Apakah pengedit buku termasuk ke dalam identitas buku?

Pertanyaan mengenai identitas buku meliputi sebagai berikut kecuali apa, jawabannya adalah editing. Sebenarnya belum banyak orang paham mengenai resensi. Perlu memahami jika istilah ini disebut juga sebagai penilaian seni.

Jadi, bisa menemukan karya seperti karangan, film dan drama masuk pada resensi. Tentu di dalamnya terdapat beragam penilaian yang terbilang cukup penting. Mulai dari penimbangan, pembahasan sampai tambahan kritik.

Pastinya setiap karangan cerita memang membutuhkan resensi sebagai penilaian untuk perubahan lebih baik. Termasuk bila ingin buku selanjutnya punya kualitas lebih baik. Tentu melebihi ekspektasi dari para penilai tersebut.

Identitas Buku Meliputi Sebagai Berikut Kecuali?

Untuk mengetahui tentang identitas suatu karangan cerita ternyata tidak menjadi hal sulit. Biasanya akan diketahui oleh pengarang agar bisa ditambahkan. Terlebih jika akan segera diterbitkan menuju pasaran untuk dijual.

Beberapa data terpenting di sini adalah judul karangan tersebut. Tentu apabila tidak ada judul, jadi tidak tahu seperti apa identitas utamanya. Termasuk mengenai ide cerita dan poin yang akan digambarkan di sini.

Selain itu umumnya terdapat juga nama pengarang dari cerita. Tentu akan menjadi poin penting untuk melengkapi data karangan sebelum dijual. Biasanya nama pengarang selalu berada sebelah atas atau bawah judul.

Sementara itu untuk identitas buku meliputi sebagai berikut kecuali apa, sebelumnya adalah pengedit. Sebenarnya pengedit memiliki peran penting sebagai penyempurna. Tapi tidak akan ditambahkan pada bagian data utama cerita.

Untuk identitas lain yang lebih penting ditambahkan yakni seperti penerbit. Misalnya dari perusahaan penerbit mana karya tersebut berasal. Biasanya selalu menjadi penanggung jawab dari pemasaran dan penerbitan buku.

Selanjutnya perlu juga menambah data penting seperti tahun terbit dengan jumlah cetakan. Tahun terbit akan menandakan kapan produksi mulai dilakukan. Perlu juga jumlah cetakan untuk mengetahui penjualannya.

Tidak kalah penting, identitas juga menambah dengan jumlah halaman buku yang diterbutkan. Harus lengkap mulai dari pembuka sampai akhirnya. Tidak boleh ketinggalan, wajib juga menambahkan harga jual bukunya.

Bila memahami unsur dan kelengkapan data, dapat mengidentifikasi karangan dengan mudah. Termasuk mencari detail dan isi cerita di dalamnya. Terlebih sudah tahu identitas buku meliputi sebagai berikut kecuali editing.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Saat akan membuat resensi buku, pembuatnya harus mencantumkan identitas buku tersebut. Salah satu ujuan utama dari pencantuman identitas buku ialah untuk memberi informasi kepada pembaca yang tertarik dengan buku tersebut.

Apa yang dimaksud identitas buku?

Menurut Heru Kurniawan, dkk ¬dalam Terampil dan Kreatif Berbahasa Indonesia dengan Model Belajar Terintegrasi (2020), identitas buku merupakan bagian penting dalam sebuah buku, yang harus dituliskan dalam resensi buku.

Identitas buku adalah ciri atau bagian yang melekat dari sebuah buku. Selain untuk memberi informasi kepada pembaca, identitas buku juga diperlukan agar pembaca bisa mengidentifikasi buku yang diresensi.

Baca juga: Contoh Resensi Buku Fiksi dan Non Fiksi

Secara garis besar, unsur dan jenis identitas buku memuat hal yang sama, yakni judul, penulis, tahun terbit, halaman buku, penerbit serta ISBN. Berikut unsur indentitas buku:  

  1. Judul
    Judul menjadi unsur terpenting dalam identitas buku. Judul biasanya dituliskan di urutan pertama atau yang paling atas. Dalam buku Bahasa Indonesia Kesehatan (2017) karya Wahyudi dan kawan-kawan, untuk penulisan judul buku terjemahan, tetap harus disertakan judul aslinya.
  2. Penulis
    Setelah menulis judul buku yang diresensi, nama penulis juga menjadi unsur penting dalam identitas buku. Untuk buku terjemahan, penulis asli dan penerjemahnya juga harus dicantumkan.
  3. Tahun terbit
    Tahun terbit mengacu pada kapan buku tersebut diterbitkan.
  4. Halaman buku
    Unsur penting lainnya dalam identitas buku ialah jumlah halaman buku. Hal ini cukup penting untuk menjadi referensi para pembaca ketika berminat untuk membeli buku tersebut.
  5. Penerbit
    Penerbit buku mengacu pada pihak yang mencetak buku tersebut.
  6. ISBN
    Beberapa pembuat resensi juga mencantumkan ISBN atau International Standard Book Number. ISBN terdiri atas 13 digit nomor yang berbeda pada tiap bukunya. ISBN membantu orang mencari buku berdasarkan 13 digit nomor tersebut.

Baca juga: Jenis-jenis Buku Fiksi

Pada intinya, identitas buku membantu pembaca untuk mengenal lebih jauh buku yang diresensi. Sebagai informasi, harga buku tidak perlu dicantumkan dalam identitas buku.

Karena setiap penjual atau toko buku memiliki harganya masing-masing, sehingga tidak menjadi unsur penting yang harus dicantumkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Saat menulis buku, penulis wajib mencantumkan bagaimana identitas buku tersebut. Hal ini karena identitas pada buku yang ditulis merupakan jati diri dari buku tersebut, sehingga semua orang, baik pembaca maupun penikmat buku harus memahami identitas buku yang akan mereka baca.

Hal ini juga berlaku saat melakukan resensi buku. Penulis harus mengetahui identitas buku yang akan ia kupas tuntas. Identitas buku yang terdiri dari berbagai hal sangat penting dan menjadi syarat utama yang harus dicantumkan saat melakukan resensi buku. Karena pada dasarnya, apapun genre bukunya, identitas pada buku memang harus ada di dalam resensi.

Baik untuk melakukan resensi pada buku fiksi atau buku non-fiksi, identitas buku harus tercantum di dalamnya. Meski demikian, penulis resensi atau peresensi hanya perlu mencantumkan identitasnya saja, tanpa harus menjelaskan pengertian dari identitas di dalam buku tersebut.

Lalu apa sebenarnya arti dan pengertian dari identitas buku? Pada dasarnya, identitas buku merupakan kumpulan data buku. Artinya, di dalamnya terdapat identitas berbagai data yang terdapat di dalam buku yang ditulis agar pembaca mengetahui buku tersebut bagaimana. Identitas buku biasanya berisi nama penulis, nama penerbit, tahun terbit, tempat penerbitan, dan lain sebagainya.

Identitas buku juga bisa diartikan sebagai ciri dari bagian yang melekat dari sebuah buku. Intinya, identitas buku akan memberikan informasi kepada pembaca dan memang diperlukan agar pembaca bisa mengidentifikasi buku apa yang sedang diresensi. Oleh sebab itu, peresensi wajib mencantumkan dan bahkan wajib tahu apa saja identitas buku yang akan diresensi.

Pengertian Identitas Buku Menurut Ahli

Berikut pengertian identitas buku menurut para ahli :

1. Heru Kurniawan, dkk

Menurut Heru Kurniawan, dkk, identitas buku merupakan bagian penting dalam sebuah buku yang harus dituliskan dalam resensi buku.

2. KBBI

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas buku diartikan sebagai sebuah ciri-ciri atau keadaan khusus, jati diri.

Fungsi Identitas Buku

Setelah mengetahui pengertian dari identitas buku secara umum dan menurut para ahli, kini beralih ke fungsi dari identitas yang tercantum di dalam buku. Identitas buku memiliki beberapa fungsi seperti berikut ini.

– Identitas buku berfungsi untuk mengenali sebuah buku dan membedakan buku yang satu dengan buku yang lain.

– Identitas buku juga merupakan ciri khas yang menjadi nilai jual dari buku tersebut sehingga sangat berguna dan sangat digunakan dalam upaya mendukung pemasaran produk. Artinya, ketika orang menjual buku, pertama kali yang akan dilihat adalah bagaimana identitas buku tersebut.

Apakah pengedit buku termasuk ke dalam identitas buku?

– Identitas buku akan memberikan informasi mengenai bagaimana aspek atau unsur di dalam buku tersebut. Seperti judul buku, siapa penulis buku tersebut, siapa penerbitnya, dan lain sebagainya.

– Identitas buku juga memberikan informasi kode unik atau yang disebut ISBN yang kemudian bisa digunakan oleh pembaca untuk mengetahui buku tersebut asli atau tidak.

Tujuan Identitas Buku

Selain memiliki fungsi, identitas buku juga memiliki tujuan. Tujuan dari dibuatnya identitas buku tentu menjadi hal yang penting dalam menerbitkan sebuah buku. Keberadaan identitas buku selain mencantumkan bagaimana detail identitas di dalam buku juga memiliki tujuan lain sebagai berikut.

– Menjadi ciri khas suatu buku. Identitas buku memiliki tujuan menjadi ciri khas di dalam buku tersebut yang kemudian membedakan antara satu buku dengan buku lainnya. Identitas buku juga sifatnya khas, meskipun ada beberapa unsur yang juga bisa ditemukan di buku lainnya. Misalnya nama penerbit buku, jumlah halaman pada buku, bahkan judul buku tersebut.

Berbagai unsur memang bisa saja ditemukan pada buku lain dan bahkan menggunakan keterangan yang sama, misalnya unsur nama penerbit, karena satu penerbit akan menerbitkan lebih dari satu judul buku dan bahkan lebih dari satu penulis. Sehingga ada banyak buku yang memiliki penerbit buku sama di dalam identitasnya.

Meski demikian, ada satu identitas yang unik dari satu buku dan buku lainnya, yakni ISBN. ISBN ini sifatnya unik. Meskipun beberapa buku ditulis oleh satu penulis dan juga penerbit yang sama, tetapi nomor ISBN yang dimiliki akan berbeda-beda.

– Mendapatkan buku yang sesuai. Dengan adanya identitas buku, maka pembaca akan lebih diberi kemudahan untuk mendapatkan buku yang sesuai. Misalnya saat pembaca memang ingin mencari buku dengan tema kesehatan karena tengah menempuh pendidikan tinggi di ilmu kedokteran, maka mereka akan mencari judul buku yang temanya mengusung tema kesehatan.

Hal tersebut tentu akan sangat memudahkan pembaca untuk menemukan buku yang memang ia butuhkan dan setelah dibeli, buku tersebut menjadi manfaat baginya. Itulah tujuan ditulisnya identitas, agar tidak terjadi kekeliruan seperti salah memilih buku dan lain sebagainya karena tidak bisa melihat apa saja identitas yang tercantum di dalam buku tersebut.

Sehingga, adanya identitas buku akan membantu dan mempermudah siapa saja dalam hal memenuhi kebutuhan buku yang sesuai. Sehingga saat buku tersebut dibeli, akan bermanfaat dan membantu pembaca mendapatkan informasi bahkan ilmu yang mereka butuhkan, di samping buku juga menjadi sarana hiburan.

– Media untuk menentukan kualitas buku. Tujuan ditulisnya identitas buku selanjutnya yakni untuk mengetahui dan menilai kualitas suatu buku. Seorang pembaca bisa langsung menyaring bacaan tersebut berkualitas atau tidak, dilihat dari berbagai aspek yang tercantum di dalam identitas.

Hal tersebut tentu saja selain membaca isi buku secara keseluruhan. Misalnya, keberadaan ISBN di buku tersebut, apakah menunjukkan buku tersebut asli atau resmi atau tidak. Bagaimana kualitas kertas yang digunakan di dalam buku tersebut, apakah kertas asli atau bajakan, karena apabila ISBN menunjukkan buku tersebut tidak resmi, maka kertasnya cenderung mudah sobek.

Identitas juga penting untuk memprediksi bagaimana kualitas isi dari buku. Misalnya dari kredibilitas penerbit yang menerbitkan buku. Tentu sudah jadi rahasia umum bahwa penerbit buku besar selalu sukses merilis buku best seller-nya di pasaran, karena tim mereka cenderung hanya meloloskan buku yang memang layak untuk dipasarkan, tidak hanya sekadar memperoleh profit saja.

– Bahan untuk menyusun resensi buku. Tujuan penting selanjutnya adalah identitas buku sangat penting bagi peresensi buku. Identitas di dalam buku memang sangat membantu kerja para penulis resensi buku karena di dalam buku yang akan diresensi, sudah terdapat berbagai informasi yang detail dan jelas mengenai semua unsur yang tercantum di dalam buku.

Sehingga hal tersebut sangat memudahkan penulis resensi untuk menyampaikan detail identitas yang terdapat pada buku tersebut dan juga untuk mengawali tulisan resensi yang sedang ia buat. Jika tidak ada identitas buku, penulis resensi tentu akan kesulitan mencari identitas yang tidak tercantum di dalam sampul buku. Pekerjaannya tentu tidak akan segera selesai karena penulis resensi juga memiliki target bekerja. 

Penjelasan detail yang terdapat di dalam identitas juga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai pentingnya peran dari unsur identitas buku, sehingga sifat menulis identitas buku pada resensi buku sangat wajib dicantumkan, agar tujuan dari dibuatnya identitas bisa disampaikan kepada pembaca, baik dari penulis buku maupun dari penulis resensi buku.

Identitas Buku Meliputi

Identitas di dalam buku umumnya memiliki tujuh unsur. Berikut ini adalah unsur-unsur yang biasanya terdapat di dalam identitas buku.

1. Judul Buku

Unsur pertama pada identitas di dalam buku adalah judul buku. Judul buku dikenal sebagai unsur utama dari suatu buku yang sifatnya wajib dan kemudian dicetak di halaman paling depan. Hal tersebut dilakukan supaya mudah dibaca, sehingga penulisan judul buku dibuat mencolok.

Ditulis mencolok yang dimaksud misalnya dengan menggunakan ukuran huruf lebih besar atau dibuat bold atau dicetak lebih tebal dari huruf lainnya. Selain itu, biasanya unsur judul buku ini diletakkan di bagian paling atas dari sampul sebuah buku. Biasanya, beberapa buku juga menyematkan judul di bagian tengah dan kemudian akan menampilkan identitas lain di bagian belakang.

Dengan demikian, judul buku tampak lebih mendominasi desain sampul bagian depan. Tak hanya di sampul bagian depan, judul buku juga biasanya ditulis di bagian sampul buku bagian belakang. Hal ini umum dilakukan karena judul adalah bagian pertama yang dilihat oleh pembaca karena dari judul tersebut lah, pembaca akan mencari buku yang sesuai kebutuhannya.

Meski demikian, pembaca juga akan mempertimbangkan unsur identitas buku yang lain, misalnya dari penerbit mana ia diterbitkan dan lain sebagainya. Hal ini lumrah terjadi karena beberapa pembaca meyakini bahwa kualitas suatu buku ditentukan berdasarkan kredibilitas penerbitnya, karena biasanya penerbit yang berkredibilitas tinggi memiliki proses editing yang detail dan matang.

Oleh sebab itu, meski judul biasanya mendominasi sampul buku, tetapi kualitas buku juga jadi pertimbangan pembaca. Sehingga judul menjadi pendukung penting yang membuat buku-buku yang diterbitkan dengan unsur yang melengkapi pula juga mampu menarik perhatian pembaca dan bermanfaat untuk pembaca.

2. Penulis Buku

Unsur kedua yang biasanya terdapat di dalam identitas buku adalah nama penulis buku atau nama pengarang. Sama halnya seperti judul, identitas buku juga biasanya dicetak mencolok di sampul buku atau cover buku, baik bagian sampul depan maupun sampul belakang. Namun meski ditulis mencolok, ukuran huruf penulisan nama penulis biasanya lebih kecil dibandingkan judul buku.

Nama penulis atau pengarang juga biasanya dicantumkan di bawah judul maupun di bagian bawah agar judul buku terlihat dominan. Unsur penulis buku ini tetap dicantumkan dan bahkan menjadi unsur di dalam identitas buku yang utama karena ketika tidak ada informasi siapa penulis atau pengarangnya, buku dianggap kurang berkualitas.

Selain itu, pencantuman nama penulis atau pengarang buku juga sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap karya dari penulis buku tersebut, sehingga namanya selalu dicantumkan di dalam buku yang akan dicetak dan dipasarkan. Sama halnya seperti judul buku, nama penulis atau pengarang juga ditulis lagi di bagian sampul belakang.

Nama penulis buku dicantumkan tujuannya agar pembaca mengetahui siapa yang menulis buku tersebut dan unsur identitas penulis buku ini bisa jadi unsur yang menyaring pembaca memilih buku pilihan yang akan dibaca atau dibeli. Karena tak bisa dipungkiri, beberapa pembaca akan mengutamakan siapa penulis tertentu pada buku yang akan ia beli, karena sesuai dengan seleranya.

Baca Juga:

Ingin Resensi Buku Dimuat? Kenali 6 Identitas Buku di Penerbit Buku

13 Cara Membuat Cover Buku yang Menarik Pembaca

Menulis Buku Resensi , Siapa Bilang Sulit? Kuasai Hal Ini 

Cara Menulis Sitasi Dari Jurnal, Buku,dan Website yang Benar 

3. Penerbit Buku

Unsur identitas buku selanjutnya adalah penerbit buku. Penerbit buku juga menjadi unsur penting dari identitas yang terdapat di dalam buku. Hal ini karena setiap penerbit buku akan menjamin berbagai hal yang ada pada buku tersebut, sehingga tercermin di dalam bentuk fisik buku.

Nama penerbit ini biasanya akan diletakkan di bagian sampul belakang buku dan juga berdekatan dengan nomor ISBN. Selain itu, nama penerbit juga akan membantu menarik pembaca membeli buku tersebut, karena beberapa pembaca memilih buku berdasarkan dari mana buku tersebut diterbitkan dan sesuai dengan yang mereka inginkan.

Nama penerbit ini juga akan memudahkan proses memilih buku yang paling sesuai dengan pembaca, misalnya saat berkunjung ke toko buku, pembaca akan menemukan dua buku dengan judul yang sama tetapi dari dua penerbit yang berbeda. Maka, mereka akan melihat di bagian nama penerbit yang sudah populer atau yang mereka kenal.

Pembaca memang beberapa memilih buku berdasarkan penerbit besar atau dari penerbit kecil yang memang sesuai dengan kebutuhannya. Nama penerbit yang dicantumkan juga biasanya menjadi standar pembaca dalam memilih buku karena beberapa pembaca menyukai buku dari penerbit tertentu dan akan memrioritaskan.

4. Tahun Terbit Buku

Identitas penting yang selanjutnya yaitu tahun terbit buku. Tahun terbit buku dicantumkan untuk memberi informasi mengenai tahun saat buku tersebut diterbitkan. Unsur ini merupakan unsur penting di dalam identitas buku karena akan memberi informasi apakah buku tersebut merupakan cetakan baru atau cetakan lama. Karena beberapa judul buku dicetak sampai beberapa kali.

Tahun terbit pada buku juga biasanya akan dijadikan patokan memilih buku referensi, biasanya buku terbitan baru akan lebih diutamakan. Misalnya 10 tahun atau 5 tahun yang lalu karena referensinya lebih relevan dengan perkembangan ilmu dan teknologi terkini. Buku cetakan atau terbitan baru umumnya dijadikan prioritas karena ada berbagai perbaikan atau penyempurnaan, baik dari segi desain, sampul, dan lain sebagainya.

5. Tebal Halaman Buku

Unsur tebal halaman buku menjadi hal penting yang wajib dicantumkan karena memberi informasi mengenai jumlah halaman isi buku. Karena informasi jumlah halaman buku biasanya dihitung sejak galaman pertama dari bab pertama. Sehingga halaman yang berisi daftar isi, kata pengantar, dan lain sebagainya tidak dihitung.

Informasi tersebut akan memudahkan pembaca untuk mengetahui seberapa tebal isi buku tersebut dengan harapan pembaca juga dapat mengetahui ilmu dan memeroleh pengetahuan dengan memperkirakan isi buku.

6. Ukuran Buku

Ukuran buku juga biasanya jadi unsur di dalam identitas buku. Biasanya, ditulis di area yang sama dengan tahun terbit, cetakan, dan jumlah halaman buku yang berada di halaman setelah sampul buku. Ukuran buku biasanya bervariasi, disesuaikan dengan jenis buku tersebut.

Meski demikian, ukuran buku yang umum dicetak adalah ukuran A4 dan beberapa buku dicetak dengan ukuran A5. Dan berikut ini adalah detail ukuran buku yang biasanya dicetak, antara lain:

– 13 x 19 cm, biasanya digunakan untuk ukuran novel

– 14 x 20 cm

– 14,8 x 21 cm

– 15 x 23 cm

– A4

– A5

7. ISBN (International Standard Book Number)

ISBN (International Standard Book Number) merupakan nomor khusus yang menandakan identitas unik dari setiap buku. Biasanya, setiap judul buku memiliki nomor ISBN berbeda yang sifatnya unik. Buku yang resmi adalah buku yang memiliki ISBN dan biasanya kepengurusannya dilakukan oleh pihak penerbit.

ISBN ini membantu pendataan buku secara nasional dan internasional yang di Indonesia diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang statusnya sebagai Badan ISBN, karena setiap negara memiliki ISBN sendiri-sendiri.

Baca Juga:

Cara Penulisan Judul Buku yang Benar dan Menarik

17 Pilihan Font Terbaik Untuk Buku 

Contoh Review Buku Lengkap dengan Penjelasannya 

Cara Merangkum Buku yang Baik dan Benar Sekaligus Cepat 

 

Contoh Identitas Buku

Berikut ini akan dipaparkan beberapa contoh identitas buku.

1. Judul Buku : Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi dengan Assessment Perikanan Tangkap

Penulis Buku      : Lis M. Yapanto

Penerbit Buku    : Deepublish

Tahun Terbit       : 2017

Tebal Halaman   : xii, 77 hlm

Ukuran Buku      : 14 x 20 cm

ISBN                   : 978-602-401-745-3

2. Judul Buku     : PAPPATAMA: Perlindungan Perempuan dan Anak Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia

Penulis Buku      : Tim Penulis Agupena

Penerbit Buku    : Deepublish

Tahun Terbit       : 2019

Tebal Halaman   : x, 96 hlm

Ukuran Buku      : 14 x 20 cm

ISBN                   : 978-602-401-388-2

3. Judul Buku     : Penanggulangan Erosi Pantai

Penulis Buku      : Dede M. Sulaiman

Penerbit Buku    : Deepublish

Tahun Terbit       : 2017

Tebal Halaman   : ccvi, 160 hlm

Ukuran Buku      :14 x 20 cm

ISBN                   : 978-602-453-091-4

Artikel Terkait:

Biasakan Diri Mencantumkan Identitas Setelah Menulis Buku Ajar 

20 Jenis Buku yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Contohnya

12 Penggunaan Hufur Kapital yang Benar dalam Buku/Karya Ilmiah

9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri 

Apakah pengedit buku termasuk ke dalam identitas buku?