Banyak guru kimia mengharuskan Anda untuk memahami perbedaan antara asam dan basa. Asam adalah zat yang menyumbangkan ion H + ke spesies kimia lain yang disebut basa. Basa adalah zat yang menerima (bergabung dengan) ion H+. Metode yang paling umum untuk memahami konsep tentang pH larutan adalah dengan menggunakan indikator asam basa. Show
Table of Contents Show
Indikator asam-basa (selanjutnya disebut indikator) adalah asam organik lemah. Tidak seperti kebanyakan asam, asam dan basa pada indikator memiliki warna yang berbeda. Karena warna indikator tergantung pada pH larutan, indikator ini banyak digunakan secara luas dalam aplikasi yang melibatkan perubahan pH, seperti titrasi, pengujian pH, dan demonstrasi ilmu pengetahuan. Sifat yang paling penting dari sebuah indikator pH, yakni tergantung pada kekuatan asam indikator itu. Kisaran pH indikator adalah kisaran nilai pH dimana indikator berubah warna dari bentuk asam sampai bentuk basa. Indikator ini tidak sensitif terhadap perubahan pH di luar jangkauannya karena indikator tidak berubah warna melebihi nilai pH ini. Misalnya, metil merah tidak berubah warna setelah pH melebihi nilai 1 sampai 4. Kertas LakmusTerdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Indikator AlamiBerasal dari tumbuhan berwarna seperti kembang sepatu, mawar, bougenville, kulit manggis, bunga terompet, bunga kana, dan kunyit. Berikut beberapa hasil uji larutan dengan ekstrak bunga:
Indikator BuatanMerupakan indikator yang digunakan dalam laboratorium, seperti:
Indikator TunggalIndikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat mengetahui harga pH dan pOH. Yang termasuk indikator tunggal adalah lakmus merah, lakmus biru, fenolftlein, metil jingga, metil merah, dan bromtimul biru. Perubahan warna yang terjadi sebagai berikut
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan denga mencelupkan elektrode ke dalam larutan. pH-meter akan emngukur adanya ion hidrogen yang ditunjukan pada skala pH-meter. Dengan alat ini kita jadi lebih mudah untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan. Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH dari larutan tersebut. Indikator universal dapat dalam bentuk kertas dan cairan. Cara kerja indikator ini dengan mencocokan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna indikator universal.
Warna indikator universal pada berbagai pH sebagai berikut.
Larutan IndikatorLarutan indikator yang paling sering digunakan di berbagai laboratorium adalah fenolptalein (PP), metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue (BTB). Larutan-larutan tersebut sering digunakan dalam proses titrasi larutan. Penggunaan larutan indikator dalam proses titrasi larutan harus dilakukan dengan sangat teliti dan pengamatan yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan perubahan warna akan terjadi hanya dengan beberapa mL saja. Berikut merupakan penjelasan dari tiap jenis larutan indikator: Phenol Ptalein (PP)indikator ini dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein atau asam ftalat dengan fenol. Memiliki trayek pH sebesar 8,2 – 10,0 dengan asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda pada larutan basa. Metil Merah (mm)Indikator metil merah adalah salah satu indikator asam basa yang memiliki warna merah dalam asam dan jingga dalam basa dengan trayek pH 4,2 – 6,3. Metil Jinga (mo)Indikator metil jingga merupakan salah satu indikator asam basa yang akan berwarna merah dalam asam dan berwarna jingga dalam basa dengan trayek pH 3,1 – 4,4. Bromtimol Blue (BTB)Indikator BTB merupakan salah satu indikator yang akan berwarna merah kuning dalam larutan asam dan biru dalam larutan yang bersifat basa dengan trayek pH 6,0 – 7,6. Indikator CampuranUntuk beberapa titrasi tertentu, kadang harus dilakukan dengan menggunakan indikator campuran. Yang dimaksud dengan indikator campuran adalah campuran antara dua jenis indikator atau antara sebuah indikator dengan suatu zat warna biasa yang bukan merupakan indikator pH. Indikator campuran ini tidak dapat berubah warna seperti indikator yang lainnya, tetapi pada pH tertentu warnanya akan hilang dalam akan menjadi hitam yang dalam pengerjaannya terlihat kelabu. Warna ini akan terlihat jelas perbedaannya dari warna pada pH sedikit di atas atau pun di bawahnya, sehingga akan mempermudah dalam menentukan larutan sudah mencapai pH tersebut atau belum. Indikator campuran digunakan apabila indikator biasa tidak bisa menunjukkan perbedaan warna asam dan warna basa dengan jelas sehingga perubahan warna yang terjadi pun tidak terlihat jelas. Membuat Indikator Asam-Basa AlamiIndikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Bagimanakah cara membuat indikator alami? Di bawah ini, beberapa cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah, kunyit, dan bayam merah. Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatu:
Cara pembuatan indikator alami dari bunga Hidrangea:
Cara pembuatan indikator alami dari kol merah:
Cara pembuatan indikator alami dari kunyit:
Cara pembuatan indikator alami dari bayam merah:
Apakah yang dimaksud dengan indikator?Indikator adalah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator tidak selalu menjelaskan tentang keadaan keseluruhan, tetapi juga dapat berupa sebuah petunjuk (indikasi) atau perkiraan yang mewakili keadaan tersebut. Menurut KBBI, indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.
Apakah yg dimaksud indikator alami berikan contohnya?Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan seperti bunga, umbi, kulit buah, dan daun-daun berwarna. Contohnya yaitu kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, geranium.
Apa yang dimaksud dengan indikator alami?Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan alami yang diekstrak. Umumnya, bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai indikator alami adalah tumbuhan yang memiliki warna yang mencolok. Berikut ini yang termasuk indikator alami untuk menentukan asam atau basa adalah: Kubis merah.
|