Apakah bahaya gas co bagi kesehatan

Apakah bahaya gas co bagi kesehatan
Ilustrasi polusi udara. Shutterstock/Hung Chung Chih

Merdeka.com - Pernahkah kamu merasa sesak saat menghirup udara di daerah kota besar? Di kota-kota besar yang sudah padat penduduk dan padat kendaraan, kemungkinan besar kamu akan menghirup udara yang sudah tercemar. Udara dapat tercemar oleh beragam gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Kali ini, yuk kita bahas tentang 2 jenis gas yang sangat berbahaya dalam pencemaran udara.

1. Gas CO (Karbon monoksida)

Karbon monoksida adalah gas pencemar udara yang sangat berbahaya bagi tubuh. Ia dapat berikatan dengan hemoglobin dalam tubuh, sehingga pengikatan oksigen oleh darah menjadi terganggu. Bahkan kalau manusia menghirip gas CO dalam kadar tinggi, resikonya adalah kematian. Jika dalam kadar sedikit, menghirup CO dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mata berkunang-kunang, lemas dan mual-mual.

2. Gas CO2 (Karbon dioksida)

Seperti yang kamu tahu, gas karbondioksida sangat penting untuk proses fotosintesis tumbuhan. Namun bagaimana kalau jumlah CO2 di udara terlalu banyak? Tumbuhan makin sedikit, dan gas CO2 makin banyak. CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas, dan inilah yang disebut efek rumah kaca (global warming).

Gas karbondioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek rumah kaca juga dipicu oleh hasil pembakaran fosil (batu bara dan minyak bumi) yang berupa hasil buangan bentuk CO2 dan sulfur belerang.

Nah, itulah 2 jenis gas yang sangat berbahaya untuk pencemaran udara. Untuk mencegah global warming, penting sekali membatasi pembuangan gas CO2 ke udara pada skala limbah udara industri dan kendaraan bermotor. Menanam pohon juga penting untuk menjaga lingkungan.

[iwe]

Pembahasan

Karbon monoksida (CO) adalah gas yang terbentuk dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Gas tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi dan tidak berbau. Menghirup gas Karbon monoksida (CO) dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian, hal tersebut dikarenakan Karbon monoksida (CO) memiliki daya ikat yang lebih tingi terhadap hemoglobin dan akan membentuk HbCO yang akan mengganggu proses penyerapan oksigen, akibatnya tubuh akan mengalami kekurangan oksigen.

Karbon monoksida (CO) adalah gas yang terbentuk dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Gas tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi dan tidak berbau. Menghirup gas Karbon monoksida (CO) dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian, hal tersebut dikarenakan Karbon monoksida (CO) memiliki daya ikat yang lebih tingi terhadap hemoglobin dan akan membentuk HbCO yang akan mengganggu proses penyerapan oksigen, akibatnya tubuh akan mengalami kekurangan oksigen.

Daftar Isi

  • Bahaya gas karbon monoksida?
  • Ciri-ciri karbon monoksida
  • Gejala keracuanan karbon monoksida
  • Rekomendasi
    • Pencegahaan
    • Mitigasi

Bahaya gas karbon monoksida?

Bahaya Karbon Monoksida (CO) si Sillent Killer – Telah terjadi peristiwa tragis ketika sepasang ASN di Asahan pingsan di dalam mobil yang berhenti di pinggir jalan dalam kondisi mesin hidup dan AC menyala. Dugaan sementara, keduanya mengalami keracunan gas korbon monoksida dari gas sisa buang kendaraan. “Keterangan tim Medis RSUD HAMS (H. Abdul Manan Simatupang) keracunan gas AC,” kata Kapolres Asahan AKBP Nugroho Dwi Karyanto saat diminta konfirmasi, Jumat (5/6/2020).

Sebenarnya peristiwa keracunan Karbon Monoksida (CO) bukan hal yang baru, banyak kasus serupa. Bukan hanya di mobil, tapi bisa juga dalam garasi ketika kendaraan dinyalakan dalam ruangan dengan ventilasi kurang.

Banyak kasus keracunan gas karbon monoksida yang mengakibatkan kematian dan korbannya tidak ada yang bereaksi dan ketahuan setelah tewas. Menjadi pertanyaan kenapa tidak ada gejala atau teriakan minta tolong dan lainnya. Disinilah bahayanya gas CO sehingga disebut Silent Killer, pembunuh diam-diam!

Baca juga:
Apa itu Sick Building Syndrome? Penyebab, Gejala, Faktor Risiko dan Pencegahannya

Ciri-ciri karbon monoksida

Karbon monoksida adalah gas tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau yang membuat Anda tidak mungkin mendeteksi tanpa peralatan pengukuran khusus.

Karbon monoksida adalah produk sampingan umum dari pembakaran yang tidak sempurna, diproduksi setiap kali bahan bakar seperti gas alam, propana, bensin, minyak, minyak tanah, kayu atau arang dibakar. Peralatan yang menghasilkan CO termasuk mobil, kapal, mesin bensin, kompor dan sistem pemanas. CO dari sumber-sumber ini dapat menumpuk di ruang tertutup atau semi tertutup.

Proses pembakaran di dalam mesin yang tidak sempurna, maka akan menghasilkan gas karbon monoksida. Gas yang keluar dari mesin ini dapat masuk ke dalam mobil, sehingga kabin yang sempit lama-kelamaan bisa dipenuhi gas karbon monoksida. Jika gas karbon monoksida sudah masuk ke dalam mobil, dalam waktu singkat, ia akan menyingkirkan oksigen yang ada di sana.

Ketika orang menghirup CO, gas beracun bisa menghalangi hemoglobin dalam darah untuk mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh hingga ke paru-paru dan otak, akibatnya suplai oksigen semakin berkurang, bisa berbahaya bagi jaringan dalam tubuh. Apalagi karena Anda tidak dapat melihat, merasakan atau menciumnya, maka karbon monoksida dapat membunuh Anda sebelum tahu bahwa karbon monoksida tersebut ada (sillent killer). Untuk Pajanan ke tingkat yang lebih rendah dari waktu ke waktu dapat membuat Anda sakit.

Baca juga:
Download pedoman sistem manajemen keselamatan konstruksi terbaru disini!

Gejala keracuanan karbon monoksida

Apakah bahaya gas co bagi kesehatan

Karbon monoksida memang berbahaya, adapun gejala yang dirasakan saat keracunan Karbon Monoksida (CO) meliputi:

  1. Sakit kepala ringan yang menjadi sakit kepala berdenyut
  2. Sesak napas
  3. Lekas marah
  4. Ketidakstabilan emosional
  5. Penilaian buruk
  6. Hilang ingatan
  7. Sangat cepat lelah

Baca juga:
ISO 31000:2018 Manajemen Risiko berbahasa Indonesia

Rekomendasi

Pencegahaan

Ambil langkah-langkah berikut untuk menghindari keracunan karbon monoksida:

  1. Melakukan pengecekan secara rutin terhadap mesin mobil, biasanya exhaust system yang alami kebocoran bisa menyebabkan gas karbon monoksida terjebak di dalam kendaraan.
  2. Membuka pintu dan jendela saat memanaskan mobil agar ada udara masuk.
  3. Tidak langsung menyalakan AC mobil, akan tetapi bukalah terlebih dahulu jendela mobil agar udara di dalam bisa tergantikan dengan udara yang lebih segar.
  4. Tidak beristirahat di dalam mobil ketika AC masih menyala dan semua jendela tertutup rapat.

Mitigasi

Selain itu, gejala keracunaan karbon monoksida bisa memburuk dengan cepat dan dapat menyebabkan koma dan kematian. Ambil langkah-langkah berikut jika Anda berpikir seseorang memiliki gejala keracunan karbon monoksida:

  1. Keluarkan semua orang dari mobil sesegera mungkin.
  2. Berikan udara segar.
  3. Mintalah bantuan medis.

Sumber:

Bantu Lindungi Keluarga dan Orang Tersayang Anda dari Bahaya Karbon Monoksida dengan membagikan artikel ini di sosial media Anda

Apakah bahaya gas co bagi kesehatan

Andi Balladho

Andi Balladho Aspat Colle is certified Occupational Safety & Health (OSH) + professional Search Engine Optimization (SEO) in Indonesia. As OSH Enthusiast, he loves to learn and share articles about OSH.

Apakah bahaya gas CO?

Karbon monoksida termasuk gas yang berbahaya karena bisa membuat orang yang menghirupnya mengalami berbagai gangguan kesehatan. Di kasus yang parah, keracunan karbon monoksida bahkan dapat menyebabkan kematian.

Mengapa gas CO berbahaya bagi kesehatan manusia?

ini disebabkan karbon monoksida dapat mengikat 250 kali lebih cepat dari oksigen. Gas ini juga dapat mengganggu aktifitas selular lainnya yaitu dengan mengganggu fungsi organ yang menggunakan sejumlah besar oksigen seperti otak dan jantung.