Apa yang kamu lakukan jika melihat ada laki-laki dewasa duduk di gerbong khusus wanita

Kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 3 SD/MI Subtema 4 halaman 179, 180, 181, 182, 183, 186, 187, 188, dan 189 Perkembangan Teknologi Transportasi.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 3 SD/MI Subtema 4 halaman 179, 180, 181, 182, 183, 186, 187, 188, dan 189 Buku Tematik mengenai Perkembangan Teknologi Transportasi.

Sejumlah soal ada dalam buku Tema 7 Subtema 4 Kelas 3 SD Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 halaman 179 sampai 189.

Ada empat subtema dalam Buku Tematik kelas 3 SD Tema 7 yang berjudul Perkembangan Teknologi.

Pada Subtema 4, siswa kelas 3 SD akan belajar mengenai Perkembangan Teknologi Transportasi.

Ada beberapa pembelajaran yang bisa dikerjakan siswa kelas 3 SD/MI dalam Buku Tematik Tema 7 subtema 4.

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 7 Halaman 171 172 174 175 176 Subtema 4 Pembelajaran 1 Buku Tematik

Inilah soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 3 SD/MI Subtema 4 halaman 179, 180, 181, 182, 183, 186, 187, 188, dan 189 Buku Tematik mengenai Perkembangan Teknologi Transportasi.

Paman mengajak Beni ke pulau Bunaken. Bunaken memiliki keindahan bawah laut yang terkenal di dunia. Saat bepergian ke Bunaken, Beni menggunakan perahu umum.

Bagaimana suasana di dalam perahu yang Beni tumpangi?

Ayo Membaca (Halaman 177-178)

Bacalah teks berikut dengan suara nyaring!

Sylvana Toemon Selasa, 10 Oktober 2017 | 10:15 WIB

Gerbong khusus wanita di ujung rangkaian kereta (Sylvana Toemon)

Apakah kamu pernah naik kereta rel listrik di Jabodetabek? Rangkaian kereta ini terdiri dari beberapa gerbong. Gerbong khusus wanita selalu berada di ujung rangkaian. Mengapa begitu, ya?

Gerbong Warna Pink

Gerbong khusus wanita disediakan khusus untuk penumpang wanita. Gerbong ini dapat dikenali dengan mudah dari warna pink-nya. Hanya wanita saja yang boleh menjadi penumpang di gerbong ini. Seperti di gerbong lainnya, di dalam gerbong ini juga ada tempat duduk prioritas. Tempat itu dikhususkan untuk untuk penumpang wanita yang sedang hamil, wanita yang membawa anak kecil, sudah lanjut usia, dan yang difabel.

Baca juga: Kursi Prioritas di Angkutan Umum

Penumpang Lebih Mudah Keluar

Gerbong berwarna pink itu ternyata memang sengaja diletakkan di ujung gerbong. Tujuannya supaya penumpangnya dapat lebih mudah keluar dari rangkaian kereta. Gerbong yang berada di ujung juga lebih dekat dengan pintu keluar kebanyakan stasiun. Penumpang dari gerbong ini tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk keluar dari peron.

Dalam setiap rangkaian KRL, biasanya hanya ada 2 gerbong yang dikhususkan untuk wanita. Tentu saja gerbong itu tidak cukup untuk mengangkut seluruh penumpang wanita. Penumpang wanita juga boleh memilih untuk berada di gerbong biasa.

Page 2

Page 3

Sylvana Toemon

Gerbong khusus wanita di ujung rangkaian kereta

Apakah kamu pernah naik kereta rel listrik di Jabodetabek? Rangkaian kereta ini terdiri dari beberapa gerbong. Gerbong khusus wanita selalu berada di ujung rangkaian. Mengapa begitu, ya?

Gerbong Warna Pink

Gerbong khusus wanita disediakan khusus untuk penumpang wanita. Gerbong ini dapat dikenali dengan mudah dari warna pink-nya. Hanya wanita saja yang boleh menjadi penumpang di gerbong ini. Seperti di gerbong lainnya, di dalam gerbong ini juga ada tempat duduk prioritas. Tempat itu dikhususkan untuk untuk penumpang wanita yang sedang hamil, wanita yang membawa anak kecil, sudah lanjut usia, dan yang difabel.

Baca juga: Kursi Prioritas di Angkutan Umum

Penumpang Lebih Mudah Keluar

Gerbong berwarna pink itu ternyata memang sengaja diletakkan di ujung gerbong. Tujuannya supaya penumpangnya dapat lebih mudah keluar dari rangkaian kereta. Gerbong yang berada di ujung juga lebih dekat dengan pintu keluar kebanyakan stasiun. Penumpang dari gerbong ini tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk keluar dari peron.

Dalam setiap rangkaian KRL, biasanya hanya ada 2 gerbong yang dikhususkan untuk wanita. Tentu saja gerbong itu tidak cukup untuk mengangkut seluruh penumpang wanita. Penumpang wanita juga boleh memilih untuk berada di gerbong biasa.

KRL melayani pelanggan di Stasiun Cikarang (Foto: Dok. PT KCJ)

Suasana gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line setiap harinya selalu ramai dipenuhi oleh para penumpang. Apalagi saat jam sibuk, masuk ke gerbong kereta layaknya pertempuran di medan perang.

