Apa yang terjadi jika terjadi penyempitan pembuluh darah?

Akhir-akhir ini, penyempitan pembuluh darah bukan hanya dialami oleh kalangan lansia saja, melainkan juga anak-anak muda. Penyakit ini akan terjadi ketika aliran darah dalam tubuh seseorang tersumbat. Agar kondisinya tidak semakin parah, tentu harus segera ditangani oleh dokter. 

Namun, penyakit seperti ini sebenarnya dapat dihindari. Bukankah lebih baik mencegah penyakit daripada mengobatinya? Oleh sebab itu, perhatikan kondisi kesehatan Anda mulai dari sekarang. Cari tahu faktor-faktor apa saja yang bisa memicu pembuluh darah pecah agar Anda bisa mencegahnya sejak dini.  

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pembuluh Darah Menyempit

Pembuluh darah akan mengalami penyempitan saat Anda melakukan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat. Ketika Anda melakukan pola makan dan pola hidup tidak sehat ini secara terus-menerus, maka akan memicu terjadinya berbagai macam penyakit berbahaya. 

Penyakit seperti penyempitan pada pembuluh darah ini sebenarnya bisa Anda cegah. Satu-satunya cara paling mujarab yang harus Anda coba adalah dengan memperbaiki pola hidup dan pola makan secara sehat. Sebab, penyempitan pada pembuluh darah ini bisa dipicu karena beberapa faktor berikut ini: 

1. Konsumsi Garam Berlebih

Ada banyak penelitian yang mengatakan bahwa mengonsumsi garam secara berlebih bisa meningkatkan potensi Anda terkena penyempitan di pembuluh darah. Kadar garam dalam tubuh yang terlalu tinggi ternyata bisa menyebabkan volume darah di sistem peredaran darah Anda lebih menyempit. 

Itulah sebabnya orang-orang yang gemar makan makanan asin lebih rentan terkena penyempitan di sistem aliran darah ketimbang yang tidak suka makan makanan asin. Meski begitu, Anda tetap boleh mengonsumsi garam asalkan tidak berlebihan. 

2. Kolesterol Menumpuk

Inilah faktor paling berbahaya yang bisa memicu munculnya banyak penyakit, termasuk penyempitan di area pembuluh darah. Coba kurangi makan makanan yang mengandung unsur lemak jenuh agar nantinya tidak berdampak buruk pada kondisi kesehatan Anda.  

Perbanyak makan makanan yang mengandung serat dan nutrisi agar sistem peredaran darah lancar dan tidak tersumbat. Sebab, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung minyak jenuh adalah cara terbaik untuk menghindari penyempitan di pembuluh darah. 

3. Makanan Makanan dan Minuman Berkafein

Produk makanan dan minuman yang mengandung kafein sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh bila Anda mengonsumsinya dalam batas normal. Namun, jika konsumsinya sudah melewati standar, tentu berpotensi mendatangkan banyak penyakit. Salah satu penyakit yang paling sering diderita adalah penyempitan pembuluh darah. 

Kopi, soda, teh, coklat, dan sejenisnya merupakan beberapa produk makanan dan minuman yang mengandung kadar kafein tinggi. Coba kurangi konsumsi produk-produk ini mulai dari sekarang agar sistem pembuluh darah di tubuh Anda tidak tersumbat. 

4. Sering Makan Makanan Instan

Kandungan zat kimia yang biasanya ada di produk-produk makanan instan ternyata juga bisa membahayakan kondisi kesehatan Anda. Apalagi bila dikonsumsi secara rutin dan berkala. Zat kimia di produk makanan instan tersebut akan mengendap dan menumpuk di pembuluh darah Anda. 

Kandungan karbohidrat olahan yang ada di produk mie tersebut bisa menyumbat aliran darah di arteri. Jika konsumsinya tidak segera dikurangi atau dihentikan, dampak yang Anda rasakan justru akan fatal. Oleh sebab itu, makanlah produk cepat saji seperti mie instan ini untuk sesekali. 

5. Stres dan Cemas Berlebih

Tidak banyak orang yang tahu bahwa stres dan cemas bisa mempengaruhi kondisi kesehatan Anda. Salah satu yang terpengaruh adalah sistem pembuluh darah. Faktanya, banyak penelitian yang membuktikan kalau tingkat stres yang tinggi akan meningkatkan risiko pembuluh darah tersumbat. 

Maka dari itu, rileksasikan pikiran Anda dan alihkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Jika tidak bisa, Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk membantu mengurangi pikiran stres dan cemas yang Anda rasakan. Dengan menjaga kesehatan mental tetap stabil, kesehatan fisik Anda pun akan ikut terjaga. 

Demikianlah pembahasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah pada Anda. Waspadai apa saja faktor yang bisa memicu terjadinya penyakit ini agar Anda tetap sehat. Apabila Anda mengalami keluhan kesehatan, segeralah berkonsultasi pada dokter. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Pembuluh Darah Tampak Melebar, Apa Itu Varises?

Skip to content


Dekan Fakultas Hukum
Dr. M. Citra Ramadhan, SH, M.H


Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Anggreni Atmei Lubis, SH, M.Hum


Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Nanang Tomi Sitorus, SH, M.H

Halodoc, Jakarta - Ustaz Yusuf Mansur dikabarkan tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami penyumbatan pada pembuluh darahnya. Kabarnya, penyumbatan terjadi pada area leher menuju kepala yang mengakibatkan munculnya gumpalan dan terjadi pembengkakan pada area kepala kanan bagian bawah.

Namun, belum diketahui dengan pasti bagian pembuluh darah tempat terjadinya penyumbatan, apakah terjadi pada pembuluh darah arteri atau vena. Sebenarnya, apa perbedaan dari penyumbatan yang muncul pada pembuluh darah arteri dan vena?

Penyumbatan pada Pembuluh Darah Arteri

Pembuluh darah arteri dan vena memiliki tugas yang sangat besar. Keduanya merupakan bagian dari sistem transportasi yang berfungsi untuk mengalirkan darah. Arteri akan membawa darah yang sarat oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan vena akan membawa kembali darah yang tidak banyak mengandung oksigen kembali ke jantung.

Baca juga: Penyempitan Pembuluh Darah Dapat Dicegah dengan 7 Cara Ini

Dari sini, pembuluh arteri pulmonalis akan membawa darah menuju ke paru-paru untuk digantikan dengan darah bersih yang kaya akan oksigen. Lalu, pembuluh vena pulmonalis akan membawa darah kembali ke jantung dan prosesnya pun dimulai kembali. 

Namun, terkadang pembuluh darah arteri atau vena bisa mengalami penyempitan atau penyumbatan, sehingga darah tidak bisa melaluinya dengan mudah. Apapun yang menghambat aliran darah pada tubuh akan mengakibatkan organ tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan optimal. Apabila darah mengalir terlalu lambat, sangat mungkin terjadi genangan dan membentuk gumpalan. 

Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah arteri akan mengakibatkan terganggunya aliran darah bersih dari jantung yang menuju ke seluruh tubuh, terutama ke organ-organ penting. Biasanya, kondisi ini terjadi karena penumpukan lemak yang berlebihan atau dalam istilah medis disebut dengan aterosklerosis.

Baca juga: Penyumbatan Pembuluh Darah Terjadi Akibat Iskemia?

Jika terjadi pada jantung, masalah kesehatan ini dikenal dengan penyakit jantung koroner. Penyumbatan bisa terjadi pada pembuluh darah di otak, leher, koroner jantung, atau bagian tubuh lainnya. Meski begitu, penyumbatan paling sering terjadi pada jantung yang menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung.

Lalu, ada pula arteri karotis yang mengalir melalui pembuluh darah di kedua sisi leher yang memasok darah ke otak, wajah, dan leher. Dilansir dari WebMD, penumpukan plak akibat arteri karotis akan menyebabkan terjadinya penyempitan, sehingga hanya sedikit darah yang masuk. Plak pun bisa pecah dan membentuk gumpalan, yang jika tersangkut di pembuluh darah ke otak dan menghalangi alirannya bisa berujung pada penyakit stroke

Penyumbatan pada Pembuluh Darah Vena

Sementara itu, penyumbatan pada pembuluh darah vena mengakibatkan terganggunya aliran darah yang menuju ke jantung. Penyebabnya bisa karena tumor atau jaringan yang membengkak dan mengimpit vena, sehingga terjadi pembengkakan. Lokasi penyumbatan bisa pada area leher atau bagian tubuh lainnya. 

Baca juga: Cegah Aterosklerosis Terjadi di Usia Muda

Selain itu, penyumbatan pada pembuluh darah vena juga termasuk deep vein thrombosis atau DVT yang biasanya terjadi pada kaki. Umumnya, kondisi ini terjadi karena duduk atau berbaring terlalu lama yang bisa memperlambat aliran darah. 

Penyumbatan pada pembuluh darah bisa memicu komplikasi serius jika tidak segera dilakukan penanganan. Jadi, segera periksa ke rumah sakit apabila kamu mengalami sesak napas tiba-tiba, nyeri dada, sakit kepala, detak jantung cepat, penglihatan ganda, dan kelemahan atau mati rasa pada wajah atau bagian tubuh lainnya. 

Pengobatan di rumah sakit akan lebih mudah kalau kamu sudah download aplikasi Halodoc. Kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat atau tanya jawab langsung dengan dokter spesialis seputar masalah kesehatan kapan dan di mana saja melalui aplikasi Halodoc.

Referensi: WebMD. Diakses pada 2020. A Visual Guide to Vein and Artery Problems.Healthline. Diakses pada 2020. Artery vs. Vein: What’s the Difference?Medical News Today. Diakses pada 2020. Artery vs. Vein: What are the Differences?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA