Apakah bantal tinggi menyebabkan sakit kepala?

Pernah kepikiran nggak kalau bantal tidur juga bisa memiliki masa kedaluwarsa? Mungkin selama ini kita berpikir selama bantal masih bisa dipakai, ya nggak usah ganti. Tapi ternyata bantal juga perlu diganti secara rutin.

Idealnya sih bantal diganti setiap setahun sekali. Kalau nggak bisa menggantinya setiap tahun, bisa saja kamu memakai bantal itu asalkan kamu belum mengalami tanda-tanda ini. Jika kamu sudah mengalami lima tanda ini, hm... berarti kamu harus mulai memikirkan untuk segera mendapatkan bantal yang baru.

    Badan Pegal Saat Bangun Tidur

    Bantal bisa makin tipis dan penyet jika sudah dipakai dalam waktu lama. Jika saat bangun tidur, kamu merasakan pegal-pegal di area punggung, leher, atau bahu, bisa jadi itu tanda kalau kamu sudah harus mengganti bantalmu dengan yang baru.

    Tak Merasa Segar di Pagi Hari

    Bangun di pagi hari seharusnya membuat badan terasa segar. Tapi kalau badan sama sekali tak terasa segar di pagi hari, bisa jadi itu tanda kamu perlu segera mengganti bantalmu. Nyeri leher karena bantal yang sudah tak layak bisa mengganggu gelombang otak tidur nyenyak. Gelombang alfa (muncul saat masa peralihan antara sadar dan tidak sadar) menjadi lebih aktif sehingga tidur jadi kurang nyenyak.

    Makin Sering Sakit Kepala

    Tidur di bantal yang sudah tak layak, tubuh bagian atas akan mengalami tekanan karena posisi tidur yang buruk. Tekanan itu bisa menyebabkan sakit kepala. Kalau makin sering sakit kepala tiap bangun tidur, coba cek lagi kondisi bantal yang kamu gunakan, ya Ladies.

    Bersin-Bersin Saat Bangun Tidur

    Bantal bisa jadi sarangnya tungau debu. Kalau bantal sudah terlalu lama dan tak pernah dibersihkan atau dijemur, tungau akan berkumpul dan bisa menyebabkan alergi atau asma pada si pemakainya. Bersin-bersin saat bangun tidur bisa jadi gejala bantalmu sudah kurang layak pakai lagi.

    Bantal Tak Lagi Empuk dan Berpegas

    Bantal terasa keras dan sama sekali tidak empuk. Bahkan tak memberi efek pegas sama sekali. Bantal yang seperti ini memang sudah sebaiknya diganti saja.

Kalau kamu sudah mengalami atau menemukan tanda-tanda itu pada bantalmu, segera ganti dengan bantal yang baru, ya Ladies. Rutin mengganti bantal bisa jadi salah satu cara untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik sehingga kesehatan tubuh tetap terjaga.

Salah satu penyebab sakit kepala mencengkeram adalah ketegangan otot yang terjadi di bagian leher dan bahu yang dipicu oleh postur tubuh yang salah ketika beraktivitas. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya termasuk di waktu tidur. Padahal istirahat yang berkulitas sangat penting untuk memulihkan kondisi tubuh dan mencegah sakit kepala muncul kembali. Oleh karena itu ada baiknya Anda mencoba memperbaiki posisi tidur Anda untuk menghindari munculnya sakit kepala mencengkeram.

Bantuan bantal Kecil

Saat terbangun di pagi hari, Anda mungkin sering merasa sakit kepala yang dimulai dari ketegangan otot bagian belakang leher. Tanpa sadar, ketika tidur Anda mungkin terlalu sering mengubah arah kepala dengan menengok ke kanan dan ke kiri dan hal inilah yang mungkin memicu nyeri di sekitar leher. Untuk mengantisipasinya, coba letakkan bantal kecil di sisi kanan dan kiri kepala Anda.

Luruskan punggung

Postur tubuh yang salah di siang hari, misalnya terlalu lama duduk di depan meja kerja tanpa jeda untuk bergerak ataupun stretching bisa memicu memicu ketegangan otot yang mengakibatkan sakit kepala. Oleh karena itu, usahakan memperbaiki pos Anda bukan hanya pada siang hari tetapi juga di malam hari. Caranya, usahakan tidur dalam posisi terlentang. Tambahkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah lutut dan punggung Anda

Otot bahu tegang

Ketegangan otot di area bahu juga sering terjadi. Biasanya Anda yang menyetir kendaraan sendiri baik itu motor ataupun mobil familiar dengan rasa nyeri di bagian ini. Sama seperti leher dan punggung,bahu juga bisa memberi dampak langsung terhadap munculnya sakit kepala bagian belakang. Oleh karena itu, cobalah untuk berbaring miring dan bertumpu pada bagian bahu yang tidak sakit.

Memperbaiki posisi tidur, bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko munculnya sakit kepala belakang. Anda juga dianjurkan rutin berolahraga dan minum cukup air putih setiap harinya. Di samping itu, tidak ada salahnya jika Anda menyiapkan obat pereda sakit kepala yang mengandung paracetamol dan ibuprofen untuk meredakan sakit kepala mencengkeram dengan efektif.

Penderita sakit kepala biasanya sampai perlu berguling-guling dan mengubah-ubah posisi tidurnya ketika beristirahat.

Kondisi ini disebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman yang terasa mengganggu saat tidur.

Untuk itu, penderita perlu posisi tidur yang pas ketika sakit kepala sedang kambuh atau menyerang.

Baca juga: 2 Posisi Tidur saat Darah Tinggi Kambuh

Melansir Marie Claire, berbaring terlentang dengan kedua tangan di samping tubuh adalah posisi tidur paling baik saat sakit kepala kambuh.

Posisi tidur ini menjaga tulang belakang tetap lurus dan memungkinkan peredaran darah mengalir lebih lancar.

Jika Anda terbiasa tidur dengan bantal, tidur dengan posisi berbaring terlentang saat sakit kepala kambuh perlu sedikit penyesuaian.

Demi kenyamanan dan mencegah sakit kepala semakin parah saat bangun tidur, gunakan bantal yang bisa menopang kepala dan leher dalam posisi netral.

Jangan menggunakan bantal terlalu tinggi atau rendah karena bisa menyebabkan tekanan ekstra pada leher.

Hal itu dapat memicu sakit kepala saat bangun, sakit leher, lengan dan bahu kaku saat bangun tidur.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Sakit Leher Akibat Salah Posisi Tidur

Posisi tidur yang perlu dihindari saat sakit kepala kambuh

Saat sakit kepala kambuh, ada baiknya Anda menghindari beberapa posisi tidur berikut:

Posisi tidur ini menyebabkan leher cenderung tegang dan kaku. Sehingga, Anda rawan mengalami sakit kepala parah saat bangun tidur.

Posisi tidur ini menyebabkan kepala dan leher tertarik dan peredaran darah tidak lancar.

Dampaknya, tekanan di tubuh bagian atas rawan meningkat dan sakit kepala jadi bertambah parah.

Baca juga: Posisi Tidur saat Asam Lambung Naik

Selain mengubah posisi tidur, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala. Melansir Mount Sinai, berikut beberapa di antaranya:

  • Minum obat sakit kepala apabila nyerinya tak tertahankan dan menyebabkan susah tidur
  • Ketika duduk berlama-lama di depan komputer atau bekerja, lakukan peregangan otot leher dan bahu secara berkala
  • Banyak minum air putih
  • Upayakan tidur cukup setiap hari

Jika sakit kepala berlangsung setelah tiga hari, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.

Terlebih jika sakit kepala disertai mual, muntah, demam tinggi, dan nyerinya sudah tidak mempan diobati.

Kenapa bantal Bikin sakit kepala?

Bantal yang terlalu tinggi menyebabkan leher dan kepala condong sedikit ke depan. Posisi itulah yang menyebabkan ketegangan leher. Kondisi inilah yang membuat Anda sering merasa sakit kepala di pagi hari setelah bangun tidur.

Apakah boleh tidur pakai bantal tinggi?

Bantal Terlalu Tinggi : Tidak baik Jika suka menumpuk dua bantal sekaligus saat tidur dan posisi kepala terlalu tinggi dari tubuh, ini tidak baik. Ini bisa menyebabkan otot leher tertarik dan membuat ketegangan pada otot yang terhubung ke tulang belakang. Leher bisa terasa kaku dan sulit digerakkan.

Apa efek tidur tanpa bantal kepala?

Menurut penelitian, tidur tanpa bantal akan membantu punggung memanjang, dan kamu akan beristirahat dalam posisi alami tanpa konsekuensi atau rasa sakit. Menggunakan bantal yang terlalu lunak dapat meregangkan otot lehermu dan bahkan mengurangi aliran darah ke kepala.

Bagaimana posisi bantal saat sakit kepala?

Salah satu posisi bantal saat kepala pusing yang bisa Anda coba adalah dengan meletakkannya di lengan ketika tidur menyamping atau telentang. Posisi ini bisa mengurangi ketegangan dan nyeri leher sehingga gejala sakit kepala dan pusing membaik.