar danmengajar pada Perguruan Tinggi Nizamiyah, Baghdad. Di samping menjadi guru besar, Al-Gazali diangkat sebagai mufti. Tugasnya membantu pemerintah dalam menyelesaikanberbagai persoalan yang muncul dalam masyarakat.Al-Gazali selalu hidup berpindah-pindah, khususnya untuk mendalami ilmu pengetahuan.Setelah dari Baghdad, dia berangkat ke Syam, menetap hampir 2 (dua) tahun untuk berlatihmembersihkan diri, menyucikan hati dengan mengingat Tuhan, juga i’tikaf di mesjidDamaskus. Berikutnya pindah ke Palestina untuk mengunjungi kota Hebron dan Jerussalem.Kedua kota itu merupakan tempat para Nabi mendapat wahyu pertama dari Allah, semenjakdari Nabi Ibrahim sampai Nabi Isa. Al-Gazali juga berangkat ke Mesir, pusat kemajuan dankebesaran Islam kedua sesudah Baghdad. Dari kota Kairo, ia melanjutkan perjalanan keIskandariyah di Mesir. Setelah itu, ia berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji,38 Buku Siswa Kelas VIII MTsjuga berzirah ke kuburan Nabi Ibrahim. Akhirnya, Al-Gazali kembali ke Naisabur dan mendirikan Madrasah Fiqh, sekaligus asrama (khanaqah) untuk melatih para mahasiswa dalam paham dan amalan sufi. Al-Gazali menulis banyak kitab di berbagai bidang ilmu pokok pada zamannya, antara lain tentang tafsir Al-Quran, ilmu kalam, uṣul fikih, fikih, tasawuf, mantiq, filsafat, dan lain- lain. Beberapa karyanya yang termasyhur dan banyak dirujuk oleh lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia adalah: 1) Iḥyā ‘Ulūm ad-Dīn, yang membahas ilmu-ilmu agama. 2) Tahāfut al-Falāsifah, menerangkan pendapat para filsuf ditinjau dari sudut pandang agama. 3) Al-Munqiż min aḍ-Ḍalāl, menjelaskan tujuan dan rahasia-rahasia ilmu menurut Al- Gazali. 4) Al-Iqtaṣād fī al-‘Itiqād, menjelaskan inti ilmu dari para ahli kalam. 5) Jawahir Al-Quran, menjelaskan rahasia yang terkandung dalam Al-Quran. 6) Mizān al-‘Amal, menjelaskan tentang falsafah keagamaan. 7) Al-Maqāṣid al-Aṡnā fī Ma’ānī Asmā’ Allāh al-Ḥusnā, menjelaskan tentang arti nama- nama Tuhan. 8) Al-Basīṭ, berisi tentang fikih. 9) Al-Mustasfā, berisi tentang ushul fiqh. Dan lain-lain. Al-Ghazali wafat dalam usianya yang ke 55 pada tahun 505 H (1111 M) di Tusi (di wilayah Iran sekarang), tepat di kota tempat kelahirannya. 6. Ahmad bin Muhammad bin Ya’qub bin Miskawaih (320-412H/ 932-1030M) Nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Ya’qub bin Miskawaih, tetapi lebih dikenal Ibnu Miskawaih atau Maskawaih. Nama itu diambil dari nama kakeknya yang semula beragama Majusi (Persia), kemudian masuk Islam. Julukannya adalah Abu ’Ali, yang merujuk kepada sahabat ’Ali bin Abi Ṭalib. Di samping itu, ia juga bergelar al-Khazin yang berarti bendaharawan. Jabatan sebagai bendaharawan/menteri keuangan itu berlangsung pada masa kekuasaan ’Aḍud ad-Daulah dari Bani Buwaih (al-Dawlah al-Buwaihiyyah).Ilustrasi Ibnu Miskawaih Ibnu Miskawaih dilahirkan di Rayy (Teheran, di Iran sekarang). ParaSumber: sejarahparatokoh.blogspot penulis sejarah berselisih pendapat tentang tanggal kelahirannya. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 39Namun pendapat umum mengatakan Miskawaih lahir pada tahun 330 H/942 M, danmeninggal dunia pada tanggal 9 Ṣafar 421H/16 Februari 1030 M.Tidak banyak informasi yang menjelaskan riwayat pendidikannya. Menurut sejarawanAhmad Amin, pendidikan anak-anak pada zaman Abbasiyah pada umumnya dimulaidengan belajar membaca, menulis, mempelajari Al-Quran dan dasar-dasar bahasa Arab(Nahwu) serta membuat syair. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu fikih, sejarah,matematika, dan ilmu-ilmu praktis seperti ilmu musik, catur, dan militer. Ibnu Miskawaihsendiri belajar sejarah dari Abu Bakar Ahmad bin Kamil al-Qadi, belajar filsafat dari Ibnual-Akhmar, dan belajar kimia dari Abu Ṭayyib. Ia juga berkawan dengan para ilmuwan lain,diantaranya Ibnu Sina.Ibnu Miskawaih dikenal sebagai sejarawan besar, kemasyhurannya melebihi pendahulunya,yaitu Aṭ-Ṭabari. Ia adalah seorang dokter, penyair, ahli bahasa, dan filosof Muslim yangmampu memadukan metode pemikiran Yunani dan Islam. Di samping itu, ia juga ahli dalamfilsafat Romawi, India, Arab, dan Persia. Miskawaih memiliki perhatian besar terutamapada filsafat etika Islam. Hal ini terlihat dari berbagai buku atau karyanya, diantaranya: 1)Risalah fi al-Lazzat wa al-Alam; 2) Risālah fī aṭ-Ṭabi’at; 3) Risālah fī Jauhar an-Nafs; 4)Maqālat an-Nafs wa al-’Aql; 5) Fī Iṡbāt aṣ-Ṣuwār al-Ruḥāniyat allatī lā Yabula Lama, minKitāb al-’Aql wa al-Ma’qūl; 6) Ta’rīf li Miskawaih Yumayyizu bihi bain ad-Dahr wa az-Zamān; 7) Taḥzīb al-Akhlāq wa Taṭṭhir al-A’raq dan; 8) Risālah fī Jawāb fī Su’al li ‘Ali ibnMiskawaih Ilā Abī Ḥayyān aṣ-Ṣauli fī Haqīqat al-’Adl.Oleh sebab itu, Ibnu Miskawaih menjadi ilmuwan Muslim pertama di bidang filsafat akhlak.7. Abu Musa Jabir bin Hayyan (750-803M) Jabir Ibnu Hayyan, Orang Barat mengenalnya dengan sebutan ‘Geber’. Abu Musa Bapak Kimia Modern Jabir bin Hayyan lahir di Kufah pada tahun 750 M. Sumbangan terbesar Jabir bin Hayyan dalam dunia ilmu pengetahuan adalah di Sumber: www.chem-is-try.org bidang kimia. Keahlian itu didapatnya dari seorang guru bernama Barmaki Vizier, tepatnya pada era pemerintahan Harun ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik percobaan secara terencana dan beraturan di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa jumlah zat itu berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. Penemuan Jabir itu dapat dipandang telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.40 Buku Siswa Kelas VIII MTsSumbangan lainnya yang penting antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi(pengabluran atau penjernihan), distilasi (pemanasan benda cair atau padat menjadi uap),kalsinasi (pemanasan suatu benda hingga temperaturnya tinggi), sublimasi (prosesperubahan langsung zat padat menjadi cair), dan penguapan serta pengembangan peralatanuntuk melakukan proses-proses tersebut.Jabir juga menulis kitab-kitab penting bagi pengembangan ilmu kimia, antara lain: Kitābal-Kimyā, Kitāb al-Sab’īn, Kitāb ar-Raḥmah, At-Tajmī, Al-Zilāq al-Ṣarqī, Book of theKingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance.8. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-850M) Nama lengkap Al-Khawarizmi adalah Muhammad bin Musa al- Khawarizmi atau Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusuf. Di dunia Barat, ia dikenal sebagai Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al- Ahawizmi, Al-Karismi, Al-Goritmi, Al-Gorismi, dan beberapa ejaan lainnya. Tahun kelahirannya banyak pendapat. Ada yang mengatakan Al-Khawarizmi hidup sekitar pertengahan awal abad ke-9 M. Sumber lain mengatakan ia hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194 H/780 M, dan meninggal dunia tahun 266 H/850 M di Baghdad. Replika Al-Khwarizmi, Al-Khawarizmi, termasuk ilmuwan Muslim yang berpengetahuan luas, bukan hanya dalam bidang syariat, tetapi juga di bidang filsafat, “the father of Algebra” logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam, dan kimia serta penulis ensiklopedia dalam berbagai disiplin.Sumber gambar: http://en.wikipedia.org Dalam usia muda, dia bekerja di Bait al-Hikmah di bawah pemerintahanKhalifah Al-Makmun. Ia bekerja dalam sebuah observatorium (gedung untuk pengamatandan penelitian) matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpinperpustakaan khalifah.Al-Khawarimi memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungannya kepadadunia Islam. Ia adalah ilmuwan pertama kali yang memperkenalkan ilmu aljabar dan hisab.Pengetahuannya dalam bidang matematika menghasilkan konsep-konsep yang masihdigunakan sampai sekarang.Beberapa karyanya yang menjadi sumbangan besar bagi pengembangan ilmu pengetahuanmodern diantaranya:1) Al-Jabr wa al-Muqābalah, pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 412) Ḥisāb al-Jabr wa al-Muqābalah, contoh-contoh soal matematika.3) (ia memperkenalkan) sistem nomor dan Cos, Sin, Tangen dalam penyelesian persamaan trigonometri, teorema segitiga sama kaki, segi empat, dan lingkaran dalam geometri.4) (ia memperkenalkan) Ilmu Perbintangan (astronomi).5) (ia memperkenalkan) cabang-cabang ilmu matematika seperti, geometri, aljabar, dan aritmatika.6) (ia memperkenalkan) angka nol itu memiliki nilai, dengan angka nol terbuka jutaan kemungkinan. Dari gagasan inilah operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bisa jadi lebih mudah dan sederhana.7) (ia memperkenalkan) pengembangan sistem nilai-tempat desimal dengan angka 1 sampai 9 sebagai angka, sekaligus pengisi nilai-tempat dan angka nol sebagai angka saja.Karya-karya Al-Khawarizmi di bidang aljabar telah diterjemahkan, antara lain oleh Gerardof Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12.B. Lebih Dekat Dengan Ulama Dinasti Abbasiyah1. Ulama Penyusun Kutubus Sittaha. Imam BukhariNama lengkapnya Abū ‘Abd Allāh Muḥammad ibnIsmā‘īl ibn Ibrāhīm ibn al-Mughīrah ibn Bardizbahal-Ju‘fī al-Bukhārī, lahir bulan Syawal 194 H diBukhara, Uzbekistan (Asia Tengah). Ia lebih dikenaldengan panggilan ‘Al-Bukhari’.Imam Bukhari dididik dalam keluarga ulama yang Kitab Shahih Bukharitaat beragama. Dalam kitab Aṡ-Ṡiqat, Ibnu Hibanmenulis bahwa ayah Bukhari dikenal sebagai seorang http://halaqohtdj.blogspot.comyang wara’, seorang ulama bermazhab Maliki danmurid dari Imam Malik, ulama besar dan ahli fiqih. Iawafat ketika Bukhari masih kecil.Sejak berusia sepuluh tahun, Imam Bukhari sudah mengembara untuk menuntut ilmu.Ia pergi ke Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Baṣrah, Kufah, Mekkah Mesir, dan Syam.Ia pernah berguru pada Syekh ad-Dakhili. Ulama ahli Hadiṡ yang masyhur di Bukhara.Pada usia 16 tahun, dia mengunjungi kota suci Makkah dan Madinah untuk belajar dari42 Buku Siswa Kelas VIII MTspara guru besar Hadiṡ. Pada usia 18 tahun, dia sudah hafal karya Mubarak dan Waki’bin Jarrah bin Malik. Bersama gurunya Syekh Ishaq, ia menghimpun Hadiṡ-Hadiṡṣahih dalam satu kitab. Dari satu juta Hadiṡ yang diriwayatkan 80.000 para Rawi, iamenyaringnya menjadi 7.275 Hadiṡ.Untuk mengumpulkan dan menyeleksi Hadiṡ ṣahih, Imam Bukhari menghabiskanwaktu selama 16 tahun. Beliau mengunjungi berbagai kota untuk menemui para RawiHadiṡ. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Baṣrah, Mesir, Hijaz (Mekkahdan Madinah), Kufah, Baghdad sampai Asia Barat.Para ulama Hadiṡ yang termasuk guru Imam Bukahri adalah Ali bin al-Madani, Ahmadbin Hambal, Yahya bin Ma’in, Makki bin Ibrahim al-Bakhi, dan Muhammad bin Yusufal-Baikanḍi. Selain itu, banyak ahli Hadiṡ yang berguru kepadanya, diantaranya SyekhAbu Zahrah, Abu Hatim Tirmiżi, Muhammad bin Nazr, dan Imam Muslim.Imam Bukhari merupakan ulama yang banyak menulis kitab Hadiṡ. Kitab-kitabnyamenjadi rujukan bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagiankaryanya antara lain: 1) Ṣahīh Bukhārī; 2) Al-Adāb al-Mufrad, Aḍ-Ḍu’afā aṣ-Ṣaqīr; 3)At- Tarīkh aṣ-Ṣaqīr; 4) At- Tarīkh al-Auṣat; 5) At-Tarīkh al-Kabīr; 6) At-Tafsīr al-Kabīr;7) al-‘Ilal; 8) Raful Yādain fī as-Ṣalāh; 9) Birr al-Wālidain; 10) Aḍ-Ḍu’afā, dan; 11)Al-Hibah. Namun di antara karyanya itu, yang termashur adalah Al-Jamī’ al-Musnādaṣ-Ṣaḥīḥ al-Mukhtasar min Umūr Rasūl Allāh wa as-Sunanih wa Ayyamih.Imam al-Bukhari wafat pada malam ‘Idul Fitri tahun 256 H, di usia 62 tahun. Jenazahnyadikuburkan di Khartand, sebuah desa di Samarkand.b. Imam MuslimNama lengkapnya Imam Abd al-Husain Muslīm ibn al-Hajjāj ibn Muslim ibn Qusyairīan-Naisyabūrī, dilahirkan di Naisabur tahun 202 H/817 M. Saat itu, Naisabur termasukwilayah Rusia, yang dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan Mā Warā’ an-Nahr, yaitu daerah-daerah yang terletak di belakang Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Pada masa Dinasti Samanid, kota Naisabur pernah menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan selama 150 tahun. Saat itu, kota tersebut bahkan dikenal sebagai salah satu kota ilmu. Kota tempat berkumpulnya ulama besar dan pusat peradaban di kawasan Asia Tengah. Shahih Muslim Imam Muslim sangat menyukai ilmu Hadiṡ. Kecerdasan dan ketajamanhttp://tubanku.files.wordpress.com hafalannya sudah ditunjukkan sejak kecil. Pada usia 10 tahun, ia sering Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 43datang berguru kepada Imam Ad-Dakhili, seorang ahli Hadiṡ di kotanya. Setahun kemudian,Muslim mulai menghafal banyak Hadiṡ. Ketika gurunya salah dalam periwayatan Hadiṡ, iabahkan berani mengoreksi kekeliruan itu. Karena kecintaannya kepada ilmu Hadiṡ, maka iamengembara ke berbagai tempat, terutama untuk mendapatkan kebenaran silsilah sebuahHadiṡ.Imam Muslim juga banyak menulis kitab Hadiṡ, diantaranya yang termashur adalah: 1) Al-Jamī’ aṣ-Ṣaḥīḥ atau dikenal sebagai Ṣaḥīḥ Muslim; 2) Al-Musnād al-Kabīr; 3) Al-Asma’ waal-Kunyah; 4) Al-‘Ilal; 5) Al-Qaran; 6) Sualāt Aḥmad ibn Hambal; 7) Al-Intifā’ bi Uḥub as-Sibā’; 8) Al-Muhadra-main; 9) Man Laisa lahu Illā Rāwin Wāḥid; 10) Kitāb Aulād aṣ-Ṣabah,dan; 11) Kitāb Auham al-Muḥaddiṡīn. Selain itu, yang paling mashur adalah Aṣ-Ṣaḥīḥ, yangjudul lengkapanya yaitu Al-Musnād aṣ-Ṣaḥīḥ al-Mukhtaṣar min as-Sunān bi Naql al-Adl ’anRasūl Allāh, yang berisi 3,033 Hadiṡ.Beliau wafat pada hari Ahad sore, 24 Rajab 261 H/4 Mei 875 M, dalam usia 55 tahun. Iadimakamkan keesokan harinya di Nasr Abad, salah satu daerah di luar Nisabur. Memandang Tinggi Kedudukan Ilmu dan Ulama Dituturkan oleh Imam al-Khattabi, “Aku bersama Abu Dawud tinggal di Baghdad. Pada suatu ketika, selesai menunaikan Shalat Magrib, datang Amir Abu Ahmad al-Muwaffaq. Abu Dawud menemuinya seraya berkata: “Apakah gerangan yang membawamu datang ke sini, pada saat seperti ini?” “Tiga kepentingan”, jawab Amir. “Kepentingan apa?” tanyanya. Amir menjelaskan, “Hendaknya tuan berpindah ke Baṣrah dan menetap di sana, supaya para penuntut ilmu dari berbagai penjuru dunia datang belajar kepada tuan. Dengan demikian Baṣrah akan makmur kembali”. Abu Dawud berkata: “Itu yang pertama, sebutkan yang kedua!” “Hendaknya tuan berkenan mengajarkan kitab Sunan kepada putra-putraku”, kata Amir. “Ya, ketiga?” TanyaAbu Dawud kembali.Amir menerangkan: “Hendaknya tuan mengadakan majelis tersendiri, mengajarkan Hadiṡ kepada putra-putra khalifah, sebab mereka tidak mau duduk bersama-sama dengan orang umum”. ”Abu Dawud menjawab: “Permintaan ketiga tidak dapat aku penuhi; sebab manusia itu dalam bidang ilmu sama, baik pejabat terhormat maupun rakyat melarat.” Ibnu Jabir menjelaskan: “Maka sejak itu putra-putra khalifah hadir dan duduk bersama di majelis taklim.44 Buku Siswa Kelas VIII MTsc. Imam Abu Dawud Nama lengkapnya, Sulaiman bin al-Asy’aṡ bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr al-Azdi As-Sijistani. Ia dilahirkan pada tahun 202 H/817 M di Sijistan. Sejak kecil, Abu Dawud sudah mencintai ilmu dan para ulama. Belum cukup dewasa, ia sudah mengunjungi dan mengelilingi berbagai negeri seperti Hijaz, Syam, Mesir, Irak, Jazirah, Sagar, Khurasan, dan negeri-negeri lain untuk belajar Hadiṡ dari para ulama. Berbagai Hadiṡ yang diperolehnya disaring, hasil penyaringan itu dibukukan dalam kitab As-Sunān.Shahih Sunan Abi Dawud Abu Dawud sering mengunjungi Baghdad, terutama untuk mengajarkan Hadiṡ dan fiqh kepada penduduk. Kitab As-Sunān digunakan sebagaihttp://rifaielhafeez354.blogspot.com pegangannya. Kitab tersebut mendapat pujian dari Ahmad bin Hanbal, ulama fikih termasyhur dari empat Imam Mazhab.Atas permintaan gubernur setempat, Abu Dawud kemudian menetap di Basrah.Gubernur menghendaki supaya Basrah menjadi pusat bagi para ilmuwan dan peminatHadiṡ.Para ulama yang menjadi guru Imam Abu Dawud sangat banyak. Diantaranya Ahmadbin Hanbal, Al-Qa’nabi, Abu ‘Amr ad-Darir, Muslim bin Ibrahim, Abdullah bin Raja’,Abu al-Walid at-Tayalisi, dan lain-lain. Sebagian dari gurunya juga merupakan guruImam Bukhari dan Imam Muslim, seperti Ahmad bin Hanbal, Usman bin Abi Syaibah,dan Qutaibah bin Sa’id. Ada pun para ulama yang menjadi muridnya atau mengambililmunya, antara lain Abu ‘Isa at-Tirmizi, Abu Abd ar-Rahman an-Nasa’i, Abu Bakarbin Abu Dawud (putranya sendiri), Abu Awanah, Abu Sa’id al-A’rabi, Abu Ali al-Lu’lu’i, Abu Bakar bin Dassah, Abu Salim Muhammad bin Sa’id al-Jaldawi, dan lain-lain.Abu Dawud adalah salah seorang ulama besar yang warak, saleh, dan bijaksana. Sifat-sifat mulianya diungkapkan oleh sebagian ulama dengan pernyataan:“Abu Dawud menyerupai Ahmad bin Hanbal dalam perilaku, ketenangan jiwa,kebagusan pandangan, dan keperibadiannya. Ahmad sendiri menyerupai Waki’, Waki’menyerupai Sufyan as-Sauri, Sufyan menyerupai Mansur, Mansur menyerupai Ibrahiman-Nakha’i, Ibrahim menyerupai ‘Alqamah, ‘Alqamah menyerupai Ibnu Mas’ud,sedangkan Ibnu Mas’ud sendiri menyerupai Nabi Saw. dalam sifat-sifat tersebut”.Imam Abu Dawud menulis banyak kitab Hadiṡ, antara lain: 1) Kitāb as-Sunān (SunānAbū Dāwud); 2) Kitāb al-Marāsil; 3) Kitāb al-Qadr, An-Nasīkh wa al-Mansūkh; Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 454) Fadā’il al-A’māl; 5) Kitāb az-Zuhd; 6) Dalā’il an-Nubuwwah; 7) Ibtidā’ al-Waḥyū,dan; 8) Akhbār al-Khawārij. Kitabnya yang paling dikenal oleh kalangan umat Islamdi Indonesia adalah Kitāb as-Sunān Abū Dāwud.Abu Dawud meninggal dunia di Basrah pada tanggal 16 Syawwal 275 H/889 M.d. Imam at-TirmiżiImam Tirmiżi banyak pula mengarang kitab seperti Kitāb al-‘Ilal, Kitab Sunan At-TirmidziKitāb al-Asmā’ aṣ-Ṣahabah, Kitāb al-Asmā’ al-Kunyah, dan yangterkenal adalah Kitāb As-Sunān. Dalam bab Hadiṡ Hasan http://tholabulilmiy.wordpress.comdisebutkan bahwa Sunan at- Tirmiżi adalah induk Hadiṡ Hasan.Kitab tersebut terdiri dari empat bagian. Pertama, bagian yangdipastikan kesahihannya. Kedua, bagian yang mencapai syaratsebagaimana Abu Daud dan An-Nasai’. Ketiga, bagian yang jelasillatnya. Keempat, bagian yang menerangkan menurut perkataanyasendiri, seperti ucapannya: “Yang kutakhrij dalam kitabku iniadalah Hadiṡ yang telah diamalkan oleh sebagian ulama”.Keistimewaan kitab As-Sunān tersebut dinyatakan oleh Abdullah bin Muhammad al-Anṣari dengan ucapannya: “Kitāb at-Tirmīżī bagiku lebih terang dari pada KitabBukhari dan Muslim”. Menurutnya, Kitāb at-Tirmīżī bisa dipahami oleh setiap orang,baik ahli fikih, ahli Hadiṡ, atau ahli yang lainnya.Imam Tirmiżi melakukan perjalanan panjang dalam menuntut ilmu, baik dalam bentukmencatat, berdiskusi, bertukar pikiran, dan mengarang yang menyebabkan ia menderitakebutaan beberapa tahun pada akhir hidupnya. Dalam keadaan seperti itulah Beliaukemudian meninggal dunia. Ia wafat di Tirmiżi pada malam Senin, 13 Rajab tahun 279H/8 Oktober 892 M, dalam usia 70 tahun.e. Imam An-Nasa’iNama lengkapnya adalah Aḥmad ibn Syu`aib ibn `Alī ibn SīnānAbū `Abd ar-Raḥmān al-Nasā’ī, lahir pada tahun 215 H. Ia dikenaldengan nama Nasa’i yang dinisbahkan kepada kota Nasa’i, salahsatu kota di Khurasan. Imam Nasa’i menerima Hadiṡ dari Sa’id,Ishaq bin Rawahih, dan ulama lainnya dari tokoh Hadiṡ diKhurasan, Hijaz, Irak, Mesir, Syam, dan Jazirah Arab. Kitab Sunan An-Nasa’iImam Nasa’i terkenal karena ketinggian sanad Hadiṡnya. Kitab http://wisnualfarisy28.blogspot.com46 Buku Siswa Kelas VIII MTsSunān an-Nasā’ī memuat lebih sedikit Hadiṡ ḍaifnya, setelah Kitāb Ṣaḥīḥ Bukārī danKitāb Ṣaḥīḥ Muslim.Para guru tempatnya belajar antara lain: Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Ibrahim, Ishaqbin Rawahih al-Hariṡ bin Miskin, Ali bin Kasyram, Imam Abu Daud, dan Imam AbuIsa at-Tirmiżi. Sedangkan ulama-ulama yang pernah berguru kepadanya adalah: Abual-Qasim at-Tabarani (pengarang Kitāb Mu’jam), Abu Ja’far at-Ṭahawi, Al-Hasan binal-Khadir as-Suyuṭi, Muhammad bin Mu’awiyah bin al-Aḥmar al-Andalūsī, Abu Nāṣrad-Dalabī, dan Abu Bakar bin Ahmad as-Sunni.Kitab-kitab Hadiṡ karya An-Nasa’i diantaranya: 1) As-Sunān al-Kubrā (yang dikenaldengan Sunān An-Nasā’ī); 2) As-Sunān al-Mujtaba; 3) Kitāb at-Tamyīz; 4) Kitāb aḍ-Ḍu’afā’; 5) Khaṣā’iṣ Alī; 6) Musnad Alī; 7) Musnad Mālik; dan 8) Manasik al-Ḥajj.Imam An-Nasa’i wafat pada tahun 303 H/915 M. Ia dimakamkan di Baitul Maqdis,Palestina.f. Imam Ibnu Majah Nama lengkapnya Abū ʻAbdillāh Muḥammad ibn Yazīd ibn Mājah al- Rabʻī al-Qazwīnī. Ia lebih akrab dipanggil Ibnu Majah. Beliau terkenal dengan kejujuran dan akhlak mulianya. Dilahirkan di Qazwin, Irak tahun 209 H/824 M. Sebutan Majah dinisbahkan kepada ayahnya bernama Yazid, yang dikenal pula dengan nama Majah Maula Rab’at. Ibnu Majah mulai belajar sejak usia remaja. Ia menekuni bidang ilmu Hadis pada usia 15 tahun, terutama kepada gurunya yang terkenal, Ali bin Muhammad at- Tanafasi. Bakat dan minatnya di bidang Hadis tumbuh makin besar. HalKitab Sunan Ibnu Majah tersebut mendorongnya untuk berkelana ke beberapa daerah dan negarahttp://id.wikipedia.org guna mencari, mengumpulkan, dan menulis Hadis. Puluhan negeri telah ia kunjungi, antara lain Rayy (Teheran), Baṣrah, Kufah, Baghdad, Khurasan,Suriah, Mesir, dan Hijaz. Ia menerima Hadis dari para ulama Hadis di tempat-tempatyang dikunjunginya, yaitu dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, Muḥammad ibn ʻAbdillāhibn Numayr, Hisyam bin Ammar, Ahmad bin al-Azhar, Basyar bin Adam, dan parapengikut (perawi dan ahli Hadis) dari Imam Malik serta Al-Lays, termasuk dari Ishaqbin Muhammad, Ali bin Ibrahim bin Salamah al-Qattan, Ahmad bin Ibrahim, dansebagainya.Pertemuannya dengan banyak ulama Hadis di berbagai tempat, menjadikan Ibnu Majahmampu menghimpun dan menulis puluhan bahkan ratusan Hadis, terutama dari sumber-sumber yang dipercaya kesahihannya. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 47Sepanjang hayatnya, Imam Ibnu Majah telah menulis puluhan buku, baik dalam bidang Hadis, sejarah, fikih, maupun tafsir. Di bidang tafsir, ia menulis antara lain Tafsīr Al- Qur’ān al-Karīm. Sementara itu, kitabnya di bidang sejarah berjudul At-Tarīkh, memuat biografi para perawi Hadis sejak awal hingga zamannya. Karyanya di bidang Hadis berjudul Kitāb Sunān Ibnu Majah, menjadi yang paling bersejarah dan populer di kalangan Muslim dan rujukan klasik. Menurut Muhammad Fuad Abdul Baqi, penulis buku Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Qur’ān al-Karīm (Indeks Al-Quran), jumlah Hadis dalam Kitāb Sunān Ibnu Majah berjumlah 4.241 Hadis. Sumbangannya di bidang ilmu-ilmu Islam tersebut, khususnya bidang ilmu Hadis, banyak mendapat pujian dari ulama besar lainnya. Abu Ya’la al-Khalili al-Qazwini mengatakan, “Ibnu Majah adalah seorang yang terpercaya, yang diakui kejujurannya, dan pendapatnya dapat dijadikan pedoman. Ia mempunyai pengetahuan yang luas dan banyak menghafal Hadis”. Sedangkan Ibnu Katsir, ulama Tafsir termasyhur mengatakan dalam kitabnya, Al-Bidāyah: “Muhammad bin Yazid (Ibnu Majah) adalah pengarang kitab sunan yang masyhur. Kitabnya merupakan bukti atas amal dan ilmunya, keluasan pengetahuan dan pandangannya, serta kejujuran dan kepatuhannya kepada Hadis, baik tentang masalah pokok (uṣūl) maupun masalah cabang (furū’)”. Ibnu Majah meninggal dunia tanggal 22 Ramaḍan 273 H/887 M, di tanah kelahirannya, Qazwin, Irak.2. Empat Ulama Madzhab a. Imam Hanafi Nu’mān ibn Ṡābit ibn Zutā bin Mahān at-Taymī, dikenal sebagai Abū Ḥanīfah, lahir di Kufah, Irak tahun 80 H/699 M, dan wafat di Baghdad, Irak tahun 148 H/767 M sebagai pendiri Mazhab Hanafi. Pada masa remajanya, ia telah menunjukkan kecintaannya kepada ilmu. Di samping menuntut ilmu di bidang fikih, dia juga mendalami ilmu tafsir, Hadis, bahasa Arab, dan ilmu hikmah. Meskipun sebagai anak seorang saudagar kaya, kehidupannya sangat sederhana. Abu Hanifah adalah orang takwa dan soleh. Hampir seluruh waktunya diisi dengan amal ibadah. Jika berdoa, maka air matanya bercucuran mengharapkan keridaan Allah Swt. Abu Hanifah merupakan seorang Tabi’in (generasi setelah sahabat Nabi), karena pernah bertemu dengan sahabat Nabi, diantaranya bernama Anas bin Malik dan meriwayatkan Hadis darinya.48 Buku Siswa Kelas VIII MTsMasjid Imam Abu Hanifah, Baghdad Irak. Imam Abu Hanifa Sumber : http://en.wikipedia.org Sumber: http://adilkurnia.wordpress.comSelanjutnya, Imam Hanafi disebut sebagai tokoh yang pertama kali menyusun kitabfikih berdasarkan kelompok-kelompok tertentu (tematik), mulai dari bab kesucian(ṭaharah), Shalat, dan seterusnya. Metodenya itu diikuti oleh ulama-ulama sesudahnyaseperti Malik bin Anas, Imam Syafi’i, Abu Dawud, Bukhari, Muslim, dan lainnya.Mazhab Hanafi dan fatwa-fatwanya disebarluaskan oleh murid-muridnya. Merekaakhirnya dikenal sebagai salah satu madzab yang empat. Di antara muridnya yangterkenal adalah Muḥammad ibn al-Ḥasan al-Syaibānī, guru dari Imam Syafi’i.Karya-karya yang ditinggalkan oleh Imam Hanafi antara lain: 1) Fiqh Akhbār; 2) Al‘Alīm wa al-Mutam, dan; 3) Musnad Fiqh Akhbār.Dalam menetapkan hukum, Imam Hanafi menggunakan dalil-dalil berdasarkanAl-Quran, Sunnah Rasul, fatwa sahabat, qiyas, istihsan, ijmak, dan ‘urf. Pengertian ‘urfadalah adat kebiasaan orang Muslim dalam suatu masalah tertentu, yang tidak adaketentuannya dalam Al-Quran dan Sunnah, juga belum ada prakteknya pada masasahabat.b. Imam Maliki Nama lengkapnya adalah Abū ‘Abdullah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abī ‘Ᾱmar ibn Amr ibn al-Haris ibn Gaiman ibn Juṡail ibn Amr ibn al-Haris żi Aṣbah, dilahirkan di Madinah al-Munawwarah pada tahun 93 H (pendapat lain tahun 90 H, 94 H, dan 95 H).Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 49Imam Malik menerima Hadis dari 900 orang(guru), 300 Hadis dari golongan Tabi’in, dan600 Hadis dari Tabi’ut Tabi’in.Imam Malik belajar di Madinah dan menuliskitab Al-Muwaṭṭa’. Kitab ini disusunnyaselama 40 tahun, dan telah ditunjukan kepada70 ahli fikih di kota Madinah. Kitab Al-Muwaṭṭa’ berisi 100.000 Hadiṡ yangdiriwayatkan oleh lebih dari 1000 orang.Perawi yang paling masyhur adalah Yaḥyābin Yaḥyah al-Laiṡi al-Andalūsī al-Maṣmūdī. Makam Imam Malik, Jannatu Baqi, MadinahKitab Al-Muwaṭṭa’ berisi berbagai Hadis, Sumber : http://islam.rupendapat para sahabat, dan ulama Tabi’in. Kitab yang ditulis atas anjuran Khalifah Al-Mansur ini, membahas tentang ilmu-ilmu agama dan hukum Islam.Mazhab Imam Malik merujuk kepada empat dasar hukum, yaitu: Al-Quran, SunnahRasul, Ijma’, dan Qiyas. Pada masanya, Imam Malik paling berpengaruh di seluruhHijaz. Ia dikenal dengan sebutan “Sayyid al-Fuqahā’ al-Hijāz” (pemimpin ahli fikih diseluruh daerah Hijaz). Ia mempunyai banyak sahabat (murid), yang terkenal antaralain: Muhammad bin Idris bin Syafi’i, Al-Laisy bin Sa’ad, dan Abu Ishaq al-Farazi.Pengikut mazhab Imam Malik terbanyak terdapat di Tunisia, Tripoli, Magribi, danMesir.Imam Malik menderita sakit selama 22 hari, 10 hari kemudian ia wafat. Ada pula yangmeriwayatkan bahwa Imam Malik wafat tanggal 14 Rabiul awwal 179 H/7 Juni 795 M,pada usia 87 tahun.c. Imam Syafi’i Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Syafiʿī atau Muhammad bin Idris asy-Syafi`i merupakan keturunan Quraisy dari Bani Muṭalib. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah dari garis keturunan Abdul Manaf. Ia dilahirkan di Khuzzah tahun 150 H. Perjalanan hidupnya dimulai sejak ayahnya wafat. Ibunya, Fatimah binti Abdullah bin Hasan bin Husain bin Ali bin Abi Ṭalib kemudian membawa Imam Syafi’i ke Mekah. Sejak kecil Imam Syafi’i cepat menghafal syair, juga pandai dalam bahasa dan sastra Arab. Saat usia 7 tahun, ia telah hafal Al-Quran, bahkan pada usia10 tahun hafal kitab Al-Muwaṭṭa’.50 Buku Siswa Kelas VIII MTsImam Syafi’i Makam Imam as-Syafi’i di Kairo, Mesir Sumber: Sumber : http://www.usna.eduhttp://www.danyalmin..wordpress.comImam Syafi’i berguru ilmu fikih kepada Muslim bin Khalid az-Zanji, juga belajarkepada Dawud bin Abdur-rahman al-Aṭṭar, Muhammad bin Ali bin Syafi’, Sufyan binUyainah, Abdur-rahman bin Abi Bakr al-Mulaiki, Sa’id bin Salim, Fuḍail bin al-Ayyaḍ,dan banyak lagi yang lainnya. Masih berusia 15 tahun, gurunya bernama Muslim binKhalid az-Zanji telah mengizinkannya berfatwa. Kecerdasannya itu mendapat pujindari Ali bin Usman yang menyatakan: “Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebihpintar dari pada Syafi’i. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang menyamainya dimasa itu. Ia pintar dalam segala pengetahuan. Bila ia melontarkan anak panah, makadapat dijamin 90% akan mengenai sasarannya”.Ketika hampir berumur 20 tahun, ia pergi ke Madinah untuk berguru kepada ImamMalik. Kemudian pergi ke Irak, bergaul dengan sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah.Selanjutnya ke Parsi dan beberapa negeri lain. Kunjungannya ke berbagai negerimenambah banyak pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan manusia, terutamasebagai bahan pertimbangan hukum terhadap berbagai peristiwa keagamaan.Imam Syafi’i diminta oleh Khalifah Harun ar-Rasyid supaya tinggal di Baghdad. Dalamdakwah Islam, pandangan dan pendapatnya diterima oleh segala lapisan.Imam Syafi’i bergaul baik dengan rakyat maupun pemerintah. Ia banyak bertukarpikiran dengan ulama, terutama para sahabat Imam Abu Hanifah. Imam Syafi’i jugabertemu langsung dengan Imam Ahmad bin Hanbal. Pertemuan itu terjadi di Mekahtahun 187 H dan di Baghdad tahun 195 H. Beliau banyak belajar tentang ilmu fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 51usul fikih dari Imam Ahmad bin Hanbal. Pergaulannya yang luas sangat membantuImam Syafi’i dalam menyusun pandangannya, yang dikenal dengan “qaul qadīm”(pendapat yang terdahulu).Pada tahun 198 H, ia memutuskan kembali ke Makkah. Di tahun yang sama, ia punpergi ke Mesir. Di kota Mesir, Imam Syafi’i mulai menyusun pendapatnya yang baru,yang dikenal dengan istilah “qaul jadīd”.Imam Syafi’i dikenal sebagai mujtahid mutlak, juga sebagai ulama fikih, ulama Hadis,dan ulama usul fikih. Ia mampu memadukan mazhab fikih Irak dengan mazhab fikihHijaz. Sumber pemikirannya didasarkan kepada Al-Qur`an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.Di antara karya bersejarahnya adalah “Ar-Risālah”, buku pertamanya tentang usulfikih. Kitab lainnya berjudul “Al-Umm”, berisi tentang pandangan fikihnya yang baru.Wasiat pentingnya, terutama bagi ulama pendukung dan pengikut mazhab Syafi’i ialah:“Apabila Hadiṡ itu sah, maka itulah mazhabku, dan buanglah perkataanku yang timbuldari ijtihadku”.Pengikut mazhab Syafi’i terbanyak terdapat di Mesir, Kurdistan, Yaman, Aden,Hadramaut, Mekah, Pakistan, dan Indonesia. Imam Syafi’i wafat akhir bulan Rajab,tahun 204 H/819 M di Mesir.d. Imam HanbaliNama lengkapnya Aḥmad bin Muḥammad bin Ḥanbal bin Ḥilāl bin Asad al-Marwazīal-Bagdādī, lahir pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 164 H di Baghdad. Ia sudah hafalAl-Quran pada usia 15 tahun. Dia juga dikenal memiliki tulisan paling indah.Imam Ahmad bin Hanbal mempunyai hafalan yang kuat. Iahafal lebih dari satu juta Hadis. Banyak ulama yang memujikeistimewaan hafalannya, sebagaimana dikatakan Imam Asy-Syafi’i: “Ahmad bin Hanbal adalah imam dalam delapan hal,yaitu: Imam dalam Hadis, Imam dalam fikih, Imam dalambahasa, Imam dalam Al-Quran, Imam dalam kefakiran, Imamdalam kezuhudan, Imam dalam warak, dan Imam dalamSunnah”.Diceritakan oleh Al-Maimuni, kezuhudan Ahmad bin Hanbal www.demundus.comseperti terlihat dari rumahnya yang sempit dan kecil. Ia memakaipeci yang dijahitnya sendiri. Begitu juga sifat tawaduknya,52 Buku Siswa Kelas VIII MTsYahya bin Ma’in berkata, “Saya tidak pernah melihat orang seperti Imam Ahmad binHanbal. Saya berteman dengannya selama lima puluh tahun, tetapi tidak pernahmenjumpai dia membanggakan kebaikannya sedikit pun kepada kami”.Guru-guru Imam Ahmad bin Hanbal lebih dari 280 ulama. Mereka berasal dari berbagaitempat seperti Mekkah, Kufah, Baṣrah, Bagdad, dan Yaman, dan lainnya. Nama guru-guru tersebut antara lain: Ismail bin Ja’far, Abbad bin Abbad al-Ataky, Umari binAbdillah bin Khalid, Husyaim bin Basyir bin Qasim bin Dinar as-Sulami, Imam Syafi’i,Waki’ bin Jarrah, Ismail bin Ulayyah, Sufyan bin ‘Uyainah, Abdurrazaq, dan Ibrahimbin Ma’qil. Ada pun para muridnya yang terkenal adalah: Imam Bukhari, Imam Muslim,Imam Abu Daud, Imam Nasa’i, Imam Tirmiżi, Ibnu Majah, Imam Asy-Syafi’i, Ṣalihbin Imam Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Imam Ahmad bin Hanbal, Hanbal bin Ishaqdan lainnya.Kitab-kitab karya Imam Hanbali sangat banyak, diantaranya: 1) Kitāb al-Musnād,berisi lebih dari dua puluh tujuh ribu Hadis; 2) Az-Zuhūd, 3) Faḍāil Ahl al-Bait; 3)Jawābat Al-Qur’ān; 4) Al-Imān; 5) Ar-Radd ‘alā al-Jahmiyyah; 6) Al-Asyribah, dan;7) Al-Farā’iḍ.Imam Hanbali meninggal hari Jum’at, 12 Rabi’ul Awwal tahun 241 H pada usia 77tahun. Proses penguburannya dihadiri sekitar 800.000 orang pelayat lelaki dan 60.000orang pelayat perempuan.3. Ulama Tafsira. Imam Ibnu Jarir aṭ-Ṭabari Nama lengkapnya Abū Ja’fār Muḥammad ibn Jarīr ibn Yazīd ibn Kaṡīr ibn Galīb al-Amalī aṭ-Ṭabarī, lebih dikenal sebagai Ibnu Jarir atau Aṭ- Ṭabari. Lahir di daerah Amol, Tabaristan (sebelah selatan Laut Kaspia) pada tahun 838 M. Ia hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga berada yang mementingkan pendidikan, terutama di bidang keagamaan. Pada masanya, perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam mengalami kejayaan dan kemajuan. Hal itu semakin meningkatkan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan.Sampul depan salah satu Kegiatan menghafal Al-Quran dimulainya sejak usia 7 tahun. Pada usia 8 tahun, dia memperoleh kepercayaan menjadi imam Shalat. Ia bahkan karya At-Tabari telah melakukan pencatatan hadis sejak usia 9 tahun. Semangat menuntut ilmunya sebanding dengan semangat untuk melakukan ibadah. Sumber:http:Bp.blogspot.com Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 53Aṭ-Ṭabari