Bukan hanya perjuangan masuk ke dalam gerbong. Saat berada di dalam gerbong, para penumpang juga harus "bertahan" dari desakan. Hal itu mengakibatkan timbulnya kejadian-kejadin yang tidak mengenakkan bagi para Anak Kereta (angker).

Namun, hal itu tidak menghalangi para penumpang untuk bisa berbuat baik,meski keadaan KRL penuh. Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum 5 celah berbuat baik di KRL:

Kursi Prioritas di KRL (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)

Tempat duduk adalah fasilitas terpenting dalam KRL. Tak jarang dalam keadaan gerbong yang penuh, ada saja penumpang yang berpura-pura tidur karena enggan memberi tempat duduknya.

Hal tersebut tidak patut dicontoh. Karena banyak ibu-ibu, orang hamil, lansia, bahkan ibu membawa balita yang lebih membutuhkan tempat duduk, apalagi dalam kondisi KRL yang penuh.

Anda yang lebih muda, bila melihat peristiwa tersebut baiknya bergegas segera bangun dan memberikan tempat duduk untuk mereka yang lebih membutuhkan. Hal tersebut juga bertujuan agar hal-hal buruk tidak terjadi. Seperti yang dialami oleh Nisa (17), pengguna KRL. Ia pernah satu gerbong bersama seorang ibu hamil yang berdiri di KRL dengan wajah berkucuran keringat. Melihat ibu tersebut, Nisa sontak terbangun dari duduknya dan mempersilakan ibu hamil itu untuk duduk. Terbayang bukan, apa jadinya bila ibu hamil tersebut jatuh pingsan?

2. Menghibur balita menangis

Balita (Foto: Pixabay)

Kondisi gerbong KRL yang sesak, membuat siap saja yang berada di dalamnya ingin segara sampai ke stasiun tujuan. Bila orang dewasa saja merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, bagaimana dengan anak balita?

Banyak orang tua yang mengajak anak balitanya menggunakan mode transportasi KRL, tak jarang ditemui anak balita yang menangis di dalam KRL karena merasa tidak nyaman, hal tersebut membuat sang ibu kebingungan bahkan ada yang hanya diam saja melihat anaknya menangis.

Melihat situasi tersebut, membuat Nesia (22), pengguna KRL merasa kasihan dan berusaha menenangkan bayi tersebut. Bukan hanya menghibur, Nesia juga memberikan permen agar balita itu berhenti menangis. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak menutup celah untuk kita berbuat kebaikan di KRL, meski hanya sekadar menenangkan bayi menangis.

3. Memberi jalan bagi yang akan turun

Gerbong Wanita KRL (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)

Meski terlihat sepele, namun memberi jalan bagi pengguna KRL yang akan turun adalah sebuah keharusan. KRL memiliki pintu otomatis yang cepat. Itu pertanda kita harus bertindak cepat bila ingin naik maupun turun dari kereta.

Namun, sering kali orang tidak mendahulukan penumpang yang turun. Bahkan mereka justru didorong oleh penumpang yang akan naik. Seperti yang dialami oleh Fitri (21), pengguna KRL, ketika ia mengetahui ada penumpang akan turun, Fitri langsung memberitahu orang-orang agar memberi jalan. Meski dalam situasi padat, jangan lupa tetap berbuat baik walau hanya memberi jalan.

4. Menolong korban pingsan

Bagian dalam gerbong KRL di Stasiun T Abang (Foto: Ratna K/pembaca kumparan)

Penumpang jatuh pingsan sering kali terjadi di KRL. Ada yang disebabkan karena padatnya penumpang, ada pula karena kondisi badan kurang fit. Mereka yang jatuh pingsang pasti butuh ditolong.

Hal tersebut pernah dialami oleh Marisa (22), penumpang KRL, ia yang saat itu kondisi tubuhnya sedang tidak fit akan melakukan perjalanan dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Pasar Minggu. Ketika baru sampai di Stasiun Kranji, Marisa merasa pusing dan tiba-tiba setelah sadar sudah berada di rumah sakit.

Ternyata para penumpang di KRL itulah yang membantu Marissa dan membawanya ke rumah sakit.

Dengan adanya kejadian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa selalu ada celah untuk kita berbuat baik di KRL.

5. Mengingatkan tindakan kejahatan di KRL

Ilustrasi tersangka kejahatan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Kejahatan kadang terjadi di KRL, baik kejahatan kriminal maupun seksual. Bila melihat kejatan tersebut, ada baiknya saling mengingatkan korban agar lebih waspada. Peristiwa tersebut pernah dialami oleh Aisyah (23), pengguna KRL yang saat itu berada di gerbong campur.

Ia melihat ada seorang pria berusaha mendekati tubuh bagian belakang wanita yang saat itu berdiri tak jauh darinya. Melihat tindakan pria tersebut, Aisyah tak ragu untuk mengingatkan wanita itu untuk segera pindah dari posisi.

Perbuatan Aisyah perlu diacungkan jempol. Ini membuktikan bahwa celah untuk berbuat baik bisa dilakukan di mana saja, sekalipun itu di KRL.

-----------------------------------

Artikel ini dibuat berdasarkan masukan dari KRL mania. Bagi kamu yang memiliki pengalaman menarik terkait dua moda transportasi andalan tersebut, yuk bagikan cerita unikmu di kumparan (kumparan.com) dengan topik ’Cerita KRL’.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA