Apa yang dimaksud konjungsi intrakalimat dan sebutkan contoh konjungsi intrakalimat

(Ilustrasi) ini jenis-jenis kata hubung yang merupakan materi bahasa Indonesia kelas 7 SMP.

GridKids.id - Apa saja jenis-jenis kata hubung? Terdapat tiga jenis kata hubung yaitu intrakalimat, antarkalimat, dan antarparagraf.

Kata hubung sering disebut sebagai konjungsi dan digunakan sebagai penghubung antarkata, antarfrasa, atau antarklausa.

Beberapa contoh kata hubung seperti dan, atau, dengan, bahwa, namun, meskipun, sedangkan, bahkan, oleh karena itu, untuk, seandainya, seumpamanya,

Selain itu, kata hubung digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.

Lantas, apa saja jenis-jenis kata hubung? Yuk, kita cari tahu.

1. Kata hubung intrakalimat

Jenis kata hubung yang pertama yaitu konjungsi intrakalimat atau antarklausa.

Kata hubung intrakalimat merupakan kata yang akan menghubungkan klausa induk dengan klausa anak.

Jenis konjungsi ini dibagi menjadi dua yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Homograf serta Artinya dalam Bahasa Indonesia

2. Kata hubung antarkalimat

Jenis kata hubung berikutnya ialah konjungsi antarkalimat.

Fungsi konjungsi antarkalimat yaitu menghubungkan kalimat yang satu dan lainnya.

Sejumlah contoh kata hubung antarkalimat yaitu oleh karena itu, sebelum itu, akan tetapi, namun, kecuali itu, sesudah itu, dengan demikian, dan selain itu.

3. Kata hubung antarparagraf

Kata hubung berikutnya yaitu kata antarparagraf.

Kata hubung ini merupakan konjungsi yang menghubungkan paragraf sebelumnya dengan berikutnya.

Lalu, fungsi ini akan menghubungkan antarparagraf, dan jenis konjungsi ini terletak pada bagian awal paragraf.

Contoh antara lain adapun, akan hal, mengenal, dalam pada itu, alkisah konon, sering, dan mengenai.

Baca Juga: Majas Sinekdoke: Pengertian, Jenis, dan Contohnya, Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP

Nah, itu tadi jenis-jenis kata hubung yang merupakan materi bahasa Indonesia kelas 7 SMP.

Apakah kamu sudah lebih memahami sekarang?

Pertanyaan: pengertian jenis kata hubung antarparagraf?
Petunjuk: cek halaman 2-3

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Teks deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek, keadaan, atau peristiwa menggunakan bahasa, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan sendiri dengan pancaindranya segala yang digambarkan dalam bahasa tersebut.

Ada beberapa unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks deskripsi, salah satunya adalah penggunaan konjungsi intrakalimat. Konjungsi intrakalimat itu sendiri adalah kata hubung yang digunakan dalam satu kalimat. Contohnya: dan (bermakna penambahan), atau (bermakna pilihan), tetapi (bermakna bertentangan), karena, sehingga (bermakna sebab-akibat), lalu, dan kemudian (bermakna kelanjutan).

Dengan demikian, lima contoh konjungsi intrakalimat adalah kata "dan", "atau", sehingga, "tetapi", dan "karena". 

Pernahkah kamu mendapatkan soal untuk jelaskan pengertian konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat? Jangan khawatir, karena Mamikos akan bahas untuk kalian semua. 

Materi tentang konjungsi ini biasanya disampaikan pada tingkat kelas 11 SMA. Meski begitu ada juga siswa SMP yang telah mendapatkan materi ini. Walaupun belum terlalu dalam pembahasannya.

Pengertian Konjungsi Intrakalimat dan Konjungsi Antarkalimat

Jika kamu pernah menemukan soal jelaskan pengertian konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat! Berikut jawaban secara lengkapnya!

Konjungsi intrakalimat terdiri dari dua kata, yakni “konjungsi” yang berarti kata hubung dan “intrakalimat” berarti di dalam kalimat. 

