Merdeka.com - Seperti diketahui, Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit berbahaya yang bisa mengancam keselamatan nyawa penderitanya. HIV ini termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi. Bukan hanya itu, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Hingga kini, belum terdapat obat yang bisa menyembuhkan penyakit yang menyerang sistem imun tubuh ini. Namun beberapa obat biasanya dikonsumsi pasien untuk mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan kondisi yang lebih parah. Meskipun tidak dapat menyembuhkan, obat-obatan ini telah mengurangi risiko kematian pada penderita HIV/AIDS di berbagai negara maju.
Dalam hal ini, diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menghindari risiko penularan penyakit bahaya ini. Terdapat beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penularan. Mulai dari memberi tahu pasangan jika mengidap HIV, menggunakan pengaman saat berhubungan seksual, hingga menghindari penggunaan jarum yang dapat meningkatkan risiko penularan.
Dengan melakukan beberapa cara pencegahan HIV ini, tentu dapat meminimalisir risiko penularan yang bisa terjadi pada siapa saja. Terutama bagi pasangan yang aktif berhubungan seksual, edukasi mengenai pencegahan HIV ini penting untuk dipahami. Dilansir dari situs Mayoclinic, berikut kami merangkum beberapa cara pencegahan HIV dan beberapa informasi lainnya yang perlu diketahui.
2 dari 7 halaman
Mengenal HIV
fimela.com ©2020 Merdeka.com
Sebelum mengetahui cara pencegahan HIV, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan HIV. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV adalah penyakit yang menyerang dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. HIV juga termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak hubungan seksual.
Jika tidak dilakukan perawatan kondisi penderita HIV akan semakin memburuk hingga menyebabkan AIDS. Biasanya tanpa pengobatan, seorang penderita HIV membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum virus melemahkan imun tubuh dan mengakibatkan AIDS.
3 dari 7 halaman
Cara Penularan HIV
Sebelum mengetahui cara pencegahan HIV, perlu diketahui pula bagaimana virus HIV dapat menyebar dari satu orang ke orang yang lain. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebagai penyakit menular seksual HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual satu orang dengan orang yang lain. Berikut adalah beberapa cara penularan HIV yang perlu diwaspadai:
- Melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral dengan pasangan yang terinfeksi. Virus yang terdapat dalam darah, air mani atau sekresi vagina yang masuk dapat berkembang di dalam tubuh. Virus juga bisa masuk melalui luka mulut atau air mata kecil yang terkadang berkembang di rektum atau vagina selama aktivitas seksual.
- Penularan melalui berbagai jarum suntik. Jika berbagi perlengkapan obat atau alat seperti jarum suntik kepada orang lain, dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Terutama ketika berbagi dengan orang yang telah terinfeksi HIV. Hal ini juga berlaku pada penyakit menular lainnya.
- Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah. Jika Anda mendapatkan donor darah dari orang yang terinfeksi HIV maka virus tersebut bisa masuk dan berkembang dalam tubuh Anda.
- Ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus ke bayinya. Ibu dengan HIV- positif perlu mendapatkan pengobatan untuk infeksi selama kehamilan dapat menurunkan risiko secara signifikan pada bayinya.
4 dari 7 halaman
HIV Tidak Menyebar
Terdapat beberapa kesalahpahaman mengenai penularan HIV/AIDS dari satu orang ke orang lainnya. Perlu ditekankan, bahwa HIV hanya dapat tertular melalui hubungan seksual, penggunaan alat suntik bersamaan, transfusi darah, atau kondisi ibu hamil yang menularkan virus pada bayinya. Sehingga Anda tidak dapat terinfeksi HIV hanya melalui kontak biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan orang yang menderita HIV.
5 dari 7 halaman
HIV Menjadi AIDS
Sebelum mengetahui cara pencegahan HIV, perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana perkembangan HIV bisa menjadi AIDS. Dalam hal ini, virus HIV akan menghancurkan sel T CD4 atau sel darah putih yang berperan besar dalam membantu tubuh melawan penyakit. Semakin sedikit sel CD4 T yang ada dalam tubuh, semakin lemah sistem kekebalan tubuh Anda.
