Apa yang kamu ketahui tentang penyakit rema tik jelaskan

Apa yang kamu ketahui tentang penyakit rema tik jelaskan

Apa yang kamu ketahui tentang penyakit rema tik jelaskan
Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi nyeri.

KOMPAS.com – Penyakit rematik adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun.

Gangguan antoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyusup, seperti virus, bakteri, dan jamur keliru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri.

Dalam bahasa medis, rematik disebut sebagai Rheumatoid arthritis (RA).

Selain rematik, ada beberapa gangguan autoimum lain yang bisa terjadi, seperti penyakit lupus, multiple sclerosis, dan termasuk diabetes tipe 1.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Melansir Mayo Clinic, pada rematik, sistem imun gagal membedakan jaringan sendiri dengan benda asing, sehingga menyerang jaringan tubuh sendiri khususnya jaringan sinovium.

Jaringan sinovium adalah selaput tipis yang mengelilingi atau melapisi sendi.

Alhasil, gangguan autoimun pada penyakit rematik dapat menyebabkan sendi bengkak, nyeri, meradang, rusak, kehilangan fungsi, dan bisa cacat.

Rematik dapat menyerang hampir semua sendi pada tubuh, tetapi yang paling sering terserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut, dan pergelangan kaki.

Sendi lain yang bisa jadi diserang adalah tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang, dan termasuk sambungan antarulang sangat kecil di telinga bagian dalam.

Berbeda dengan radang sendi osteoarthritis, serangan rematik biasanya simetris, yakni menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh.

Jika Anda mengalami tanda-tanda dan gejala radang sendi yang telah disebutkan di atas atau Anda memiliki rasa sakit berkepanjangan pada sendi-sendi Anda, segera kunjungi dokter untuk memeriksakan diri.

Tubuh masing-masing orang menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Penyebab & faktor risiko

Apa penyebab arthritis?

Penyebab radang sendi berbeda-beda, tergantung pada masing-masing jenis artritis. Misalnya, jenis osteoarthritis bisa terjadi karena adanya kerusakan pada tulang rawan yang melapisi bagian ujung tulang, sementara rheumatoid arthritis (RA) muncul akibat adanya kesalahan pada sistem kekebalan atau imun tubuh.

Meski demikian, dilansir dari Cleveland Clinic, para ilmuwan menyebut ada tiga faktor utama yang terkait dengan penyebab beberapa jenis artritis, yaitu faktor genetik (keturunan), peristiwa atau hal yang terjadi selama hidup seseorang, serta gaya hidup.

Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena radang sendi (arthritis)?

Arthritis adalah kelainan sendi yang dapat terjadi pada setiap orang dari berbagai golongan usia dan kelompok ras. Namun, terdapat berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami radang sendi.

Secara umum, beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit artritis adalah:

1. Pertambahan usia

Penyakit artritis lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang lebih tua. Oleh karena itu, risiko penyakit ini meningkat seiring dengan pertambahan usia.

2. Jenis kelamin perempuan

Walaupun belum diketahui apa penyebab pastinya, arthritis adalah kondisi yang lebih sering menyerang perempuan dibanding laki-laki. Meski demikian, ada pula jenis artritis tertentu yang justru lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.

3. Pernah mengalami cedera atau kecelakaan

Apabila Anda pernah mengalami cedera saat berolahraga, beraktivitas berat, atau mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, risiko Anda menderita peradangan sendi cukup tinggi.

4. Kelebihan berat badan atau obesitas

Tubuh dengan berat badan berlebih dapat berpengaruh pada kondisi sendi Anda. Sendi yang menahan beban berlebihan berpotensi mengalami kerusakan, seperti di bagian lutut dan pinggul.

5. Riwayat keluarga

Beberapa jenis artritis dapat terjadi dalam keluarga. Oleh karena itu, jika Anda memiliki anggota keluarga, terutama orangtua atau saudara kandung, yang mempunyai radang sendi, kemungkinan Anda mengalami penyakit yang sama lebih besar.

Komplikasi

Apa saja komplikasi yang dapat diakibatkan oleh arthritis?

Arthritis adalah penyakit yang dapat menimbulkan rasa sakit dan kesulitan bergerak dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, masalah kesehatan lain pun berpotensi ditimbulkan dari radang sendi (arthritis). Namun, komplikasi yang terjadi tergantung pada jenis artritis yang dimiliki.

Sebagai contoh, penyakit rheumatoid arthritis (RA) dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti, osteoporosis, nodul rheumatoid, sindrom Sjogren yang memengaruhi mata dan mulut, infeksi, carpal tunnel syndrome, bahkan hingga masalah pada jantung dan paru-paru.

Pada anak, juvenile idiophatic/rheumatoid arthritis bisa menyebabkan radang mata (uveitis) hingga mengarah ke katarak, glaukoma, atau bahkan kebutaan. Anak juga bisa mengalami masalah pertumbuhan, terutama pada perkembangan tulang.

Selain itu, beberapa jenis artritis juga dapat menimbulkan gangguan tidur dan depresi pada penderitanya. Pasalnya, rasa sakit dan nyeri yang menahun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk gangguan saat tidur. Adapun kurang tidur dan rasa sakit yang kerap mengganggu kegiatan sehari-hari dapat menjadi salah satu pemicu depresi.

Diagnosis & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana penyakit radang sendi didiagnosis?

Untuk mendiagnosis radang sendi, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakan terdapat pembengkakan, kemerahan, atau sensasi rasa hangat pada sekitar sendi Anda yang terasa sakit. Dokter juga mungkin akan melihat kemampuan Anda dalam menggerakkan persendian.

Setelah itu, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani tes darah untuk mengetahui adanya radang sendi. Apabila dokter mencurigai terdapat infeksi, dokter juga mungkin akan mengambil sampel cairan dari sendi Anda. Cairan ini nantinya akan diperiksa di laboratorium.

Tidak seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis adalah kondisi yang memengaruhi lapisan sendi (sinovium). Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri kronis, kaku, dan bengkak pada persendian, hingga dapat menimbulkan erosi tulang dan kelainan bentuk sendi.

Penyakit rematik paling sering memengaruhi sendi tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut. Pada kasus yang jarang, penyakit ini pun dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru, mata, jantung, pembuluh darah, kulit, dan saraf.

Rematik dapat memengaruhi kemampuan penderitanya dalam melakukan aktivitas harian seperti menulis, membuka botol, memakai baju, dan membawa barang. Peradangan sendi yang mengenai pinggul, lutut, atau kaki dapat membuat Anda sulit berjalan, membungkuk, atau berdiri.

Seberapa umumkah penyakit kondisi ini?

Rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit yang sering dialami oleh orang lanjut usia (lansia). Namun, penyakit ini juga bisa dialami oleh dewasa muda, remaja, bahkan anak-anak. Sementara wanita diketahui lebih berisiko mengalami rematik dibanding pria.

Anda dapat mengurangi kemungkinan menderita penyakit ini dengan menurunkan faktor risiko Anda. Diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-Tanda & Gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala rematik?

Tanda-tanda dan gejala-gejala rematik dapat bervariasi tergantung tingkat keparahannya dan bahkan dapat datang dan pergi pada suatu waktu. Namun, tanda-tanda dan gejala rheumatoid arthritis yang umumnya terjadi, yaitu:

  • Nyeri pada persendian.
  • Sendi terasa kaku.
  • Sendi bengkak atau terasa lembut.
  • Kelelahan.
  • Demam.
  • Penurunan berat badan atau hilangnya nafsu makan.

Rematik tahap awal cenderung memengaruhi sendi kecil, terutama sendi yang menempelkan jari-jari ke tangan dan kaki Anda. Seiring berkembangnya penyakit, gejala sering menyebar ke sendi lainnya, seperti pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu.

Pada sebagian besar kasus, gejala bisa terjadi pada persendian yang sama di kedua sisi tubuh Anda.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala rematik yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Anda bisa mendatangi dokter umum terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab dari gejala yang Anda alami.

Namun, bila gejala yang Anda miliki menjurus ke permasalahan sendi, seperti rheumatoid arthritis, dokter umum mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam (reumatologi) untuk memastikan kondisi tersebut.

Ingat, tubuh masing-masing orang berbeda. Jadi, selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab & faktor risiko

Apa penyebab rematik atau rheumatoid arthritis?

Rheumatoid arthritis atau rematik adalah salah satu penyakit autoimun. Artinya, penyakit ini disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan yang menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Pada penderita rematik, sistem imun menyerang sinovium, yaitu lapisan selaput yang mengeliling persendian. Kondisi ini menyebabkan sendi meradang dan bengkak, hingga menimbulkan rasa nyeri.

Meski gangguan autoimun dipercaya sebagai penyebab rematik, tetapi sampai saat ini para peneliti belum mengetahui faktor apa saja yang dapat memicu gangguan tersebut.

Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena rheumatoid arthritis?

Penyebab rematik memang belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena rheumatoid arthritis adalah:

  • Berjenis kelamin wanita.
  • Usia paruh baya.
  • Riwayat keluarga.
  • Obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Paparan lingkungan, seperti asbes atau silika.

Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak dapat terkena penyakit ini. Faktor ini hanyalah referensi saja. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.