Apakah Tidur Miring Membuat Kepala Bayi Peyang? Foto: Shutter Stock
Senangnya melihat bayi bisa tidur dengan pulas. Rasanya tenang, damai sekaligus menggemaskan! Namun bicara soal bayi tidur, biasanya orang tua khususnya yang baru pertama kali punya anak, juga sering mendapat beragam nasihat. Antara lain soal posisi tidur bayi.
Ya Moms, ada anggapan beberapa posisi tidur tidak baik untuk bayi. Misalnya posisi tidur miring yang bisa membuat kepala bayi peyang. Benarkah demikian?
Tidur Miring Sebabkan Kepala Bayi Peyang, Benar Enggak Sih?
Apakah Tidur Miring Membuat Kepala Bayi Peyang? Foto: Shutterstock
Sebenarnya bayi tidur dalam posisi miring tak membuat kepala bayi menjadi peyang. Akan tetapi, posisi miring atau menyamping tidak direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan American Academy of Pediatrics (AAP).
Dokter Spesialis Anak, dr. Rosalina Dewi Roeslani, SpA(K) juga menjelaskan posisi tidur miring atau menyamping dan tengkurap dapat meningkatkan risiko bayi mengalami sudden infant death syndrome (SIDS) --kematian mendadak pada bayi berusia 1 tahun ke bawah. Itu lah kenapa, posisi miring atau menyamping dianggap tidak aman dan bayi sebaiknya dijaga untuk tidur dalam posisi telentang.
Ilustrasi bayi tidur miring. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Soal kepala bayi yang peyang? Coba cegah dengan mengubah posisi tidur bayi dari sisi kanan ke sisi kiri dan sebaliknya.
Memperbanyak tummy time (memposisikan bayi dalam posisi tengkurap) juga dapat membuat bentuk kepala bayi lebih ideal. Namun pastikan bayi selalu dalam pengawasan Anda atau orang dewasa lain ketika tidur maupun tengkurap, ya. Jangan biarkan bayi terlalu lama sendiri!
Bayi tidur miring ke kanan terus, bahayakah? Moms mungkin pernah mendengar bahwa membiarkan bayi tidur miring atau miring ke kanan terus lebih aman dibandingkan dengan tidur tengkurap.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa risiko SIDS tidur dengan posisi tengkurap dan bayi tidur miring adalah sama.
Beberapa bukti juga menunjukkan risiko bayi tidur miring kemungkinan lebih tinggi. Posisi bayi tidur miring tidak stabil dan bayi sangat mungkin berguling ke posisi tengkurap.
Bayi Tidur Miring ke Kanan Terus, Bahayakah?
Bayi tidur miring ke kanan terus, bahayakah? Bayi tidak disarankan untuk tidur miring ke kanan terus selama masih dibawah 6 bulan yah Moms.
Lantas ketika posisi bayi tidur miring masih menjadi perdebatan, posisi tidur aman apakah yang terbaik untuk Si Kecil?
Bayi sering gumoh selama beberapa bulan pertama kehidupan dan wajar jika orangtua khawatir buah hatinya mungkin tersedak ketika sedang berbaring telentang.
Namun, banyak penelitian di berbagai negara tidak ditemukan adanya perbedaan dalam tingkat aspirasi atau tersedak sebelum dan sesudah perubahan ke posisi tidur telentang yang direkomendasikan.
Baca Juga:
Begini Posisi Tidur Agar Bayi Cepat Lahir. Bumil Harus Tahu!
$[banner_single]$
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa semua bayi yang sehat harus tidur dengan posisi telentang selama 6 bulan pertama kehidupan.
Penelitian menunjukkan tidur dalam posisi telentang dapat mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).
Para ahli mulai merekomendasikan agar bayi tidur telentang pada tahun 1992. Lebih dari 80 persen orang tua saat ini telah mengikuti saran ini dan AAP mencatatkan adanya penurunan kasus SIDS pada bayi sebesar 50 persen.
Risiko Tidur Miring ke Kanan Terus untuk Bayi - Bahayakah? Ini Kemungkinan Risikonya
1. Salah Satu Risiko Bayi Tidur Miring Ke Kanan Terus, Bisa Terjadi Kepala Datar
Bolehkah bayi tidur miring ke kanan terus? Bahayakah? Nah untuk menjawab ini, sebenarnya ada risiko yang dapat terjadi pada Si Kecil.
Salah satunya yakni mengalami kepala bayi datar atau plagiocephaly. Ini adalah kepala bayi berbentuk datar karena terlalu sering berbaring dalam satu posisi, misalnya bayi tidur miring.
Tengkorak bayi sangat lembut dan lentur, dan karena itu, tekanan saat mereka berbaring dalam posisi bayi tidur miring dapat menyebabkan tengkorak menjadi rata.
Meskipun plagiocephaly hanyalah masalah kecantikan, penting untuk segera berbicara dengan dokter jika Moms mengalaminya. Itu karena perlu diperbaiki selagi tengkorak bayi masih lentur.
Untuk kasus ringan, dokter akan merekomendasikan reposisi atau memastikan mengubah posisi bayi tidur miring.
Jika kasus plagiocephaly berat, dokter akan menjalankan terapi helm untuk memperbaiki bentuk kepala bayi.
Baca Juga:
Posisi Tidur Bayi yang Salah, Moms Wajib Tahu!
2. Perubahan Warna Kulit - Bahayakah?
Dalam National Center for Biotechnology Information, perubahan warna kulit pada bayi baru lahir akibat kebiasaan bayi tidur miring terjadi 10 persen.
Ini merupakan yang terjadi ketika sisi tempat bayi berbaring ternyata memiliki bayangan yang berbeda dari sisi lain tubuhnya.
Biasanya, warnanya akan kembali normal dalam beberapa menit setelah dipindahkan ke posisi tidur yang baru.
Dokter tidak yakin mengapa kondisi ini terjadi, tetapi ini ada hubungannya dengan kemungkinan penumpukan sel darah merah akibat gravitasi.
3. Tersedak
Bolehkah bayi tidur miring ke kanan terus? Bahayakah? Untuk menghindari risiko bahaya bagi bayi satu ini, sebaiknya dihindari, ya Moms.
Bayi tidur miring dapat menimbulkan bahaya tersedak bagi bayi karena hal itu dapat menyebabkan torsi, atau puntiran, pada trakea yang akan menyulitkan bayi untuk bernapas.
Ketika Si Kecil kesulitan bernapas, ini akan membuat ia tak sadarkan diri hingga berakhir gagal napas.
4. Bayi Terbelit
Meskipun banyak orangtua yang menggunakan bantal, kain yang digulung, atau benda lembut lainnya sebagai ganjal untuk mencegah buah hatinya berguling, benda-benda tersebut justru dapat meningkatkan risiko terbelit ataupun mati lemas.
Dr. Amdrew Adesman, Kepala Divisi Perkembangan dan Perilaku Anak di Rumah Sakit Anak Schneider di New York, mengatakan bahwa sebagian dari alasan membingungkan mengenai bahaya bayi tidur miring ada dalam kampanye ‘Back to Sleep'.
Pada kampanye ini disampaikan tidur dengan posisi miring atau telentang sebagai posisi tidur aman bayi.
Tetapi, beberapa tahun setelah kampanye ‘Back to Sleep’, rekomendasi posisi tidur aman untuk bayi hanya telentang karena kadang-kadang bayi berguling dari posisi tidur miring ke tengkurap.
Sayangnya, beberapa dokter anak terkadang masih memberi informasi yang kurang tepat kepada para orangtua.
5. Gangguan Otot Leher
Saat bayi tidur miring, misalnya saja bayi tidur miring ke kanan terus, mereka akan mudah berguling ke tengkurap. Jika bayi tidak dapat berguling dari depan ke belakang, mereka akan tertelungkup, dan risiko SIDS akan meningkat.
Selain itu, mengutip Kids Health, bayi tidur miring juga dapat memicu tortikolis.
Tortikolis adalah pemendekan otot leher yang menghubungkan kepala dengan tulang selangka.
Hal ini bisa terjadi ketika bayi tidak tidur telentang tetapi posisi bayi tidur miring.
Tortikolis dapat menyebabkan perkembangan otot yang tidak normal dan pertumbuhan tulang yang tidak normal.
Terapi fisik atau alat bantu pemulihan dari dokter dapat membantu menyelesaikan risiko bayi tidur miring ini.