Ilustrasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Photo by Pisit Heng on Unsplash) Liputan6.com, Jakarta Contoh kata baku dalam bahasa Indonesia penting untuk diketahui bagi semua penutur bahasa Indonesia. Sebab, sampai saat ini sekarang masih sering ditemukan penggunaan kata tidak baku dalam sejumlah dokumen resmi, baik itu seperti surat perjanjian, surat kuasa, dan sebagainya. Dalam percakapan sehari-hari memang sangat jarang ditemukan contoh kata baku digunakan. Penggunaan contoh kata baku dalam percakapan sehari-hari akan membuat percakapan terasa kaku dan terkesan ada jarak di antara penutur yang terlibat percakapan. Lain dengan percakapan sehari-hari antarteman, penulisan dokumen-dokumen resmi seperti karya tulis ilmiah diwajibkan untuk menggunakan kata baku, dan sebisa mungkin meminimalisasi penggunaan kata tidak baku. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai penutur bahasa Indonesia, untuk mengetahui berbagai contoh kata baku termasuk kaidah penulisan yang benar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berikut adalah ulasan mendalam mengenai contoh kata baku dan tidak baku, mulai dari pengertian, fungsi, dan bentuk ejaan yang benar, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (11/8/2022). Dia adalah Ananda Hafidh Rifai, siswa kelas 3 IPA 6, SMA Negeri 4 Solo. Hafid berhasil mendapatkan nilai sempurna yakni 100 pada mata pelajaran yang diujikan yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta peminatan Fisika. Pembakuan kata dalam bahasa Indonesia merupakan wujud nyata pengembangan bahasa Indonesia. Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang mempunyai nilai komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat oleh tulisan, ejaan baku, istilah/kosa kata baku, tata bahasa baku, serta lafal baku (Husain dan Aripin, 1996: 62), dikutip dari Jurnal Ilmiah Mandala Education. Dalam KBBI Edisi Keempat disebutkan bahwa pengertian baku adalah pokok, utama; tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar. Sementara menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83) dalam Jurnal Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat, kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan, tata bahasa baku, dan kamus. Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku, baik lisan maupun tulisan. Sementara kata tidak baku digunakan dalam ragam tidak baku. Ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya: (1) sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, (2) sudut pandang informasi, dan (3) sudut pandang pengguna bahasa. Jadi, berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya (Chaer,2011:131). Tujuan Pembakuan Kata Mengutip dari artikel yang diterbitkan dalam linguistik-indonesia.org, dalam laporan Seminar Politik Bahasa Nasional pada tahun 1975 dikemukakan bahwa tujuan pembakuan bahasa ialah “….agar tercapai pemakaian bahasa yang cermat, tepat, dan efisien dalam komunikasinya; dalam hubungan ini perlu ditetapkan kaidah yang berupa aturan dan pegangan yang tepat di bidang ejaan, kosakata, tata bahasa, dan peristilahan” (Halim 1976:19). Untuk menindaklanjuti pembakuan bahasa Indonesia dilakukan tiga langkah, yaitu: 1. kodifikasi atau pencatatan kaidah melalui inventarisasi, 2. elaborasi atau penyebarluasan hasil kodifikasi, dan 3. implementasi atau pelaksanaan hasil usaha kodifikasi dan elaborasi. Bahasa Indonesia baku adalah salah satu dari variasi bahasa Indonesia yang ada, bahasa yang baik dan benar. Artinya, pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul Moeliono (1988:19-20). Ilustrasi kamus Kaidah kata dalam bahasa baku itu dapat ditandai oleh beberapa ciri, yaitu ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus. Ciri-ciri umum, yaitu ditandai oleh stabilitas yang luwes dan intelektualisasi Mathesius dan Havranek dalam Kridalaksana (1980:31). Adapun ciri-ciri khusus bahasa Indonesia baku adalah: 1. menggunakan lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau ciri-ciri lafal bahasa daerah, 2. menggunakan ejaan menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), 3. menggunakan istilah menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah Bahasa Indonesia, 4. menggunakan kosakata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan 5. menggunakan tata bahasa menurut Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Sementara itu, ciri-ciri kata baku secara umum adalah sebagaimana dijelaskan dalam poin-poin di bawah ini. 1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu. 2. Tidak dipengaruhi bahasa asing. 3. Bukan bahasa percakapan. 4. Pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit. 5. Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat. 6. Kata baku bukan kata rancu. 7. Kata baku tidak mengandung hiperkorek. 8. Tidak mengandung pleonase. Ilustrasi Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia Credit: pexels.com/Snapwire Berikut ini adalah beberapa contoh kata baku disertai kata tidak bakunya, yang disusun berdasarkan urutan abjad. Contoh kata baku adalah sebagai berikut: kata baku - kata tidak baku abjad - abjat advokat - adpokat adhesi - adesi afdal - afdol aktif - aktip aktivitas - aktifitas akuatik - aquatik ambeien - ambeyen alarm - alaram ambulans - ambulan amendemen - amandemen amfibi - ampibi amonia - amoniak analisis - analisa andal - handal antre - antri apotek - apotik artefak - artifak asas - azas astronout - astronot asyik - asik ateis - atheis ateisme - atheisme atlet - atlit atmosfer - atmosfir autentik - otentik azan - adzan balig - baligh balsam - balsem baterai - baterei berandal - brandal berantas - brantas berengsek - brengsek berpikir - berfikir bertanggung jawab - bertanggungjawab bolpoin - bolpen brankas - berankas bujet - budget boling - bowling boraks - borax bus - bis cabai - cabe capai - capek cecak - cicak cedera - cidera cendekia - cendikia cendekiawan - cendikiawan cendera mata - cenderamata cengkerama - cengkrama cengkih - cengkeh cokelat - coklat daftar - daptar dahsyat - dasyat dahulu - dulu darmasiswa - darma siswa darmawisata - darma wisata dasbor - dasbord debitur - debitor detail - detil detergen - deterjen digit - dijit diagnosis - diagnosa diferensial - differensial dolar - dollar doping - dopping drum - drem durian - duren efektif - efektip eksplisit - explisit eksponen - eksponent ekspor - eksport ekspres - expres ekstra - extra ekstrem - ekstrim ekuivalen - ekuifalen elite - elit embus - hembus esai - esei Ilustrasi Belajar Bahasa Credit: pexels.com/Hana faksimile - faksimili februari - pebruari figur - figure fondasi - pondasi formal - formil fosfor - pospor foto - photo fotokopi - photokopi fotosintesis - fotosintesa fotomodel - foto-model fraksinasi - fraksinase frasa - frase frekuensi - frekwensi gaib - ghaib/ghoib gangster - gengster ganjal - ganjel gatal - gatel gelora - glora geladi - gladi genius - jenius gereget - greget gizi - giji gua - goa gubuk - gubug gudeg - gudek hadis - hadist hafal - hapal hakikat - hakekat hangus - angus hektare - hektar herpes - herves heterografi - hetrografi hipotesis - hipotesa histori - history idiil - idil ihram - ikhram ijazah - ijasah ikhlas - iklas / ihlas imbau - himbau impor - import indra - indera insaf - insyaf intens - inten inti sari - intisari isap - hisap isra - isra’ istigfar - istighfar istri - isteri intermeso - intemezo izin - ijin jadwal - jadual jagat - jagad jaiz - jais jasad - jasat jemaah - jamaah jenazah - jenasah jenderal - jendral judo - yudo jumat - jum’at junior - yunior juri - yuri kaidah - kaedah kakbah - kaabah/ka’bah kanker - kangker karena - karna karier - karir karisma - kharisma karnaval - karnafal kasrah - kasroh katalisis - katalisa katapel - ketapel kategori - katagori kebun - kebon kedaluwarsa - kadaluarsa/kadaluwarsa kedelai - kedelei kelengkeng - klengkeng kendur - kendor khatam - katam/hatam khawatir - kuatir khotbah - khutbah kiai - kyai klien - client kliping - keliping kloter - keloter koboi - koboy komersial - komersil kompleks - komplek komplet - komplit kongres - konggres konsumtif - konsumtip koordinasi - koordinir korsleting - konsleting kosa kata - kosakata kreatif - kreatip kreativitas - kreatifitas kreditur - kreditor kualifikasi - kwalifikasi kualitas - kwalitas kuantitatif - kwantitatif kuitansi - kwitansi label - lebel lafal - lapal legalisasi - legalisir lembap - lembab litosfer - litosfir lubang - lobang maaf - maap macam - macem magrib - maghrib maksimum - maximum mangkuk - mangkok mantra - mantera massal - masal masjid - mesjid memengaruhi - mempengaruhi mengonsumsi - mengkonsumsi mengubah - merubah menteri - mentri menyontek - mencontek merek - merk mesosfer - mesosfir meterai - materai metode - metoda mikraj - mi’raj misi - missi miliar - miliyar mulia - mulya nakhoda - nahkoda napas - nafas narasumber - nara sumber nasihat - nasehat negeri - negri neto - netto nomor - nomer nonblok - non-blok nonmiliter - non militer notula - notulen november - nopember Seorang dosen mengunggah foto makalah mahasiswanya yang bikin pengguna Internet ketawa guling-guling. Seperti apa kekocakannya? objek - obyek objektif - obyektif oke - ok omzet - omset organisasi - organisir orisinal - orisinil paham - faham pahit - pait palem - palm pancuran - pancoran paradoks - paradox pascapanen - pasca panen pascaperang - pasca perang pascasarjana - pasca sarjana paspor - pasport pedas - pedes permak - vermak pensil - pinsil persepsi - presepsi perspektif - perespektif pikir - fikir prancis - perancis presidensial - presidental produktif - produktip produktivitas - produktifitas proyek - projek provinsi - propinsi putra - putera putri - puteri quran - qur’an ramai - rame rapi - rapih rapor - raport reaumur - reamur respons - respon resistans - resistan reumatik - rematik rezeki - rejeki rezim - resim risiko - resiko roboh - rubuh roh - ruh sahih - sohih saksama - seksama sambal - sambel sanksi - sangsi satra - sastera satai - sate saus - saos sekadar - sekedar sekretaris - sekertaris seprai - seprei setrika - seterika/strika sintesis - sintesa sopir - supir standardisasi - standarisasi statosfer - statosfir subjek - subyek survei - survey sutra - sutera swiss - swis syahid - sahid syawal - sawal teknik - tehnik teladan - tauladan telepon - telpon tenteram - tentram termosfer - termosfir tobat - taubat transpor - transport triliun - triliyun tripleks - triplek trofi - tropi umrah - umroh unta - onta urgen - urgent urine - urin ustaz - ustadz utang - hutang varietas - varietes/varitas wali kota - walikota yogyakarta - jogjakarta yudikatif - judikatif zaman - jaman zamrud - jamrud zamzam - zam-zam |