Bagaimanakah asumsi dalam pendekatan kritik musik Formalistik

SeputarIlmu.Com Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Kritik Seni.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kritik Seni? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

Bagaimanakah asumsi dalam pendekatan kritik musik Formalistik

Pengertian Kritik Seni

Kritik seni merupakan salah satu kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni.

Tanggapan dan penilaian yang disampaikan seorang kritikus ternama dapat mempengaruhi kualitas suatu karya bahkan dapat berpengaruh pada harga jual karya tersebut.

Kritikus ialah orang yang sering melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain maupun dirinya sendiri.

Landasan Kritik Seni

  • Pengalaman yang cukup dalam materi kritik.
  • Keilmuan dan pengetahuan yang relevan.
  • Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.
  • Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).

Tujuan dan Fungsi Kritik Seni

  • Untuk dapat menilai kualitas dari suatu karya.
  • Untuk menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara seni, karya dan penikmat seni.
  • Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang dimana berupaya mengupas, menganalisis, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk dapa berkomunikasi melalui suatu karya seni.

Jenis-Jenis Kritik Seni

1. Kritik Jurnalistik

Tipe kritik ini akan ditulis untuk para pembaca majalah atau surat kabar serta yang akan disampaikan secara terbuka. Dengan maksud memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa-peristiwa dalam dunia kesenian.

Isi dari kritik jurnalistik ini berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pementasan, konser, pameran, atau jenis pertunjukan yang lainnya.

2. Kritik Pendagogik

Tipe kritik ini bisa diterapkan dalam kegiatan-kegiatan .Misalnya proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini akan dikembangkan oleh para guru kesenian.

Tujuannya terutama mengembangkan suatu bakat maupun juga potensi artistik-estetik agar peserta didik memiiki kemampuan mengenali bakat atau potensinya sendiri.

3. Kritik Ilmiah

Tipe kritik ilmiah atau akademi ini adalah melakukan suatu pengkajian nilai seni secara luas, teliti, mendalam, maupun sistematis, baik itu dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah ini tidak juga bersifat mutlak.

Jenis kritik ini akan bersifat terang terangan, terbuka dan juga siap dikoreksi oleh siapapun demi penyempurnaan serta mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

4. Kritik Populer

Tipe kritik ini akan berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kritik populer merupakan suatu gejala umum dan kebanyakan yang dihasilkan oleh para kritikus yang bisa di katakan kurang ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Tahapan Kritik Seni

1. Deskripsi

Deskripsi ialah suatu tahapan kritik untuk bisa menemukan, mencatat atau mendeskripsikan segala sesuatu yang bisa dilihat apa adanya serta tidak berusaha untuk melakukan analisis atau juga dapat mengambil kesimpulan.

Supaya bisa menyimpulkaan dengan baik, seorang pemberi kritik itu harus mengetahui suatu istilah teknis yang biasa digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan, maka pemberi kritik tersebut akan kesulitan dalam menyimulkan fenomena karya yang dilihatnya.

2. Analisis Formal

Analisis Formal yakni sebuah tahapan kritik karya seni untuk bisa menelusuri suatu karya seni itu berdasarkan struktur formal atau juga unsur pembentuknya.

Pada tahap ini seorang kritikus itu harus benar dalam memahami unsur seni rupa serta prinsip penataan atau juga penempatannya dalam sebuah karya seni tertentu.

3. Interpretasi

Interpretasi yaitu salah satu tahapan penafsiran makna suatu karya seni itu akan mencakup tema yang akan digarap, simbol yang dihadirkan maupun masalah yang dikedepankan.

Penafsiran tersebut memiliki sifat sangat terbuka, yang dipengaruhi sudut pandang atau juga wawasan pemberi kritiknya.

Semakin luas wawasan daarri seorang pemberi kritik it akan semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.

4. Evaluasi Atau Penilaian

Evaluasi atau Penilaian adalah berbagai tahapan kritik dalam menentukan kualitas karya seni itu apabila kita bandingkan dengan karya lain jenisnya sama.

Perbandingan tersebut dilakukan terhadap segala macam aspek yang akan terhubung dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.

Bentuk Kritik Seni

1. Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik mengansumsikan bahwa kehidupan seni memiliki dunia sendiri, artinya terlepas dari kenyataan kehidupan keseharian yang dialami.

Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni yaitu significant form atau kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

2. Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif yakni menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia.

Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif dan penuh gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis yakni menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian.

Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.

Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni maupun masalah internal karya seni.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kritik Seni : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Landasan, Jenis, Tahapan & Bentuknya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :

  • Seni Adalah
  • Seni Lukis
  • Aliran Seni Lukis
  • Seni Rupa
  • Seni Musik

Kritik Musik

 Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Musik juga memiliki karakter berbeda-beda yang disebut aliran musik.

Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian  sesuatu dengan tujuan meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Secara etimologi, kritik berasal dari kata Yunani “Kratein” yang artinya memisahkan, merinci. Kritukus modern mencakup kaum profesi atau amatir yang secara teratur memberikan pendapat atau menginterpretasikan seni pentas atau karya lain (seperti karya seniman, ilmuan, musisi atau actor) dan, biasanya, menerbitkan pengamatan mereka, sering di jurnal ilmiah. Kaum kritikus banyak jumlahnya di berbagai bidang, termasuk kritikus seni, music, film, teater atau sandiwara, rumah makan dan penerbitan ilmiah.

Dalam melakukan kritik music,seorang kritikus (orang yang menilai) harus memiliki pengetahuan dasar music seperti unsure lagu, lirik, music, aksi panggung, moralitas, dsb. Objek yang di kritik dalam music tentu  saja terutama karya music yang sedang di cermati. Karya music itu umumnya memiliki gagasan (keindahan) bunyi atau pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Gagasan berupa nilai keindahan itulah yang akan dikritisi. Oleh karena itu gagasan atau ide music itu biasanya berupa hasil olahan perasaan dan pikiran penciptanya terhadap sesuatu, maka hal-hal yang mendorong timbulnya gagasan tersebut yang dikaji lebih mendalam. Kritikus akan memperhatikan penyajian music mulai dari elemen-elemen music, warna bunyi, hingga music tersebut sampai ditelinga pendengar.

            Cara mengkritik sebuah karya music yaitu dengan langkah berikut:

a.       Sebelum member kritik kita harus memiliki penngetahuan yang cukup tentang music akan kita kritik.

b.      Sebelum mengkritik pelajari dahulu karya yang akan dikritik . Pahami segala istilah tentang music.

c.       Buatlah catatan yang objektif tentang kelebihan dan kekurangan karya yang akan dikritik.

d.      Sebelum kritik disampaikan, pikirkan kembali “Bagaimana perasaan saya jika dikritik semacam itu”?

e.       Saat menyampaikan kritik melalui lisan atau tulisan perhatikan penggunaan bahasa.

Prinsip dari segala kritik adalah tidak untuk menjatuhkan pihak manapun, kritik dilakukan sebagai alat untuk mendukung perkembangan ke arah yang lebih baik. Kritik disampaikan secara professional melalui dasar-dasar pemahaman teori musical, logika, kajian, akademis tanpa menggunakan rasa/sifat pribadi yang bertujuan untuk menjatuhkan atau dsb.


 Berdasarkan prisedur atau  landasan kerja, jenis atau tipe kritik seni sbb:

1.      Kritik Jurnalistik

Kritik Jurnalistik disajikan kepada pembaca surat kabar atau Koran. Kritik ini  biasa ditulis oleh wartawan seni dan biasanya tampil sebagai resensi, ulasan atau pemberitaan. Kritik ini umumnya berbentuk deskriptif berupa komentar ataupun ulasan. Contoh kritik ini yaitu kritik pada suatu peristiwa seperti pameran, festival atau kegiatan kesenian lainnya. Kritik jurnalistik juga bersifat tidak meluas dan mendalam, namun cukup diingat oleh pembaca.

2.      Kritik Pedagogik

Kritik jenis ini diterapkan oleh pengajar kesenian dalam lembaa pendidikan. Kritik ini memiliki fungsi untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengenali bakat dan potensi dirinya. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan objek kajian adalah karya peseta didikannya sendiri.

3.      Kritik Ilmiah

Kritik keilmuan merupakan jenis  kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk meniali/manganggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kemampuannya sebagai seorang pakar dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijakdikan referensibagi para kolektor atau curator institusi seni seperti museum, galeri, dan balai lelang,

4.      Kritik Populer

Kritik popular adalah jenis kritik seni yang ditunjukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan ktirik jenis ini biasanya bersifat umum, pengenalan atau publikasi sebuah karya. Bahasa yang digunakan juga merupakan istilah-istilah sederhama yang mudah dipahamioleh setiap kalangan.


Pendekatan kritik dapat diartikan sebagai dasar kritikus dalam menyusun dam menyajikan kritik.

1.      Formalistik

Pendekatan kritik ini menyimpulkan bahwa kehidupan seni berbeda dengan kehidupan sehari-hari. Kritik jenis ini cemderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria yang digunakan adalah tatanan yang terpadu ketik sebuah karya disajikan tanpa mempertimbangkan unsure latar belakang sejarah.

2.      Instrumentalistik

Pendekatan kritik ini menganggap seni sebagai sarana atau instrument untuk mengambangkan tujuan tertentu seperti moral, politik, atau psikologi. Kraya seni seni dinilai berdasarkan kegunaannya.

3.      Ekspresivistik

Melalui penekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai sarana komunikasi yang menunjukan ekspresi pencipta. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini melakukan aktivitas kritik berdasarkan pengalamn pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagalasan sebagi pendukung emosi penciptanya.