Apa yang melandasi timbulnya rasa persatuan dan kesatuan pada masa perjuangan

dampak positif perubahan sosial di rumah​

tanaman khas bagelan?​

terangkan yang dimaksud dengan barang ekonomi​

Yang di kerjakan bagian C aja kak, yang ada di dalam tabel, selain yang ada di dalam tabel gak ush di jawab ya kakMohon bantuannya kak, besok soalnya … mau dikumpulkan kak tugasnya​

Buatlah 3 contoh pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang akibat faktor alam yang meliputi:a.faktor iklim b … .faktor geologi c.faktor persediaan sumber daya alam​

carilah informasi manfaat kemerdekaan untuk kesejahteraan rakyat ​

Jelaskan faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya​

pelajaran IPS kelas 6 tema 3 plis jawab jangan ngasal atau hanya ngincar poin! -_- ​

RulesNo NgasalNo Bahasa AlienLihat Goggle boleh tapi asalkan jawabannya benar ya!Jawaban lengkap dan benar dijadikan jawaban terbaik/tercerdasTolong d … ibantu kak tugas IPS saya, besok mau dikumpulkan kak​Pertanyaan nya ada di dalam foto yang diatas ya kak

lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena limbah pencemaran akibat limbah atau polusi dari industri baik tanah air maupun udara hal demikian … itu adalah salah satu contoh akibat konversi lahan pertanian menjadi?​

Lihat Foto

Dok. kemdikbud.go.id

Pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com - Pada abad ke-20, para pejuang Indonesia mencoba membuat strategi baru dalam melawan penjajah melawan kolonial.

Strategi yang dipakai pada zaman tidak lagi berupa senjata dan perang. Perjuangan digerakkan lewat organisasi-organisasi modern.

Sehingga pada zaman tersebut dikenal sebagai masa Pergerakan Nasional.

Organisasi-organisasi di masa ini bersifat modern, serta lebih terarah atau terorganisir. Organisasi juga bersifat nasional dan dipelopori oleh orang-orang terpelajar.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Faktor pendorong

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), munculnya pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal, yakni:

  1. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.
  2. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
  3. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan.
  4. Adanya diskriminasi rasial.

Faktor ekternal, yakni:

  1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme
  2. Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.
  3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.

Sebelum abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia masih dilakukan bersifat lokal atau kedaerahan. Perlawanan dilakukan secara fisik dengan menggunakan senjata tradisional dan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik.

Baca juga: Dunia Kuliner Era Pergerakan Nasional

Namun, perlawanan seperti itu selalu gagal dan dapat dipatahkan penjajah dengan senjatanya yang lebih kuat. Banyak pejuang-pejuang yang tewas dalam perperangan tersebut.

Masa perjuangan fisik pun berakhir di awal abad 20.

Perjuangan beralih ke masa perjuangan melalui organisasi modern. Organisasi ini dibangun dengan tujuan memperbaiki hajat hidup bangsa ke arah yang lebih baik.

Perjuangan dilakukan lewat kampanye-kampanye yang bertujuan menyadarkan rakyat.

Organisasi ini tidak muncul begitu saja. Kemunculan organisasi berkat politik etis yang dijalankan Belanda.

Dengan politik etis, masyarakat pribumi merasakan hidup yang layak, terutama di bidang pendidikan formal. Pendidikan ini secara tidak langsung melahirkan tokoh-tokoh intelektual yang kemudian menggagas pergerakan nasional.

Pergerakan Nasional atau masa Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pergerakan nasional mempunyai asas tujuan dan ideologi yaitu menciptakan masyarakat yang maju. Kesadaran nasional mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan suatu gerakan, baik berdasarkan politik maupun sosial budaya.

Bangkitnya nasionalisme di Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari bangkitnya nasionalisme di Asia yang ditandai dengan kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905.

Baca juga: Budi Utomo: Sejarah Berdiri dan Peranannya

Pembagian Masa Pergerakan Nasional

Pada masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan.

Masa pergerakan nasional dibagi dalam tiga tahap, yakni:

Masa pembentukan (1908-1920)

Pada masa tersebut berdiri Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij.

Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang berdiri. Budi Utomo didirikan oleh Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908.

Pada 1908, sejarah Indonesia memasuki babak baru yaitu masa pergerakan nasional.

Pada masa ini, tiap organisasi masih memiliki tujuan yang berbeda. Budi Utomo misalnya, berfokus pada pendidikan. Sedangkan Sarekat Islam bertujuan memajukan para pedagang muslim.

Baca juga: Masa Penjajahan Inggris di Indonesia

Masa Radikal atau non kooperasi (1920-1930)

Pada masa tersebut berdiri beberapa organisasi, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada masa ini, organisasi lebih terstruktur bahkan berbentuk partai. Organisasi mulai berpolitik untuk tujuan yang lebih besar, yakni kemerdekaan dari pemerintah Hindia Belanda.

Perjuangan di masa ini disebut radikal karena banyak pergerakan di bawah tanah. Para tokoh juga banyak yang enggan bekerja sama dengan Belanda.

Masa moderat atau kooperasi (1930-1942)

Menyadari gagasan kemerdekaan yang semakin berkembang luas, pemerintah Hindia Belanda pun berusaha meredamnya dengan menangkap berbagai tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Ki Hadjar Dewantara.

Sehingga perjuangan di masa ini lebih lunak. Para tokoh akhirnya mau bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda.

Ada beberapa organisasi yang berdiri pada masa tersebut. Seperti, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gerakan Politik Indonesia (GAPI).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Lihat Foto

Shutterstock.com

Ilustrasi persatuan Indonesia

KOMPAS.com - Dalam mewujudkan persatuan Indonesia diawali dengan tahap-tahap pembinaan persatuan, semangat para pemuda dan nilai-nilai kebangsaan.

Pengertian persatuan dan kesatuan

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, istilah persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah belah.

Persatuan merupakan perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu.

Kesatuan adalah hasil perkumpulan yang telah menjadi satu dan utuh. Maka, kesatuan berkaitan erat dengan keutuhan.

Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.

Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, persatuan Indonesia adalah sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak perjuangan Indonesia.

Hal tersebut, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:

"Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".

Baca juga: Butir-butir Pengamalan Pancasila

Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia yang paling menonjol adalah:

Perasaan senasib sebagai bangsa akan meningkatkan rasa persatuan seluruh rakyat Indonesia. Perasaan senasib karena faktor keterikatan terhadap tempat kelahiran atau menghadapi masalah tertentu.

Dalam kurun sejarah, bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan senasib bagi bangsa Indonesia.

Kebangkitan nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa.

Kebangkitan nasional Indonesia dipelopori kelahiran organisasi Boedi Oetomo pada 1908.

Ciri kebangkitan nasional adalah perjuangan bangsa Indonesia lebih diwarnai perjuangan untuk kepentingan nasional bukan hanya kepentingan daerah.

Sumpah Pemuda merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan sebuah negara yang memiliki identitas dan dicintai rakyatnya.

Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan rakyat Indonesia.

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konsensus atau kesepakatan bangsa Indonesia.

Bahwa pengaturan kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

Disepakati mengenai bentuk negara, yaitu negara kesatuan Republik Indonesia dan masyarakatnya berada dalam satu bangsa.

Terdiri atas berbagai suku, ras, etnis, budaya, agama dan norma-norma kehidupan yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika.

Pancasila dan UUD 1945 merupakan konsensus nasional menjadi panduan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perjalanan sejarah sampai saat ini.

Baca juga: Makna Bersikap Sesuai Nilai Pancasila

Semangat para pemuda

Berbagai peristiwa pengkhianatan berupa pemberontakan, gerakan separatis yang dilakukan berbagai kelompok untuk mengubah atau mengganti Pancasila dan UUD 1945 dapat diatasi khususnya oleh para pemuda.

Para pemuda dengan semangat tanpa pamrih memperjuangkan kebangkitan dan kejayaan Indonesia sampai saat ini.

Di sisi lain, lemahnya semangat pemuda dalam melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 juga terlihat.

Menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga, RI kemunduran jiwa dan semangat kebangsaan pada generasi pemuda karena:

  1. Masih maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda.
  2. Adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang makin membudaya.
  3. Berkembangnya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru dan pemimpin.
  4. Sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain.
  5. Penggunaan bahasa Indonesia makin memburuk.
  6. Berkembangnya perilaku menyimpang di kalangan pemuda (narkoba, pornografi, pornoaksi dan lain-lain).
  7. Kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing.
  8. Melemahnya idealisme, patriotisme serta mengendapnya semangat kebangsaan.
  9. Meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme.
  10. Makin kabur pedoman yang berlaku dan sikap acuh tak acuh terhadap pedoman ajaran agama.

Baca juga: Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup

Lemahnya semangat juang dan munculnya berbagai masalah karakter tersebut pada dasarnya melemahkan tercapainya cita-cita nasional.

Perilaku menyimpang di kalangan pemuda jelas merusak masa depan pemuda itu sendiri sekaligus masa depan bangsa Indonesia.

Padahal pemerintah mencanangkan Indonesia Emas pada 2045.

Pemuda yang saat ini berusia 13-14 tahun pada 2045 akan berusia 411-42 tahun. Mereka akan menentukan keberhasilan Indonesia Emas.

Keberhasilan Indonesia Emas 2045 tidak akan didapat tanpa melalui kerja keras dan kerja cerdas yang dilakukan mulai sekarang ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA