Bangun tidur yang baik menurut Islam

Oase.id – Tidur merupakan hal penting untuk kesehatan. Fungsinya agar tubuh kembali rileks setelah sebelumnya beraktivitas. Maka dari itu, setelah bangun tidur hendaknya umat muslim mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena masih diberikan umur panjang.

Selain mengucap syukur, Nabi Muhammad ﷺ juga menganjurkan kita umatnya untuk melakukan sejumlah hal saat bangun tidur: Berikut 5 adab yang dianjurkan oleh Islam untuk dilakukan saat bangun tidur:

1. Membaca doa bangun tidur dan berdzikir

Dianjurkan ketika bangun dari tidur untuk membaca doa sebagaimana yang telah diterangkan dari Hudzaifah bin Al Yaman berikut ini. Beliau radhiallahu ‘anhu mengatakan, Jika Nabi ﷺ bangun tidur, Beliau berdoa :

الحمد للهِ الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشورُ

(Segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dan mematikanku dan kepadaNya lah kita dikembalikan)” (HR. Bukhari no. 6325, Muslim no. 2711).

Syaikah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan tentang doa bangun tidur :

“(Dengan membaca doa ini) maka memuji Allah yang telah menghidupkan anda dari maut (tidur), dan mengingatkan anda tentang hari kebangkitan, yaitu kebangkitan dari kubur dan keluar dari kuburan, menuju Allah ‘Azza wa Jalla. Maka dengan bangkit dari kematian yang kecil (tidur) ingat kepada kebangkitan dari kematian yang besar” (Syarah Riyadus Shalihin, 1/1652).

2. Mencuci tangan

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إذا استيقظ أحدُكم من نومِهِ، فلا يَغْمِسْ يدَه في الإناءِ حتى يغسلَها ثلاثًا . فإنه لا يَدْرِي أين باتت يدُه

“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui dimana letak tangannya semalam” (HR. Bukhari no. 162, Muslim no. 278).

Hal ini dilakukan untuk menghindari ada najis yang pada tangan saat tidur semalaman.

3. Bersiwak

Dianjurkan bersiwak ketika bangun tidur. Dari Hudzaifah bin Al Yaman radhiallahu’anhu beliau mengatakan:

“Biasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika bangun di malam hari beliau menggosok-gosok mulutnya dengan siwak” (HR. Al Bukhari no. 245, Muslim no. 255).

Baca juga 5 Cara Agar Mulut Tidak Mengeluarkan Aroma Tak Sedap saat Berpuasa

4. Berwudhu untuk menghindari rasa malas

Ketika bangun tidur pastinya ada rasa kantuk dan malas yang tertinggal, saat inilah dianjurkan untuk membaca dzikir dan segera berwudhu untuk melaksanakan salat. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: “malammu masih panjang, teruslah tidur”. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia salat maka terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas,” (HR. Bukhari no. 1142, Muslim no. 776).

5. Salat

Setelah bangun tidur baik di malam hari atau pasca waktu subuh, hendaknya seorang muslim untuk segera melaksanakan salat agar tidak terbawa rasa kantuk dan malas. Hal ini juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah Swt karena telah memberikan kesempatan untuk bangun dari tidur dan beraktivitas kembali. Al ‘Aini mengatakan:

“Hendaknya orang yang bangun tidur bersungguh-sungguh untuk segera mengerjakan salat fajar (subuh), sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kehidupan yang Allah berikan dan atas dikembalikannya ruh ke dalam tubuh kita. Dan hendaknya ia memahami bahwa hal itu merupakan nikmat yang besar” (Umdatul Qari, 5/70).

(ACF)


GALAJABAR -
Sesungguhnya Islam benar-benar menaruh perhatian yang sangat besar kepada manusia di dalam segala urusannya --agama dan dunianya- di saat lapang maupun maupun sulit, bangun maupun tidur, di kala bepergian maupun menetap, saat makan maupun minum, waktu bahagia maupun sedih. 

Tidak ada satu hal pun, baik kecil maupun besar, melainkan telah dijelaskan oleh Islam.

Dalam aktivitas tidur sendiri, bagi umat muslim sebaiknya tidak melupakan adab sebelum tidur seperti yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

 

Dengan memperhatikan dan menerapkan adab ini, kamu tak hanya mendapatkan pahala dari aktivitas tidur juga akan mendapatkan tidur yang lebih nyenyak serta berkualitas.

Dikutip oleh Galajabar dari berbagai sumber, berikut 12 adab seorang muslim saat tidur dan bangun tidur:

1. Muhasabah; Hendaklah menghitung-hitung sesaat sebelum tidur, mengoreksi segala perbuatan yang telah dilakukan di siang hari. Ini sangat dianjurkan bagi setiap muslim. 

Lalu jika ia dapatkan perbuatannya itu baik, maka hendaknya memuji Allah SWT, jangan memuji diri sendiri, dan jika sebaliknya, maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada-Nya.

2. Tidurlah seawal mungkin, jangan larut malam, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah “Bahwasanya Rasulullah SAW,  tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat.” (Muttafaq `alaih)

3. Berwudhulah sebelum tidur dan berbaring miring ke sebelah kanan. Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam, Al-Bara’ bin `Azibz menuturkan, Rasulullah SAW  bersabda, “Apabila kamu akan tidur, maka berwudhu’lah sebagaimana wudhu’ untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan…” Dan tidak mengapa berbalik ke sebelah kiri nantinya.

4. Kibaskan seprai tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairahz. Rasulullah bersabda, “Apabila seorang dari kalian akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kain tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya…” Di dalam satu riwayat dikatakan, “Tiga kali.” (Muttafaq `alaih)

5. Berbaringlah dengan miring kanan. Jangan tidur tengkurap. Abu Dzarz menuturkan, “Rasulullah pernah lewat di dekatku, di saat itu aku sedang tengkurap, maka Rasul membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda, ”Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (teng-kurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka.” (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani)

6. Jangan tidur di atas dak terbuka, karena di dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban z disebutkan bahwasanya Nabi Muhammad SAW  telah bersabda, “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan dari-Nya.” (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrad dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

7. Tutuplah pintu, jendela, dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir z diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam telah bersabda, “Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman.” (Muttafaq ’alaih)

8. Baca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan Al-Mu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), karena banyak hadits-hadits shahih yang menganjurkan hal tersebut.

9. Baca doa dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah SAW, seperti :
“Ya Allah, peliharalah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-Mu.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani). Dibaca tiga kali.

Dan ucapkan,
“Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.” (HR. Al-Bukhari)

10. Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka disunnatkan (dianjurkan) berdo’a dengan do’a berikut ini :
“Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani)

11. Bila bermimpi baik, maka bergembiralah dan ceritakan hanya kepada orang yang senang kepadamu. Bila mimpi buruk, maka meludahlah ke kiri tiga kali, baca ta’awudz jangan diceritakan kepada orang lain, dan pindahlah posisi tidur, atau bangunlah dan shalatlah.

12. Ketika bangun tidur hendaknya ucapkan,
“Segala puji  bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan kepada-Nya lah kami dikembalikan.” (HR. Al-Bukhari).
Atau dengan ayat penutup Ali Imran, kemudian shalat (HR. Al-Bukhari 103, Muslim 763, Ahmad 2165, An-Nasai 1620, Abu Dawud 58)

Itulah beberapa 12 adab tidur seperti yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW. Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua. (Penulis: Ema Rachmawati)***

Rasulullah bangun tidur jam berapa?

Hasnawati dalam bukunya yang berjudul Hipertensi menjelaskan, Rasulullah tidur sekitar jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 atau 3 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud. Artinya, Rasulullah SAW hanya tidur kurang lebih 5-6 jam sehari.

Tidur yang baik menurut Islam jam berapa?

Dikatakan waktu yang baik saat tidur menurut Islam adalah di awal malam atau setelah melakukan ibadah isya. Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW, lewat HR. Bukhari Muslim: Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, “Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa tidur.

Apa yang dibaca ketika bangun tidur?

Alhamdulillahil adzi ahyana ba'da ma amatana wa iliahin nusyur. Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada Allah kami akan dibangkitkan.” Itulah doa bangun tidur dan artinya yang bisa dibaca oleh umat Islam.

Bangun tidur sebaiknya membaca surat apa?

Umat Islam dapat membaca Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, Surah An-Nas serta Surah Al-Mulk. Membaca doa bangun tidur dan memuji Allah SWT. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas rahmat serta berkah yang telah diberikan oleh Allah SWT untuk kembali bangun dari tidur.