Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap cara kerja dari hormon auksin?

  • Deprecated function: Unparenthesized `a ? b : c ? d : e` is deprecated. Use either `(a ? b : c) ? d : e` or `a ? b : (c ? d : e)` in include_once() (line 1439 of /data/seminar/public_html/includes/bootstrap.inc).
  • Warning: Illegal string offset 'subject' in jquery_countdown_timer_block_view() (line 78 of /data/seminar/public_html/sites/all/modules/jquery_countdown_timer/jquery_countdown_timer.module).
  • Warning: Illegal string offset 'content' in jquery_countdown_timer_block_view() (line 79 of /data/seminar/public_html/sites/all/modules/jquery_countdown_timer/jquery_countdown_timer.module).

Kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang merah (Phaseolus vulgaris) adalah tanaman yang tergolong dalam suku papilionaceae atau suku polong-polongan. Kacang hijau dan kacang merah merupakan komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Proses pertumbuhan kacang hijau dan kacang merah terjadi melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder. Proses perkecambahan ditandai dengan munculnya radikula atau plumula dari dalam biji. Perkecambahan kacang hijau dan kacang merah dicirikan dengan terangkatnya kotiledon dan plumula ke permukaan tanah. Pemanjangan tanaman kedua kacang ini terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon). Proses selanjutnya adalah pertumbuhan primer dimana terjadi pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Tahap terakhir adalah pertumbuhan sekunder, tahap ini merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem sekunder. Proses pertumbuhan kacang hijau dan kacang merah ini tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah cahaya. Cahaya merupakan faktor mutlak yang diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Pada tanaman semakin banyak cahaya yang di peroleh dari lingkungan akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dari tanaman itu sendiri karena cahaya akan merusak kerja dari hormon pertumbuhan (auksin) sehingga tanaman yang memperoleh cahaya yang baik memiliki batang yang lebih pendek dari pada tanaman yang tidak memperoleh cahaya.

Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap cara kerja dari hormon auksin?

Hormon auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem, seperti pucuk batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas, daun muda, bunga, ataupun buah. Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya. Hormon auksin merangsang dominansi apikal, yaitu pertumbuhan kuncup apikal yang sangat cepat sehingga menghambat pertumbuhan kuncup lateral yang ada di bawahnya. Kuncup apikal yang sedang tumbuh menghasilkan hormon auksin. Sementara itu, kerja auksin dihambat oleh adanya cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal diarahkan ke cahaya matahari, akan terjadi pengangkutan auksin dari bagian yang terkena cahaya ke bagian yang terlindung dari cahaya. Pada keadaan demikian, auksin akan merangsang pertumbuhan sel-sel pada bagian yang terlindung tersebut. Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan sel-sel pada bagian yang terkena cahaya matahari akan terhambat karena konsentrasi auksin yang rendah. Akibatnya, batang akan tumbuh melengkung ke arah datangnya cahaya matahari.

Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap cara kerja dari hormon auksin?

Hormon auksin merupakan hormon yang merangsang dominansi apikal, yaitu pertumbuhan kuncup apikal yang sangat cepat sehingga menghambat pertumbuhan kuncup lateral yang ada di bawahnya. Kuncup apikal yang sedang tumbuh menghasilkan hormon auksin. Sementara itu, kerja auksin dihambat oleh adanya cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal diarahkan pada cahaya matahari, akan terjadi pengangkutan auksin dari bagian yang terkena cahaya ke bagian yang terlindung dari cahaya. Pada keadaan demikian, auksin akan merangsang pertumbuhan sel-sel pada bagian yang terlindung dari cahaya matahari. Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan sel-sel pada bagian yang terkena cahaya matahari akan terhambat karena konsentrasi auksin yang rendah. Akibatnya, batang akan tumbuh melengkung ke arah datangnya cahaya matahari. 

ilustrasi oleh Rizka Fitriandini

Tumbuhan bisa tumbuh dan berkembang salah satunya karena dipengaruhi oleh hormon auksin. Tahukah kamu apa itu hormon auksin?

Hormon auksin merupakan hormon tumbuhan yang terdapat pada ujung batang, akar dan pembentukan bunga yang berperan untuk merangsang pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung selama pertumbuhan primer. Hormon auksin juga memengaruhi pertumbuhan sekunder dengan meningkatkan aktivitas kambium dan memengaruhi diferensiasi inisial-inisial kambium.

Sejarah Singkat Hormon Auksin

Auksin berasal dari bahasa yunani auxein, yang berarti meningkatkan. Frits Went seorang mahasiswa pascasarjana di negeri Belanda pada tahun 1926 menemukan auksin jenis asam indoleasetat (IAA) pada ujung koleoptil oat. Namun beberapa ahli fisologi menyatakan bahwa, tumbuhan juga mengandung tiga jenis auksin lain yang strukturnya mirip dengan IAA, yaitu :

  1. Asam 4 kloroindolasetat (4-kloro IAA), ditemukan pada biji muda berbagai jenis kacang-kacangan.

  2. Asam fenilasetat (PAA), ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan.

  3. Asam indolbutirat (IBA), ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil

Hormon auksin merupakan zat pengatur tumbuh yang mempengaruhi pemanjangan koleoptil gandum, yang telah dikemukakan oleh Charles Darwin pada abad ke-19.

Fungsi Utama Hormon Auksin

Fungsi utama pada hormon auksin di antaranya adalah :

  1. Merangsang pemanjangan batang (hanya dalam konsentrasi rendah). Meristem apikal dari suatu tunas adalah tempat utama sintesis auksin. Auksin merangsang pertumbuhan hanya dalam kisaran konsentrasi tertentu. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, auksin bisa menghambat pemanjangan sel.

  2. Mendorong pembentukan akar-akar lateral dan adventisia. Auksin digunakan dalam perbanyakan vegetatif tumbuhan melalui stek. Memberi perlakuan pada potongan daun atau batang dengan bubuk pembentuk akar yang mengandung auksin, seringkali menyebabkan akar-akar adventisia terbentuk di dekat permukaan yang terpotong. Auksin juga terlibat dalam percabangan akar-akar. (Campbell, 2008 : 417)

  3. Meregulasi perkembangan buah. Karena auksin berperan untuk merangsang kambium dan berpengaruh terhadap pertumbuhan xylem dan floem, maka hal ini dapat menghambat rontoknya buah.

  4. Meningkatkan dominansi apikal. Hormon auksin yang tumbuh pada tunas apikal akan menghambat tunas lateral, sehingga dapat mendukung pertumbuhan daun.

  5. Berperan dalam fototropisme dan gravitropisme. Auksin tidak dapat bertahan dengan cahaya matahari yang tinggi. Jika tinggi, auksin akan mengalami kerusakan dan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Sehingga batang akan melengkung ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya. Inilah yang disebut sebagai fototropisme. Selain fototropisme, auksin juga mempengaruhi pertumbuhan ke arah bumi. Gaya gravitasi mengakibatkan konsentrasi auksin pada bagian bawah lebih tinggi sehingga akar melengkung ke arah bumi.

  6. Mendorong diferensiasi vaskular

  7. Memperlambat absisi daun. Auksin berpengaruh pada xylem dan floem, memelihara elastisitas dinding sel dan membentuk dinding sel primer. Sehingga dapat menghambat rontoknya daun.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hormon Auksin begitu penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.