Materi Kimia > Materi Kimia SMA > Sistem Periodik Unsur-Unsur. Pertama kali kita akan mempelajari kimia, kita harus tahu atom itu dan pengelompokkan unsurnya karena pada artikel selanjutnya akan membahas yang berhubungan dengan Penggolongan unsur dan periodenya. Penggolongan unsur dan periode awalnya di ajukan oleh Dmitri Mandeleev yang memberikan gagasan pada sistem periodik yang kemudian dikembangkan lagi oleh Henry G. Moseley. Henry G. Moseley menyumbangkan nomer atom dan sempurnalah tabel periodik modern yang kita pake sampai sekarang ini. Kali ini kita akan mempelajari tentang Periode dan Golongan, Jadi persiapkan diri kalian.
Tabel Periodik |
1. Periode Periode adalah lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik (pengulangan). Artinya periode akan ke bawah dalam pengurutannya, sesuai dengan jumlah periodiknya. Jumlah unsur pada sistem periodik modern tidaklah sama setiap urutannya melainkan bertambah. Dalam sistem periodik modern kita memiliki 7 periode. Bisa kita lihat tabel peride atau anda bisa lihat di bawah ini untuk jumlah unsur setiap periode. Periode 1 = 2 unsur Periode 2 = 8 unsur Periode 3 = 8 unsur Periode 4 = 18 unsur Periode 5 = 18 unsur Periode 6 = 32 unsur
Periode 7 = 32 unsur
Periode 1 sampai 3 disebut periode pendek, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang. Itu pengenalan singkat tentang periode.
2. Golongan Golongan adalah kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik. Artinya, sistem periodik dibedakan dengan mendatar pada tabel periodik. Coba lihat di tabel periodik. Golongan yang berbeda memiliki sifat yang berbeda, tetapi golongan yang sama memiliki sifat yang sama. Jadi, dalam kimia penentuan sifat berdasarkan golongan.
Pada umumnya golongan memiliki jumlah unsur yang sama karena dalam tabel periodik memiliki jumlah 7 periode. Tetapi untuk golongan unsur transisi dalam memiliki jumlah unsur yang banyak seperti lantanida dan aktinida. Untuk lebih jelasnya kita pelajari yang mudah dulu.
Ada dua bagian dari unsur yang termasuk sifat berbeda dalam bagian golongan, yaitu golongan A dan Golongan B. Coba kalian perhatikan baik-baik tabel periodik tersebut. Golongan B disebut juga unsur transisi. Dalam pembuatan tabel periodik, golongan IIIA harus mencari sifat yang sama dengannya begitu pula untuk unsur golongan IIA karena golongan IIA dan IIIA memliki sifat yang sangat berbeda. Sehingga unsur yang di dalam itu dimasukkan berdasarkan kemiripan IIIA. Jadi, unsur golongan B termasuk unsur peralihan karena memiliki sifat yang sama dengan golongan IIIA walupun tidak termasuk dalam golongan A. Untuk Golongan A sebagian memiliki nama, yaitu; - Golongan IA : Logam Alkali (kecuali hidrogen) - Golongan IIA ; Logam Alkali Tanah - Golongan VIIA : Halogen - Golongan VIIIA : Gas Mulia Letak untuk golongan pada sistem periodik ada di bawah ini
IA --- IIA --- IIIB --- IVB --- VB --- VIB --- VIIB --- IIXB --- IIXB --- IIXB --- IIB --- IIIB --- IIIA --- IVA --- VA --- VIA --- VIIA --- VIIIA
Golongan yang ditebali tersebut termasuk golongan Transisi. Urutan dari semuanya tidak teratur bukan terutama untuk golongan transisi. Golongan IIXB memiliki 3 golongan.
Golongan Transisi Dalam
Selain itu ada golongan dalam Golongan Transisi yaitu golongan transisi dalam. Golongan transisi dalam ada dua antara lain, Lantanida dan Aktinida. Lantanida adalah unsur yang hampir mirip dengan Lantanum sehingga namanya disebut lantanida. Lantanida memiliki nomor atom 57 - 70 yang terdiri atas 14 unsur. 14 unsur tersebut memiliki sifat yang hampir sama dengan lantanum (Lihat Golongan IIB, periode 6). Aktinida adalah unsur yang hampir sama dengan Aktinium (lihat Golongan IIIB, Periode 7). Aktanida memiliki nomor atom 89 - 102 yang terdiri atas 14 unsur. 14 unsur tersebut memiliki sifat yang hampir sama dengan Aktinium.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik Kita tahu bahwa sistem periodik modern yang dikembangkan oleh Henry G. Moseley telah memberikan sumbangan terhadap penentuan golongan berdasarkan nomor atom. Moseley membuat itu berdasarkan sumbangan terdahulu oleh Mendeleev, yaitu berdasarkan massa atom relatf dan pembentukan golongan dan periode. Semua itu untuk memudahkan dalam penentuan sifat-sifat unsur yang sama. Dari table periodik kita dapatkan bahwa pada nomor atom 1 memiliki elektron valensi 1 dan golongannya 1, sedangkan pada nomer atom 6 memiliki elektron valensi 4 dan golongannya 4. dapat kita simpulkan bahwa elektron velensi ditentukan berdasarkan golongannya. Sedangkan jumlah kulit ditentukan berdasarkan nomor periodenya. Nanti saya jelaskan lebih rinci pada postingan selanjutnya. Jadi kita bisa ambil jawabanya seperti ini; - Nomor Periode sama dengan jumlah kulit - Nomor golongan sama dengan elektron valensi
Jadi, Jelas sekali ada hubungannya bukan.
Golongan unsur dan sifatnya;
Disini akan ditambahkan dengan masing-masing sifat dari unsur golongan A dan Golongan Transisi yang telah dinamai;
Unsur Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur golongan Gas mulia (Golongan VIIIA) terdiri dari Helium, Neon, Argon, Kripton, Ksenon, dan Radon. Unsur-unsur pada golongan gas mulia sangatlah stabil dan karena stabil, jadi sangat sukar bereaktif dengan unsur lain. Itu semua karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, Sifat lainnya adalah energi ionisasinya yang sangat besar dan afinitas elektronnya yang sangat rendah, berupa gas. Selain itu gas mulia memiliki titik cair dan titik didih yang sangat rendah.Unsur Golongan VIIA (Halogen)
Halogen terdiri dari unsur-unsur Flour, Clorin, Bromium, Iodin, Astatin. Sifatnya bereaksi dengan logam membentuk garam. Keelektronegatifan tertinggi, jadi Halogen merupakan golongan paling non-logam. Unsur halogen umumnya berbentuk dwi-atom. Sifat lainnya adalah berwarna dan bersifat racun. Contoh Senyawa yang terikat dengan Halogen NaBr, NaCl , dan NaI.
Unsur Golongan IA (Logam Alkali)
Unsur Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)
Unsur Golongan Transisi
Logam transisi adalah unsur yang terdiri dari golongan IIIB sampai IIB. Sifat dari logam transisi adalah termasuk logam dan merupakan penghantar listrik yang baik, massa jenis yang tinggi, dan titik didih dan titik leleh yang tinggi, banyak diantaranya membentuk senyawa yang berwarna.
Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik. Dalam tabel periodik, unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga mereka yang memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (golongan 1) dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total 118 unsur.
Mekanika kuantum modern menjelaskan tren periodik sifat-sifat dalam hal kulit elektron. Seiring dengan kenaikan nomor atom, kulit elektron terisi dengan elektron dengan urutan seperti ditunjukkan di sebelah kanan. Mengisi setiap kulit sesuai dengan baris dalam tabel.
Dalam blok-s dan blok-p tabel periodik, unsur-unsur dalam periode yang sama umumnya tidak menunjukkan tren dan kesamaan sifat (lebih signifikan tren vertikal ke bawah dalam golongan). Namun dalam blok-d, tren sepanjang periode menjadi signifikan, dan dalam blok-f, unsur-unsur menunjukkan tingkat kesamaan yang tinggi di sepanjang periode.