melakukan perjalanan mencari ilmu ke kota Rayy, Baghdad, Suriah, dan juga di Mesir. Di Rayy, ia berguru kepada Al-Razi tentang filsafat, sementara di bidang Hadis kepada Al-Musanna bin Ibrahim al-Ibili. Di Baghdad, ia ingin berguru kepada Ahmad bin Hanbal, sayang sesampainya di sana gurunya wafat. Semangat Aṭ-Ṭabari tidak surut, dua kota besar di selatan Baghdad, yakni Basrah dan Kufah menjadi tujuan selanjutnya. Di Basrah, ia berguru kepada Muhammad bin ’Abd al-A’la al-San’ani (w. 245 H/859 M), Muhammad bin Musa al-Harasi (w. 248 H/862 M), Abu al-Asy’aṡ Ahmad bin al-Miqdam (w. 253 H/857 M), dan Abu al-Jawza’Ahmad bin ‘Uṡman (w. 246 H/860 M). Di bidang tafsir, ia berguru di Basrah kepada Humayd bin Mas’adah dan Bisr bin Mu’az al-‘Aqadi (w. akhir 245 H/859-860 M), meski sebelumnya banyak belajar tafsir dari Hannad bin al-Sari (w. 243 H/857 M) di Kufah. Setelah beberapa waktu di dua kota tersebut, Aṭ-Ṭabari kembali ke Baghdad dan menetap untuk waktu yang lama. Ia memusatkan perhatian pada ilmu qira’ah (cara baca) dan fikih. Gurunya ketika itu adalah Ahmad bin Yusuf al-Sa’labi, Al-Hasan bin Muhammad al-Sabbah al-Za’farani, dan Abi Sa’id al-Astakhari. Aṭ-Ṭabari kembali melakukan perjalanan mencari ilmu ke berbagai kota, khususnya untuk mendalami ilmu bahasa, sastra, dan qira’ah. Hamzah dan Warasy termasuk orang yang banyak menyumbangkan ilmunya kepada Aṭ-Ṭabari. Keduanya tidak saja dikenal di Baghdad, tetapi juga di Mesir, Syam, Fustat, dan Beirut. Dorongan kuat untuk menulis kitab tafsir juga didukung oleh gurunya seperti Sufyan bin ‘Uyainah, Waqi’ bin al-Jarrah, Syu’bah bin al- Hajjaj, Yazid bin Harun, dan ‘Abd bin Hamid. Aṭ-Ṭabari banyak menulis kitab berkaitan dengan berbagai bidang ilmu, seperti tafsir, sejarah, Hadis, hukum, teologi, akhlak, dan lain-lain. Diantara karyanya yang terkenal berjudul Tarīkh ar-Rusūl wa al-Muluk (Sejarah Para Rasul dan Raja), atau lebih dikenal sebagai Tarīkh aṭ-Ṭabarī. Kitab ini berisi sejarah dunia hingga tahun 915 M. Karyanya terkenal karena keakuratannya dalam menuliskan sejarah Arab dan Muslim. Karya terkenal lainnya adalah di bidang tafsir berjudul Tafsīr aṭ-Ṭabarī. Kitab ini sering dirujuk oleh pemikir Muslim lainnya, seperti Bagawī, As-Suyuṭi, dan juga Ibnu Kaṡīr. Aṭ-Ṭabarī wafat hari Senin, 27 Syawal 310 H bertepatan dengan 17 Februari 923 M, pada usia 85 tahun.54 Buku Siswa Kelas VIII MTsb. Imam Ibnu Kaṡir Nama lengkapnya, Imāduddīn Isma’īl ibn ‘Umar ibn Kaṡīr al- Qurasyī al-Buṣrawī, lahir tahun 701 H/1302 M di Mijdal, sebuah tempat di kota Baṣrah. Ayahnya, seorang khatib namun meninggal ketika ia baru berusia empat tahun. Selanjuntnya, Ibnu Kaṡir diasuh dan dididik oleh kakaknya, Syaikh Abdul Wahhab. Pada usia lima tahun, ia diajak pindah ke Damsyik, negeri Syam (Syria) pada tahun 706 H. Ulama-ulama yang pernah menjadi gurunya adalah: 1) Syaikh Burhanuddin Ibrahim bin Abdirrahman al-Fazari, yang terkenal Tafsir Ibnu Katsir dengan nama Ibnu al-Farkah (wafat 729 H); 2) Isa bin al-Muṭ’īm di Damsyik, Syria; 3) Ahmad bin Abi Ṭalib, terkenal dengan Sumber: nama Ibnu Syahnah (walat 730H); 4) Ibnu al-Hajjar (wafat 730http:kitabtafseer.files.wordpress.com H); 5) Bahauddin al-Qasim bin Muẓaffar bin Asakir, ahli Hadisnegeri Syam yang wafat pada tahun 723 H; 6) Ibnu asy-Syirazi; 7) Ishaq bin Yahya al-Amidi Afifuddin, ulama Ẓahiriyah (wafat 725 H); 8) Muhammad bin Zarrad, menyertaiSyaikh Jamaluddin Yusuf bin az-Zaki al-Mizzi (wafat 742H); 9) Syaikhul IslamTaqiyyuddin Ahmad bin Abdil Halim bin Abdis Salam bin Taimiyyah (wafat 728 H);10) Syaikh Al-Hafiẓ, seorang ahli tarikh (sejarah); 11) Syamsuddin Muhammad binAhmad bin ‘Uṡman bin Qayim aż-Ẓahabi (wafat pada tahun 748 H); 12) Abu Musa al-Qarafi, ulama Mesir yang memberi beliau ijazah; 13) Abul Fath ad-Dabbusi, dan; 14)Ali bin Umar as-Sawani.Murid-murid yang belajar kepadanya juga sangat banyak, salah satu diantaranya IbnuHaji.Banyak ulama yang memuji Ibnu Kaṡir. Sebagai contoh, Al-Hafiẓ aż-Żahabi dalamkitab Al-Mu’jam al-Mukhtaṣṣ mengatakan: “Ia adalah seorang imam lagi pemberifatwa, ahli Hadis yang pakar, ahli fikih yang berwawasan luas, ahli tafsir dan memilikibanyak tulisan yang bermanfaat.”Al-Hafiẓ bin Hajar al-’Asqalānī dalam kitab Ad-Durār al-Kāminah mengatakan: “Iaselalu menyibukkan diri dengan Hadis, menelaah matan dan rijal Hadis. Beliau adalahorang yang memiliki hafalan yang banyak, kecerdasan-nya bagus, memiliki banyakkarya tulis semasa hidupnya, dan telah memberikan banyak manfaat kepada orang-orang sepeninggalnya.” Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 55Beberapa karya Ibnu Kaṡir yang terkenal adalah: a) Tafsīr al-Qur`ān, kitab tafsir berbentuk riwayat, telah diterbitkan berulang kali dan telah diringkas oleh banyak ulama; 2) Al-Bidāyah wa an-Nihāyah, terdiri dari 14 jilid, berisi kisah para Nabi dan umat terdahulu, Sirah Nabawiyyah, dan sejarah Islam; 3) At-Takmīl fī Ma’rifat aṡ-Ṡiqat wa Ḍu’afā wa al-Majāhil. Didalamnya terangkum dua kitab karya guru beliau, yaitu Al-Mizzi dan Aż-Żahabi (kitab Tahżibul Kamāl fī Asmā` Rijāl dan kitab Līzan I’tidal fī Naqdir Rijāl); 4) Jamī’ al-Masānid, berisi Musnad Imam bin Hanbal, Al-Bazzar, Abu Ya’la al-Muṣili, Ibnu Abi Syaibah, beserta Kutubus Sittah yang disusun berdasarkan bab-bab fikih; 5) Ṭabaqāt asy-Syafi’iyyah, berisi biografi Imam Asy-Syafi’i, dan; 6) Sirah Nabawiyyah, berisi sejarah Nabi Muhammad Saw. Menurut Al-Hafiẓ bin Hajar al-’Asqalānī, Ibnu Kaṡir kehilangan penglihatan di akhir hayatnya. Ia wafat di Damaskus, Syam pada tahun 774 H/1373 M.4. AktivitaskuBermain Topik Tokoh (Role Play)a. Buatlah topik dari kertas karton dan diberi nama ilmuwan-ilmuwan Muslim;b. Bentuk 2 kelompok: kelompok ilmuwan (bidang pengetahuan umum) dan kelompok ulama (bidang pengetahuan agama);c. Pilihlah peran: Aṭ-Ṭabari, Ibnu Sina, Ar-Razi, Al-Kindi, Al-Gazali, Ibnu Miskawaih, Jabir bin Hayyan, Al-Khawarizmi. Imam Syafi’i, Imam Bukhari, dan lain-lain;d. Karakter peran: 1) Ibnu Sina, ahli bedah pertama; 2) Ar-Razi, penemu penyakit cacar dan campak; 3) Al-Kindi, filosof Muslim pertama yang memadukan filsafat dengan agama; 4) Jabir bin Hayyan, ahli kimia; 5) Al-Khawarizmi, astronom dan ahli matematika; 6) Imam Syafi’i, ahli fikih; 7) Imam Bukhari, ahli Hadis, dll.e. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat temanmu!56 Buku Siswa Kelas VIII MTsNo. Masalah Hasil Diskusi 1. Mengapa kita perlu mengetahui ilmuwan dan ulama masa Dinasti Abbasiyah? 2 Bagaimana peran ilmuwan dan ulama dalam membawa kemajuan Dinasti Abbasiyah? 3 Seperti apa sifat-sifat positif ilmuwan dan ulama Dinasti Abbasiyah? 4 Bagaimana hubungan ilmuwan dan ulama dengan para khalifah masa Abbasiyah? 5 Apa teladan yang kamu tangkap dari kehidupan sosial dan ilmuwan dan ulama masa Dinasti Abbasiyah? 6 Apa contoh dalam kehidupan sehari- harimu yang menunjukkan sikap positif dari para ilmuwan dan ulama masa Bani Abbasiyah? 7 Dst. ...f. Paparkan hasil diskusi kalian di depan kelas!g. Searah jarum jam, tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain, baik dari segi ketepatan memerankan tokoh, kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/tidak mencontek!h. Berilah nilai pada kelompok yang paling baik hasilnya!5. Analisaku Bandingkan hasil diskusimu dengan contoh berikut! 1. Coba bandingkan ilmuwan masa Dinasti Abbasiyah dengan ilmuwan masa Dinasti Umayyah! Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 572. Bandingkan juga ulama masa Dinasti Abbasiyah dengan ulama masa Dinasti Umayyah!3. Bandingkan peran ilmuwan dan ulama masa Dinasti Abbasiyah dengan peran ilmuwan dan ulama masa Dinasti Umayyah!4. Apa pengaruh ilmuwan dan ulama dalam membangun kesejahteraan bangsa?5. Apa peran pengaruh ilmuwan dan ulama terhadap kemajuan bangsa dan negaranya?6. Dst….6. Ceritaku Bentuk Kegiatan: a. Carilah cerita/fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan keteladanan ilmuwan dan ulama di suatu bangsa/negara. b. Ceritakan secara berantai di depan kelas! Semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas! c. Ketika suatu kelompok bercerita, kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!NO HAL YANG DINILAI SKOR 1 Ketepatan isi fenomena 2 Kepercayaan diri penampil 3 Kerunutan penyampaian 4 Ketaatan pada aturan penceritaan yang telah disepakati 5 Kreativitas menyajikan7. Refleksi Pemahamanku 1. Sudahkah kita memahami tujuan dan manfaat mengenal lebih dekat ilmuwan dan ulama masa Dinasti Abbasiyah sebagai bagian dari perkembangan kebudayaan Islam? 2. Bisakah kita meniru ilmuwan dan ulama yang berguna untuk membangun kejayaan kebudayaan dan peradaban Islam di Indonesia? 3. Sudahkah kita menunjukkan perhatian dan kecintaan terhadap warisan kekayaan dari ilmuwan dan ulama masa Dinasti Abbasiyah?58 Buku Siswa Kelas VIII MTs4. Sudahkan kita menjadi bagian dari orang-orang yang mengambil pelajaran dari kegigihan para ilmuwan dan ulama masa Dinasti Abbasiyah?Kalian sudah belajar banyak tentang ilmuwan dan ulama masa Dinasti Abbasiyah.Selanjutnya, bacalah dengan seksama pernyataan berikut!Pilihlah SY = Sangat Yakin, Y = Yakin, KY= Kurang YakinNo. Pendapat/pernyataan SY Y KY1 Saya yakin para ilmuwan berjasa besar membawa kemajuan Dinasti Abbasyiah.2 Saya yakin karya seperti Kutubus Sittah sangat berguna untuk mengenal dan memahami ajaran Nabi Muhammad Saw.3 Saya yakin ulama 4 madzhab memberi kemudahan bagi kita dalam menjalankan ritual ibadah sehari- hari.4 Saya yakin kitab-kitab tafsir sangat membantu kita untuk memamahmi kitab suci Al-Quran.5 Saya yakin ilmu pengetahuan akan membawa kejayaan suatu bangsa.6 Dst....8. Refleksi PerilakukuBacalah kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut!No. Kasus Komentar 1 Murid yang malas dalam belajar tidak akan memahami pelajaran. 2 Teman yang tidak mau membaca buku tidak akan mengetahui apa-apa. 3 Murid yang rajin berkunjung ke perpustakaan akan banyak memperoleh pengetahuan. 4 Murid yang selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu akan menemukan ilmu baru. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 599. Rencana Aksiku Ilmuwan dan ulama adalah orang-orang yang sungguh-sungguh, gigih, tekun, ulet, penuh semangat, pantang menyerah dalam menuntut ilmu, dan selalu mengabdikan keilmuan dan keulamaannya untuk kepentingan orang banyak. Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan untuk dapat berlatih, mempraktekkan apa yang kalian pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan kualitas dirimu. Rencanakan perilaku (dimulai dari sekarang) yang akan kalian lakukan. Akulah Ibnu Sina !!! Akulah Imam Syafi’i MASA KINI !!! MASA KINI !!! Akulah Al-Khawarizmi Akulah Jabar bin MASA DEPAN!!! Hayyan MASA DEPAN!!!No. Yang akan saya Karakter ilmuwan Karakter ulama Hasil lakukan melakukan1 Di rumah Rajin belajar Rajin Shalat, mem- baca Al-Quran2 Di madrasah Rajin bertanya, rajin ke Taat pada guru, perpustakaan, senang senang mendengar meneliti di laboratorium nasehat guru3 Di organisasi Memberi pendapat yang Penuh percaya diri, membangun dan bermutu adil, bijaksana4 Di lingkungan Kreatif Saling menasehati bermain5 Untuk negara Ilmu untuk mengangkat Ikhlas martabat bangsa60 Buku Siswa Kelas VIII MTs6 Untuk agama Ilmu menambah Banyak berbuat7 Dst.