Apakah hasil Kongres Perempuan Indonesia 2

Apakah hasil Kongres Perempuan Indonesia I kesatu, Apa hasil Kongres Perempuan Indonesia II kedua, Apa hasil Kongres Perempuan Indonesia III ketiga, pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 71 73 75 76 Tepatnya pada materi pembelajaran 6 subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan di buku tematik siswa.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal Siapakah Peserta Kongres Perempuan Indonesia di buku tematik siswa.

Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 71

Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan Kongres Perempuan Indonesia ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!

Apakah hasil Kongres Perempuan Indonesia I? kesatu

Jawaban : Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Kongres juga berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau perikatan di antara perkumpulan wanita.

Apa hasil Kongres Perempuan Indonesia II?

Jawaban : Kongres yang kedua ini membahas masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta.

Apa hasil Kongres Perempuan Indonesia III?

Jawaban : Kongres yang ketiga ini membicarakan hak pilih dan dipilih bagi wanita di badan perwakilan. Dalam kongres tersebut, disetujui RUU tentang perkawinan modern.

Ayo Bernyanyi Apa yang kamu rasakan saat menyanyikan lagu “Tanah Air”? Jelaskan! Bagaimanakah nada dan tempo lagu “Tanah Airku”? Jelaskan!

Apakah lirik lagu “Tanah Airku” mencerminkan nilai-nilai cinta tanah air? Jelaskan!

Apakah hasil Kongres Perempuan Indonesia 2

Apakah hasil Kongres Perempuan Indonesia 2
Lihat Foto

Istimewa/Dok. KOMPAS

4 Ibu yang memelopori kongres Perempuan I di Yogjakarta 22 Desember 1928; Kiri kekanan Ibu Sunarto Mangunpuspito, Ibu Kartowijono, Ibu Dr. Muwardi dan Ibu Soelarso, memperoleh tanda penghargaan.

KOMPAS.com - Perjuangan untuk untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan, tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Para perempuan Indonesia juga turut berjuang untuk memperbaiki nasib.

Dilansir dari Harian Kompas terbit pada 22 Desember 1982, Kongres Perempuan I menjadi permulaan bersatunya perempuan-perempuan di Indonesia.

Kongres Perempuan Indonesia I diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta di sebuah gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipero.

Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri sekitar 30 organisasi wanita yang tersebar di kota Jawa dan Sumatera. Perempuan-perempuan tersebut terinpirasi dari perjuangan wanita era abad ke-19 untuk berjuang melawan penjajah.

Hadir pula wakil-wakil dari Boedi Oetomo, PNI, PSI, Jong Java, Muhammadiyah, dan organisasi pergerakan lainnya.

Baca juga: Pengertian Emansipasi Wanita

Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia V: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda (2009) oleh Marwati Djoened dan Nugroho, Kongres Perempuan Indonesia diprakarsai oleh tujuh organisasi wanita, yaitu:

  1. Wanita Taman Siswa
  2. Wanita Utomo
  3. Jong Islamieten Bond Dames Afdeeling
  4. Jong Java Dames Afdeeling
  5. Wanita Katholik
  6. Aisyiyah
  7. Putri Indonesia

Hasil Kongres Perempuan Indonesia I

Tujuan Kongres Perempuan Indonesia Pertama adalah untuk mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia. Selain itu menjadi pertalian antara perkumpulan-perkumpulan wanita Indonesia.

Kongres ini berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia.

Baca juga: Organisasi Pergerakan Perempuan di Indonesia

Selain itu juga, memutuskan untuk mendirikan gabungan atau federasi perkumpulan wanita bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).

Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI mengubah nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).

Penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia penting dilakukan untuk memperjuangkan hak perempuan Indonesia. Foto: dok. https://pixabay.com/id/

Kongres Perempuan Indonesia merupakan salah satu kongres yang diselenggarakan oleh perempuan Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kongres tersebut menghasilkan beberapa keputusan-keputusan penting. Berikut ini pemaparan lengkap hasil Kongres Perempuan Indonesia II serta waktu dan tempat penyelenggaraannya.

Hasil Kongres Perempuan Indonesia II serta Waktu dan Tempat Penyelenggaraannya

Selama masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, perjuangan perempuan juga terus digaungkan untuk membela hak perempuan yang masih belum mendapat banyak perhatian. Maka dari itu, terbentuk beberapa kongres perempuan yang diselenggarakan dengan tujuan yang mulia, yaitu menaikkan derajat perempuan dan memberikan akses pengetahuan bagi perempuan.

Sebagaimana yang tertulis dalam buku berjudul Pendidikan Kewarganegaraan yang disusun oleh M. Masan, Rachmat (2011:10) menyebutkan pada tanggal 22 Desember 1928, para wanita Indonesia mengadakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta. Tujuan pergerakan kaum wanita tersebut adalah mempererat hubungan, menaikkan derajat dan juga pengetahuan wanita.

Setelah mengadakan Kongres Perempuan Indonesia pertama, Kongres Perempuan Indonesia II diselenggarakan di Jakarta yang dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro. Hasil kongres Perempuan Indonesia II disebutkan secara rinci beserta waktu dan tempat diselenggarakannya dalam buku berjudul Sejarah Organisasi Perempuan Indonesia 1928-1998 karya Mutiah Amini (2021:41).

Penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia penting dilakukan untuk memperjuangkan hak perempuan Indonesia. Foto: dok. https://pixabay.com/id/

Dalam buku tersebut memaparkan bahwa Kongres Perempuan Indonesia II berlangsung di Jakarta pada tanggal 20 sampai dengan 24 Juli 1935. Hasil kongres Perempuan Indonesia II antara lain:

  1. Para peserta kongres memutuskan secara resmi penggunaan nama Kongres Perempuan Indonesia (KPI) sebagai forum resmi pertemuan antarorganisasi menggantikan PPII atau Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia.

  2. Memutuskan untuk mendirikan Badan Penyidikan Perburuhan Perempuan dengan tugas mengamati pekerjaan yang harus dilakukan perempuan Indonesia.

  3. Setiap anggota kongres harus mengadakan usaha pemberantasan buta huruf melalui Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH)

  4. Memutuskan akan menyelidiki sedalam-dalamnya kedudukan perempuan menurut hukum Islam dan berusaha memperbaiki kedudukan itu tanpa menyinggung agama Islam.

  5. Menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan kongres tiga tahun sekali.

Pemaparan singkat tentang hasil Kongres Perempuan Indonesia II dan juga waktu serta tempat pelaksanaannya dapat Anda pahami untuk meningkatkan rasa cinta tanah air. Tak hanya itu, kita juga dapat lebih menghargai jasa para pahlawan pendahulu yang telah berhasil memperjuangkan hak dan kewajiban masyarakat Indonesia khususnya perempuan. Semoga bermanfaat. (DAP)