Tujuh periode unsur terjadi secara alami di Bumi. Untuk periode 8, yang mencakup unsur-unsur yang dapat disintesis setelah 2015, lihat tabel periodik perluasan.
Sebuah golongan dalam kimia berarti famili objek dengan kesamaan seperti keluarga yang berbeda. Terdapat 7 periode, yang disusun horizontal di tabel periodik.
Periode 1
Artikel utama: Unsur periode 1
1 H |
2 He |
Periode 1 merupakan periode yang paling sedikit anggotanya, dengan hanya 2 unsur, hidrogen dan helium. Oleh karena itu, mereka tidak mengikuti kaidah oktet. Secara kimia, helium berperilaku sebagai gas mulia, dan oleh karenanya dimasukkan sebagai bagian dari unsur golongan 18. Namun, dalam hal struktur intinya, helium masuk ke dalam blok s, dan oleh karena itu kadang-kadang diklasifikasikan ke dalam unsur golongan 2, atau secara simultan masuk ke dua golongan sekaligus golongan 2 dan 18. Hidrogen sangat mudah kehilangan dan menangkap sebuah elektron, dan oleh karena itu secara kimia masuk ke dalam dua golongan sekaligus yaitu unsur golongan 1 dan 17.
- Hidrogen (H) merupakan unsur paling melimpah, perhitungan kasar sekitar 75% dari massa unsur jagat raya.[1] Ion hidrogen hanyalah sebuah proton. Bintang dalam urutan utama sebagian besar tersusun dari hidrogen pada tingkat plasmanya. Unsur hidrogen relatif jarang di Bumi, dan secara industri diproduksi dari hidrokarbon seperti metana. Hidrogen dapat membentuk senyawa-senyawa dengan sebagian besar unsur dan terdapat dalam air serta sebagian besar senyawa organik.[2]
- Helium (He) hanya hadir dalam kondisi gas kecuali dalam kondisi ekstrem.[3] Ia merupakan unsur kedua terringan dan juga peringkat kedua kelimpahan di alam semesta.[4] Sebagian besar helium terbentuk selama Ledakan Dahsyat, tetapi helium baru tercipta melalui fusi nuklir hidrogen dalam bintang.[5] Di Bumi, helium relatif jarang, hanya muncul sebagai produk samping peluruhan alami beberapa unsur radioaktif.[6] Helium 'radiogenik' terperangkan di dalam gas alam dengan konsentrasi sampai dengan tujuh persen dari volume.[7]
Periode 2
Artikel utama: Unsur periode 2
3 Li |
4 Be |
5 B |
6 C |
7 N |
8 O |
9 F |
10 Ne |
Periode 2 terdiri dari 8 unsur. Unsur-unsur periode 2 melibatkan orbital 2s dan 2p. Beberapa unsur dalam periode ini merupakan unsur esensial secara biologi selain hidrogen, yaitu karbon, nitrogen, dan oksigen.
- Litium (Li) adalah logam paling ringan dan unsur padat paling rendah massa jenisnya.[8] Dalam kondisi tak terionisasi, ia merupakan salah satu unsur paling reaktif, sehingga di alam hanya dapat ditemukan sebagai senyawanya. Litium merupakan unsur primordial paling berat yang terbentuk dalam jumlah besar selama Ledakan Dahsyat.
- Berilium (Be) adalah logam ringan dengan titik lebur tertinggi. Sejumlah kecil berilium terbentuk selama Ledakan Dahsyat, meskipun sebagian besar kemudian meluruh atau bereaksi lebih lanjut di dalam bintang membentuk inti atom yang lebih besar, seperti karbon, nitrogen, atau oksigen. Berilium diklasifikasikan oleh Badan Internasional Penelitian Kanker (International Agency for Research on Cancer, IARC) sebagai karsinogen golongan 1.[9] Antara 1% dan 15% orang peka terhadap berilium dan dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada sistem pernapasan dan kulit, yang disebut penyakit berilium kronis.[10]
- Boron (B) tidak terdapat secara alami sebagai unsur bebas, tetapi dalam senyawa seperti borat. Ia merupakan zat hara (micronutrient) esensial bagi tumbuhan, yang diperlukan sebagai kekuatan dan pengembangan dinding sel, pembelahan sel, pertumbuhan bibit dan buah, transportasi gula dan pengembangan hormon,[11][12] meskipun bersifat toksik pada dosis tinggi.