… ketakwaan dan pe- kebaikan dan ber- mahaman terhadap ajaran manfaat agamaTugas Kelompok 1. Buatlah karya berupa pohon ilmuwan masa Dinasti Abbasiyah di kertas karton dan tempel di dinding kelas! 2. Buatlah karya berupa pohon ulama masa Dinasti Abbasiyah di Karton dan tempel di mading kelas! Ibrah Adapun Ibrah yang dapat kita ambil dari topik mengenal lebih dekat ilmuwan dan ulama masa Abbasiyah adalah: • Aku bersyukur menjadi bagian dari umat Muslim • Aku bangga dunia Muslim telah memiliki ilmuwan dan ulama jenius sejak zaman dahulu. • Aku kagum bahwa ilmuwan dan ulama Muslim telah memberikan sumbangan besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan khazanah keagamaan, baik sejak zaman dahulu maupun sekarang. • Aku sadar bahwa kesungguhan, keuletan, dan kegigihan dalam belajar akan menjadikan seseorang berilmu dan bermanfaat. • Memberikan inspirasi bahwa penelitian beserta temuan barunya dalam berbagai bidang ilmu akan membawa suatu bangsa menuju zaman keemasan. • Aku bangga memiliki tokoh ilmuwan dan ulama Muslim yang sangat cemerlang. • Aku bangga memilki ilmuwan dan ulama Muslim teladan yang jenius. Mutiara Hikmah Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al- Mujādilah: 11) Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 61Rangkuman Dinasti Abbasiyah adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di Baghdad. Dinasti ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan, antara lain dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Periode Abbasiyah adalah era baru dan simbol kemajuan ilmu pengetahuan. Tingginya peradaban dan budaya zaman ini identik dengan masa keemasan Islam, sekaligus ukuran kemajuan peradaban dunia. Kemajuan ilmu pengetahuan diawali dengan penerjemahan naskah-naskah asing, terutama yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Dilanjutkan dengan pendirian pusat pengembangan ilmu berupa perpustakaan Bait al-Hikmah. Akhirnya terbentuklah mazhab- mazhab ilmu pengetahuan dan keagamaan sebagai buah dari kebebasan berpikir. Bait al-Hikmah menjelma sebagai pusat kegiatan intelektual yang tidak tertandingi. Di sini dilakukan berbagai penelitian ilmu sosial maupun sains, seperti metematika, astronomi, kedokteran, kimia, zoologi, geografi, dan lain-lain. Melalui lembaga ini pula berbagai buku penting (ummahat al-kutūb) warisan peradaban pra-Islam (Persia, India, dan Yunani) diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, seperti buku Pythagoras, Plato, Aristoteles, Hippocrates, Euclid, Plotinus, Galen, Sushruta, Charaka, Aryabhata maupun Brahmagupta. Tidak heran jika Philip K. Hitti, ahli sejarah Arab menyatakan bahwa Bait al-Hikmah merupakan lembaga keilmuan paling penting, dan salah satu peradaban manusia yang pernah dibangun setelah Perpustakaan Alexandria, yang didirikan sekitar paruh pertama abad ketiga sebelum Masehi. Melalui gerakan penerjemahan, kota Baghdad berhasil mengoleksi berbagai karya keilmuan yang sangat agung. Dinasti Abbasyiah (132-656 H/750-1258 M) telah memberikan sumbangan besar bagi kegemilangan peradaban Islam khususnya, dan peradaban dunia umumnya. Hal itu didukung oleh khalifah yang memiliki kecintaan dan perhatian besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban. Masa ini melahirkan banyak ilmuan dan ulama cemerlang. Berbagai karya mereka abadi di sepanjang sejarah. Inilah bukti bahwa peradaban dan kebudayaan Islam ikut mewarnai peradaban dunia. Dinasti Abbasyiah banyak memunculkan ilmuwan Muslim terkemuka seperti Jabir bin Hayyan, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan, Ibnu Miskawaih. Sedangkan para ulama yang karyanya dirujuk umat Muslim se-dunia antara lain ulama pengarang Kutubus Sittah, empat imam Madzhab, dan mufasir sekaligus sejarawan seperti Aṭ-Ṭabari dan Ibnu Katṡir.62 Buku Siswa Kelas VIII MTsGlosariumAl-Khazin : BendaharawanAl-Muwaṭṭa’ : Kitab Hadis karangan Imam Malik yang membahas tentang hukum-hukum IslamAl-Qanūn fī al-Ṭibb : Karya paling bersejarah Ibnu Sina dalam bidang kedokteran. Kitab ini menjadi rujukan ilmu kedokteran dunia, termasuk di Barat. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berjudul Materia MedicAl –Umm : Karangan Imam Syafi’i tentang fikihAr- Risālah : Karangan Imam Syafi’i tentang uṣul fikihMatan : Isi/kandungan dari Hadis (sabda Nabi)Muhammad Fuad Abdul : penulis Mu’jam al-Mufahras li Alfaẓ Al-Qur’ān (IndeksBaqi Al-Quran)Philip K. Hitti, : Ahli sejarah ArabRawi : Orang yang meriwayatkan Hadis-Hadis NabiSanad : Orang yang menerima/mendengar Hadist dari Nabi dan menceritakannya kepada orang lainṬabaqāt asy-Syafi’iyyah : Biografi Imam asy-Syafi’i, karangan Ibnu KatsirTarīkh ar-Rusūl wa : Karangan Ibnu Jarir Aṭ-Ṭabari, berisi sejarah Para Rasul danal-Muluk Raja, dan dikenal sebagai Tarīkh aṭ-Ṭabarī‘Urf : Adat kebiasaan masyarakat tertentu dalam suatu masalah yang tidak ada naṣnya dalam Al-Quran, Hadis, dan belum ditemukan pada masa sahabat. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 63Uji KompetensiJawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Setujukah kalian bahwa ilmuwan memiliki peranan besar dalam kemajuan Dinasti Abbasiyah?2. Bandingkan peran ilmuwan dan ulama terkenal masa Dinasti Abbasiyah dengan ilmuwan dan ulama masa sekarang!3. Simpulkan peranan ilmuwan dan ulama dalam membangun kejayaan Dinasti Abbasiyah!4. Terangkan biografi salah seorang ilmuwan yang kalian kagumi masa Dinasti Abbasiyah!5. Berikan pandangan/pendapatmu tentang Al-Gazali!64 Buku Siswa Kelas VIII MTsBAB3 Peradaban Emas Dinasti AbbasiyahKompetensi Inti KI Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya; K2 Meghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam pergaulan dengan lingkungan sosial dan alam tempat beradanya; K3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait gejala dan kejadian yang kasat mata; K4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang didasari sudut pandang/teori yang kuat.Kompetensi Dasar 1.4. Menghayati nilai-nilai positif yang ditunjukkan oleh ilmuwan Muslim di bidang agama pada masa Dinasti Abbasiyah; 2.4. Menunjukkan perilaku sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, seperti yang dicontohkan oleh ilmuwan Muslim di bidang keagamaan pada masa Dinasti Abbasiyah; 3.4. Membedakan dan menandai para ulama penyusun Kutubus Sittah (Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan an-Nasa’i, Sunan Abu Daud, Sunan at-Tirmiżi, dan Sunan Ibnu Majah), empat imam mazhab (Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad ibn Hambal), Imam Aṭ-Ṭabari dan Ibnu Kaṡir (ahli di bidang tafsir), dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah. 4.4. Memaparkan peran ilmuwan Muslim di bidang agama dalam memajukan kebudayaan/peradaban pada masa Dinasti Abbasiyah.Indikator:1.4.1 Meneladani nilai-nilai positif yang ditunjukkan oleh ilmuwan Muslim di bidang2.4.1 agama pada masa Dinasti Abbasiyah; Menunjukkan perilaku sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, seperti dicontohkan ilmuwan Muslim di bidang keagamaan pada masa Dinasti Abbasiyah;3.4.1 Memilah dan membedakan para ulama dan perannya di bidang ilmu Hadis;3.4.2 Memilah dan membedakan para ulama dan perannya di bidang ilmu Fikih;3.4.3 Menyebutkan para ulama dan perannya dalam bidang ilmu Tafsir;3.4.4 Menjelaskan biografi para ulama yang berperan dalam kemajuan kebu-dayaan/3.4.5 peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah; Menyimpulkan ibrah yang dapat di ambil dari ketekunan para ulama, juga perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah;4.4.1 Menceritakan biografi dan peran ilmuwan Muslim di bidang agama dalam memajukan kebudayaan/peradaban Islam masa Dinasti Abbasiyah.66 Buku Siswa Kelas VIII MTsPETA KONSEP PROSES PEMBELAJARANSecara umum, pembelajaran kegiatan inti dilakukan denganpendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggalidata, menalar, mendiskusikan, menghubungkan antar gejala,menggambarkan, dan melakukan rencana aksi). Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 67Peradaban Emas Dinasti Abbasiyah1. PengamatankuAmati gambar, bayangkan, dan berikantanggapanmu! Kota Baghdad Masa Abbasiah Sumber gambar: www.republika.co.idBayt Hikmah modern di Baghdad Sumber: www.republika.co.id Masjid Jami’ di Isfahan masa Dinasti Abbasiyah Sumber: http://belajardesaindanarsitektur. blogspot.com Masjid Ibnu Ṭulun, di Mesir Bangunan Kota Samara id.wikipedia.org Sumber: www. Republika.co.id68 Buku Siswa Kelas VIII MTs2. PertanyaankuSetelah kalian mengamati gambar-gambar, pastilah muncul khayalan/bayangan berbagaiperistiwa. Pertanyaannya, apa yang muncul dari pikiran kalian tentang gambar-gambar tersebut?Buatlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, danbagaimana!No. Tentang Pertanyaan 1 What Apa peninggalan kebudayaan/peradaban Islam masa 2 When Dinasti Abbasiyah? 3 Where 4 Who 5 Why 6 How3. WawasankuTentu kalian ingin mengetahui lebih jelas dan rinci perkembangan kebudayaandan peradaban Dinasti Abbasiyah. Pertanyaannya, meliputi kemajuan di bidangapa saja? Untuk itu, baca dan pahamilah uraian berikut!Perkembangan kebudayaan/peradaban Islam masa Dinasti Abbasiyah dikenang sebagai masagolden age, yaitu peradaban emas kebudayaan dan peradaban Islam. Kemajuan tersebut meliputihampir seluruh aspek kehidupan, mulai dari kemajuan di bidang politik dan pemerintahan,kemajuan di bidang sosial budaya, kemajuan ekonomi dan pertanian, kemajuan pengetahun danteknologi, sampai pada kemajuan ilmu-ilmu keagamaan. Pada masa itu, lahir berbagai bentukwujud kebudayaan, yang kemudian menjadi bukti pencapaian kemajuan kebudayaan/peradaban Islam. Untuk lebih jelas, berikut uraiannya.A. Kemajuan Administrasi Pemerintahan, Militer, dan Kebijakan Politik 1. Administrasi Pemerintahan dan Militer Agar semua kebijakan pemerintahan berjalan dengan baik dan lancar, kekhalifahan Dinasti Abbasiyah memperbaharui administrasi pemerintahan, sistem politik, dan Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 69tatanan kemiliteran. Perbaikan administrasi pemerintahan masa Kalifah Al-Mansur dikhususkan untuk meningkatkan pelayanan publik, juga memperkuat sistem koordinasi dan kerja sama lintas sektoral. Misalnya, kerja sama antara Qaḍi dengan polisi rahasia, dewan pajak dengan kepala jawatan pos. Khalifah Al-Mahdi membentuk dewan korespondensi/kearsipan (dewan at-tawqi) yang menangani surat menyurat dan ketetapan khalifah, dewan pengawas (dewan az-zimani), dewan penyelidik kekuasaan, depertemen kepolisian dan pos, dan pengadilan tingkat tinggi. Khalifah Harun ar- Rasyid melanjutkan perbaikan dalam pengelolaan Baitul Māl untuk kesejahteraan masyarakat. Harun ar-Rasyid juga membentuk departemen pertahanan dan keamanan, yang disebut Diwānul Jundī. Tugasnya mengatur organisasi militer dan berbagai hal yang berkaitan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan. Organisasi militer terdiri dari pengawal khalifah (ḥāras), pasukan tetap (jund), pasukan sukarela (ṭawwi’ah), dan pasukan reguler yang terdiri dari pasukan infanteri (harbiyyah), pasukan pemanah (ramiyyah), dan pasukan kavaleri (fursan). Semua pasukan ini didominasi oleh orang Persia, bukan bangsa Arab. Ada juga dari para relawan yang direkrut dari orang Badui, para petani, dan orang kota melalui disiplin tinggi dan pelatihan militer. Kekuatan militer masa Ar-Rasyid sangat dikagumi dan disegani. Mereka berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah, yang membentang dari Afrika Utara sampai Hindukush, India. Afrika Barat juga demikian, mulai gurun Libya sampai Sisilia, Mesir, Suriah, Palestina, Hijaz dan Yamamah, Yaman dan Arab Selatan, Bahrain dan Oman, Sawat atau Irak. Secara keseluruhan, wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad meliputi: Saudi Arabia, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Quait, Iraq, Iran, Yordania, Palestina, Libanon, Mesir, Libia, Turki, Armenia, Tunisia, Al-Zajair, Maroko, Spanyol, Afganistan, Pakistan, dan sekitar daerah laut Kospra. Hanya saja, tidak seluruh daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Abbasiyah, seperti Andalusia (Spanyol), Afrika Utara, Syam, India, dan lainnya. Sebab, dinasti ini menerapkan sistem demokrasi secara merata, bukan hanya dipegang oleh bangsa Arab. Artinya, setiap daerah memiliki wewenang untuk memimpin daerahnya masing-masing. 2. Sistem Politik Sejarawan telah membagi silsilah kekhalifahan Dinasti Abbasiyah menjadi 4 (empat) periode, yang disesuaikan dengan perubahan politik, sosial, dan budaya, yaitu sebagai berikut:70 Buku Siswa Kelas VIII MTsa. Pada Periode I atau periode pengaruh Arab dan Persia I, tepatnya tahun 132-232 H/750-847 atau seiring meninggalnya khalifah Al-Waṡiq; b. Periode II atau periode pegaruh Turki I, yakni tahun 232-334 H/847-945 M ketika Khalifah Al-Mutawakkil memegang kekhalifahan; c. Periode III atau periode pengaruh Persia II (334-447 H/945-1055 M), yakni kekuasaan Dinasti Buwaihi dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; d. Periode IV atau periode pengaruh Turki II(447-590 H/1055-1194 M), yakni masa kekuasaan Dinasti Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, hingga datangnya serbuan bangsa Tar-Tar dan ekspansi Turki Uṡmani. Rinciannya sebagai berikut: 1) Kekuasaan khalifah mulai melemah, bahkan hanya sebatas lambang (formalitas) saja. 2) Berdirinya Daulah Umayyah II di Andalusia di bawah pimpinan Abdurrahman Al-Nasir. 3) Afrika Utara terbagi menjadi tiga, yaitu: Daulah Idrisiyah di Maroko, Daulah Aglabiyah di Tunisia, dan Daulah Ikhsyidiyah di Mesir. 4) Kota Baghdad tidak lagi menjadi pusat peradaban secara internasional. 5) Ilmu pengetahuan semakin meluas dan berkembang, sementara keadaan politik dan militer merosot. 6) Golongan Syiah Ismailiyah mendirikan Daulah Fatimiyah di bawah pimpinan Ubaidillah al-Mahdi.B. Kemajuan Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya 1. Sistem Sosial George Zaydan dalam bukunya Tamaddun al-Islam, menggambarkan bahwa pada masa Dinasti Abbasiyah, masyarakat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas khusus dan kelas umum. a. Kelas khusus, yang terdiri dari: 1) khalifah; 2) keluarga khalifah, Bani Hasyim; 3) para pejabat negara; 4) para bangsawan yang bukan Bani Hasyim, yaitu Bani Quraisy; 5) para petugas khusus seperti anggota tentara dan para pegawai istana. b. Kelas umum, yang terdiri dari: 1) para seniman; 2) para ulama, fuqaha dan pujangga; 3) para saudagar dan pengusaha, dan; 4) para tukang dan petani. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 71Namun demikian, untuk menciptakan keadilan sosial, kekhalifahan Dinasti Abbasiyahmembuat kebijakan pembentukan badan negara, yang anggotanya terdiri dari wakilsemua golongan. Tugasnya adalah melayani masyarakat dari berbagai golongan. Tidakada perbedaan suku, kelas sosial, dan agama. Didalamnya, para wakil golongan bebasberpendapat di depan khalifah.Kebijakan bertujuan melindunggi masyarakat non-Muslim, juga menjamin diberikannyahak-hak mereka sebagai warga negara. Mereka bebas melaksanakan berbagai aktivitaskeagamaannya. Bahkan beberapa orang non-Muslim pernah menduduki jabatanpenting di pemerintahan, seperti Gabriel bin Bakhtiṣu.2. Sistem EkonomiPerekonomian Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan dan pertanian. Di berbagaiwilayah kekuasaannya kegiatan industri miningkat, seperti industri kain linen di Mesir,sutra di Syiria dan Irak, kertas di Samarkand, serta berbagai produk pertanian sepertigandum dari Mesir dan Kurma dari Irak. Hasil industri dan pertanian tersebutdiperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaanAbbasiyah dan negara lain.Bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Koin masa AbbasiyahTang di Cina juga mengalami masa puncak kejayaan.Hubungan perdagangan antara keduanya pun menambah Sumber: en.wikipedia.orgsemarak kegiatan perdagangan dunia. Hubungandiplomatik dalam bidang ekonomi masa Abbasiyah,bahkan sudah dibangun sebelum orang Arab terjun kedunia perdagangan. Selain itu, perdagangan barangtambang juga semarak. Emas yang ditambang dariNubia dan Sudan Barat semakin melambungkanperekonomian masa Abbasiyah.Untuk mendukung kegiatan perdagangan tersebut, berbagai sarana pendukung didirikanseperti: membangun sumur dan tempat istirahat di jalan-jalan yang dilewati kafilahdagang, membangun armada-armada dagang, membangun armada pertahanan lautuntuk mengantisipasi serangan bajak laut, dan lain-lain. Usaha-usaha tersebut sangatbesar pengaruhnya dalam meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri. Parakafilah dagang juga dapat leluasa melintasi segala negeri. Kapal-kapal dagangAbbasiyah sendiri dikenal mampu mengarungi tujuh lautan.Dalam pengembangan perdagangan, khalifah membela dan menghormati kaum petani.72 Buku Siswa Kelas VIII MTsPajak hasil bumi diringankan dan banyak yang dihapuskan sama sekali. Pertanian berkembang pesat karena pemerintahannya meliputi wilayah yang subur di tepi sungai Sawad. Beberapa tanaman asli daerah tersebut adalah: gandum, padi, kurma, wijen kapas, dan rami, termasuk sayuran segar seperti kacang, jeruk, terong, tebu, dan anek ragam bunga. Dinasti Abbasiyah juga telah mengenal mata uang dinar (emas). Khalifah Abbasiyah yang pertama mengeluarkan dinar adalah Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad, pada 749 M. Ia mengganti corak koin, dari kalimat Muhammad Rasulullah diganti dengan Allah Ahad, Allah al-Samad, lam yalid wa lam yūlad pada sisi belakang koin. Selama masa Abbasiyah, emas juga diterbitkan di Mesir dan Damaskus. Kata-kata yang digunakan sama dengan gambar dan cetakan yang ditulis dalam dinar Bani Umayyah, kecuali tanggal penerbitan. Selama masa Abu Jafar Al-Mansur, koin baru diterbitkan di Teheran dan provinsi lainnya (145 H). Pada koin-koin tersebut terlihat nama dan gelar putra Mahkota, seperti tulisan Al-Mahdi Muhammad bin Amir Al-Mukminin.3. Sistem Budaya Di masa Dinasti Abbassiyah terjadi percampuran Arab dengan non Arab selama perluasan wilayah. Proses tersebut akhirnya melahirkan kemajemukan warga negara. Keragaman warga negara tersebut meliputi berbagai suku bangsa, agama, dan kebudayaan. Terdapat empat unsur kebudayaan yang mempengaruhi bangunan kebudayaan pada masa Abbasiyah, yaitu: a. Kebudayaan Persia: pengaruh kebudayaan Persia terjadi dilatarbelakangi dua faktor: 1) Pembentukan lembaga wizarah; 2) Pemindahan ibukota. b. Kebudayaan India: pengaruh India dalam membentuk kebudayaan Islam terjadi dengan dua cara: 1) secara langsung, kaum Muslimin berhubungan dengan orang- orang India seperti melalui perdagangan; 2) secara tidak langsung, kebudayaan India masuk ke dalam kebudayaan Islam lewat kebudayaan Persia. c. Kebudayaan Yunani: pengembangan pusat-pusat kebudayaan Yunani setelah berada di tangan kaum Muslimin seperti: 1) Jundaisabur, sekolah tinggi kedokteran berbahasaYunani; 2) Harran, pusat pertemuan berbagai peradaban; 3) Iskandariyyah, Ibu Kota Mesir waktu dijajah Yunani. d. Kebudayaan Arab: pengaruh kebudayaan Arab masuk melalui penggunaan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 73C. Kemajuan Bidang Ilmu Pengetahuan dan TeknologiKebijakan pemerintah yang mendukung kegiatan keilmuan dan penelitian melahirkan berbagaikemajuan pengetahuan, sebagai berikut:1. Filsafat Filsafat diartikan sebagai pengetahuan dengan akal budi tentang segala yang ada, hakekat yang ada, sebab yang ada, asal yang ada, hukum yang ada, dan segala sesuatu yang dibahas secara mendalam dan mendasar. Pada masa Dinasti Abbasiyah, ilmu filsafat banyak diterjemahkan, tidak hanya dari kebudayaan Yunani, tetapi juga Romawi, Persia, India, dan Syiria. Proses ini biasanya disebut dengan istilah Hellenisasi. Buku-buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab antara lain: Categories, Pyssices dan Makna Maralia karya Aristoteles, Republik, Laws, da Timaeus karya Plato, dan lain-lain. Penerjemahan dilakukan dengan mengadakan perubahan serta perbaikan sesuai ajaran Islam. Hasil terjemahan itu memunculkan yang disebut ilmu filsafat Islam. Ilmu filsafat Islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi tentang hakikat yang ada, sebab asal dan hukumnya, atau ketentuan-ketentuannya berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Tokoh-tokoh terkenal yang muncul di bidang filsafat Islam diantaranya: a. Al-Farabi Nama lengkapnya Muhammad bin Turkhan Abi Nasir al-Farabi, lahir pada tahun 870 M di Farab, sebuah kota di Turki Tengah (kini tidak ada lagi). Sejak kecil, dia rajin belajar dan memiliki otak yang cerdas. Ia belajar agama, bahasa Arab, bahasa Turki, dan bahasa Parsi. Setelah besar al-Farabi pindah ke Baghdad dan tinggal selama 20 tahun. Di Baghdad ia memperdalam filsafat, logika, matematika, etika, ilmu politik, musik, dan lain-lain. Dari Baghdad Al-Farabi pindah ke Harran (Iran) dan mempelajari filsafat Yunani kepada beberapa guru, diantaranya Yuhana bin Hailan. Dari Harran kemudian pindah lagi ke Baghdad. Selama di Baghdad waktunya dihabiskan untuk mengajar dan menulis. Hasil karyanya meliputi ilmu logika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, kimia, ilmu politik, musik, dan lain-lain. Hanya saja, karya yang ditulisnya dalam bahasa Arab itu telah banyak hilang. Diperkirakan hanya sekitar 30 karya yang masih ada, diantaranya:74 Buku Siswa Kelas VIII MTs1) Agrad al-Kitab ma Ba’da Tabi’ah (Intisari Buku Metafisika)2) Al–Jam’u bain Ra’yain al–ḥakimain (Mempertemukan dua pendapat Filusuf : Plato dan Aristoteles).3) ‘Uyūn al Masā’il (Pokok–pokok persoalan)4) Ara’u Ahl al–Madīnah (Pikiran–pikiran Penduduk Kota)5) Iḥsā’ al–‘Ulūm (Statistik Ilmu)Al-Farabi terkenal dengan filsafat kenabian dan filsafat politik kenegaraannya. Dalamhal filsafat kenabian, beliau disebut sebagai filosof pertama yang membahas soalkenabian. Ia berkesimpulan bahwa para nabi/rasul maupun para filosof sama–samadapat berkomunikasi dengan ‘aqal fa’al, yakni akal kesepuluh (malaikat). Perbedaannya,komunikasi nabi/rasul dengan akal kesepuluh terjadi melalui perantaraan khayalan/angan (al-mutakhayyilah) yang sangat kuat, sedangkan para filosof berkomunikasidengan akal kesepuluh melalui akal mustafad, yaitu akal yang sanggup menangkap idedari akal kesepuluh, yang ada di luar diri manusia.Filsafat politiknya yang terkenal tentang kenegaraan dibedakan menjadi lima macam:1) Negara utama (al-madinah al-faḍilah), yaitu negara yang penduduknya berada dalam kebahagiaan. Menurutnya, negara terbaik adalah yang dipimpin oleh rasul dan kemudian oleh para filosof;2) Negara orang–orang bodoh (al-madinah al-jahilah), yaitu negara yang penduduknya tidak mengenal kebahagiaan;3) Negara orang–orang fasik (al-madinah al-fasiqah), yakni negara yang penduduknya mengenal kebahagiaan, Tuhan, dan akal (fa’al al-madīnah al-faḍīlah), tetapi tingkah laku mereka sama dengan penduduk negeri yang bodoh.4) Negara yang berubah-ubah (al-madinah al mutabaddilah), ialah negara yang penduduknya semula mempunyai pikiran dan pendapat seperti yang dimiliki negara utama, tetapi kemudian mengalami kerusakan;5) Negara sesat (al-madinah al-ḍallah), yaitu negara yang penduduknya mempunyai cara berpikir yang salah tentang Tuhan dan ‘aqal fa’al, tetapi kepala negaranya beranggapan bahwa dirinya mendapat wahyu. Ia kemudian menipu orang banyak dengan ucapan dan perbuatannya.Para ilmuan Barat memanggilnya dengan nama Alfarabius atau Avennasar, danmenjulukinya sebagai pendiri filsafat Arab. Al-Farabi disebut pula sebagai guru kedua(The Second Master, al-Mu’allim aṡ-Ṡani), sedangkan Aristoteles sebagai Guru Pertama(The First Master, al–Mu’allim al–Awwal). Al-Farabi bekerja di Istana Saif ad-Daulahal-Hamdani. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 75b. Ibnu Rusyd Ibnu Rusyd dikenal di Eropa dengan nama Averroes. Nama lengkapnya adalah Abu al-Khalid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd, lahir di Cordova (di bagian Selatan Spanyol) pada tahun 520 H/ 1126 M, dibesarkan dalam lingkungan keluarga terdidik. Di antara karya-karyanya yang hingga kini dapat ditemukan adalah Bidāyah al–Mujtahid, yang membahas tentang ilmu hukum, dan kitab al–Kulliyāt, yang membahas tentang ilmu kedokteran. Selain itu, ia menulis komentar terhadap pemikiran Aristoteles. Karena itulah, ia dikenal sebagai seorang ’komentator Aristoteles’ yang termasyhur di dunia Barat. Di dunia Timur (Islam), Ibnu Rusyd dikenal sebagai pembela pemikiran para filosof Sumber: http://ypsrandy.blogspot.com dari kritikan Al–Gazali. Karyanya dalam bidang ini terdapat dalam Faṣl al–Maqāl fī mā bain al–Ḥikmah wa al–Syar’īah min al-Ittiṣāl. Pemikiran dan filsafat Ibnu Rusyd berpengaruh di Eropa. Dari karya-karyanya, dunia Barat mendapat pencerahan. Karya Ibnu Rusyd dan karya filosof serta ilmuwan Muslim lainnya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Karya para pemikir Muslim memberi pencerahan bagi kejayaan dunia Barat. Pencerahan di Barat dikenal dengan istilah Aufklärung, Renaissance, yang melahirkan zaman industri (revolusi industri). c. Ibnu Bajjah Nama lengkap Ibnu Bajjah adalah Abū Bakr Muḥammad Ibn Yaḥyā ibn aṣ-Ṣā’ig at- Tūjībī as-Sarakustī, tetapi lebih populer dengan nama Ibnu Bajjah atau Ibnu Salig. Di Barat, Ibnu Bajjah dikenal dengan nama Avempace, Avenpace, atau Aben Pace. Ia lahir pada tahun 1802 M di Saragosa, Spanyol, sebagai anak dari seorang pandai emas. Selain sebagai filosof Muslim Arab terbesar dari Spanyol, Ibnu Bajjah dikenal juga sebagai seorang astronom, musisi, dokter, fisika, psikologi, pujangga, ahli logika, matematika, dan penyair. Ia piawai bermain musik terutama gambus. Bukan hanya itu, Ibnu Bajjah adalah ilmuwan yang hafal Al-Quran. Selain menguasai beragam ilmu, Ibnu Bajjah dikenal sebagai politikus ulung. Kehebatannya dalam berpolitik mendapat perhatian dari Abu Bakar Ibrahim, gubernur Saragosa. Ia pun diangkat sebagai menteri semasa Abu Bakar Ibrahim menjabat. Ibnu Bajjah memiliki berbagai pandangan filsafat, antara lain tentang perbuatan manusia. Menurutnya, perbuatan manusia dibagi dua, yaitu perbuatan hewani dan76 Buku Siswa Kelas VIII MTsmanusiawi. Perbuatan hewani didasarkan atas naluri untuk memenuhi kebutuhan ataukeinginan hawa nafsu. Sementara itu, perbuatan manusiawi didasarkan pada rasio dankemauan yang bersih lagi luhur.Adapun yang berkaitan dengan filsafat politik, Ibnu Bajjah membahas tentang konsepnegara. Ia membagi negara menjadi dua macam, yaitu negara utama/sempurna (al-madinat al- faḍilat) dan negara yang tidak sempurna. Pendapat Ibnu Bajjah ini sejalandengan Al-Farabi. Perbedaannya hanya terletak pada penekanannya, Al-Farabimenitikberatkan pada kepala negara, sedangkan Ibnu Bajjah menitikberatkan padawarga negara (masyarakat).Berikut beberapa karya penting Ibnu Bajjah dalam bidang Filsafat.1) Kitab Tadbīr al-Mutawaḥḥid, ini adalah kitab yang paling terkenal dan penting dari seluruh karya tulisnya. Isinya tentang akhlak dan politik serta usaha individu menjauhkan diri dari seluruh keburukan dalam masya¬rakat, yang disebut sebagai insān muwaḥḥid (manusia penyendiri);2) Risālat al-wadā’, kitab ini membahas tentang penggerak pertama (Tuhan), manusia, alam, dan kedokteran;3) Risālat al-Ittiṣāl, kitab ini menguraikan tentang hubungan manusia dengan ‘aqal fa’al;4) Kitab al-Nafs, kitab ini menjelaskan tentang jiwa.d. Ibnu Ṭufail Nama lengkapnya Abū Bakr Muḥammad Abd al-Mālik ibn Muḥammad ibn Ṭufail al- Qaisī, lahir di Cadix, Granada, Spanyol pada tahun 506 H/1110 M. Ia termasuk dalam keluarga suku Arab terkemuka, Qais. Di Barat, ia terkenal dengan sebutan Abu Bacer. Selain dikenal sebagai filosof Muslim, dia juga seorang dokter, ahli matematika, dan kesusastraan (penyair) dari Dinasti Al- Muwaḥḥid, Spanyol. Ia memulai kariernya sebagai dokter di Granada. Ibnu Thufail Karena ketenarannya sebagai dokter, maka Ibnu Ṭufail diangkat menjadi sekretaris Gubernur di Provinsi itu. Selanjutnya,Sumber: /winda-anggraeni.blogspot.com menjadi sekretaris pribadi Gubernur Cueta (Sabtah) dan Tonjah di Magribi. Jabatan terakhirnya sebagai dokter pribadi Abu Yusuf Ya’qub al-Manṣur, Khalifah Daulat Muwaḥḥidin (1163- 1184 M), sekaligus menjadi qaḍi (hakim) Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 77Dalam bidang filsafat, Ibnu Ṭufail dengan gigih menyelaraskan ilmu pengetahuan Yunani dengan ilmu hikmah Timur, memadukan antara filsafat dengan agama. Wujud nyata perpaduan itu tergambar dalam karya terkenalnya berjudul Ḥayy Ibn Yaqẓan fī asrār al-Ḥikmah al-Masyriqiyyah (Ḥayy Ibn Yaqẓan: Rahasia-Rahasia Hikmah dari Timur), sebuah roman filsafat yang penuh makna dan kritis. Isinya menggambarkan manusia memiliki akal sebagai fitrah untuk menemukan kebenaran (Tuhan). Menurut beberapa ahli, kitab Ḥayy Ibn Yaqẓan sebenarnya merupakan inti dari seluruh pemikiran Ibnu Ṭufail. Dalam mukadimahnya, ia menjelaskan bahwa bukunya ditujukan untuk menemukan kebenaran (al-haqq) menurut cara yang ditempuh para Ahl al-Zauq dan Musyahadah (orang yang telah mencapai tingkat kewalian). Selain itu, Ibnu Ṭufail dihadiahi pula oleh dua orang muridnya dua buku tentang kedokteran, yaitu karya Al-Biṭruji berjudul Kitāb al-Hai’ah, dan karya Ibn Rusyd berjudul Fī al-Buqa’ al-Maskunah wa al-Gair al-Maskunah.2. Kedokteran llmu kedokteran mendapatkan perhatian besar dan kedudukan terhormat masa Dinasti Abbasiyah. Kedokteran mulai berkembang pada akhir masa Abbasiyah I, yaitu masa Khalifah Al-Waṡiq, sedangkan puncaknya terjadi pada masa Abbasiyah II, III, dan IV. Buku-buku karya Ar-Razi banyak dijumpai di museum-museum Eropa. Buku tersebut banyak digunakan sebagai rujukan untuk dunia kedokteran. Semua khalifah memiliki dokter pribadi. Khalifah Al-Mansur memindahkan pusat kedokteran dari Jundisapur ke Baghdad. Pada masa khalifah Harun ar-Rasyid telah tersedia 800 dokter. Hal itu mencerminkan kemajuan pengetahuan di bidang kedokteran. Banyak rumah sakit didirikan dan dijadikan sebagai pusat pendidikan ilmu kedokteran. Pada masa itu, telah didirikan apotik pertama di dunia. Beberapa ilmuwan di bidang kedokteran yang terkenal diantaranya: a. Ali bin Rabban aṭ-Ṭabarī, orang pertama yang mengarang buku kedokteran berjudul Firdaus al-Ḥikmah (850 M). b. Ar-Razi atau Razes (809-873 M), menulis buku terkenal mengenai cacar dan campak yang diterjemahkan dalam bahasa Latin. c. Ibnu Sina, menemukan sistem peredaran darah pada manusia. Ia sangat termasyhur karena bukunya Qanūn fī al-Ṭibb, diterjemahkan di Eropa pada pertengahan kedua bad78 Buku Siswa Kelas VIII MTs15 M. Buku ini dijadikan pegangan dalam bidang kedokteran hingga sekarang. Dia dijuluki Ibnu “Raja Obat” serta dianggap sebagai perintis tentang penyakit syaraf dan berbagai penyakit lainnya. d. Abū Zaid Ḥunain ibn Isḥāq al-‘Ibādī (810-878 M), dokter dari Ahl al-Żimmah, penganut agama Kristen dari mazhab Nastarian. Ia dokter spesialis mata. Dia mengabdikan keahliannya pada masa Al-Makmun, Al-Mu’taṣim, Al-Waṡiq, dan Al-Mutawakil. Abū Zaid Ḥunain berhasil menyembuhkan Al-Mutawakkil setelah dokter istana yang lain gagal mengobatinya.3. Matematika Penerjemahan buku-buku dari Yunani, Romawi, dan India ke dalam bahasaArab melahirkan berbagai karya, termasuk dalam bidang matematika. Pengembangan ilmu matematika/ilmu hisab dibutuhkan pemerintah untuk merencanakan pembangunan secara cepat. Misalnya dalam pembangunan gedung, setiap sudut harus terukur secara tepat agar tidak terjadi kesalahan. Di antara ahli matematika Muslim yang terkenal adalah: a) Al-Khawarizmi, ia adalah pengarang Kitāb al-Mukhtaṣar fī Ḥisāb al-Jabr wa al-Muqābalah, berisi tentang ilmu hitung dan penemu angka nol; b) Abu al-Wafa Muhammad bin Muhammad bin Isma’il bin al-Abbas (940-998); c) Al-Biruni, ahli di bidang aritmatika teoritis dan praktis, penjumlahan seri, analisis kombinatorial, kaidah angka 3, bilangan irasional, teori perbandingan, aljabar, geometri, teorema Archimedes, dan sudut segi tiga, dan; d) Umar Khayyam (1048 – 1131 M), pengarang buku tentang aljabar. Bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh F. Woepeke (1857), berjudul Reatise on Algabera.4. Astronomi http://1.bp.blogspot.com Ilmu astronomi dalam Islam disebut ilmu falak, yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda langit, seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lain. Ilmu ini ditemukan sekitar 3000 tahun SM di Babylonia. Dalam perkembangan- nya, ilmu astronomi memunculkan sistem penanggalan. Dalam dunia Islam, ilmu astronomi digunakan untuk menentukan waktu ibadah, terutama waktu Shalat, penentuan arah kiblat, dan penanggalan Qamariyah. Ketika menentukan letak ibukota yang ingin dibangunnya, Khalifah Al-Mansur juga memanfaatkan ilmu astronomi. Beliau banyak dibantu oleh ahli astronomi dari India.Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 79Ilmuwan Muslim berhasil mendirikan observatorium, dilengkapi dengan peralatan yang maju, terutama untuk melakukan kajian pengembangkan ilmu tersebut. Habasyi al-Hasib al-Marwazi melakukan observasi sejak usia 15 tahun. Ia memimpin penyusunan 3 tabel Zij al-Makmun (Tabel al-Makmun) pada masa pemerintahan khalifah Al-Makmun. Tabel pertama mengkritik metode Al-Khawarizmi, kedua menulis tentang Al-Zij al-Mumtahan, ketiga Al-Zij asy-Syah. Tokoh astronomi Muslim pertama adalah Muhammad al-Fazani. Ia dikenal sebagai pembuat astrolabe, yaitu alat mempelajari ilmu perbintangan pertama di kalangan Muslim. Tokoh- tokoh lainnya antara lain: a. Ali bin Isa al-Usturlabi, tokoh pertama penulis risalah astrolabe. b. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, tokoh ilmu falak yang juga ahli di bidang matematika. c. Al-Fargānī alias Al-Faragnus, penulis ringkasan ilmu astronomi. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis. d. Al-Battani alias Albatenius, bapak Ilmu Astronomi. Ia penemu garis bujur terjauh matahari yang meningkat 16,47 derajat. Perhitungan sebelumnya dilakukan oleh Ptolemy. Ini adalah penemuan terpenting mengenai gerak lengkung matahari. Al- Battani juga menentukan secara akurat kemiringan ekliptik (lingkaran matahari), panjangnya musim, dan orbit matahari. Ia pun berhasil menemukan orbit bulan dan planet serta teori untuk menentukan bulan baru. Karyanya Kitāb al-Zij, diterjemahkan oleh Plato dari Tivoli ke bahasa Latin pada abad ke-12, judulnya De Scienta Stellerum De Numeris Stellerum et Motibus. Terjemahan tertua (tahun 1116 M) itu masih ada di Vatikan, sedangkan edisi cetaknya beredar tahun 1537 dan tahun 1645. e. Al-Biruni, menulis karya besar bidang Astronomi berjudul Masudic Canon. Karya itu merupakan pengabdiannya kepada putra Khalifah Mahmud, yaitu Ma’sud. Al-Biruni juga banyak menulis buku tentang astrologi. Pada tahun 1031, dia merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang, yaitu Al-Qanūn Al-Mas’ūdī. Al-Biruni berpendapat bahwa galaksi Bima Sakti adalah kumpulan sejumlah bintang. Dia merupakan ilmuwan pertama kali yang membedakan istilah astronomi dengan astrologi. f. Naṣiruddīn Aṭ-Ṭūsī (1201 – 1274 M), berhasil membuat table pergerakan planet yang akurat. Sumbangan lainnya yang amat penting bagi perkembangan astronomi adalah Kitāb Zij al-Ilkhanī. Kitab ini disusun setelah 12 tahun memimpin observatorium di Maragha. Nasiruddin menuliskannya dalam bahasa Persia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Selain itu, ia juga berhasil menulis kitab terkenal lainnya berjudul At- Tażkirah fī ’Ilm al-Hay’ah (Memoar Astronomi). Nasiruddin meningal dunia pada tahun 672 H / 1274 M di kota Baghdad. Tepatnya pada saat itu pemerintahan Abaqa (Pengganti Hulagu).80 Buku Siswa Kelas VIII MTs5. Sejarah Pada masa Dinasti Abbasiyah, kajian sejarah masih terpusat pada tokoh atau peristiwa tertentu. Misalnya, sejarah hidup Nabi Muhammad Saw. Minat terhadap kajian sejarah sangat besar dan mendapat dukungan dari khalifah. Ilmuwan dalam bidang sejarah pada masa Abbasiyah diantaranya Muhammad bin Ishaq bin Yasar. Ia lebih dikenal sebagai Ibnu Ishaq. Sejarawan Muslim pertama ini lahir tahun 85H/704 M, dan meninggal pada tahun 151 H/768 M. Karyanya berjudul Sirah al-Nabawiyyah li Ibn Ishaq, merupakan biografi Rasulullah pertama yang paling lengkap. Kitab tersebut disunting oleh muridnya Ibn Hisyam (w.230 H/845 M) menjadi Sirah al-Nabawiyyah li al-Hisyām. Menyangkut sosok Ibnu Ishaq, Muhammad bin Sa’ad (w.230 H/845 M), penulis kitab Aṭ-Ṭabaqāt al-Kubrā (8 jilid), berkata: “Ia orang pertama yang mengumpulkan sejumlah ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan mencatatnya”. Al-Biruni juga disebut sejarawan masa Abbasiyah. Dia telah menulis buku sejarah yang berjudul Kitāb al-Āṡār al-Bāqiyah `an al-Qurūn al-Khāliyah. Kitab tersebut diterjemahkan Eduard Sachau tahun 1879 M, judulnya menjadi Chronology of Ancient Nations atau Vestiges of the Past.6. Ilmu Bumi/Geografi Dalam tradisi Islam, ilmu bumi tidak bisa dipisahkan dengan astronomi. Ahli bumi pertama dalam sejarah ilmuawan Muslim adalah Hisyam al–Kalbi (abad ke 9 M). Ilmu tersebut merupakan hasil studinya tentang kawasan Arab. Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al-Makmun (813-833 M). Saat itu, ahli-ahli geografi Muslim diperintahkan untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat itu, muncul istilah mil untuk mengukur jarak. Usaha tersebut berhasil, selanjutnya Al-Makmun memerintahkan ahli geografi tersebut untuk menciptakan peta bumi yang besar. Dipimpin oleh Al-Khawarizmi bersama 70 geografer lainnya, mereka berhasil membuat peta globe pertama pada tahun 830 M. Al-Khawarizmi juga berhasil menulis kitab geografi berjudul Ṣurah al-Arḍ (Morfologi Bumi). Kitab ini menjadi landasan ilmiah bagi geografi Muslim tradisional, sekaligus koreksi terhadap karya geografi Ptolemeus. Pada abad yang sama, Al-Kindi juga menulis sebuah buku bertema ‘Keterangan tentang Bumi yang Berpenghuni’. Sedangkan Al-Biruni berhasil menemukan radius bumi yang mencapai 6.339,6 km. Ketika itu, dunia Barat belum mampu mengukur radius bumi seperti yang dilakukan Al-Biruni. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 81Di era kejayaan Dinasti Abbasiyah, astronomi Islam semakin berkembang. Hal itu didukung oleh penerjemahan naskah-naskah kuno ke dalam bahasa Arab, meningkatnya ekspansi perdagangan, dan kewajiban menunaikan ibadah haji. Masa itu banyak bermunculan ahli di bidang geografi, diantaranya: 1. Al-Ya’qubi (wafat 897 M), menulis buku geografi berjudul Kitāb al-Buldān (Negeri- Negeri), yaitu studi topografis (studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, bulan, asteroid dan sebaginya); 2. Ibnu Khardadbeh (820 M - 912 M), murid Al-Kindi yang mempelajari jalan bentuk di berbagai provinsi. Kajiannya dituangkan dalam buku berjudul Kitāb Al-Masālik wa Al- Mamālik (Jalan dan Kerajaan); 3. Al-Dinawari (828 M-898 M); 4. Hamdani (893 M - 945 M); 5. Ali al-Mas’ūdī (896 M - 956 M), mempelajari faktor-faktor dari dalam maupun luar yang mempengaruhi pembentukan batu-batuan di bumi; 6. Ahmad bin Fadlan (abad ke-10 M), menulis ensiklopedia dan kisah perjalanan ke daerah sungai Volga dan laut Kaspia; 7. Ahmad bin Rustah (abad ke-10 M), menulis ensiklopedia besar mengenai geografi; 8. Al-Balkhi, mendirikan sekolah di kota Baghdad yang secara khusus mengkaji dan membuat peta bumi; 9. Al-Istakhar II dan Ibnu Hawqal (abad ke-10 M), membuat pemetaan dunia; 10. Al-Bagdadī (1162 M) 11. ‘Abd al-Laṭīf Mawaffaq (1162 M) 12. Abu Ubaid al-Bakri (abad 11 M), menulis kitab Mu’jam al-Ista’jam (Eksiklopedi Geografi), berisi nama-nama tempat di Jazirah Arab dan Al-Masālik wa al-Mamālik (Jalan dan Kerajaan), berisi pemetaan geografis dunia Arab zaman dahulu; 13. Al-Idrisī (1100 M), membuat peta dunia, menulis kitab Nazhah al-Muslak fī Ikhtira al- Falak (Tempat Orang yang Rindu Menembus Cakrawala). Kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, menjadi Geographia Nubiensis. 14. Dan lain-lain.82 Buku Siswa Kelas VIII MTsD. Kemajuan Bidang Ilmu-Ilmu AgamaIlmu agama yang dimaksud disini adalah ilmu yang muncul di tengah-tengah suasana hidupkeislaman, baik berkaitan dengan agama maupun bahasa Al-Quran. Ilmu agama telahberkembang sejak masa Dinasti Umayyah. Namun, pada masa Dinasti Abbasiyah mengalamiperkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Masa ini melahirkan ulama-ulama besar dankarya-karya yang agung dalam berbagai bidang ilmu agama. Ilmu pengetahuan keagamaanyang berkembang dan sangat maju antara lain sebagai berikut:1. Ilmu Hadis Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran. Hadis yang merupakan tradisi lisan sejak masa Rasulullah, sahabat hingga tabi’in telah mengalami banyak permasalahan, seperti pemisahan antara Hadis dengan qaul sahabat, pengelompokan Hadis, dan pemalsuan Hadis. Untuk mengatasi hal tersebut, para ulama melakukan penelusuran dan pemilahan terhadap Hadis Nabi tersebut. Dalam sejarah perkembangan ilmu Hadis, pencatatan dan pengelompokan Hadis sudah dimulai pada masa Dinasti Umayyah, di bawah kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz. Selanjutnya, pada masa Dinasti Abbasiyah, para ulama meneliti dan mengkaji berbagai Hadis untuk menentukan keabsahan dan keasliannya, baik dari segi sanad, rawi, maupun matan (isi, sifat, dan bentuk hadis). Mereka kemudian menghimpun berbagai Hadis nabi ke dalam berbagai kitab, antara lain berupa kitab Sahih, Sunan dan Musnad. Usaha ini diawali oleh Ishak bin Rawaih (guru Imam Bukhari). Ia meminta murid-muridnya untuk menulis kitab berupa himpunan hadis-hadis sahih. Imam Bukhari sendiri menulis kitab Ṣahīh al-Bukhārī dan Imam Muslim menulis Ṣahīh Muslim. Berikutnya Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i, dan Ibnu Majah masing-masing menyusun kitab Sunan. Dua kitab sahih dan empat kitab sunan tersebut dikenal dengan istilah Kutubus-Sittah (Enam Kitab Induk Hadis). Ada pun kitab musnad disusun oleh Ahmad bin Hanbal, Musa al-Abasi, Musaddad al-Basri, Asad bin Musa, dan Nu’aim bin Hamad al-Khaza’i. Kutubus Sittah merupakan kitab hadis yang paling populer dan mendapat perhatian luas dari masyarakat. Sebagain ulama mengatakan bahwa tidak ada kitab yang paling sahih setelah Al-Quran, selain kitab Ṣahīh al-Bukhārī. Anggapan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, Imam al-Bukhari menerapkan syarat yang sangat ketat dalam menyeleksi Hadis yang masuk dalam kitab sahih-nya. Dengan demikian, masa kejayaan Dinasti Abbasiyah telah meninggalkan khazanah yang tak ternilai harganya, termasuk para ahli Hadis dan karyanya yang termashur, antara lain: Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 83a. Imam Bukhari, karyanya kitab Ṣahīh al-Bukhārī. b. Imam Muslim, kitab karangannya Ṣahīh Muslim. c. Ibnu Majah, karyanya Sunān Ibn Mājah. d. Abu Dawud, karyanya Sunān Abū-Dāwud. e. Imam Tirmizi, karyanya Sunān at-Tirmiżī. f. Imam Nasa’i, karyanya Sunān an-Nasā’ī.2. llmu Tafsir Pada masa Abbasiyah ilmu tafsir mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ahli tafsir melakukan kegiatan penafsiran secara teratur dan terukur, mandiri, menyeluruh, dan terpisah dari Hadis. Ketika itu, terdapat dua cara yang ditempuh oleh para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran. Pertama, metode Tafsīr bi al-Ma’ṡūr, yaitu metode penafsiran dengan cara memberi penafsiran Al-Quran dengan Hadis dan penjelasan para sahabat. Tokoh-tokohnya antara lain Al-Subhi (w.127 H), Muqatil bin Sulaiman (w.150 H), Muhammad bin Ishaq, dan yang cukup termasyhur adalah Abū Ja’far Muḥammad ibn Jarīr ibn Yazīd aṭ-Ṭabarī. Aṭ-Ṭabarī menyusun kitab tafsir berjudul Jamī’ al-Bayān fī Tafsīr al-Qur’ān (Himpunan Penjelasan tentang tafsir Al-Quran). Kedua, metode Tafsīr bi al-Ra’yī, yaitu penafsiran berdasarkan ijtihad (penggunaan akal lebih banyak daripada Hadis). Tokohnya-tokohnya adalah Abū Bakr al-Aṣam (w 240 H) dan Abū Muslīm al-Asfahanī (w. 322 H). Corak penafsiran bi ar-ra’yī ini kemudian melahirkan corak pimikiran yang tidak terikat oleh Hadis maupun perkataan sahabat. Mereka mengembangkan metode ilmu baru yang disebut Ilmu Kalam.3. Ilmu Fikih Dalam sejarah perkembangan Dinasti Abbasiyah, Ilmu Fikih mengalami perkembangan yang sangat gemilang. Masa ini dipandang sebagai periode kesempurnaan, yakni periode munculnya imam-imam mujtahid besar, juga disebut sebagai periode pembinaan dan pembukuan hukum Islam. Penulisan dan pembukuan hukum Islam dilakukan secara sungguh-sungguh, baik berupa penulisan Hadis Nabi, fatwa para sahabat dan tabi’in, tafsir Al-Quran, kumpulan pendapat para imam fikih, dan penyusunan Ilmu Uṣul Fikih. Pada masa tersebut muncul pula ulama yang dikenal dengan sebutan “Empat Imam Mazhab”, yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin

84 Buku Siswa Kelas VIII MTs