Berapa kalori yang terbakar saat badminton 30 menit?
Perkiraan Energi yang Dibakar
10 menit | 122 Kalori | 1470 Kalori |
15 menit | 184 Kalori | 2205 Kalori |
30 menit | 368 Kalori | 2940 Kalori |
Berapa kalori yang terbakar saat badminton 1 jam?
Contohnya seseorang dengan berat badan sekitar 50 kiloan bermain badminton dengan intensitas sedang bisa membakar 327 kalori dalam satu jam. Sedangkan seseorang dengan bobot tubuh sekitar 90 kiloan bisa membakar 544 kalori dengan intensitas sedang pula.
Apa yang terjadi jika penderita obesitas bermain bulutangkis?
Jawaban. Bisa saja terjadinya kesulitan dalam pengkontrolan dalam pengambilan shuttlecocck atau bola bulu tangkis, dikarenakan obesitas merupakan salah satu penyakit yang membuat penderitanya memiliki berat badan yang bisa dibilang tidak setara dengan orang seumuran si penderita.
Apakah badminton bisa mengecilkan paha dan betis?
Nah, daripada repot-repot ke gym, mending main bulutangkis saja. Bermain bulutangkis akan melibatkan otot-otot tubuhmu, termasuk area paha, pantat, dan otot betis, untuk beraktivitas lebih sehingga membantu pembakaran lemak di area tersebut.
Olahraga apakah yang sesuai untuk penderita obesitas?
Bersepeda adalah olahraga untuk obesitas yang efektif membakar kalori, plus aman karena termasuk olahraga low-impact. Ada berbagai jenis sepeda yang bisa Anda gunakan, sepeda statis ataupun sepeda biasa. Saat bersepeda, mulai pelan-pelan selama 5 menit.
Apakah orang gendut boleh main basket?
Seseorang yang indeks massa tubuh lebih dari 30 dilarang melakukan olahraga yang ada kegiatan melompat. Olahraga yang ada unsur melompatnya, seperti bola basket, lompat tali, bulu tangkis, dan juga lari.
Badminton melatih apa?
Bermain bulu tangkis membangun dan mengencangkan paha depan, bokong, betis, dan paha belakang. Selain itu, otot inti, otot lengan, dan punggung juga ikut berolahraga. Untuk bermain bulu tangkis, kamu membutuhkan setidaknya satu lawan.
Apa manfaat badminton olahraga?
Bermain bulu tangkis selama satu jam dapat membakar 480 kalori, lebih tinggi dibandingkan olah tubuh lainnya. Jika dilakukan secara rutin, bermain badminton bisa menurunkan berat badan sebanyak 4 kilogram dalam sebulan.
Serang - Masih tergolong masa pertumbuhan, banyak remaja yang justru tak memerhatikan konsep gizi seimbang dalam asupan makanan sehari-hari. Ini pula yang terjadi pada Teti Sukmawati. Akibatnya, bobot Teti terus-menerus naik hingga mencapai 61 kg.
Meski sempat cuek, kegemukan sempat membuatnya minder. Ia pun mulai memikirkan untuk menurunkan berat badan. Mencoba mengubah pola makan dan rutin bermain bulutangkis, mahasiswi semester 3 ini berhasil mengurangi berat badannya sebanyak 6 kg. Berikut paparannya kepada detikHealth, Jumat (29/8/2014):
Saat ini saya adalah mahasiswi semester 3 di salah satu universitas di Banten. Ketika duduk di bangku SMA, saya tidak terlalu memedulikan berat badan. Semua jenis makanan apapun masuk ke dalam tubuh, bahkan dalam sehari saya bisa makan sepiring nasi sampai 5 kali.
Masa-masa SMA saya jalani tanpa memikirkan berat badan saya yang semakin melonjak. Saya mulai merasa minder ketika saya mulai memasuki bangku kuliah semester 1. Teman-teman saya memiliki badan yang cukup bagus dan mereka bisa memakai pakaian apapun yang mereka suka. Mulai saat itu saya bertekad untuk diet.
Sebelumnya berat badan saya mencapai 61 kg. Dengan tinggi yang hanya 154 cm, berat seperti ini tentu kurang ideal dan membuat saya terlihat sangat besar. Program yang saya jalani tidak terlalu sulit. Selama libur semester, saya rutin berolahraga bulutangkis setiap pagi dan sore hari.
Saya juga rajin minum air putih sebanyak 2 liter setiap hari. Pola makan juga saya jaga dengan memakan sedikit nasi dan memperbanyak lauk pauk. Dalam 2 bulan saya berhasil menurunkan berat badan saya hingga 6 kg yang kini menjadi 55 kg.
(ajg/up)