- Karbon (C) adalah unsur peringkat keempat paling melimpah di jagat raya berdasarkan massanya, setelah hidrogen, helium, dan oksigen.[13] Juga merupakan unsur kedua paling melimpah dalam tubuh manusia setelah oksigen,[14] peringkat tiga paling melimpah berdasarkan nomor atom.[15] Jumlah senyawa yang mengandung karbon hampir tak terhingga karena kemampuan karbon untuk membentuk rantai panjang yang stabil melalui ikatan C—C.[16][17] Seluruh senyawa organik, yang esensial bagi kehidupan, mengandung sekurang-kurangnya satu atom karbon;[16][17] yang bersanding dengan hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor, karbon adalah dasar dari setiap senyawa biologi penting.[17]
- Nitrogen (N) dijumpai sebagian besar sebagai gas inert diatomik, N2, yang menyusun hingga 78% atmosfer bumi. Ini merupakan komponen esensial protein, dan oleh karenanya esensial pula bagi kehidupan.[18]
- Oksigen (O) menyusun 21% atmosfer dan diperlukan untuk respirasi oleh seluruh (atau hampir seluruh) hewan, dan merupakan komponen pembentuk air. Oksigen adalah unsur paling melimpah ketiga di alam semesta, dan senyawa oksigen mendominasi susunan kerak bumi.[19]
- Fluor (F) adalah unsur paling reaktif dalam kondisi tak-terionisasi, sehingga tidak pernah ditemukan sebagai unsur di alam.[20]
- Neon (Ne) adalah gas mulia yang digunakan dalam lampu neon.[21]
Periode 3
Artikel utama: Unsur periode 3
11 Na |
12 Mg |
13 Al |
14 Si |
15 P |
16 S |
17 Cl |
18 Ar |
Periode 3 terdiri dari 8 unsur. Seluruh unsur periode tiga terdapat di alam dan sekurang-kurangnya memiliki satu isotop stabil. Selain gas mulia argon, semuanya merupakan unsur esensial untuk biologi dan geologi.
- Natrium (Na) adalah sebuah logam alkali. Ia terdapat dalam samudera di Bumi dalam jumlah besar dan hadir sebagai natrium klorida (garam meja).[22]
- Magnesium (Mg) adalah logam alkali tanah. Ion magnesium ion ditemukan dalam klorofil.
- Aluminium (Al) adalah logam pasca transisi. Ia merupakan logam paling melimpah dalam kerak bumi.
- Silikon (Si) adalah metaloid. Ia bersifat semikonduktor, menjadikannya komponen utama dalam banyak sirkuit terpadu (IC). Silikon dioksida adalah konstituen utama pasir. Seperti pentingnya karbon untuk Biologi, Silicon penting untuk Geologi.
- Fosforus (P) adalah nonlogam esensial untuk DNA. Ia sangan reaktif, dan oleh karenanya tidak pernah dijumpai di alam sebagai unsur bebas.
- Belerang (S) adalah nonlogam. Ia dijumpai dalam dua asam amino: sistein dan metionin.
- Klorin (Cl) adalah halogen. Ia digunakan sebagai desinfektan, terutama dalam kolam renang.
- Argon (Ar) adalah suatu gas mulia, menjadikannya hampir sepenuhnya tidak reaktif. Lampu pendar sering diisi dengan gas mulia seperti argon untuk menjaga filamen pada temperatur tinggi.
Periode 4
Artikel utama: Unsur periode 4
Dari kiri ke kanan, larutan akuatik dari: Co(NO3)2 (merah); K2Cr2O7 (jingga); K2CrO4 (kuning); NiCl2 (hijau); CuSO4 (biru); KMnO4 (ungu).
19 K |
20 Ca |
21 Sc |
22 Ti |
23 V |
24 Cr |
25 Mn |
26 Fe |
27 Co |
28 Ni |
29 Cu |
30 Zn |
31 Ga |
32 Ge |
33 As |
34 Se |
35 Br |
36 Kr |
Periode 4 terdiri dari 18 unsur, dimulai dari kalium (K) dan diakhiri oleh kripton (Kr). Periode 4 meliputi unsur esensial untuk biologi yaitu kalium dan kalsium, juga merupakan periode pertama dalam blok-d dengan logam transisi yang ringan. Masuk di dalamnya adalah besi, unsur terberat yang terbentuk dalam bintang deret utama dan merupakan komponen utama bumi sama halnya logam penting lainnya seperti kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Hampir semuanya memiliki peran biologis.
Periode 5
Artikel utama: Unsur periode 5
37 Rb |
38 Sr |
39 Y |
40 Zr |
41 Nb |
42 Mo |
43 Tc |
44 Ru |
45 Rh |
46 Pd |
47 Ag |
48 Cd |
49 In |
50 Sn |
51 Sb |
52 Te |
53 I |
54 Xe |
Periode 5 terdiri dari 18 unsur, dimulai dari rubidium (Rb) dan diakhiri oleh xenon (Xe). Unsur yang memiliki peran biologis bagi manusia paling berat hanyalah molibdenum dan iodin. Periode ini juga meliputi teknesium, unsur radioaktif paling ringan.
Periode 6
Artikel utama: Unsur periode 6
55 Cs |
56 Ba |
57 La |
58 Ce |
59 Pr |
60 Nd |
61 Pm |
62 Sm |
63 Eu |
64 Gd |
65 Tb |
66 Dy |
67 Ho |
68 Er |
69 Tm |
70 Yb |
71 Lu |
72 Hf |
73 Ta |
74 W |
75 Re |
76 Os |
77 Ir |
78 Pt |
79 Au |
80 Hg |
81 Tl |
82 Pb |
83 Bi |
84 Po |
85 At |
86 Rn |
Periode 6 terdiri dari 32 unsur, dimulai dari sesium (Cs) dan diakhiri oleh radon (Rn). Periode 6 adalah periode pertama yang memiliki blok-f, melalui golongan lantanida (yang dikenal juga sebagai unsur tanah jarang), dan terdapat pula pada periode ini unsur stabil paling berat (timbal). Kebanyakan dari periode ini adalah logam berat yang beracun dan 5 di antaranya bersifat radioaktif (prometium, bismut, polonium, astatin, dan radon), tetapi platina dan emas hampir sepenuhnya inert. Wolfram merupakan unsur yang memiliki peran biologis paling berat.
Periode 7
Artikel utama: Unsur periode 7
87 Fr |
88 Ra |
89 Ac |
90 Th |
91 Pa |
92 U |
93 Np |
94 Pu |
95 Am |
96 Cm |
97 Bk |
98 Cf |
99 Es |
100 Fm |
101 Md |
102 No |
103 Lr |
104 Rf |
105 Db |
106 Sg |
107 Bh |
108 Hs |
109 Mt |
110 Ds |
111 Rg |
112 Cn |
113 Nh |
114 Fl |
115 Mc |
116 Lv |
117 Ts |
118 Og |
Periode 7 terdiri dari 32 unsur, dimulai dari fransium (Fr) dan diakhiri oleh oganeson (Og). Seluruh unsur periode 7 bersifat radioaktif. Periode ini mengandung unsur terberat yang secara alami ada di bumi, plutonium. Semua unsur setelahnya dalam periode ini telah disintesis secara artifisial. Sementara salah satu dari ini (einsteinium) saat ini tersedia dalam jumlah makroskopis, sebagian besar sangat jarang, dan hanya disintesis dalam jumlah mikrogram atau kurang. Beberapa unsur terakhir belum diidentifikasi di laboratorium dalam jumlah beberapa atom dalam waktu yang bersamaan.
