Apakah Berbahaya tidur di dalam mobil?

Salah satu kebiasaan yang pernah kamu lakukan adalah tidur di dalam mobil dalam kondisi mesin dan AC menyala.

Perlu diketahui bahwa hal itu sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.

Cukup banyak kejadian orang meninggal di dalam mobil ketika sedang tidur seperti itu.

Mengapa Berbahaya?

Jika ada gas buang kendaraan bocor dan masuk ke area kabin, bisa terisap orang yang sedang tidur.

Seseorang dapat mati lemas bila kadar oksigen di dalam kabin menurun yang disebabkan oleh meningkatnya akumulasi gas karbon monoksida (CO) di dalam kabin.

Meskipun hal itu dilakukan dengan kondisi kaca dibuka sedikit, bukan tidak mungkin kadar CO meningkat dan menurunkan kadar oksiden dalam darah yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan.

Beda kondisi saat mengemudi atau mobil berjalan, risiko keracunan gas CO jauh lebih kecil.

Hal tersebut karena kamu dalam kondisi sadar.

Kalau kamu merasa ada perubahan suhu atau napas kurang nyaman, bisa melakukan tindakan pencegahan seperti membuka jendela.

Sementara bila tidur, kamu tidak sadar dengan perubahan yang ada.

Saat mobil berjalan, embusan angin akan terbawa ke belakang sehingga gas beracun dari kolong mobil tidaka akan naik ke dalam kabin.

Amankah Bila Jendela Sudah Dibuka?

Sekiranya aman, jika posisinya di dalam parkiran basement, tetap bahaya karena terkadang sirkulasi udara di dalam ruangan itu kurang baik sehingga kadar CO ikut tinggi.

Untuk itu, tetap cari tempat yang dirasa benar-benar aman bila kamu memang sudah tidak bisa lagi menahan kantuk.

Misalnya, bila berada di rest area, cari lokasi yang berdekatan dengan pos penjagaan.

Buka sedikit kaca jendela, dan matikan mesin kendaraan.

AC Menyala Saat Tidur di Mobil

Jika tetap mau menyalakan AC karena panas, buka juga sekitar 2 cm kaca di sisi penumpang untuk menambah akses masuk udara luar.

Kalau ada menu sirkulasi di AC mobil, pilih posisi itu supaya udara segar bisa masuk.

Pasang target waktu menggunakan alarm ponsel, misal 30 menit untuk membangunkan kamu.

Ini juga membuat kamu tidak tidur pulas dan tersadar jika ada masalah seperti kesulitan bernapas.

Pastikan semua barang berharga seperti dompet, tas, atau ponsel tersimpan rapi di tempat yang tidak terlihat dari luar.

Tidur di dalam mobil memang menjadi pilihan paling sering dilakukan, mengingat cara ini akan sangat menghemat biaya. Belum lagi jika terjebak kemacetan di tengah jalan akibat padatnya pengendara yang juga ingin mudik, tidur di mobil kerap jadi solusi.

Berhenti dan tidur di dalam mobil bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, Anda bisa tetap tidur di jok mobil seperti biasa. Kedua, sulap kabin belakang mobil menjadi ruang tidur dadakan dengan menggunakan kasur. Kasur bisa diletakkan di kabin yang joknya sudah dilipat atau bahkan dicopot.

Artikel Lainnya: Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan Sebelum Mudik

Tapi, bagaimana pun pilihannya, tidur di mobil sebenarnya tidak direkomendasikan karena memiliki beberapa dampak buruk bagi Anda dan orang lain. Beberapa di antaranya:

  • Risiko Keracunan Karbon Monoksida (CO)

Bahaya tidur di mobil menimbulkan risiko keracunan gas karbon monoksida atau CO. Gas CO merupakan sisa pembakaran mobil yang biasa dibuang melalui knalpot atau bisa juga keluar dari AC jika sistem pembuangan AC bermasalah.

Keracunan CO dapat terjadi ketika tidur di dalam mobil, di mana kondisi mobil dan AC mobil masih menyala. Gejala awal keracunan gas CO sulit dideteksi, mengingat gas ini tidak berbau dan tidak kelihatan.

Tidur dengan kasur di dalam mobil akan terkesan sangat nyaman. Namun, sebenarnya mobil tidak dirancang untuk memiliki kasur di dalamnya. 

Berbeda dengan kendaraan lain, mobil merupakan kendaraan yang sangat dinamis. Mobil bisa melakukan akselerasi, bermanuver ke kiri dan kanan, hingga deselerasi atau berhenti mendadak.

Hal itu akan membuat Anda rawan terguncang di atas kasur jika terjadi gerakan tiba-tiba dari mobil yang berisiko mencelakakan Anda.

Artikel Lainnya: Leluasa Berpuasa Bersama KlikDokter Sepanjang Ramadan 2022  

  • Meningkatkan Risiko Penggumpalan Darah

Apakah tidur dalam posisi duduk berarti aman? Ternyata tidak! Tidur di dalam kendaraan dengan posisi duduk berisiko menyebabkan gumpalan darah. 

Sebab, Anda akan berada dalam kondisi duduk yang lama, sehingga darah di kaki cenderung statis. Hal inilah yang berisiko mengakibatkan penggumpalan darah.

Kondisi tersebut terungkap dalam sebuah jurnal yang diterbitkan Canadian Journal of Cardiology. Sebanyak 42 dari 50 pasien penggumpalan darah memiliki riwayat tidur semalaman di dalam mobil dengan posisi duduk.

Bukan hanya kurang baik bagi kesehatan, tidur di kendaraan juga memiliki risiko kecelakaan. Apalagi ketika Anda memarkir kendaraan tidak pada tempat dan posisi yang benar, kecelakaan mungkin bisa terjadi.

Kenapa tidak boleh tidur di dalam mobil?

Bahaya tidur di mobil menimbulkan risiko keracunan gas karbon monoksida atau CO. Gas CO merupakan sisa pembakaran mobil yang biasa dibuang melalui knalpot atau bisa juga keluar dari AC jika sistem pembuangan AC bermasalah.

Bagaimana cara aman tidur di mobil?

Pertimbangkanlah hal hal berikut:.
Cari Lokasi Aman. Carilah lokasi yang aman untuk parkir mobil. ... .
Menghindari Tempat Berisiko. ... .
Sembunyikan Barang Berharga. ... .
Buka Jendela. ... .
Matikan Mesin dan AC. ... .
Kunci Semua Pintu. ... .
Cari Tempat Teduh. ... .
Atur Posisi Kursi..

Apakah yang menyebabkan orang meninggal di dalam mobil?

Seseorang dapat mati lemas bila kadar oksigen di dalam kabin menurun yang disebabkan oleh meningkatnya akumulasi gas karbon monoksida (CO) di dalam kabin.

Mengapa AC mobil berbahaya?

Benzena yang muncul akan disirkulasikan oleh AC sehingga penumpang yang menghirup udara AC mobil otomatis dapat terkena polusi ini. Bersifat racun, benzena mampu memengaruhi ginjal dan hati karena dua organ yang berperan sebagai penyerap racun tersebut kesulitan mengeluarkannya.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA