Apa yang dimaksud dengan bahan pangan setengah jadi hasil perikanan?

Bahan pangan setengah jadi adalah bahan makanan olahan yang harus diolah kembali sebelum dikonsumsi manusia. Mengalami satu atau lebih pengolahan.

Contoh : Tempe, tahu, tepung

bahan pangan setengah jadi merupakan bahan makanan olahan hasil bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisik maupun mikrobiologi menjadi bermacam macam olahan pangan setengah jadi.

contoh :

Tempe

Tahu

Tepung terigu

Tepung Aci [tepung tapioka]

tepung maizena

tentunya bahan pangan setengah jadi di atas harus di olah kembali ya

kurang dan lebihnya mohon maaf y

Olahan pangan setengah jadi atau yang dikenal sebagai bahan baku primer merupakan salah satu bentuk pangan, yang banyak digunakan hingga saat ini oleh konsumen. Sesuai dengan namanya, bahan makanan atau olahan pangan setengah jadi ini merupakan suatu bentuk olahan dari bahan baku utama, yang diolah setengah jadi, dan dapat dikonsumsi dengan pengolahan terlebih dahulu.

Secara teori, bahan olahan pangan setengah jadi merupakan bahan olahan yang sudah melalui proses pengawetan, baik secara fisik, kimiawi, ataupun mikrobiologi, sehingga menjadi bahan pangan setengah jadi. Bahan pangan setengah jadi ini kemudian dijadikan sebagai bahan baku pangan pada manusia.

Contoh Olahan Pangan Setengah Jadi

Pada intinya, olahan pangan setengah jadi adalah bahan makanan yang harus diolah terlebih dahulu sebelum bisa dikonsumsi. Berikut ini adalah beberapa contoh dari olahan pangan setengah jadi :

  • Tepung  tepungan, seperti tepunt terigu, tepung tapioka, dan lain-lain
  • Makanan kalengan
  • Makanan beku atau frozen
  • Makanan olahan, seperti sosis, daging burger, nugget
  • Minuman serbuk
  • Mie instan

Itu adalah beberapa contoh dari olahan pangan setengah jadi. Pasti hampir semua sudah pernah merasakan olahan pangan setengah jadi, seperti contoh diatas bukan?Saat ini, banyak sekali produk olahan pangan setengah jadi yang beredar di pasaran. Hal ini tentu saja tidak lain disebabkan karena olahan pangan setengah jadi tersebut memiliki banyak sekali manfaat dan keunggulan dibandingkan olahan makanan jadi ataupun bahan makanan alami.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dan juga keunggulannya :

1. Memiliki nilai ekonomis yang tinggi

Nilai ekonomis yang dimiliki oleh bahan olahan pangan setengah jadi pun akan jauh menjadi lebih tinggi. Bandingkan saja pabrik kue dan juga pabrik tepung terigu. Penjualan yang meningkatkan nilai ekonomis paling tinggi sudah pasti adalah pabrik tepung terigu, karena lebih mudah dalam menjual dan dalam biaya produksi yang lebih murah.

Nilai ekonomis ini juga bisa didapatkan dari :

2. Mudah untuk disimpan

Manfaat olahan pangan setengah jadi yang pertama adalah mudah untuk disimpan. Ya, biasanya olahan pangan setengah jadi sudah dijual dalam bentuk kemasan tertentu yang praktis dan mudah untuk melakukan penyimpanan. Berbeda dengan bahan alami dan juga bahan jadi, yang kemungkinan repot untuk dilakukan penyimpanan.

3. Lebih tahan lama

Bahan olahan pangan setengah jadi juga dinilai memiliki ketahanan yang lebih lama, karena sudah melalui beberapa proses pengawetan, baik secara kimiawi atau bio organik. Kita bisa membandingkan antara tepung dengan kue tart. Tentu saja tepung terigu, yang merupakan bahan olahan pangan setengah jadi memiliki ketahanan yang jauh lebih lama dibandingkan kue tart, yang merupakan bahan olahan jadi.

