Apa yang dimaksud deep frying dan pan frying?

Banyak dari kita tidak mengetahui cara menggoreng dengan benar. Sebenarnya ada beberapa teknik menggoreng yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya adalah teknik deep-fry. Secara tidak sadar kita sudah sering menggunakan teknik ini sehari-hari, hanya saja kita tidak tahu betul mengenai teknik ini. Jadi, apa bedanya teknik deep-fry dengan teknik menggoreng lainnya?

Deep-fry sederhananya adalah teknik memasak dengan cara menggoreng makanan dengan penggunaan minyak yang banyak sehingga seluruh permukaan makanan masuk ke dalam minyak atau tenggelam dalam minyak panas. Dalam teknik ini, suhu minyak harus dalam keadaan benar-benar tepat dimana suhu minyak harus terjaga di kisaran 170-180 derajat Celcius.

Teknik menggoreng ini sangat cocok digunakan untuk menggoreng makanan dalam jumlah banyak dan dapat mematangkan bahan makanan secara sempurna. Bahan Makanan yang biasa di lakukan dengan metode memasak ini, antara lain : kentang goreng, ayam goreng tepung, donat, hingga tempura. Banyak restoran cepat saji yang menggunakan teknik ini dalam mengolah masakannya.

Lalu apa kelebihan dari teknik menggoreng deep-fry ini? Teknik deep-fry mampu menyelesaikan masalah dasar dalam menggoreng. Seringkali dalam menggoreng kita sering menemui hasil makanan menjadi ‘basah’, hal ini diakibatkan karena makanan menyerap terlalu banyak minyak sehingga teksturnya menjadi basah. Atau makanan menjadi hangus, atau belum matang sempurna karena diluar terlihat sudah kering padahal di dalam makanan masih dingin atau belum matang

Teknik deep-fry mampu membuat makan matang sempurna karena makanan masuk ke dalam minyak yang kondisinya sudah dalam titik panas yang tinggi. Hasilnya, gorengan akan matang di dalam secara sempurna, renyah, dan membuat warna makanan menjadi kuning emas yang cantik tanpa menyerap minyak secara berlebihan.

Satu hal yang harus diperhatikan ketika menggoreng dengan teknik deep-fry, disarankan untuk tidak langsung memasukkan semua bahan ke dalam minyak secara sekaligus, lebih baik secara bertahap. Hal ini disarankan agar suhu yang diinginkan tetap terjaga. Apabila Bahan makanan yang masuk terlalu banyak akan membuat suhu minyak menjadi turun, hasilnya gorengan akan menyerap minyak lebih banyak. Siapkan juga saringan kecil untuk membersihkan minyak dari sisa-sisa bahan makanan yang telah di goreng sebelum kita lanjutkan menggoreng bahan makanan selanjutnya. Hal ini bertujuan agar tidak merusak tampilan makanan dan berpotensi membuat hangus.

Penggunaan jenis minyak juga perlu diperhatikan. Disarankan menggunakan minyak goreng khusus untuk menggoreng deep-fry. Saat ini sangat mudah dalam mencari minyak goreng khusus deep-fry karena sudah banyak tersedia di pasaran, contohnya seperti FILMA® Goodfry Deep Frying Fat. FILMA® Goodfry Deep Frying Fat merupakan lemak nabati padat berkualitas tinggi dari Sinar Mas Agribusiness and Food yang diciptakan khusus untuk deep-fry.

Apa yang dimaksud deep frying dan pan frying?

FILMA® Goodfry Deep Frying Fat memiliki titik asap yang tinggi, hal ini berpengaruh terhadap kestabilan temperatur yang dihasilkan. Suhu minyak akan lebih lama stabil, tidak mudah naik dan juga tidak mudah turun, sangat membantu karena dapat menghasilkan gorengan yang sempurna, matang di dalam dan renyah diluar.

FILMA® Goodfry Deep Frying Fat dapat membantu dalam setiap usaha kuliner meraih keuntungan yang optimal karena dapat digunakan berulang-ulang dan mampu menghasilkan kualitas gorengan yang konsisten dalam menjaga kerenyahan dan tidak bau tengik meski digunakan berulang-ulang.

Dapatkan info ter-update mengenai industri cake and bakery dan resep-resep terkini dengan melakukan registrasi di sini.

Apa yang dimaksud deep frying dan pan frying?

Sajian Sedap

Menggoreng Ayam

SajianSedap.grid.id – Banyak metode masak yang bisa kita gunakan.

Mulai dari menumis, mengukus, merebus, sampai menggoreng.

Nah, untuk menggoreng ini kita bisa menggunakan dua cara, yakni deep fry dan pan fry.

Kedua cara ini sering digunakan. 

Tapi, tahukah kamu kalau kedua metode ini punya peruntukan yang berbeda? 

Agar tidak salah, yuk, cari tahu apa perbedaannya.

Dengan begini, kita tidak akan salah lagi nantinya.

Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

Pan Fry

Apa itu metode pan fry?

Menggoreng dengan metode pan fry, tidak perlu menggunakan minyak yang terlalu banyak.

Jadi minyak hanya memenuhi setengah dari tinggi bahan makanan.

(Baca juga: Dimasakin Ibunya, Ayu Ting-Ting Tak Henti Mengucap Syukur, Ada Apa, Ya? )

(Baca juga: Lakukan 4 Hal Ini Sebelum Tidur Agar Wajah Tampak 10 Tahun Lebih Muda)

Kita bisa menggunakan metode ini kalau ingin hasil gorengan yang lebih lembut dan tidak terlalu garing.

Karena minyak hanya setengah, jadi jangan lupa untuk membolak-balik makanan sampai matang.

Contoh makanan yang dimasak menggunakan metode pan fry adalah risoles, donat, atau pastel.

Risoles harus menggunakan metode pan fry karena kalau terendam minyak, risoles bisa pecah.

Sedangkan pastel harus terus disiram-siram dengan minyak agar kulitnya jadi berbintil-bintil.

(Baca juga: Begini Jadinya Kalau Ruben Onsu Suapin Anak, Netizen Ngakak: “Kok Bakwan Pakai Keju?”)

(Baca juga: 5 Resep Roti Tawar Goreng yang Wajib Dicoba Untuk Sarapan Mudah, Cepat, dan Lezat)

Deep Fry

Metode deep fry adalah metode menggoreng hingga bahan makanan terendam di dalam minyak panas.

Karena itu kita membutuhkan minyak yang banyak untuk menggoreng.

Makanan yang biasanya menggunakan metode deep fry adalah ikan, ayam, atau kentang goreng.

Kalau menggunakan metode ini, permukaan makanan akan lebih renyah namun di dalamnya tetap juicy.

Tidak seperti metode pan fry, karena terendam dalam minyak, lebih seringnya makanan tidak harus sering dibolak-balik.

Kalau untuk ikan atau ayam, kita masih perlu membaliknya.

Tapi untuk makanan seperti kentang goreng, kita bisa membiarkannya terendam di dalam minyak dan membaliknya hanya sesekali. 

Demikian penjelasan tentang perbedaan metode deep fry dan pan fry.

Oh iya, kedua metode ini tetap bisa digunakan kalau mau membuat gorengan berbalut adonan tepung.

Jadi semua tergantung selera kita mau hasil gorengan yang seperti apa. (MA)

(Baca juga: Masak Untuk Zaskia Sungkar, Shireen Sungkar Sampai Rela Cuma Pakai Daster, Memang Apa Sih, Menunya?)

(Baca juga: Srikaya Pandan Ini Bukan Main Lembutnya, Padahal Cara Membuatnya Mudah Banget!)

Ada banyak teknik masak yang bisa digunakan untuk mengolah makanan. Salah satu teknik yang paling populer hampir di seluruh dunia adalah teknik memasak deep frying atau goreng rendam. Mulai dari fried chicken hingga french fries dibuat dengan teknik ini.

Meski makanan yang diolah dengan cara goreng rendam memiliki rasa yang lezat, ada efek buruk bagi kesehatan yang bisa ditimbulkan. Contohnya serangan jantung dan juga kolesterol tinggi.

Beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan adalah seberapa sering dan banyak makanan yang Anda konsumsi, serta jenis minyak yang Anda gunakan.

Artikel ini akan membahas teknik memasak goreng rendam serta cara memilih minyak yang baik untuk menggoreng.

Apa itu teknik memasak deep frying?

Metode memasak deep frying adalah cara mengolah makanan dengan merendamnya dalam minyak panas (idealnya bersuhu 176-190 derajat Celsius). Saat direndam makanan akan matang secara cepat.

Penjelasan di balik makanan matang secara instan ini adalah, ketika makanan direndam ke dalam minyak mendidih, lapisan luar makanan mengeras dan membentuk lapisan yang menghalangi minyak masuk ke bagian dalam makanan.

Sementara itu, suhu panas yang tinggi membuat semua air di bagian dalam makanan menguap dan membuat makanan matang dari dalam.

Ada dua hal yang harus dihindari saat mengolah makanan dengan teknik memasak deep-frying.

  • Pertama, suhu minyak tidak boleh terlalu rendah. Hal ini akan membuat minyak meresap ke bagian dalam makanan sehingga membuatnya berminyak.
  • Kedua, suhu minyak tidak boleh terlalu tinggi karena akan membuat makanan jadi terlalu kering dan minyak teroksidasi.

Baca juga: Ini Teknik Menggoreng Tanpa Minyak yang Antikolesterol

Memilih minyak yang sehat untuk memasak secara deep frying

Meski teknik goreng rendam bukanlah cara memasak yang menyehatkan, paling tidak Anda dapat meminimalisir efek buruknya pada kesehatan dengan menggunakan minyak yang tepat.

Karena itu Anda perlu tahu ciri minyak yang sehat untuk digunakan. Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh minyak yang akan digunakan adalah:

1. Memiliki titik asap yang tinggi

Titik asap adalah suhu di mana minyak mulai mengeluarkan asap. Makin tinggi titik asapnya, makin baik karena teknik ini membutuhkan minyak yang tahan suhu panas tinggi.

2. Stabil

Minyak yang digunakan untuk menggoreng haruslah stabil. Artinya minyak tidak terlalu bereaksi terhadap oksigen saat dipanaskan. Minyak dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi umumnya stabil saat digunakan untuk menggoreng.

Di sisi lain, minyak dengan kandungan lemak tak jenuh yang tinggi kurang menyehatkan. Alasannya, komposisi kimia pada minyak dengan lemak tak jenuh dapat menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh saat dipanaskan.

3. Rasa

Pilihlan minyak yang memiliki rasa netral sehingga tidak terlalu mengubah rasa makanan. 

Jenis minyak yang sehat untuk teknik memasak deep frying

Jika Anda kesulitan untuk menentukan minyak berdasarkan kriteria di atas, SehatQ telah memilih beberapa jenis minyak yang bisa Anda gunakan.

1. Minyak kelapa

Apa yang dimaksud deep frying dan pan frying?
Apa yang dimaksud deep frying dan pan frying?
Minyak kelapa tahan terhadap suhu tinggi

Minyak kelapa kaya akan lemah jenuh sehingga membuatnya lebih tahan panas. Kekurangan dari minyak kelapa adalah aromanya yang mungkin tidak disukai beberpa orang.

2. Minyak kacang

Minyak kacang memiliki rasa yang netral

Minyak kacang bisa menjadi alternatif untuk deep frying. Hal ini karena, minyak kacang memiliki titik asap yang tinggi (180 derajat Celsius). Ditambah rasanya yang netral, menjadikan minyak kacang pilihan tepat.

Kekurangannya adalah, minyak kacang memiliki kandungan lemak tak jenuh sekitar 32%. Jadi alternatif ini kurang menyehatkan dibandingkan yang lain.

3. Minyak Zaitun

Minyak zaitun bisa menjadi pilihan yang sehat

Sama seperti minyak kelapa, minyak zaitun cocok digunakan untuk teknik memasak goreng rendam karena tahan panas (kandungan lemak jenuh yang tinggi). Satu penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat digunakan dalam penggorengan hingga 24 jam sebelum proses oksidasi mulai terjadi. Namun perlu diperhatikan, bahwa aroma dan rasa minyak zaitun dapat menghilang jika dipanaskan terlalu lama.

4. Minyak Sawit

Minyak sawit juga cocok digunakan untuk menggoreng

Minyak sawit memiliki daya tahan panas yang tinggi, rasa yang netral sehingga memenuhi kriteria minyak goreng yang tepat untuk teknik goreng rendam. Dikutip dari penelitian, lebih dari 90%  asam lemak dalam minyak kelapa membuatnya sangat tahan terhadap panas. Penelitian menunjukkan, bahkan setelah delapan jam menggoreng terus menerus, kualitasnya tidak memburuk.

Baca juga: Rekomendasi Air Fryer Terbaik untuk Menggoreng Makanan Tanpa Minyak

Catatan dari SehatQ

Sekali lagi perlu diingat bahwa mengonsumsi makanan yang diolah dengan metode memasak deep frying adalah terlalu banyak berisiko menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, bahkan kanker.

Bagi yang ingin berkonsultasi mengenai sisi kesehatan teknik memasak deep frying, Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.