Maka dapat disimpulkan bahwa konjungsi intrakalimat berarti kata sambung yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau klausa yang ada di dalam satu kalimat. 

Sedangkan arti “antarkalimat” adalah di antara dua kalimat atau lebih. Jadi dapat kita simpulkan bahwa konjungsi Antarkalimat berarti konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain. 

Ciri-ciri Konjungsi Intrakalimat dan Konjungsi Antarkalimat

Ciri-ciri konjungsi intrakalimat di antaranya yakni hanya menghubungkan kata, frasa, dan klausa saja. Selain itu, kata atau klausa yang dihubungkan ketika dipisah tidak bisa menjadi kalimat karena maknanya menjadi tidak jelas. 

Sementara ciri-ciri konjungsi antarkalimat yakni digunakan untuk menghubungkan dua kalimat. Yang membedakan dengan intrakalimat adalah kalimat yang dihubungkan dapat berdiri sendiri dan memiliki makna sendiri.  

Contoh Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi jenis biasanya ditandai dengan kata hubung meski, kalau, bahwa, sampai, seandainya, hingga, agar, sambil, dan lain sebagainya.

Contohnya: Pakailah jaket itu, agar kamu tidak kedinginan. 

Kalimat tersebut terhitung satu kalimat dan ketika dipisah maka frasa ataupun tidak dapat berdiri sendiri. Karena kalau dipisah, informasi yang disampaikan menjadi tidak jelas. 

Pada kalimat tersebut, Klausa pakailah jaket itu dihubungkan dengan frasa kamu tidak kedinginan menggunakan kata hubung agar

Contoh Konjungsi Antarkalimat

Umumnya konjungsi ini ditandai dengan kata sambung sebaliknya, biarpun demikian, meski begitu, sesungguhnya, sebelum itu, sesudah itu, setelah itu, bahkan, dan dengan demikian.

Contohnya: aku sangat membencinya karena dia selingkuh, meski begitu aku tidak ingin kehilangannya. 

Kalimat aku sangat membencinya karena dia selingkuh dan kalimat aku tidak ingin kehilangannya sebenarnya masih bisa berdiri sendiri jika dipisah. Hanya saja informasi yang disampaikan jadi tidak lengkap. 

Karenanya, kedua kalimat tersebut dihubungkan dengan kata hubung meski begitu agar informasi yang disampaikan jadi lebih lengkap.

Demikianlah pembahasan soal untuk jelaskan pengertian konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat. Semoga informasi kali ini bisa lebih bermanfaat ya.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah

Jawab: 

Konjungsi intrakalimat adalah kata penghubung yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Konjungsi intrakalimat terdiri dari konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Berikut adalah contoh penggunaan konjungsi intrakalimat:

  • Rani tetap tidak mau maju mewakili sekolah dalam lomba tari tradisional, padahal hanya dia yang dapat menarikan tarian itu.
  • Sekitar satu jam yang lalu hujan baru berhenti, kemudian ayah pergi dengan terburu-buru.
  • Kami bukan melawan perintah atasan, tetapi kami hanya ingin meminta hak kami.
  • Teman-temanku sudah mapan bekerja, sedangkan aku masih berkutat dengan tugas kuliah.
  • Aku menyelesaikan tugas kuliahku terlebih dahulu, lalu membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah.
  • Kepala desa menyatakan bahwa perbaikan jalan rusak akan dimulai tahun depan.
  • Toni selalu direndahkan oleh anggota keluarganya sendiri sampai-sampai ia merasa tidak lagi mempunyai keluarga.
  • Cita-cita kita akan tercapai jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh.
  • Semua orang harus merelakan orang yang dicintai ketika Tuhan sudah berkehendak memanggilnya kembali.
  • Seandainya aku tidak malas, semua pekerjaanku pasti sudah terselesaikan dengan baik.
  • Ibu tetap melayani semua kebutuhan ayah walaupun ayah sudah bersikap kasar.

Demikianlah contoh konjungsi intrakalimat. Semoga bermanfaat.