Pemanfaatan yang lebih tahan lama ini juga sama seperti pada :

  • manfaat triplek
  • manfaat timah
  • manfaat rotan

4. Mudah untuk dikemas

Pengemasan dari olahan pangan setengah jadi pun akan menjadi jauh lebih mudah. Bandingkan saja, mana yang lebih mudah, mengemas daging segar, atau melakukan pengemasan pada daging olahan didalam kaleng? Tentu saja pengemasan daging olahan kalengan akan mnjadi jauh lebih mudah, praktis, dan juga dapat dikemas dalam bentuk yang menarik, sehingga menarik minat pembeli dan juga konsumennya.

5. Menjadi salah satu komoditas ekspor impor

Olahan pangan setengah jadi memiliki nilai komoditas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bahan mentah. Maka dari itu bagi yang memiliki jiwa bisnis dan usaha, olahan pangan setengah jadi sangat baik untuk menjadi komoditas bisnis anda, karena lebih mudah untuk diperjualbelikan.

Komoditas ekspor lainnya juga ditemui pada :

  • manfaat serat kapas
  • manfaat batu bara
  • manfaat buah elai

6. Dapat diolah lagi menjadi berbagai macam keperluan

Anda memiliki tepung terigu di rumah sebagai salah satu bentuk olahan pangan setengah jadi, maka dengan tepung tersebut, anda bisa mengolahnya lagi untuk membuat berbagai macam masakan, seperti kue, pisang goreng, ayam goreng, dan berbagai jenis masakan lainnya. Jadi, pada intinya, olahan pangan setengah jadi sangat multifungsi, dan bisa diolah menjadi lebih dari satu macam bahan pangan jadi, yang siap untuk dikonsumsi.

Itulah beberapa manfaat dari olahan pangan setengah jadi, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda semua.

Kekayaan bahan pangan bumi Indonesia berlimpah ruah. Keanekaragaman sumber pangan yang sangat potensial tersebut, meliputi pangan nabati dan hewani. Pangan hewani tersebut meliputi produk perikanan dan peternakan. Produksi perikanan dan peternakan di Indonesia cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan produk perikanan dan peternakan sebagai sumber protein terus meningkat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan mutu olahan pangan diperlukan teknik pengolahan pangan perikanan dan peternakan yang baik, baik itu dengan teknik tradisional maupun modern. Proses pengolahan ikan bahan setengah jadi dan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan dilakukan secara diversifi kasi yaitu pengolahan produk menjadi bervariasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat kosumsi anak-anak usia sekolah dalam mengkosumsi produk hasil perikanan dan peternakan berprotein tinggi dan berguna untuk tumbuh kembangnya. Selain itu pengolahan yang sudah diversifi kasi ini sekarang sudah banyak ditemukan di pasaran. Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang telah mengalami pengolahan dengan cara pengawetan. Bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan tidak semuanya siap konsumsi, tetapi masih perlu pengolahan lebih lanjut untuk menjadi makanan siap saji atau siap konsumsi. Olahan pangan setengah jadi berbahan baku daging sapi dan daging unggas saat ini banyak di minati masyarakat modern, terutama yang memiliki aktivitas bekerja yang padat, karena pengolahan bahan setengah jadi di simpan lama dalam kondisi beku seperti; baso, sosis, nugget atau dapat juga disimpan dalam kondisi kering seperti; dendeng, telur asin dan abon, dengan demikian dapat digunakan kapan saja. Jenis-jenis bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan sebagai bahan baku dalam membuat makanan siap konsumsi, antara lain:

Baso ikan adalah olahan ikan yang terdiri dari beberapa pilihan bahan pokok seperti ikan Tuna, surimi, udang, kakap dan marlin. Diramu dengan tepung tapioka dan racikan bumbu istimewa masingmasing mempunyai rasa khas yang menggugah selera. Sangat berbeda dengan baso daging, baso ikan memiliki tekstur yang lebih lembut dan gurih. Baso ikan sangat nikmat dimasak dengan cara direbus atau digoreng dan disajikan saat masih hangat. Di musim hujan atau cuaca dingin baso ikan adalah teman setia yang menghangatkan tubuh. Dendeng adalah makanan kering sebagai salah satu produk awetan yang diolah secara tradisional hingga modern dan sangat populer di masyarakat Indonesia. Lembaran daging cumi-cumi diberi campuran gula, garam, dan bumbu-bumbu lain kemudian dikeringkan. Selain rasa nya yang gurih dan lezat, dendeng cumi-cumi juga merupakan makanan tradisional yang kaya akan kandungan gizi seperti protein, mineral, kalsium, fosfor dan besi serta memiliki kelebihan yaitu masa simpannya lebih lama. Dendeng cumi merupakan hasil olahan laut yang cukup banyak memiliki penggemar sehingga mudah diperjualbelikan di pasar tradisional, supermarket atau penjualan dengan sistem online. Terasi udang atau disebut juga belacan termasuk hasil olahan setengah jadi dari bahan udang. Jenis udang yang biasa digunakan untuk membuat terasi adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil. Terasi berbentuk seperti pasta atau adonan dan berwarna hitam kecoklatan, kadang diberi bahan pewarna merah sehingga ada yang berwarna kemerahan. Udang rebon yang telah direbus lalu digiling dan ditambahkan garam kemudian difermentasi/diragikan, lalu dijemur agar kadar air menjadi rendah, kemudian digiling kembali hingga dapat dibentuk menjadi bentukbentuk umum terasi. Produk ini memiliki bau yang sangat tajam, biasanya terasi digunakan untuk membuat sambal. Dapat juga digunakan untuk membuat kerupuk terasi atau sebagai bumbu/bahan penyedap masakan dalam beberapa resep masakan di Indonesia. Salah satu cara pengolahan atau pengawetan rumput laut yaitu dengan mengolahnya menjadi tepung, dengan pengolahan menjadi tepung karagenan rumput laut, akan sangat bermanfaat disamping lebih praktis dalam penggunaan dan penyajiannya juga memudahkan dalam hal pengemasan dan pengangkutan. Tepung karagenan rumput laut ini sangat besar peranannya terutama sebagai stabilisator [pengatur keseimbangan], thickener [bahan pengental], gelling agent [pembentuk gel], pengemulsi dan lainlain. Sifat ini banyak dimanfaatkan oleh industri makanan, obatobatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan industri lainnya. Telur Asin adalah masakan yang berbahan dasar telur dengan cara diawetkan melalui cara diasinkan [diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak]. Kebanyakan Telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain seperti telur bebek. Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa Telur Asin biasanya memiliki ciri khas cangkang telur berwarna hijau-kebiruan. Telur Asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna agak kemerahan, kering [jika digigit tidak mengeluarkan cairan], tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat, tekstur berminyak. Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. Dendeng termasuk makanan berbentuk lempengan yang dibuat dengan cara pengeringan. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan dendeng adalah garam dapur, gula merah, dan rempah-rempah. Garam dapur merupakan bahan pemberi cita rasa dan pengawet pada makanan karena dapat menghambat pertumbuhan jasad renik. Kornet daging berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu, produk ini tersedia dalam kema san kaleng atau sachet. Dengan diproses menjadi kornet, masalah penyimpanan daging sapi segar dapat diatasi. Agar awet, daging sapi segar memang harus disimpan pada suhu dingin atau suhu beku, akibatnya menjadi tidak praktis apabila akan digunakan. Sedangkan daging sapi segar yang telah diproses menjadi kornet kemudian dikalengkan, dapat disimpan pada suhu kamar sekitar dua tahun. Daging kornet dapat dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mi rebus, pengisi roti, serta makanan lain. Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing. Teksturnya lembut dan rasanya creamy. Keju dibuat dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu. Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara. Produk keju banyak variasinya tergantung dari jenis susu, metode pengentalan, dan proses pembuatannya. Produk bahan pangan setengah jadi dari susu lainnya adalah susu bubuk dan yogurt [plain youghurt].

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA