Apakah satu persoalan pokok kehidupan manusia yang menjadi masalah ke-6 menurut

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang masalah-masalah pokok yang terdapat dalam Sistem Nilai Budaya.

Pada dasarnya, Sistem Nilai Budaya merupakan sistem nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), dengan karakteristik tertentu yang berbeda-beda untuk acuan perilaku. [1]


Sistem Nilai Budaya memiliki 5 masalah pokok menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994), yaitu:

1. Hakekat hidup

2. Hakekat kerja atau karya manusia3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu

4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar


5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.

1. Hakekat Hidup
Masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan dalam memahami arti dari hidup.Sebagai contoh dalam Buddha, hidup itu buruk dan manusia harus mencapai Nirvana. Hal ini mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menjalani kehidupannya. Namun, banyak kebudayaan yang menganggap hidup itu baik. Jadi, variasi budaya mempengaruhi pemikiran-pemikiran manusia.

2. Hakekat kerja atau karya manusia
Ada beberapa yang menganggap kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan dalam kehidupan (survival). Namun, ada yang bekerja untuk mendapatkan pangkat, jabatan, bahkan ada yang berpikir bekerja untuk meninggikan prestasi. Bukan harta yang dicari, namun status sosial yang dimiliki setiap individu.

3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
Masalah ini memilik fokus dalam waktu. Ada budaya yang harus menganggap penting masa lampau, ada yang memperhatikan masa kini adalah yang terpenting sebagai tujuan perjuangannya, dan ada budaya yang melihat jauh ke depan. Hal ini mempengaruhi masyarakat dalam menentukan perencanaan hidupnya dikarenakan perbedaan pendapat dalam pemahaman dimensi waktu.

4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar.
Masalah ini menyangkut kepercayaan bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.

5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya
Masalah yang ke lima menyangkut tentang interaksi antar manusia. B
anyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Ada budaya yang menganggap kedudukan secara horizontal, dimana cenderung memikirkan hak asasi manusia. Sedangkan ada budaya yang menganggap kedudukan secara vertikal, dimana terciptanya pengembangan orientasi keatas (senioritas).

Jadi, lima masalah pokok ini dijelaskan kembali dalam sebuah tabel Kluckhohn dalam "Lima Masalah Dasar Yang Menentukan Orientasi"

Masalah Dasar Dalam Hidup

Hidup Sukar tapi harus diperjuangkan

Kedudukan dan kehormatan / prestise

Hubungan Manusia Dengan Waktu

Hubungan Manusia Dengan Alam

Hubungan Manusia Dengan Sesamanya

Sekian untuk post kali ini. Semoga membantu.


~ Tulisan ini dibuat untuk melengkapi tugas softskill ~


BAB I PENDAHULUAN   1.1 Latar Belakang      Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi suatu kesatuan yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga dapat terbentuk suatu karangan.      Karangan ilmiah ialah karangan yang menyajikan fakta umum yang sifatnya obyektif mengenai suatu hal yang ditulis menurut prosedur ilmiah. Ada beberapa contoh dari karangan ilmiah, salah satunya adalah skripsi, tesis, disertasi, karang ilmiah popular, serta jurnal. Walaupun contoh-contoh yang baru disebutkan adalah termasuk dalam satu jenis yaitu karangan ilmiah, tetapi masing-masing cara penulisannya berbeda. Perihal bagaimana membedakan satu dengan lainnya akan dijelaskan di dalam makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah      Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasalah

Membuat animasi Stickman menggunakan Macromedia Flash 8 Baiklah pada postingan kali ini kita akan membuat animasi sederhana stickman menggunakan aplikasi macromedia flash 8 : Sudah pernah memainkan game animasi stickman sebelumnya? Nah sekarang kita akan membuat animasi stickman yang serupa seperti pada game tersebut. Aplikasi yang kita gunakan disini adalah macromedia flash 8. Langsung saja yaa kita akan membuat animasi stickman step by step Pertama kita perlu menggambar karakter stickman sebagai karakter utama dalam animasi ini : Setelah kita membuat karakter stickman pada layer satu di posisi frame satu, klik kanan pada frame 2 dan klik insert blank keyframe. Kemudian sesuai dengan gambar ada 2 buah tombol onion skin, ada onion skin dan onion skin outlines. Kita akan pakai onion skin outlines :        Selanjutnya setelah mengklik tombol onion skin outlines, klik modify onion markers dan pilih show onion all                   Secara o

        Kluckhohn bersama dengan istrinya, F.Kluckhohn menyatakan bahwa tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia. Atas dasar itu, ia membuat suatu kerangka teori yang dapat dipakai para ahli antropologi untuk menganalisa secara universal tiap variasi dalam sistem nilai budayadalam semua macam kebudayaan di dunia. Menurut C.Kluckhohn, kelima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem nilai budaya adalah :

  • Masalah mengenai hakikat dari hidup manusia (selanjutnya disingkat dengan MH)
  • Masalah mengenai hakikat dari karya manusia (selanjutnya disingkat dengan MK)
  • Masalah mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu (selanjutnya disingkat MW)
  • Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya (selanjutnya disingkat MA)
  • Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya (selanjutnya disingkat MM) 

Berbagai kebudayaan mengkonsepsikan kelima masalah universal itu mungkin berbeda-beda, misalnya :

  1. Untuk masalah hakikat hidup manusia (MH), ada kebudayaan yang memandang bahwa hidup itu buruk, maka perlu dihindari. Ada juga kebudayaan lain yang memandang bahwa hidup itu baik adanya, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa hidup itu buruk adanya, tetapi manusia dapat mengusahakannya untuk menjadi baik.
  2. Untuk masalah hakikat karya (MK), ada kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia itu bertujuan untuk menafkahi hidup, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa karya itu untuk memberikannya suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa karya manusia itu merupakan suatu gerak hidup untuk menghasilkan lebih banyak karya lagi.
  3. Untuk masalah persepsi manusia mengenai waktu (MW), ada kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu masa yang lampau, ada juga kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu masa kini. Ada juga kebudayaan yang memandang penting ke masa depan.
  4. Untuk masalah pandangan manusia mengenai alam (MA), ada kebudayaan yang menganggap bahwa manusia hanya dapat tunduk pada kekuasaan alam yang dahsyat saja, ada juga kebudayaan yang menganggap bahwa manusia harus berusaha mencari keselarasan hidup dengan alam. Ada juga kebudayaan yang menganggap bahwa alam itu merupakan sesuatu yang harus ditaklukkan dan dikuasai manusia.
  5. Untuk masalah hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (MM), ada kebudayaan-kebudayaan yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya (hubungan antara manusia dengan sesama manusia yang termasuk tokoh-tokoh berpangkat dan atasan), ada juga kebudayaan lain yang lebih mementingkan hubungan antara manusia dengan manusia lainnya dalam hubungan yang horizontal, artinya lebih mengutamakan hubungan yang saling bekerja sama atau gotong royong dengan sesamanya. Ada juga kebudayaan-kebudayaan lain yang menganggap bahwa hidup manusia itu tidak perlu tergantung dengan manusia lain, kebudayaan-kebudayaan seperti ini, sangat mementingkan individualisme , sangat menilai tinggi anggapan bahwa manusia harus mampu berdiri sendiri dan untuk mencapai tujuannya, berusaha melakukannya sendiri dan jika memerlukan bantuan, sedikit mungkin memerlukan bantuan orang lain.
Setelah Kluckhohn meninggal, istrinya, F.Kluckhohn menerapkan kerangka itu malalui suatu penelitian kuantitatif dengan suatu kuesioner proyektif pada sampel-sampel dari orang Amerika kulit bule dari Texas, orang Amerika keturunan Spanyol, orang Indian dari suku bangsa Navaho, dan orang Indian dari suku bangsa Pueblo Hopi. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam buku tebal berjudul Variations in Value Orientation (1961)