Anda dapat terkena infeksi HIV, dengan sedikit atau tanpa gejala, selama bertahun-tahun sebelum berubah menjadi AIDS. AIDS didiagnosis ketika jumlah CD4 T turun di bawah 200 atau Anda mengalami komplikasi yang didefinisikan sebagai AIDS, seperti kondisi infeksi serius atau kanker.
6 dari 7 halaman
Faktor Risiko
Sebelum masuk pada penjelasan cara pencegahan HIV, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penularan HIV di masyarakat. Perlu diingat bahwa setiap orang dengan segala usia, ras, jeni kelamin, atau orientasi seksual memiliki risiko tertular HIV/AIDS. Namun terdapat beberapa kelompok yang mempunyai risiko besar yaitu seperti :
- Melakukan hubungan seksual tanpa kondom atau pengaman. Seks anal dinilai lebih berisiko terjadi penularan HIV dibandingkan seks vaginal. Risiko ini akan meningkat ketika Anda memiliki banyak pasangan seksual.
- Menderita infeksi atau penyakit menular seksual. Banyak penyakit menular seksual yang menghasilkan luka terbuka pada alat kelamin. Luka ini bisa menjadi pintu HIV masuk ke dalam tubuh.
- Orang yang sering menggunakan obat IV serta sering berbagai jarum suntuk mempunyai risiko tertular HIV lebih besar. Dalam hal ini, tetesan darah dari orang lain dapat meningkatkan risiko tertular HIV, terutama jika berbagi pada orang yang sudah terinfeksi.
7 dari 7 halaman
Cara Pencegahan HIV
Setelah mengetahui kondisi umum, cara penularan, dan faktor risiko, berikutnya masyarakat perlu memahami bagaimana melakukan pencegahan HIV dengan baik untuk menghindari penularan. Berikut adalah beberapa cara pencegahan yang perlu diperhatikan dan dilakukan:
- Jika hidup dengan orang yang mengidap HIV, pasangan atau orang tersebut perlu mengonsumsi pengobatan yang dianjurkan untuk mencegah virus terinfeksi pada Anda. Dalam hal ini, penderita harus rutin mengonsumsi obat yang ditentukan serta mendapatkan pemeriksaan secara teratur.
- Jika Anda merasa telah terpapar melalui seks, jarum suntik atau di tempat kerja, hubungi dokter Anda atau pergi ke unit gawat darurat. Mengonsumsi PEP sesegera mungkin dalam 72 jam pertama dapat sangat mengurangi risiko Anda terinfeksi HIV. Anda juga perlu minum obat selama 28 hari.
- Gunakan kondom baru setiap kali Anda melakukan hubungan seks anal atau vaginal. Wanita bisa menggunakan kondom wanita. Jika menggunakan pelumas, pastikan berbahan dasar air. Pelumas berbahan dasar minyak dapat melemahkan kondom dan menyebabkannya pecah. Selama seks oral gunakan kondom yang tidak dilumasi dan dipotong terbuka
- Kombinasi obat emtricitabine plus tenofovir (Truvada) dan emtricitabine plus tenofovir alafenamide (Descovy) dapat mengurangi risiko penularan HIV secara seksual pada orang yang berisiko sangat tinggi. PrEP dapat mengurangi risiko tertular HIV dari seks lebih dari 90% dan dari penggunaan narkoba suntikan lebih dari 70%. Dokter Anda akan meresepkan obat ini untuk pencegahan HIV hanya jika Anda belum terkena infeksi HIV.
- Penting untuk memberi tahu semua pasangan seksual Anda saat ini dan sebelumnya bahwa Anda HIV- positif. Mereka juga perlu melakukan tes HIV untuk mencegah risiko yang parah.
- Jika Anda positif HIV dan sedang dalam kondisi hamil, segera dapatkan perawatan medis. Cara ini dapat mengurangi risiko penularan HIV pada bayi secara signifikan.
- Pertimbangkan sunat pada pria, sebab diketahui sunat dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi HIV.
[ayi]