Tema seputar konjungsi telah dibahas sebelumnya. Adapun beberapa artikel yang membahas soal konjungsi antara lain konjungsi korelatif, konjungsi antarkalimat, buatlah contoh konjungsi antarkalimat, kalimat konjungsi subordinatif dan contohnya, sebutkan macam-macam konjungsi subordinatif, dan berikan contoh kalimat konjungsi perbandingan. Artikel kali ini pun juga akan membahas konjungsi, di mana konjungsi yang dibahas kali ini adalah konjungsi intrakalimat yang merupakan salah satu diantara jenis-jenis konjungsi. Pengertian dari konjungsi intrakalimat sendiri adalah sebuah konjungsi yang menghubungkan dua unsur dalam kalimat. Biasanya, yang dihubungkan oleh konjungsi ini adalah klausa dalam bahasa Indonesia. Konjungsi ini terbagi lagi ke dalam dua jenis, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi suboordinatif. Kedua  jenis konjungsi intrakalimat itu akan dibahas di bawah ini.

1. Konjungsi Koordinatif

Merupakan jenis konjungsi intrakalimat yang menghubungkan dua klausa yang mempunyai makna yang sama. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi ini yaitu padahal, lalu, kemudian, sedangkan, melainkan, atau, dan, serta tetapi.

Contoh:

  • Dia masih ragu akan kemampuan berbicaranya, padahal dia mempunyai bakat sebagai seorang pembicara.
  • Ibu pergi ke pasar setelah salat subuh lalu memasak sarapan untuk aku dan adik.
  • Ibu memasak sarapan, kemudian mengantar adik berangkat ke sekolah.
  • Adi diam bukan karena ada masalah, melainkan karena Adi memang seorang pendiam.
  • Rahmi masih bingung apakah dirinya akan melanjutkan ke SMA atau ke SMK.
  • Nikki menyukai musik pop dan musik jazz.
  • Aku memang suka makan ikan, tetapi aku tidak suka akan durinya.
  • Dia masih saja tidak mau mengakui kesalahannya, padahal sedari tadi dia terus dipaksa untuk mengakui kesalahannya.

2. Konjungsi Subordinatif

Kebalikan dari konjungsi sebelumnya, konjungsi subordinatif merupakan konjungsi intrakalimat yang menggabungkan dua klausa yang berlainan makna. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini antara lain bahwa, sampai-sampai, sebab, seolah-olah, walaupun, agar, seandainya, jika, dan ketika.

Contoh:

  • Pihak panitia menyatakan bahwa pertandingan antara kedua tim ditunda sementara waktu, karena lapangan telah tergenang oleh air hujan.
  • Korban kecelakaan itu terluka parah sampai-sampai harus dibawa ke rumah sakit.
  • Ramli mengalami cedera saat bermain bola, sebab dia tidak melakukan pemanasan sebelumnya.
  • Para pemain berlatih bersungguh-sungguh seolah-olah mereka tengah dalam pertandingan yang sesungguhnya.
  • Kami tetap berbangga hati walaupun kami tidak menjadi juara turnamen antar sekolah.
  • Sebelum kegiatan dimulai, marilah kita berdoa agar kegiatan yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar.
  • Aku bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri jika seandainya aku lulus SBMPTN.
  • Lingkungan pemukiman ini akan bersih jika masyarakatnya sadar akan kebersihan lingkungan.
  • Kakekku bekerja sebagai nahkoda ketika dia masih berusia muda.
  • Dia tersenyum dengan tegar seolah-olah dia tidak mengalami masalah yang berat dalam hidupnya.
  • Anak-anak itu makan dengan lahap walaupun lauk yang disajikan adalah lauk yang ala kadarnya.

Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menggabungkan dua unsur, khususnya unsur klausa. Konjungsi intrakalimat sendiri terbagi atas konjungsi koordinat dan subordinat. Konjungsi koordinasi adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa yang saling memiliki hubungan makna. Sementara itu, konjungsi subordinatif adalah konjungsi intrakalimat yang menghubungkan dua klausa yang bertentangan atau berbeda makna.

Demikianlah pembahasan tentang konjungsi inrakalimat beserta contohnya. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian, baik di ranah konjungsi khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.