Kunci jawabannya adalah: B. Menutup dengan bahan lilin dan mencelup dengan bahan pewarna. Show Dilansir dari ensiklopedia pendidikan, tujuan dari teknik tutup celup dalam membatik adalah menutup dengan bahan lilin dan mencelup dengan bahan pewarna. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Sidang pertama PPKI terjadi pada tanggal? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Baca juga Untuk menguatkan dan menghaluskan bunyi, maka menggunakan tanda?
Bahan dan alat membatik pada kain terdiri dari canting, malam/lilin batik, kain mori, kompor, dan tempat untuk melelehkan malam. Kegiatan membatik adalah proses pembuatan motif atau ragam hias pada kain dengan perintangan. Hasil dari membatik adalah kain dengan pola atau motif yang dapat menambah keindahan dari kain. Kata membatik merupakan rangkaian kata dalam Bahasa Jawa yaitu mbat (melempar berkali-kali) dan tik (titik). Sehingga dapat dikatakan bahwa membatik adalah melempar titik secara berkali-kali sehingga membantuk suatu pola/motif. Proses pembuatan membatik di atas kain meliputi tiga langkah. Langkah pertama dalam membatik di atas kain adalah menggambar pola dan menebalkannya dengan malam/lilin. Pola yang dihasilkan merupakan motif bentuk negatif yang disebut klise. Selanjutnya, langkah kedua adalah memberi warna pada kain. Langkah yang terakhir adalah membersihkan kain dari lilin. Bagian kain yang diberi lilin tidak akan ikut terwana sehingga diperoleh kain dengan suatu pola. Apa saja bahan dan alat membatik di atas kain? Bagaimana proses yang dilakukan pada membatik di atas kain? Sobat idshchool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Baca Juga: Aneka Motif Batik dari Indonesia Bahan dan Alat Membatik pada KainAda beberapa peralatan yang digunakan dalam kegiatan membatik. Namun umumnya hanya perlu 2 bahan dan 4 alat yang menjadi utamanya. Bahan utama yang dibutuhkan dalam membatik di atas kain adalah malam/lilin/parafin dan pewarna. Sedangkan alat yang diperlukan untuk membatik di atas kain adalah kain, canting, kompor, dan wajan/wadah untuk melelehkan malam/lilin. sumber gambar: Astoetik Store dengan tambahan keterangan Kompor dan wajan/wadah digunakan untuk melelehkan malam/lilin/parafin. Kain yang digunakan untuk membatik biasanya adalah kain mori, sutera, katun, dan blaco. Pola batik di atas kain digambarkan menggunakan canting. Canting adalah alat untuk membanting yang terbuat dari tembaga. Canting memiliki tiga bagian yang meliputi nyamplung, cucuk, dan gagagang. Fungsi canting adalah sebagai alat tulis bersama malam yang telah dilelehkan. Lelehan malah diambil pada bagian nyamplung. Selanjutnya, lelehan malan di dalam nyamplung diratakan membentuk pola yang telah dibuat sebelumnya melalui cucuk. Alat membatik satu ini digunakan pada proses pembuatan batik tulis. Selain itu, dalam proses membatik biasanya juga membutuhkan alat bantu seperti dingklik, bandul, taplak, meja kayu, dan gawangan. Berikut ini adalah daftar bahan dan alat untuk membatik di atas kain adalah sebagai berikut.
Gambar seseorang bersama kegunaan alat membatik di atas kain dapat dilihat seperti berikut. Proses Membatik (sumber gambar: Wikpedia) Baca Juga: Macam-Macam Pola Lantai Tari Tradisional dari Indonesia Teknik dan Proses MembatikAda 4 teknik yang dapat digunakan untuk membatik yaitu teknik cangting tulis, celup ikat, cap/printing, dan colet. 1. Teknik Canting TulisTeknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting. Fungsi dari canting adalah untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional. Proses pembuatan batik tulis:
Orang jawa mempunyai istilah-istilah yang dilakukan dalam proses membatik. Istilah-istilah dalam membatik kain dengan teknik tulis dari pembuatan pola pertama sampai akhir adalah sebagai berikut.
2. Teknik Printing/CapTeknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan ke pingan logam atau pelat berisi gambar yang agak menonjol. Bagian yang menonjol inilah yang berguna menorehkan lilin/malam di atas kain. Secara umum, teknik printing memiliki langkah yang sama dengan teknik batik tulis. Perbedaannya hanya terdapat pada cara menggambarkan polanya. Berikut ini adalah proses membatik di atas kain dengan teknik printing/cap:
Dengan menggunakan canting cap, proses membuat pola menjadi lebih cepat. Sehingga, proses pembuatan batik dengan teknik printing menjadi lebih singkat. 3. Teknik Celup IkatTeknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain. Selanjutnya kain yang telah diikat kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna. Sehingga terbentuklah suatu pola atau motif pada kain. 4. Teknik ColetTeknik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis adalah cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat/pewarna kain jenis tertentu. Cara pembuatan pola batik dengan teknik colet menggunkan alat khusus atau kuas. Pada proses membatik dengan teknik colet, motif yang dihasilkan bukan berupa klise. Namun langsung berupa gambar motif di atas kain. Demikianlah tadi ulasan alat untuk membatik di atas kain beserta teknik dan prosesnya. Terimakasih sudahmengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat! Baca Juga: Keunikan Rumah Adat Betang Uluk Palin |