Bagaimana teks kesadaran membayar pajak beralih dari satu sudut pandang ke sudut pandang yang lain?

Bagaimana teks beralih dari sudut pandang pro ke sudut pandang yang kontra? Kesadaran membayar pajak

Jawaban
dengan cara menganalisa lebih dalam dan memahami lebih lanjut dari sudut pandang yg berbeda

Bagaimana teks kesadaran membayar pajak beralih dari satu sudut pandang ke sudut pandang yang lain?

Lembar kegiatan peserta didik atau LKPD Model Teks Diskusi “Kesadaran Membayar Pajak” pada judul unit ini diharapkan dapat membantu peserta didik kelas IX SMP dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Lembar Kegiatan Pesera Didik ini dikembangkan berdasarkan:

Kompetensi Dasar

3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar.

Indikator

  • Menjelaskan pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar.
  • Menelaah pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar.

Aktivitas pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam menelaah model teks diskusi “Kesadaran Membayar Pajak”. Aktivitas ini menggunakan model latihan soal.

Selamat berlatih untuk menjadi generasi hebat di masa depan! Cintai dan syukuri Bahasa Indonesia sebagai sarana merajut Indonesia! Bahasa Indonesia anugerah Tuhan yang patut kita syukuri bersama.

Petunjuk Kegiatan:

  • Peserta didik membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Cetakan Ke-2.2018. (Edisi Revisi).
  • Peserta didik membaca dan menyimak buku pada halaman 127-131 atau yang dikutif pada bahan bacaan pada link yang tersedia.
  • Tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.
  • Melaporkan hasil pada buku tugas atau lembaran portofolio. Bentuk laporan cukup jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disediakan.
  • Tulis Laporan LKPD 5.5, Nama, NIS/NISN dan kelas ananda pada LKPD.

Laporan LKPD 5.5

Nama                     :  …….

NIS/NISN                :  ……

Kelas                      :  ……

Cermati model teks diskusi berikut!

Kesadaran Membayar Pajak

Pendahuluan

Kesadaran rakyat Indonesia membayar pajak masih sangat rendah. Sementara penerimaan negara selama lima tahun terakhir 75-85% berasal dari penerimaan pajak. Haruskah kita berutang terus dengan bangsa asing?

Gagasan Utama Bukti dan alasan pendukung satu sudut pandang

Kemandirian bangsa Indonesia akan tercapai jika kesadaran rakyat membayar pajak sudah tinggi. Sumber pembiayaan negara terbagi tiga: pinjaman luar negeri dan dalam negeri, penjualan sumber daya alam, dan penerimaan pajak. Utang luar negeri dan dalam negeri dapat memberatkan posisi APBN RI karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya. Negara akan dicap sebagai Negara miskin dan tukang utang karena tidak mampu untuk mengatasi perekonomian negara sendiri. Penjualan sumber daya alam secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau ekosistem, serta membuat sumber daya alam tersebut menjadi langka. Penerimaan Negara melalui pajak merupakan satu-satunya sumber penerimaan negara yang minim risiko, serta dapat meningkatkan kemandirian bangsa.

Gagasan Utama. Bukti dan alasan pendukung satu sudut pandang

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut data World Bank tahun 2014, Growth Domestic Product Indonesia menduduki peringkat 16 besar tertinggi di dunia. Potensi kemandirian Indonesia sangat tinggi. Sayangnya, dalam lima tahun terakhir, tax ratio cukup rendah dan target pajak tidak tercapai yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Sayangnya, dalam lima tahun terakhir, tax ratio cukup rendah dan target pajak tidak tercapai yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hanya tingkat kepatuhan wajib pajak badan 55% dan 25% tingkat kepatuhan wajib pajak perorangan. Di lain pihak penerimaan negara dari penjualan sumber daya alam semakin mengecil sejak tahun 1982. Sebelumnya primadona penerimaan negara adalah dari penjualan sumber daya alam. Kemandirian bangsa ke depan sangat tergantung kepada kesadaran rakyat membayar pajak.

Gagasan utama sudut pandang lain. Alasan dan bukti pendukung sudut pandang lain

Banyak juga orang yang merasa tidak perlu menyumbang kepada negara. Mereka berpikir negaralah yang harus menyejahterakan rakyatnya. Mereka adalah sekelompok masyarakat kontraprestasi pajak, menolak membayar pajak dengan melakukan demonstrasi. Padahal, mereka justru kelompok penikmat pajak, bukan pembayar pajak yang juga dikenal sebagai anggota masyarakat yang tergolong sebagai penikmat pajak tanpa berkontribusi. Yang patut disayangkan, ada juga anggota masyarakat yang merusak fasilitas umum yang dibiayai oleh pajak. Tindakan ini seperti merusak barang yang kita beli dengan keringat sendiri. Siswa atau mahasiswa yang malas belajar tidak gigih menuntut ilmu pun termasuk kelompok ini karena semua fasilitas pendidikan dibiayai oleh pajak.

Gagasan utama sudut pandang  lain. Alasan dan bukti pendukung sudut pandang lain

Kelompok kontraprestasi lainnya adalah yang kecewa karena anggaran negara yang dibiayai pajak itu dikorupsi. Mereka berpikir untuk apa bayar pajak jika untuk dikorupsi. Korupsi tindakan yang sangat salah, tidak membayar pajak juga sangat salah. Koruptor dan wajib pajak yang tidak membayar pajak adalah warga negara yang tidak membela negaranya. Mereka jenis warga yang bertentangan dengan tujuan negara untuk menyejahterakan rakyatnya.

Simpulan

Wajib pajak yang patuh membayar pajak adalah patriot bangsa. Mereka membela negara, membangun negara, mengangkat harkat dan derajat bangsa di mata dunia dengan membayar pajak. Pajak untuk kemandirian bangsa agar kita menjadi bangsa yang kuat dan disegani di dunia.

Stop utang negara dengan membayar pajak.

Pajak banyak, utang hilang, negara kaya, rakyat makmur. Terwujudlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sumber: Agus Trianto dari Direktorat Jenderal Pajak http://www.djppr.kemenkeu.go.id/

Jawablah pertanyaan telaah berdasarkan model teks tersebut!

  1. Dapatkah kamu memilih judul lain yang lebih menarik dan lebih meyakinkan menurutmu?
  2. Apa tujuan pendahuluan dalam teks diskusi ini?
  3. Apakah menurutmu pendahuluan ini sudah efektif? Jelaskan mengapa!
  4. Bagaimana teks diskusi ini disusun?
  5. Bagaimana teks beralih dari sudut pandang pro ke sudut pandang yang kontra?
  6. Bagaimana simpulan berkaitan dengan bagian teks lainnya (isi dan pendahuluan)?
  7. Apa bagian paling efektif dari simpulan? Mengapa?
  8. Diskusi menggunakan kata-kata untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan pandangan mereka. Beberapa kata persuasif yang digunakan dalam teks ini adalah kemandirian, penikmat pajak. Coba, temukan yang lainnya!
  9. Diskusi menggunakan kata-kata untuk menghubungkan gagasan dalam satu paragraf dan hubungan gagasan antarparagraf. Beberapa kata hubung yang digunakan dalam teks adalah sementara, sayangnya. Dapatkah kamu temukan yang lainnya?
  10. Pungtuasi (tanda baca) dan ejaan sangat penting dalam setiap jenis tulisan. Apakah cara penulisan ejaan dan pungtuasi yang digunakan dalam teks ini sudah tepat?
  11. Apakah teks diskusi ini efektif menggugah pembaca? Jelaskan mengapa!
  12. Kata-kata yang perlu dicermati (cari maknanya dalam kamus, kamus istilah bidang ilmu, atau ensiklopedia) adalah penerimaan negara, wajib pajak, patuh pajak, penikmat pajak, rasio pajak (tax ratio), sumber daya alam, fasilitas umum, patriot bangsa.
Bahan bacaan: Menelaah Struktur Teks Diskusi

Orang Tua/Wali

………………….

Guru MP

……………..

Nilai

…………

Lihat: Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 K-13 Edisi Revisi

Sumber:

Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2019.