Bagaimana pemerimaan remaja tentang lgbt pdf

kasih sayang, rasa hormat, informasi dan dukungan yang setara seperti

anak/remaja yang bukan LGBT ; (2) Kembali belajar. Cari dan dapatkan

fakta-fakta tentang orientasi seksual dan identitas gender ; (3) Kenali

sebelum menjawab ; (4) Cari tahu komunitas pendukung. Jika ada

komunitas atau grup LGBT remaja, toko buku dengan pilihan buku atau

majalah tentang keberagaman gender, identitas dan orientasi seksual ;

(5) Cari tahu dimana ada pertemuan bagi kelompok dukungan orangtua

dengan anak LGBT ; (6) Hargai anak LGBT ketika mereka mendiskusikan

masalah tersebut ; (7) Minta izin kepada anak jika kita ingin ‘melela’

kepada orang lain atas nama anak ; (8) Cari seperti apa dukungan,

pelayanan dan sistem pendidikan di sekolah anak/remaja ; (9) Pelajari

tentang hukum dan kebijakan mengenai LGBT baik yang berskala lokal

maupun nasional. Disetiap tahap kerja dengan melibatkan keluarga,

perawat harus mempertimbangkan bagaimana kekuatan keluarga dapat

digunakan untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah yang telah

diidentifikasi oleh keluarga.

Studi yang ditulis oleh Dr Caitlin Ryan,2010 dan timnya dari

Keluarga Penerimaan Proyek, yang menunjukkan bahwa perilaku

menerima orang tua dan pengasuh terhadap anak-anak mereka LGBT

adalah pelindung terhadap resiko kesehatan mental - termasuk perilaku

bunuh diri - memiliki implikasi penting untuk mengubah bagaimana

keluarga berhubungan dengan anak-anak mereka LGBT dan bagaimana

LGBT pemuda dilayani oleh berbagai penyedia layanan di seluruh disiplin

ilmu dan sistem perawatan, termasuk sistem perawatan kustodian seperti

anak asuh. Hingga saat ini, kebanyakan memikirkan tentang remaja

LGBT dan keluarga telah berfokus pada hubungan orangtua-remaja yang

negatif atau penolakan keluarga (Caitlin.R, 2010)

D. Diskriminasi bagi Kaum Lesbian, Gay, Bisesksual, dan

Transgender (LGBT)

Ada 5 bentuk diskriminasi yang sering dialami oleh kaum LGBT di

Indonesia (Ariyanto, 2008) yaitu (1) Diskriminasi sosial, seperti sitgma,

cemoohan, pelecehan, pengucilan, tidak adanya kesempatan yang sama

untuk mengenyam pendidikan formal, dan kekerasan fisik maupun psikis;

(2) Diskriminasi hukum, seperti adanya kebijakan dan peraturan negara

yang melanggar hak-hak kaum LGBT dan perlakuan hukum yang

berbeda; (3) Diskriminasi politik, seperti kesempatan berbeda dalam

wilayah politik praktis dan pencekalan atau tidak adanya keterwakilan

politik dari kaum LGBT; (4) Diskriminasi ekonomi, seperti pelanggaran ha

katas pekerjaan di sektor formal; (5) Diskriminasi Kebudayaan, seperti

upaya penghapusan dan penghilangan nilai-nilai budaya yang ramah

terhadap kaum LGBT.

3. Kesimpulan

Implikasi dari ringkasan ini : bagi kaum homoseksual lesbian agar

lebih berpikir positif dan realistis, tidak menarik diri dari masyarakat, serta

berpartisipasi aktif dalam kegiatan social. Bagi tenaga profesional atau

instansi yang menaungi kaum homoseksual, diharapkan dapat memberikan