Kami telah mendengar istilah ini berkali-kali dan kami tahu bahwa itu berkaitan dengan bagaimana kecerdasan seseorang diukur. Tapi apakah kita benar-benar tahu apa itu tes IQ, bagaimana cara melakukannya, dan pertanyaan macam apa yang diajukan? Pada tingkat praktis, Anda dapat memeriksanya dengan sangat cerdas, alat gratis. Kami menjelaskan kepada Anda dari sudut pandang teknis apa itu dan bagaimana hasil diukur. Show Apa itu tes kecerdasanAkronim yang juga digunakan untuk berbicara tentang tes kecerdasan adalah IQ atau Koefisien Intelektual (IQ dalam bahasa Inggris dan Jerman), istilah yang diciptakan oleh psikolog dan filsuf Jerman William Stern. Konsep ini adalah salah satu yang, setelah melakukan beberapa tes yang akan kita bicarakan nanti dan menggunakan angka dari 0 hingga 160, menentukan tingkat kecerdasan manusia. 160 adalah jumlah maksimum dan mereka telah mencapainya dengan bakat seperti Einstein. Sekarang, bagaimana kecerdasan diukur? Ini adalah pertanyaan yang dapat direlatifkan, tetapi secara historis orang yang cerdas adalah orang yang memiliki:
Jenis pengukuran ini berawal dari psikologi awal abad ke-20 dan memiliki beberapa teknik. Artinya, tidak ada satu tes pun yang mengukur IQ, tetapi beberapa dan berorientasi pada profil dan usia yang berbeda. Namun, secara historis tes yang paling banyak digunakan dan paling terkemuka adalah Skala Wechslet dan tes Standford-Binet, yang telah direvisi dan ditingkatkan dalam beberapa dekade terakhir. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dan jenis pertanyaan apa yang ditanyakan dalam tes IQKami telah mengatakan bahwa ada tes yang berbeda, jadi durasi dan pertanyaan yang diajukan dalam tes kecerdasan bervariasi. Jumlahnya berubah sesuai dengan bagian kecerdasan manusia yang akan diukur. Jika Anda ingin melakukan tes lengkap yang mencakup pengukuran semua kemampuan intelektual seseorang, tes tersebut dapat melebihi 100 soal dan dikelompokkan ke dalam topik yang berbeda. Dari sini, beberapa contoh soal untuk mengetahui IQ atau CI adalah sebagai berikut: Contoh ini mencari kemampuan untuk mengurangi dan menghitung. Pertanyaan lain, seperti berikut ini, berbentuk grafik untuk mengukur kapasitas asosiasi: Contoh terakhir adalah pertanyaan yang berusaha mengukur bagaimana orang dapat bernalar sesuai dengan perhitungan yang diberikan dan menyimpulkan solusinya: Bagaimana kecerdasan diukur menurut tes ini Dalam beberapa tahun terakhir, uji komparatif telah diberlakukan. Artinya: data kelompok sampel tertentu diambil dan berdasarkan tanggapan kelompok itu, IQ masing-masing individu diperoleh. Meskipun sulit untuk menempatkan pembatas antara orang-orang yang memiliki kecerdasan normal dan yang berbakat, dalam gambar ada contoh minimum dan maksimum. Keraguan dan kritikTes IQ bukanlah hobi. Mereka digunakan oleh banyak akademisi dan perusahaan, tetapi itu bukan kebenaran ilmiah dan, yang terpenting, mereka tidak boleh digunakan untuk mensegmentasi masyarakat dan dengan demikian menghindari supremasi intelektual. Sumber : https://www.homohominisacrares.net/ciencia-y-tecnologia/test-de-inteligencia-coeficiente-intelectual.php
Diawali oleh adanya pandangan dan keraguan tentang pengukuran inteligensi melalui tes Binet (1937) sebagai pendahulu dalam tes inteligensi. Menurut Wechsler: tes Binet memiliki keterbatasan dalam penggunaannya, khususnya dalam pengukuran inteligensi untuk orang dewasa sehingga perlu adanya perluasan dalam pengukuran inteligensi memerlukan item-item yang dapat diberikan tidak hanya pada kelompok anak tetapi juga pada orang dewasa. Dua hal yang berbeda dengan para ahli Pertama, adanya konsep “point scale”, yaitu adanya penambahan nilai pada item-item yang dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat serta pengukurannya mencakup isi tertentu. Kedua, menambahkan adanya pengukuran performansi, yaitu pengukuran kemampuan yang bersifat nonverbal serta kemampuan performansi terhadap tugas Perkembangan Konstruksi:
SKALA Terdiri atas 11 seubtes yang mengukur kemampuan yang berbeda dn merupakan kombinasi berbagai kecakapan (specific factor/ s. Faktor). VERBAL SCALE: ability to work with abstract verbal symbol ; perceptual skills included (auditory) Nilai kemampuan Verbal ini mengungkap tentang:
Dan nilai intellegency ini cenderung lebih terpengaruh kultur atau budaya. Dan didalamnya terkandung beberapa pokok penilaian, yakni: a. Informasi
b. Pengertian
c. Hitungan
d. Persamaan
e. Rentangan angka
f. Perbendaharaan kata
PERFORMANCE SCALE: ability to work in concrete situasion ; perceptual skills included (visual) Nilai Kemampuan Performansi Mengungkap tentang:
Didalam nilai kemampuan performance atau performance scales terdiri dari beberapa aspek penilaian yang dijelaskan sebagai berikut: a. Simbol angka.
b. Melengkapi gambar.
c. Rancangan balok.
d. Mengatur gambar.
e. Merakit objek.
Dengan mengetahui hasil tes diatas dapat diketahui tingkat kemampuan testee yang terangkum dalam 11 (sebelas) macam kemampuan, akan diperoleh 2 (dua) macam nilai (skala) intelegensi yaitu nilai intelegensi pada kemampuan verbal, dan nilai intelegensi performance, untuk kemudian dijumlahkan sehingga ditemukan nilai intelegensi total. Skala inteligensi WAIS-R merupakan versi skala WAIS terakhir yang diterbitkan oleh The Psychological Corporation pada tahun 1981. Skala ini terdiri dari 11 (sebelas) sub-tes yang dimaksudkan untuk mengukur berbagai macam yang berbeda pada setiap bagian sub-tesnya. Tidak satu sub-tespun yang dimaksudkan sebagai ukuran murni terhadap kemampuan intelektual tapi masingmasing merupakanbagian dari suatu kombinasi berbagai kecakapan. ITEM-ITEM TES Subtes 1: Information
Subtes 2: Comprehension
Subtes 3: Digit Span
Subtes 4: Arithmetic
Subtes 5: Similarities
Subtes 6: Vocabulary
Subtes 7: Picture Arrangement
Subtes 8: Picture Completion
Subtes 9: Block Design
Subtes 10: Object Assembly
Subtes 11: Digit Symbol
Dua subtes tambahan (khusus) pada WISC a. Subtes Mazes Subtes ini berisi 8 maze, dua yang pertama diberikan hanya pada anak usia dibawah 8 atau yang lebih tua dengan mengalami gangguan mental. Subtes ini berdasar pada konsep bahwa kemampuan untuk merencanakan kedepan dan bergerak secara akurat dapat diprediksikan melalui kertas yang berisi maze. Kelebihan tes ini adalah subtes tidak menggunakan kata-kata (non verbal), anak-anak merasa seperti bermain dalam subtes ini. Sementara kekurangannya subtes ini kurang terstandarisasi sebagai bagian dari WISC. Korelasi dengan skor total agak kurang. b. Subtes coding Subtes ini menuntut anak untuk menemukan symbol yang sama dan memberikan tanda yang sesuai pada kotak kosong yang disediakan. Tes ini berdasar pada konsep bahwa kemampuan untuk mempelajari symbol dan bentuk atau simbol dan angka, juga untuk mengkreasi ulang kombinasi ini dengan kertas dan pensil dalam limit waktu adalah salah satu criteria intelegensi. Subtes ini mengukur visual motor dexterity (ketangkasan/kecekatan visual motor). Juga kemampuan untuk menyerap material baru yang disajikan didalam konteks hubungan. Kecepatan dan ketepatan juga dibutuhkan. Subtes ini merupakan yang dapat paling cepat diadministrasikan. Kekurangan subtes ini adalah anak sering memandang subtes ini tidak bermutu, tidak inspiratif dan anak-anak cepat bosan. Anak dengan kordinasi visualmotor yang rendah motor akan mengalami kesulitan dalam subtes ini. KLASIFIKASI IQ
Referensi Anastasi, Anna.2006. Tes Psikologi. Jakarta: PT Indeks Suryabrata, Sumadi.1990. Pembimbing ke Psikodiagnostik. Yogyakarta: Rake Sarasin |