Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

Semua orang menyukai tampilan ruang yang estetik. Sebuah ruang hasil dari desain interior yang tepat yang bisa meningkatkan kenyamanan dan juga nilai rumah Anda.

Interiordesign.id – Desain interior yang tepat mampu menambahkan sentuhan kemewahan dan gaya dengan cara memperbaiki penampilan. Banyak sekali detail yang harus diperhatikan saat mendesain sebuah ruang. Desain interior yang tepat menjadi perencanaan yang cukup kompleks dan terkadang bisa sangat memusingkan.

Namun dengan perencanaan yang terstruktur, sistematis, fokus pada detail, selain tentunya meminta bantuan dan jasa desain interior, Anda akan dengan mudah melewati kesulitan awal saat merancang ruangan terbaik agar dapat memiliki kadar estetik yang dibutuhkan.

Desain interior bukan melulu soal mempercantik ruang, tetapi juga soal memanfaatkan ruang agar efektif dan efisien. Tujuan desain interior itu sendiri adalah soal memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika dan juga meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruang.

Desain interior memperhatikan keseimbangan ruang yang sangat dibutuhkan. Desain interior yang tepat mestilah memiliki keseimbangan yang sempurna. Sebuah rancangan interior haruslah memiliki keselarasan. Bagaimana Anda harus memastikan penggunaan berbagai elemen desain dan dekorasi agar dapat memiliki kohesi yang juga sempurna.

Soal keseimbangan, dalam desain interior dikenal beberapa jenis keseimbangan; ada yang disebut dengan keseimbangan asimetris, keseimbangan simetris atau juga keseimbangan radial.

Keseimbangan asimetris akan terasa sangat dinamis pada sebuah ruang, di mana setiap benda atau perabotan dapat terlihat dan nampak seolah mampu bekerja sama dengan sangat baik.

Bagaimana perbedaan model dan bentuk furnitur dapat berpadu dan menyatu dengan sangat baik. Memberikan keseimbangan sempurna serta mampu menambah kadar estetika rumah Anda.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

Keseimbangan asimetris. ~ via houzz

Atau visualisasi menarik dengan keseimbangan radial. Keseimbangan semacam ini dapat dicapai dengan menempatkan barang dalam pola melingkar baik ke dalam maupun ke luar titik pusat. Contoh keseimbangan radial adalah seperti meletakkan kursi di sekeliling meja bundar.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

Keseimbangan radial. ~ via houzz

Berikut beberapa faktor penting desain interior yang tepat yang harus Anda perhatikan dan juga benar-benar dipertimbangkan sebelum memulai proyek desain interior rumah Anda.

Pilihan Warna

Warna mampu meningkatkan penampilan dan menciptakan suasana dan nuansa yang didambakan di dalam ruangan. Pilihan warna juga ditentukan oleh tujuan sebuah ruang. Namun, Anda bisa melakukan personalisasi interior Anda tergantung selera dan preferensi personal.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

~ via home epiphany

Anda mungkin perlu mengembangkan grafik warna abstrak untuk menentukan warna yang sesuai untuk ruang yang berbeda di rumah Anda. Desain rumah Anda juga akan menentukan warna apa yang sesuai untuk area tertentu.

Tujuan Penggunaan Ruang

Tujuan penggunaan sebuah ruang menjadi hal penting selanjutnya yang benar-benar perlu diperhatikan. Taujuan akan mempengaruhi jenis desain yang akan dipilih. Desain interior ruang belajar bisa sangat berbeda dengan desain interior dapur. Setiap ruangan dengan tujuan berbeda harus memiliki desain yang berbeda untuk mendapatkan desain interior yang tepat. Selain itu desain yang berbeda pada setiap ruang juga akan mampu mematahkan kesan monoton.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

Furnitur

Sebelum masuk ke rincian desain interior, pertimbangkan kebutuhan furnitur. Furnitur yang Anda gunakan mesti menyeimbangkan dengan detail dinding, lantai dan plafon Anda. Ukuran furnitur menentukan ukuran ruangan Anda. Jika Anda memiliki banyak perabotan ruang tamu, Anda tentu akan membutuhkan ruang tamu dengan ukuran yang lebih besar.

Merencanakan desain interior akan membantu Anda memastikan setiap perabotan dapat sesuai dengan sempurna.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

Pilihan dan Instalasi Pencahayaan

Pencahayaan dapat meningkatkan daya tarik estetik dengan menambahkan drama ke dalam ruang keluarga. Pilihan pencahayaan juga mampu meningkatkan segala hal mulai dari furnitur dan lantai hingga alat kelengkapan dan juga tekstur.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

~ via HGTV

Pemilihan pencahayaan yang tepat trurut membantu mencapai keseimbangan antara gaya dan kenyamanan. Anda bisa memilih berbagai jenis pencahayaan tergantung dari desain rumah. Lampu sorot menyoroti fitur arsitektur seperti dinding atau benda di dalam ruangan.

Pencahayaan ambien meningkatkan dan mencerahkan ruangan dan beranda. Pencahayaan tugas memberikan lampu lokal di tempat-tempat tertentu seperti meja belajar, meja makan, atau yang lainnya.

Desain Interior yang Tepat Memerhatikan Rancangan Arsitektur

Desain konstruksi rumah Anda sangat menentukan desain interior yang tepat. Arsitektur rumah sangat menentukan pilihan gaya desain interior yang bakalan sesuai. Tinggi rumah Anda mempengaruhi dekorasi dinding seperti karya seni, cermin, dan lain-lain. Bentuk lantai akan menentukan bagaimana menempatkan perabotan Anda.

Jika rumah Anda memiliki pencahayaan alami yang cukup, Anda mungkin tidak memerlukan lampu buatan yang terlalu banyak. Posisi jendela dan pintu juga akan menentukan bagaimana mengatur furnitur dan elemen dekoratif yang akan digunakan.

Pembiayaan

Anggaran menjadi salah satu faktor paling penting yang benar-benar harus Anda pikirkan. Jumlah anggaran atau bajet yang disiapkan, akan sangat menentukan jenis rencana desain interior yang akan Anda capai.

Semakin canggih desain, semakin tinggi kemungkinan Anda mengeluarkan biaya. Kenali biaya furnitur, soft furnishing, dan finishing interior dinding dan lantai. Anggaran untuk pencahayaan juga dapat bervariasi, harganya tergantung dari jumlah instalasi lampu yang Anda butuhkan dan ukuran serta jumlah ruangan yang Anda miliki.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain

~ via home-designing

Sebelum memulai proyek desain interior, Anda wajib mempertimbangkan faktor-faktor tadi. Desain arsitektur rumah Anda, tujuan ruangan dan jenis perabotan mendikte fitur desain interior untuk digabungkan. Pencahayaan yang layak dan skema warna yang tepat akan meningkatkan penampilan rumah Anda. Pastikan Anda menyiapkan dan menghitung benar jumlah anggaran yang Anda siapkan agar tetap berada dalam batasan “logis” saat mendesain rumah Anda.

Mendesain dan menata rumah atau bangunan dapat dilakukan sesuai dengan keinginan individu. Namun, setidaknya ada beberapa prinsip dasar desain arsitektur yang harus diperhatikan agar hasil akhir bangunan memiliki hasil yang maksimal. Meskipun begitu, mendesain rumah dan bangunan akan lebih mudah jika menggunakan jasa desain arsitektur profesional.

Prinsip dasar desain dalam arsitektur

Di dalam ilmu arsitek, terdapat 7 (tujuh) prinsip dasar dalam mendesain arsitektur bangunan yang wajib Anda ketahui. Harapannya, dengan memahami ketujuh prinsip ini, Anda akan lebih mudah dalam menentukan desain maupun saat membeli rumah siap tinggal. Adapun ketujuh prinsip tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

Keseimbangan (Balance)

Prinsip utama dalam segala macam komposisi adalah keseimbangan (balance). Dalam ilmu arsitek, keseimbangan merupakan suatu kualitas nyata dari setiap objek di mana perhatian visual dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah sama.

Sederhananya, jika diterapkan saat mendesain sebuah bangunan, Anda cukup mengimajinasikan garis pada bagian tengah suatu objek bangunan arsitektur. Selanjutnya, perhatikan apakah kedua sisi memiliki visual yang sama?

Cara ini juga dapat Anda lakukan saat ingin menata furnitur, mebel maupun dekorasi dinding di dalam ruangan.

Irama (Accentuation & Rhythm)

Merupakan elemen desain yang dapat menggugah emosi terdalam. Visual irama ditandai dengan sistem pengulangan unsur visual yang dapat dikenal dan diingat dengan mudah secara teratur.

Prinsip irama dalam sebuah desain arsitektur sendiri terbagi menjadi dua jenis. Pertama, adalah irama statis yang merupakan suatu metode pengulangan dengan pola yang sama dan selalu konsisten. Kedua, adalah irama dinamis di mana metode pengulangannya dapat menggunakan pola yang bervariasi.

Penentuan irama juga dapat diperoleh melalui 4 (empat) cara, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pengulangan, yang dapat berupa garis, tekstur (misal: kasar, halus, kayu, batu), bentuk (misal: jendela, pintu, kolom), dan warna
  2. Gradasi/perubahan bertahap, yang dapat berupa dimensi, warna, dan bentuk
  3. Oposisi, yang dapat berupa pertemuan garis pada sudut siku-siku. Misalnya dalam daun pintu, lemari, dan dinding
  4. Transisi, yang dapat berupa perubahan pada garis-garis lengkung
  5. Radial, yaitu irama yang beradiasi pada sumbu sentral

Contoh penerapan irama dalam desain arsitektur ini adalah bangunan The Roman Colosseum. Bangunan yang cukup terkenal dan bersejarah di Roma, Italia ini memiliki irama yang cukup indah dan unik dalam arsitektur. Bangunan yang dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton pertunjukan gladiator ini berbentuk lengkungan struktur arch berulang. Meskipun terbilang desain yang klasik, desain arsitek The Roman Colosseum tak lekang oleh waktu.

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain
The Roman Colosseum. Bangunan yang cukup terkenal dan bersejarah di Roma, Italia ini memiliki irama yang cukup indah dan unik dalam arsitektur. Gambar diunduh dari Freepik Premium

Point of Interest atau Focal Point

Prinsip desain aristektur yang ketiga adalah point of interest atau kerap disebut dengan focal point. Artinya, dalam mendesain sebuah bangunan, Anda harus memperhatikan elemen kontras yang menjadi perhatian utama. Prinsip ini berlaku juga saat Anda menentukan desain interior dan arsitektural. Terdapat beberapa cara untuk membuat elemen focal point. Di antaranya melalui unsur bentuk, warna, ukuran, posisi, tekstur, maupun visual.

Contoh sederhana dari desain interior adalah pemilihan meja tamu dan sofa yang mencolok. Jika Anda memiliki rumah dengan warna dasar cat putih, Anda dapat memilih sofa dengan warna hijau atau merah. Atau dengan memasang lukisan bertemakan pemandangan alam atau binatang. Keberadaan lukisan ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya. Begitu pula dengan ruang tidur, ruang makan, maupun ruang keluarga. Setiap zona di dalam rumah tinggal juga membutuhkan sesuatu yang menarik dan menjadi pusat perhatian.

Namun perlu diperhatikan kembali, bahwa dalam memilih elemen point of interest ini harus benar dan tepat sehingga dapat terintegrasi dengan elemen lain di dalam bangunan. Jangan sampai karena terlalu mencolok, kemudian merusak kesatuan komposisi secara keseluruhan.

Lantas, apa tujuan dari penerapan prinsip point of interest atau focal point dalam desain arsitektur?

Pada intinya, penerapan point of interest dalam desain arsitektur adalah untuk menarik perhatian dan menghilangkan kebosanan akan interior.   

Skala (Scale)

Skala dalam desain arsitektur merupakan perbandingan dari ruang atau bangunan dengan lingkungan atau elemen arsitektur lainnya. Penentuan skala juga terkait dengan ukuran bangunan yang ada di dekatnya. Di sini, peran arsitek/penyedia jasa arsitektur sangat penting dalam proses desain.

Dalam ilmu arsitek, setidaknya terdapat 3 (tiga jenis) prinsip skala, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Skala intim
    Menggunakan prinsip yang dapat menimbulkan kesan lebih kecil dari besaran yang sesungguhnya. Skala intim dapat diperoleh melalui pemakaian ornamen yang lebih besar dari ukuran standar. Skala intim juga dapat diperoleh melalui pertimbangan cahaya. Misalnya pemberian cahaya redup pada ruang makan yang dapat menimbulkan kesan intim.
  2. Skala normal/manusiawi/natural
    Dapat diperoleh dengan pemecahan masalah fungsional secara wajar. Misalnya penggunaan/pemasangan pintu, jendela, maupun elemen lainnya dengan ukuran yang mengikuti standar.
  3. Skala monumental/megah/heroik
    Bersifat berlebihan dan kelihatan megah. Cara ini dapat diperoleh dengan penerapan ukuran yang lebih besar daripada ukuran biasa, peletakan elemen yang berukuran kecil dan berdekatan dengan elemen yang berukuran besar sehingga tampak perbedaan ukurannya, maupun penerapan langit-langit tinggi layaknya di sebuah gereja, masjid, maupun mall.
Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain
Contoh penerapan skala monumental/ megah/ heroik dalam desain arsitektur. Terlihat langit-langit tinggi pada sebuah masjid. Gambar diunduh melalui Freepik Premium

Proporsi (Proportion)

Dalam ilmu arsitek, proporsi merupakan hasil perhitungan yang bersifat rasional dan terjadi bila dua buah perbandingan adalah sama. Artinya, proporsi harus memperhitungkan kesesuian dimensi dari sebuah elemen arsitektur dengan lingkungan sekitarnya, seperti lokasi, posisi, maupun objek lainnya.

Jika prinsip proporsi ini diabaikan dalam mendesain, dapat dikatakan sebuah bangunan memiliki kesan yang kurang nyaman saat dilihat.

Komposisi (Sequence)

Komposisi dalam desain arsitektur merupakan penataan elemen secara keseluruhan agar alur menjadi lebih nyaman. Komposisi yang baik memiliki perpindahan yang baik tanpa perubahan mendadak.

Adapun tujuan penerapan prinsip komposisi dalam desain arsitektur adalah untuk membawa seseorang/pengunjung ke tempat yang dituju. Untuk itu, pengaturan komposisi harus diatur sesuai alur dan fungsinya.

Contoh penerapan komposisi dalam desain arsitektur yang paling sederhana adalah saat Anda mendesain rumah tinggal. Umumnya, setiap ruang pada rumah tinggal terbagi ke dalam tiga fungsi, yaitu public, private, dan service.

Zona public biasanya difungsikan untuk dapat digunakan oleh pengunjung/orang luar, seperti ruang tamu dan teras. Sementara zona private adalah area yang difungsikan untuk keluarga ini, seperti kamar tidur. Dan terakhir zona service adalah area yang difungsikan untuk kegiatan yang bersifat perawatan rumah seperti dapur maupun gudang.

Kesatuan (Unity)

Seperti kita ketahui bersama, bahwa setiap desain memiliki bentuk yang bermacam-macam. Namun, bagaimana caranya agar dapat terlihat harmonis saat disatukan menjadi sebuah produk desain arsitektur? Saat itulah dibutuhkan prinsip kesatuan.

Kesatuan dalam desain arsitektur merupakan keterpaduan dari beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini, seluruh unsur saling menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan juga tidak kurang.

Bagaimana caranya? Jawabannya adalah dengan penerapan tema desain.

Misalnya, Anda memiliki berbagai jenis kursi yang berbeda di sebuah ruangan. Untuk menerapkan prinsip kesatuan, maka dibutuhkan pemberian elemen khusus dengan tema seragam. Misalnya dengan memberi bantal kursi yang warnanya sama. Dengan begitu, komposisi dari beberapa kursi tadi dapat terlihat lebih harmonis.

Baca juga : IMB dan SLF Pada Bangunan Gedung, Apa Bedanya?

Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer untuk merancang sebuah bangunan berdesain
Contoh penerapan prinsip kesatuan (unity) di dalam desain arsitektur

Itulah 7 (tujuh) prinsip desain arsitektur yang harus Anda perhatikan saat merencanakan/membangun rumah tinggal maupun bangunan lainnya. Dengan mengadaptasi tujuh prinsip dasar di atas, rumah tinggal impian yang indah dan enak dipandang bukan lagi hal yang mustahil untuk Anda.