Meskipun jarangnya unsur-unsur ini menandakan hasil percobaan tidak ekstensif, tren perilaku periodik dan golongan tampaknya kurang terdefinisi dengan baik untuk periode 7 dibandingkan periode lainnya. Sementara fransium dan radium menunjukkan sifat-sifat seperti golongan 1 dan 2, aktinida menunjukkan variasi perilaku dan tingkat oksidasi yang amat besar dibandingkan lantanida. Anomali periode 7 ini mungkin diakibatkan oleh beragam faktor, termasuk di antaranya besarnya tingkat pasangan spin-orbit dan efek relativistik. Dugaan terakhir, ini akibat dari tingginya muatan positif dari inti atom mereka yang masif.
Periode 8
Artikel utama: Tabel periodik perluasan
119 Uue |
120 Ubn |
Periode 8 kemungkinan terdiri dari 50 atau 54 unsur, dimulai dari ununennium (Uue) dan diakhiri oleh unheksoktium (Uho) (Z = 168) atau unseptbium (Usb) (Z = 172). Belum ada unsur dalam periode 8 yang berhasil disintesis. Blok-g adalah sebuah prediksi. Belum jelas apakah semua unsur yang diprediksi berada pada periode 8 secara fakta memungkinkan ada secara fisik.
Periode 9
Artikel utama: Tabel periodik perluasan
Saat ini, periode 9 masih berupa hipotesis. Ada kemungkinan bahwa tidak akan ada periode 9.
- Golongan tabel periodik
|
Portal Kimia |
- ^ Palmer, David (13 November 1997), Hydrogen in the Universe, NASA, diakses tanggal 5 Februari 2008 Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
- ^ "IARC Monograph, Volume 58". International Agency for Research on Cancer. 1993. Diakses tanggal 18 September 2008.
- ^ "Helium", WebElements
- ^ "Functions of Boron in Plant Nutrition" (PDF). U.S. Borax Inc.
- ^ Blevins, Dale G.; Lukaszewski, Krystyna M. (1998). "Functions of Boron in Plant Nutrition". Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology. 49: 481–500. doi:10.1146/annurev.arplant.49.1.481. PMID 15012243.
- ^ BABINECK, M (5 November 2006). "Helium shortage leaves partygoers deflated: Helium supply deflated, Production shortages mean some industries and partygoers must squeak by". Houston Chronicle.
- ^ Chang, Raymond (2007). Chemistry (edisi ke-9th). McGraw-Hill Higher Education. hlm. 52. ISBN 0-07-110595-6.
- ^ "Lithium". WebElements.
- ^ "IARC Monograph". International Agency for Research on Cancer. 1993. Diakses tanggal 18 September 2008.
- ^ Rossman, M.D. (1996), "Chronic Beryllium Disease: Diagnosis and Management" (PDF), Environmental Health Perspectives, 104 (5): 945–947, PMC 1469698
- ^ "Functions of Boron in Plant Nutrition" (PDF). U.S. Borax Inc. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 April 2015. Diakses tanggal 4 Februari 2016.
- ^ Blevins, D.G.; Lukaszewski, K.M. (1998). "BORON IN PLANT STRUCTURE AND FUNCTION". Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology. 49: 481–500. doi:10.1146/annurev.arplant.49.1.481. PMID 15012243.
- ^ "Ten most abundant elements in the universe, taken from The Top 10 of Everything, 2006, Russell Ash, page 10". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2010. Diakses tanggal 4 Februari 2016.
- ^ Chang, Raymond (2007). Chemistry, Ninth Edition. McGraw-Hill. hlm. 52. ISBN 0-07-110595-6.
- ^ Freitas Jr., Robert A. (1999). Nanomedicine. Landes Bioscience. Tables 3-1 & 3-2. ISBN 1-57059-680-8.
- ^ a b "Structure and Nomenclature of Hydrocarbons". Purdue University. Diakses tanggal 23 Maret 2008.
- ^ a b c Alberts, B.; Johnson, A.; Lewis, J.; Raff, M.; Roberts, K. (2002). Molecular Biology of the Cell (edisi ke-4). New York: Garland Science.
- ^ "Nitrogen". WebElements.
- ^ "Oxygen", WebElements
- ^ "Fluorine". WebElements.
- ^ "Neon". WebElements.
- ^ "Natrium", WebElements
Keterangan warna latar belakang
| ||||||||||||||
|
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Periode_tabel_periodik&oldid=21092388"